This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday 7 March 2016

Cerita Sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat


Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat
Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat

Ayu anak sulung dari dua bersaudara, ia lahir dari keluarga yang cukup sederhana pasangan Burhan (50) dan Safiyah (42). Ayah seorang wiraswasta sedangkan ibunnya PNS di kota Ratu Atut Pauziah. Ayu menikah diusianya yang masih sangat muda yakni 19 tahun, tamat SMA ia langsung dinikahkan Karna kepergok oleh ibunya saat bersetubuh dengan sang pacar dirumah mereka. Ketika itu ibunya sangat marah dan memanggil keluarga sang pacar untuk mempertanggung jawabkan perbuatan anak mereka. Dan akhirnya kedua belah pihak sepakat menikahi keduanya setelah mereka tamat SMA. Cerita Sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat Cerita Sex Dewasa Sedarah
cerita sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat | Meskipun masih labil, setelah menikah keduannya hidup bahagia, mertuanya memberikan mereka sebuah rumah yang cukup besar. Sehingga semakin lengkaplah kebahagiaan mereka. Tujuh bulan usia pernikahan Ayupun hamil. Orang tua mereka sangat senang dengan kehamilan Ayu. Tampaknya mereka sudah tidak sabaran ingin punya cucu. Namun kebahagian itu sedikit terganggu ketika sang suami dipindah kerjakan kekota lain. Dengan berat hati Ayu terpaksa merelakan kepergian sang suami tercinta. “Aku tak bisa jauh darimu mas … aku tak berani disini sendirian” ucapnya ketika itu. “Mas akan sering pulang menjengukmu sayang … tak usah khawatir, jika kamu takut dirumah, kamu bisa kembali kerumah ibu untuk sementara menjalang mas pulang” jawab suaminya ketika itu. cerita sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat | Akhirnya ia hanya bisa pasrah ketika itu, dan merelakan kepargian sang suami. Masih terasa belum hilang capek saat pelaksanaan pesta pernikahan mereka tujuh bulan lalu, sekarang ia sudah harus berpisah dengan sang suami terasa begitu berat baginya. Dua bulan sudah semenjak suaminya di mutasi, selama itu pula Ayu menginap dirumah orang tuanya. Ia memang lebih memilih kembali kerumah orang tuanya. Sendirian dirumah kadang ia merasa takut terutama malam hari. Apalagi dalam kondisinya yang lagi hamil muda. Kedua orang tuanyapun juga senang dengan kehadirannya ditengah mereka. Cerita Sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat | Keberadaannya cukup menghibur mereka. Karna memang semenjak adiknya memutuskan untuk kuliah di Bandung, rumah besar itu hanya ditempati berdua oleh ayah dan ibunya. Namun ia kacewa dengan suaminya, semenjak pergi ia merasa pehatian sang suami begitu kurang kepadanya. Pada awalnya memang sering memberi kabar dan menanyakan kabarnya, namun makin hari semakin berkurang. Ditelpon jarang diangkat di smspun kadang tak dibalaz alasannya lagi kerja. Janjinya untuk selalu mengunjunginyapun hanya tinggal janji. Hingga tak jarang ia menangis dalam kesendiriannya. *** Malam itu hujan turun rintik-rintik, sesekali terlihat kilat berpijar menerangi kegelapan malam. Burhan terjaga dari tidurnya. AC kamar yang mati membuatnya terasa gerah. Sementara disampingnya dilihatnya istrinya tertidur pulas. Ia menggapai remot AC yang tergeletak tak jauh darinya, lalu menghidupkannya. Ia berniat untuk meneruskan tidurnya, namun kantong kemihnya terasa penuh. Membuatnya memutuskan untuk kekamar mandi. Setelah buang air kecil Burhan memeriksa jendela rumahnya jika ada yang lupa dikunci. Saat melewati kamar putrinya,* ia melihat pintu kamar sedikit terbuka. Dari celah pintu yang terbuka keluar cahaya terang pertanda lampu kamar masih hidup. Penasaran Burhan lalu mendekati kamar putrinya tersebut dan mengintip nya. Ia kaget melihat sang putri terbaring dikasur. Kedua kakinya terbuka sementara dasternya tersingkap. Sehingga celana dalamnya yang berwarna putih terlihat dengan jelas. Payudaranya bergerak naik turun dengan teratur mengikuti alur napasnya. Tak jauh darinya tergeletak Anroid miliknya. Burhan memperkirakan Ayu tertidur ketika sedang asik dengan anroidnya. Pikiran kotor seketika muncul diotaknya. Matanya melotot mengerayangi tubuh Ayu. Selangkangan yang tersingkap tak lepas dari tatapannya. Gairahnya terpancing seketika. kontol menegang. Sebenarnya Burhan adalah seorang ayah yang baik. Ia memiliki dua orang putri yang cantik seksi lagi, mereka begitu manja padanya. Namun selama ini tak pernah terbersit pikiran kotor dihatinya terhadap mereka. Entah mengapa malam itu ia bisa teransang melihat pakaian Ayu yang tersingkap. Ia lalu masuk mendekati tubuh Ayu. Dari jarak yang begitu dekat ia bisa melihat keindahan tubuhnya dengan jelas. Kerongkongannya bergerak turun naik karna birahi. Matanya tak terbesit menatap selangkangan Ayu yang tersingkap.*memeknya yang tambem tercetak jelas dari balik CD nya membentuk garis lurus pada belahannya. Cukup lama ia menatapnya, lalu ia mendekatkan wajahnya keselangkangan Ayu dan menciuminya berulang kali. Menghirupnya dalam-dalam. “ohh wangi sekali ” pikirnya. Ia semakin nekat. Pelan-pelan disingkapnya celana dalam Ayu ke atas sehingga memeknya yang mungil terlihat dengan jelas. Penuh gairah diciuminya, lidahnya menyapu belahannya dan menghisap-hisapnya dengan penuh perasaan. Namun Ayu tiba-tiba terbagun ketika merasakan ada sentuhan di liang kewanitaannya, membuat ia cepat-cepat merunduk dibalik ranjang agar tak terlihat olehnya. Tak melihat sesuatu yang mengganggunya Ayupun meneruskan tidurnya. Khawatir sang putri keburu bagun, ia lalu mengocok kontolnya tepat diatas selangkangnya yang tersingkap. Begitu spermanya akan keluar ia lalu mengarahkan ke celah memeknya. “Ohhhh … ohhhh nakkkk” erangnya lirih. Spermanya menyemprot dibelahan memek Ayu. Lalu mengalir membasahi seprai. Ia tersenyum puas dan buru-buru kembali kekamarnya. Semenjak kejadian itu Burhan selalu bernapsu melihat putri kandungnya tersebut. Diam-diam ia mengintip ketikanya lagi mandi dan tak jarang ia merabanya saat tidur.
*** Memasuki minggu kedua, Ayu mulai merasakan keganjilan dari sikap ayahnya. Sering ia dapati sang ayah menatap tubuhnya, terutama saat ia berpakaian seksi. Matanya seperti ingin menelanjangi tubuhnya membuatnya risih. Ketika mandipun ia merasa ada yang mengawasi. Namun yang paling tak ia mengerti beberapa kali saat bangun tidur ia menemukan seperti bercak sperma di celana dalamnya. Sperma siapa?, Apakah ia bermimpi, tapi bercak itu begitu banyak tak mungkin itu cairan kewanitaannya. Sejujurnya semenjak ditinggal suaminya, Ia memang merasa sangat kesepian. Ia merindukan sentuhan seorang lelaki sebagai tempat pelampiasan birahinya. Tak diperhatikan suaminya membuatnya kadang berpikir untuk selingkuh. Namun meskipun begitu ia tak pernah mimpi basah apalagi masturbasi. Pagi itu saat tinggal berdua bersama ayahnya dirumah, ia berniat untuk mandi. Dikamar mandi ia melepaskan pakaiannya. Lalu menyirami tubuhnya dan menyabuninya. Saat itulah ia melihat sepasang mata mengawasinya dari celah pintu. Ia kaget dan cepat-cepat menyudahi mandinya lalu kembali kekamarnya. Dikamar ia termenung memikirkan peristiwa yang baru dialaminya tersebut. ” pasti orang itu sudah melihat sekujur tubuhku, siapa bangsat itu?” Pikirnya. Namun begitu mengingat hanya berdua bersama ayahnya dirumah dadanya terasa berdebar-debar. “Apakah ayah yang mengintipku?, tak mungkin ayah sebejat itu” pikirnya. Ia merasa jengah bila mengingat sang ayah melihatnya dalam keadaan bugil.
*** Suatu malam ia terbagun ketika mendengar suara berisik dari kamar kedua orang tuanya. Penasaran iapun mencoba mengintipnya. Ia kaget begitu melihat pergumulan orang tuanya. sang ayah menindih tubuh ibunya. Kontolnya bergerak keluar masuk diliang memek ibunya. Sebagai wanita yang telah bersuami hal itu sebenarnya sudah tak asing baginnya. Namun ukuran kontol ayahnya yang begitu besar dan pajang membuatnya benar-benar terpukau. Kontol Burhan memang besar dan panjang, dua kali lipat bila dibandingkan milik suaminya. Memek ibunya terlihat termonyong-monyong menerima tusukan kontol ayahnya. Pinggulnya terus bergerak naik turun secara teratur, sementara sang ibu mengimbangi dengan memutar-mutar pinggulnya kekiri dan kekanan. Sehingga menumbukan bunyi-bunyi menggairahkan. Sementara dari mulut keduanya terdengar desahan seperti kepedasan. Lama tak disentuh lelaki membuat Ayu teransang melihat persetubuhan kedua orang tuanya tersebut. Dadanya terasa sesak, puting susunya berkedut-kedut dan memeknya terasa gatal. Tanpa disadarinya ia mengelus-elus klitorisnya sendiri. Terbayang olehnya kontol sang ayah yang besar dan panjang keluar masuk dimemeknya. Tengguknya terasa merinding. ” Oww yaaahhh… kontol ayahhh enak banget, kocok yang kuat yahhhh” racau ibunya. Ayahnya semakin mempercepat goyangannya, kontolnya mengobrak-abrik liang memek ibunya yang becek. Lalu keduanya bertukar posisi, ibunya menaiki sang ayah dan mengoyang pinggulnya naik turun, kadang berputar kekiri dan kanan. Sementara ayahnya berbaring dikasur meremas-remas payudara ibunya. Cukup lama keduanya bersetubuh.* Tubuh keduanya terlihat mengkilap berkeringat. Hingga akhirnya ibu mengerang keras, tubuhnya menengang dan akhirnya terkapar mendapati orgaismenya. Ayu benar-benar teransang, kontol sang ayah benar-benar memukaunya. tenggorokannya bergerak turun naik karna birahi. Ia mulai berhayal untuk bersetubuh dengannya. Sementara dikamar Burhan kembali menaiki tubuh sang istri dan memompa kontolnya dengan cepat. Lima belas menit berserang ia melepaskan spermanya dirahim istrinya. Lalu ia terkulai disampingnya. Ayu bergegas kembali kekamarnya. Lalu mengambil air putih dan meneguknya. Ia menghempaskan tubuhnya dikasur dadanya bergerak turun naik. Tangannya menyelinap ke balik celana dalamnya dan mengelus-elus memeknya yang telah basah.
*** Semenjak tak sengaja menyaksikan persetubuhan kedua orang tuanya beberapa waktu lalu. Ayu merasa ada sedikit kelainan pada dirinya, Ia merasa birahi pada ayahnya. Kontolnya yang besar dan panjang membuatnya susah tidur. Sering ia berhayal bersetubuh dengan ayahnya kandungnya tersebut. Jika sebelumnya ia risih dengan tatapan nakal ayahnya. Namun kini ia malah sengaja mencari perhatiannya. Ia sengaja berpakaian seksi didepannya. Tak jarang ia duduk seenaknya sehingga celana dalamnya terlihat oleh ayahnya. Ada kepuasan tersendiri baginya mempertontonkan keindahan tubuhnya pada sang ayah. Memeknya selalu basah setiap kali menggodanya.
*** Pagi itu ketika sedang mandi Ayu kembali melihat sepasang mata mengawasinya. Tahu kalau ayahnya kembali mengintip iapun berniat menggodanya. Dadanya berdebar-debar, Entah kenapa ia merasa begitu birahi mengingat sang ayah menatap tubuh bugilnya. Setelah melumuri tubuhnya dengan busa, ia lalu meremas-remas buah dadanya yang sekal. Sementara tangan yang satunya mengusap-usap kolistorisnya. “Ayo yah … nikmati tubuh anak kandung ayah ini … nikmati sepuasnya” bisiknya dalam hati. Membuatnya semakin birahi meremas payudaranya dan memainkan klitorisnya. Sementara itu dari celah pintu Burhan melihatnya tak berkesip. Bola matanya seperti mau melompat keluar menyaksikan tubuh mulus Ayu. Tak seincipun tubuh Ayu luput dari tatapannya. Tak kuat menahan napsu iapun mengocok kontolnya dan melepaskan spermanya dilantai. Ketika keluar dari kamar mandi Ayu melihat sperma Burhan berceceran dilantai. Ia tersenyum puas. Dengan ujung jari disekanya, lalu didekatinya kehidung dan dijilatinya dengan birahi. Semua itu ternyata tak luput dari penghatian Burhan. ia menyeringai penuh arti.
**** Malam harinya, sekitar pukul 01.30 dini hari Burhan terlihat gelisah dipembaringannya. Tubuhnya terasa panas dingin. Dada berdebar-debar sebentar-sebentar ia merubah posisinya. Matanya tak bisa dipejamkan. Sementara itu sang istri terlihat telah tertidur lelap. Malam itu ia telah bertekat untuk menyetubuhi Ayu. Namun ada rasa khawatir dihatinya. Bagaimana jika anaknya tersebut berontak dan berteriak maka tamatlah riwayatnya. Tapi jika diingatnya bagaimana Ayu yang begitu bernapsu menjilati spermanya, jelas Ayu sangat kesepian. Perang batinpun terjadi dalam dirinya. Akhirnya ia mengendap-endap kekamar sang putri. Sementara dikamarnya, ayupun merasakan hal yang sama. Ia gelisah tak bisa tidur. Entah kenapa malam itu napsu ingin bersetubuh begitu besar. Puting susunya terasa berdenyut-denyut sedangkan memeknya terasa gatal. Ia mengeluh mengingat perpisahan dengan sang suami. Disaat seperti itu ia kembali terbayang tingkah ayahnya yang aneh. Mulai dari tatapannya yang tajam seperti ingin menelanjanginya hingga mengintipnya mandi. Memeknya terasa basah, kebali ia berhayal bersetubuh dengan ayah kandungnya tersebut. Ketika ia sedang larut dalam pikirannya, tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dari luar dan sesosok tubuh berjingrak masuk. Dadanya berdebar kencang ketika mengenali sosok yang masuk kekamarnya tersebut yang tak lain adalah ayah kandungnya sendiri. Ia menahan napas ketika sang ayah mendekat tubuhnya. Ia memutuskan untuk berpura-pura tidur menunggu apa yang akan dilakukan sang ayah. Beberapa saat menunggu, ia merasakan rabaan menyusuri pahanya hingga kepangkal pahanya dan perlahan masuk kebalik celana dalamnya. Ia menahan napas ketika jemari sang ayah menyentuh belahan memeknya yang basah dan bergerak liar disana. Sekian lama tak disentuh lelaki membuatnya begitu mudah terangsang. Selagi ia terbuai dengan sentuhan-sentuhan itu, tiba-tiba ia merasakan celana dalamnya diloloskan. Hingga tubuhnya bagian bawah polos tak tertutup sehelai benangpun. Beberapa saat kemudian ciuman sang ayah mendarat diperutnya terus pusar lalu turun kememeknya yang basah. Ia menggigit bibirnya kuat-kuat ketika merasakan lidah sang ayah menyapu belahan memeknya dan menjilatinya dari atas kebawah secara teratur.* Lalu bergerak liar diklitorisnya. Liang memeknya dihisap sang ayah, Cairannya diserubutnya bak kopi panas hingga bersih tak bersisa. Ayu mengelepar seperti cacing kepanasan. Pinggulnya bergerak liar menyambut jilatan lidah sang ayah di klitorisnya. Sekian lama tak disentuh lelaki membuatnya tak mampu membendung birahinya. Emutan sang ayah terasa begitu nikmat. Dari mulutnya terdengar erangan lirih membuat Burhan semakin bergairah mengoral kewanitaannya. “Ow … yahhhh … geliiii yahhhhh” rintihnya. Tangannya menyelinap kedalam bokser sang ayah lalu mengocok kontolnya. Puas menjilati memek Ayu Burhan lalu menindihnya. Ia melumat bibirnya dengan panas. Lalu ciumannya beralih keleher terus turun kepayudaranya yang sekal. “yaaaahhhh Masuin yaaahhh … ” pinta Ayu serak. Tangannya membimbing kontol sang ayah keliang memeknya. “Masuin apa nak … ? ” Goda Burhan. “Masuin ini yahhh …” jawab Ayu tak sabar sembari meremas-remas kontol Burhan. “Ini apa sayang …? Bicara yang benar” tanya Burhan menggodanya. ” Masuin … kontol ayah kememek Ayu cepatannn … ” jawabnya gemas. Ia benar-benar sudah tak tahan. Tanpa malu-malu lagi ia meminta kepada ayahnya tersebut. Setelah melebarkan kedua paha Ayu Buhan langsung menuntun kontolnya keliang memek sang putri. Kontolnya digesek-gesekkannya dibelahan memek Ayu. Selanjutnya di masukinya perlahan-lahan. Ayu menahan napas ketika sedikit-demi sedikit kontol ayahnya memasuki liang memeknya. “Ohhh yaaahh … gede banget …” rintihnya. Kontol ayahnya terasa begitu ketat menganjal didalam memeknya. Membuatnya seperti ingin kencing. “Sempit banget memekmu nak … ohhh nikmat baget sayang ” racau Burhan. Ia memejamkan matanya menikmati cengkraman rahim sang putri dibatangnya. Lalu dengan penuh napsu dilumatnya kembali bibir Ayu yang mungil. ” Ayah sayang kamu nak, kamu cantik sekali ” bisiknya mesra. “Ayu juga sayang ayah” jawab Ayu. “Sudah lama ayah menginginkan saat seperti ini ” bisik Burhan. ” Ayu bahagia sekali bisa* bersama ayah seperti ini ” balas Ayu matanya tampak berkaca-kaca. ” Kenapa menangis” tanya ayahnya. ” Ayu bahagia yahh, Ayu ingin selalu bersama ayah seperti ini … Ayu suka incest ini yahh …” bisiknya. “Kita akan terus bersama sayang” jawab Burhan sembari mencium kening sang anak dengan penuh perasaan. ” memek Ayu nikmat banget … ” godanya. “Kontol ayah juga nikmat” balas Ayu. Lalu bibir keduanya menyatu,* berciuman dengan panas saling hisap. Kontol Burhan mulai bergerak keluar masuk didalam liang memek sang putri yang basah. Tangannya meremas-remas buah dada putrinya yang ranum. “Ohh yaaahhh ini indah baget …. oww masuin dalam-dalam yaahhhh ” racau Ayu. Koncokan kontol sang ayah dimemeknya terasa nikmat tiada tara. Kontol ayahnya yang besar dan panjang begitu mantap mengisi setiap relung dirahimnya. Mulutnya meracau tak karuan sementara pinggulnya bergerak liar menyambut sodokan kontol sang ayah. Kurang lebih sepuluh menit kemudian ia merasakan suatu yang nikmat menyesak keluar dari rahimnya. “Ohhh yahhh… Ayuu tak tahan. yaaaaahhh … ” ia mengerang keras mendekap sang ayah, tubuhnya mengejang dengan napasnya memburu. Beberapa saat kemudian ia terkulai lemas mendapati orgaisme pertamanya. Burhan mendekap sang putri dengan erat penuh kasih sayang. Kontolnya ditekannya lebih dalam dan membiarkan sang putri menikmati orgaismenya. ” nikmat sayang” tanyanya. ” nikmat banget yahhhh” jawab Ayu lirih. Ia memeluk erat sang ayah menikmati sisa orgaismenya. Ia merasa begitu damai. Menyatu dengan tubuh sang ayah memberikan kepuasan tersendiri baginya. Kepuasan yang tak didapatinya dari orang lain termasuk suaminya. Beberapa menit kemudian Ayu kembali mendesah lirih ketika sang ayah kembali mengenjotnya. Kontol ayahnya bergerak keluar masuk dimemeknya. Birahinya kembali terpancing. Keduanya kembali bergumul dengan panas. Cukup lama pada posisi ini, lalu ia menaiki tubuh sang ayah dan memompa kontol Burhan dari atas. Pinggulnya bergerak turun naik, kadang berputar dengan liar. ” ohhh nakkk … nikmat banget sayang… kamu pintar …” desah Burhan. Matanya meram melek menikmati gesekan rahim Ayu dikontolnya. Cukup lama bersetubuh, keringat bercucuran dari tubuh mereka. Hingga akhirnya Ayu mengerang keras mendapati orgaisme keduanya. Ia kembali terkulai lemas. Lama tak bersetubuh ternyata membuatnya cepat orgaisme. Burhan kembali menaiki tubuh Ayu dan mengenjotnya dengan cepat. Kontolnya bergerak keluar masuk. Ia memejamkan matanya menikmati tiap hujaman kontolnya dirahim anak kandungnya tersebut. Gairahnya menggelora. Tak ingin rasanya ia mengakhiri kenikmatan itu. Persetubuhan sedarah itu memberikan sensasi yang luar biasa baginya.* Memberikan kepuasa tersendiri. Lima belas menit berselang ia merasakan sesuatu yang nikmat mendesak keluar dara kontolnya. ” ohhhh sayang … ayah mau sampai … cium ayah nak” desahnya. Keduanya lalu berciuman dengan panas. Sementara kontol Burhan menghentak-hentak diliang memek Ayu. Beberapa saat kemudian ia mengerang keras dan melepaskan spermanya dalam rahim anak kandungnya tersebut. “Nikmat baget sayang …” ucapnya tanpa melepaskan pungutannya dibibir Ayu. Ayu mendekap ayah kandungnya tersebut dengan erat. Sperma sang ayah terasa hangat dirahimnya. Ia benar-benar puas malam itu. “Love you yahhh … Buat Ayu terus sepetri ini … “ bisiknya manja.
*** Semenjak malam itu Ayu tak lagi kesepian walaupun suaminya jauh darinya, ayahnya mengambil peran suaminya. Keduanya bersetubuh setiap kali ada kesempatan. Mereka lakukan ditempat tidur, kamar mandi, ruang tengah bahkan dapur dan tak jarang dihotel. Ketika ibunya tak ada, keduanya bagaikan pasangan suami istri berbugil ria sepanjang hari. Bahkan ketika ibunya adapun keduanya masih melakukannya, Burhan sudah tergila-gila dengan tubuh anak kandungnya tersebut. Ia selalu bernapsu melihat tubuh Ayu, begitupun Ayu tak pernah bosannya disodok ayah kandungnya tersebut. Tak jarang ketika ibunya ada, sang ayah menyelinap kekamarnya lalu keduanya bersetubuh kilat. Kadang hanya beberapa kali sodokan saja kontol sang ayah dimemeknya. Namun itu sudah cukup bagi keduanya untuk tetap melakukannya.
Tamat
Untuk Para Ibu dan Ayah SEKS = jenis kelamin, organ reproduksi; SEKS MANIAC = manusia yang mempunyai nafsu seks yang sangat berlebihan; SEKSUAL = segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin – persetubuhan laki-laki dan perempuan; SEKSUALITAS = Ciri, sifat, peran seks; dorongan seks; kehidupan seks. Secara sederhana, seks, seksual, dan seksualitas, merupakan sesuatu yang indah, karena merupakan ciptaan TUHAN; sesuatu yang suci untuk suami-isteri; bertujuan untuk prokreasi atau pertambahan kuantitas [jumlah] umat manusia. Seks juga merupakan salah satu bentuk pengungkapan kasih sayang sekaligus puncak kemesraan antara suami-isteri, agar terlahir atau ada generasi penerus. Seks, Seksual, dan Seksualitas seringkali merupakan sesuatu yang mudah dan biasa, tetapi bagi beberapa orang -ataupun kelompok masyarakat- adalah hal tabu dan terlarang. Konsep yang dualistis ini menjadikan sikap dan pandangan terhadap perilaku seks dan seksuaslitaspun menjadi berbeda. Ada orang yang menganggap seks dan seksualitas tidak perlu dibahas, karena manusia akan memahaminya berdasarkan dorongan naluri seksual dalam dirinya. Tetapi ada juga yang ingin mengetahui seluk beluknya dengan baik dan benar sehingga mempunyai penilaian yang tidak keliru tentang seks dan seksualitas. Dengan demikian, seks menjadi sesuatu yang mudah, tetapi sekaligus sering merupakan permasalahan yang mencolok serta cukup kompleks. Kompleksitas tersebut terjadi karena menyangkut hubungan intim suami-isteri, serta pemahaman dan penghayatan seks bagi anak-anak dalam tumbuh kembangnya. LINK TERKAIT Sweet Sex Vidio Untuk Pasangan Suami-Isteri yang Sudah Menikah di atas 25 tahun 1325477542447861376 desiglitters.com 13259911981723512016Kenikmatan Seks-seksual (biasanya didapat) melalui perkawinan/pernikahan, itu bisa terjadi pada manusia (laki-laki dan perempuan) yang menikah; namun bisa juga didapat dengan cara tidak biasa.” Artinya, orang bisa melakukan itu sebagai sex pra-nikah (yang melakukan ml sebelum menikah, pada usia remaja sampai dewasa); dan sex di luar nikah (orang yang sudah menikah, namun ml dengan laki-laki atau pun perempuan yang yang bukan isteri/suaminya). Sex pra-nikah, (di sini, perkawinan tak berfungsi dalam dunia sex ini)telah terjadi dan merambah kesegenap lapisan usia; setiap laki-laki dan perempuan setelah akil balig, bisa melakukannya. Ada banyak peluang (dan sangat gampang didapat) untuk itu. Akibatnya, tak sedikit kehamilan pada usia remaja, kematian akibat gagal aborsi, dan tak terhitung anak yang terlahir sebelum menikah. Sex pra-nikah (SPN), bisa terjadi pada mereka (pasangan) yang masih pacaran, mereka (pasangan) sudah bertunangan, atau pun laki-laki dan perempuan usia dewasa yang belum menikah (namun butuh penyaluran energi seksnya); bisa dilakukan dengan pacar, tunangan, ttm, atau pun dengan laki-laki dan perempuan yang berprofesi sebagai pekerja sex komersial. SPN bisa terjadi atau pun dilakukan oleh siapa pun, termasuk anak-cucu kita (anda dan saya); semua abg dari berbagai latar belakang (sosial, agama, pendidikan, dan lain-lain) berpeluang sama, mereka bisa lakukannya; apalagi sikon sekarang yang penuh dengan gegap gempita pergaulan bebas, semuanya membuka peluang serta mempermudah abg melakukan spn. Laporan media massa menunjukkan bahwa, tak sedikit abg (usia pelajar kelas enam dan smp), sudah mengenal dan melakukan spn. Hal di atas, bukan untuk menakutkan anda (para ayah dan ibu, yang mempunyai abg putera/i); Bagaimana mendeteksi dini hal tersebut atau mengetahui jika mereka telah melakukan spn? Untuk mengetahui sudah pernah atau belum pernah, cuma ada satu yang paling gampang dan efektif, yaitu kejujuran dan pengakuan sang anak. Hal ini/itu hanya terjadi melalui proses dialog yang cukup panjang antara sang anak dengan ayah-ibu; kecuali, jika mereka (terutama remaja puteri) telah hamil.1339212828278158185 Lalu, bagaimana bisa mencapai dialog tersebut!? Jika tak mampu melihat tanda-tanda bahwa mereka (sang anak, si abg tersebut) telah melakukan spn!? Ada banyak informasi tentang cara melihat ciri-ciri abg sudah melakukan spn; namun itu tidak mutlak terjadi, bisa berbeda antara satu abg dengan yang lainnya. Sehingga yang lebih utama dari sekedar melihat ciri-ciri fisik tersebut adalah hubungan psikhologis antara ayah-ibu dan anak; hubungan yang saling terbuka, jujur, saling menghargai, dan bahkan keseganan, satu sama lain. Ada baiknya lihat ciri-ciri berikut, PUTERI PUTERA Ujung mata didekat hidung menurun ke arah dalam kearah dalam; ini yang paling umum Rambut tipis dipinggir pelipis, dekat telinga tidak tegak berdiri Lengan, dekat bahu, tidak tipis Pinggir paha belahan terlihat nyata alias tidak bulat lagi Terlihat urat pada betis, bukan varises Jari kelingking dipegang langsung keringat dingin, salah tingkah Bentuk pinggul yang turun ke bawah Jika sudah sering melakukan hubungan intim biasanya sebagian besar wanita akan mengalami pembesaran pada daerah panggul Jika masih baru melakukan hubungan, bias terlihat dari cara jalan yang agak rikuh dan menahan sakit Mungkin ada yang lain ... !? Perut pada bagian pinggang terlihat kendor Jika mengetok bagian lutut, maka berbunyi nyaring Pinggul turun Sering tau lebih mudah lemas – lelah Tampak di leher, sudah keluar jakun Suara lebih ngebas Jika melihat perempuan sexy, mata tertuju ke wilayah paha dan dada Ada yang lain .... !? Sekali lagi, ciri-ciri tersebut di atas tidak mutlak - tidak merata - tidak sama untuk semua abg; bisa saja berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu, ada baiknya, anda memperhatikan serta mempunyai kepekaan terhadap perkembangan abg anda. Tanpa itu, maka bisa saja anda tak pernah tahu adanya perubahan-perubahan radikal yang terjadi atau ada pada mereka. Mengetahui sejak dini, lebih baik daripada mencegah jika sudah pernah dan sering dilakukan. 13491745451575551734 koleksi pribadi Tulisan terkait Oleh Jappy Pellokila PACARAN dan PERTUNANGAN Perkawinan Tak Berfungsi dalam “Dunia Sex Seks Pra-Nikah dan Seks di Luar Nikah … Berbahaya!? Berikan Kesempatan kepada Isteri Menolak Hubungan Sex 1349174958658063988 koleksi pribadi JAPPY PELLOKILA HOMEPAGE CATATAN HARIAN JAPPY PELLOKILA FILSAFAT SEKSOLOGI EDUKASI SOSIAL BUDAYA URBAN MANUSIA dan LINGKUNGAN HIDUP

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jappy/ciri-ciri-abg-yang-telah-melakukan-hubungan-seks-pra-nikah_55110027a33311b52dba9c1b
Untuk Para Ibu dan Ayah SEKS = jenis kelamin, organ reproduksi; SEKS MANIAC = manusia yang mempunyai nafsu seks yang sangat berlebihan; SEKSUAL = segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin – persetubuhan laki-laki dan perempuan; SEKSUALITAS = Ciri, sifat, peran seks; dorongan seks; kehidupan seks. Secara sederhana, seks, seksual, dan seksualitas, merupakan sesuatu yang indah, karena merupakan ciptaan TUHAN; sesuatu yang suci untuk suami-isteri; bertujuan untuk prokreasi atau pertambahan kuantitas [jumlah] umat manusia. Seks juga merupakan salah satu bentuk pengungkapan kasih sayang sekaligus puncak kemesraan antara suami-isteri, agar terlahir atau ada generasi penerus. Seks, Seksual, dan Seksualitas seringkali merupakan sesuatu yang mudah dan biasa, tetapi bagi beberapa orang -ataupun kelompok masyarakat- adalah hal tabu dan terlarang. Konsep yang dualistis ini menjadikan sikap dan pandangan terhadap perilaku seks dan seksuaslitaspun menjadi berbeda. Ada orang yang menganggap seks dan seksualitas tidak perlu dibahas, karena manusia akan memahaminya berdasarkan dorongan naluri seksual dalam dirinya. Tetapi ada juga yang ingin mengetahui seluk beluknya dengan baik dan benar sehingga mempunyai penilaian yang tidak keliru tentang seks dan seksualitas. Dengan demikian, seks menjadi sesuatu yang mudah, tetapi sekaligus sering merupakan permasalahan yang mencolok serta cukup kompleks. Kompleksitas tersebut terjadi karena menyangkut hubungan intim suami-isteri, serta pemahaman dan penghayatan seks bagi anak-anak dalam tumbuh kembangnya. LINK TERKAIT Sweet Sex Vidio Untuk Pasangan Suami-Isteri yang Sudah Menikah di atas 25 tahun 1325477542447861376 desiglitters.com 13259911981723512016Kenikmatan Seks-seksual (biasanya didapat) melalui perkawinan/pernikahan, itu bisa terjadi pada manusia (laki-laki dan perempuan) yang menikah; namun bisa juga didapat dengan cara tidak biasa.” Artinya, orang bisa melakukan itu sebagai sex pra-nikah (yang melakukan ml sebelum menikah, pada usia remaja sampai dewasa); dan sex di luar nikah (orang yang sudah menikah, namun ml dengan laki-laki atau pun perempuan yang yang bukan isteri/suaminya). Sex pra-nikah, (di sini, perkawinan tak berfungsi dalam dunia sex ini)telah terjadi dan merambah kesegenap lapisan usia; setiap laki-laki dan perempuan setelah akil balig, bisa melakukannya. Ada banyak peluang (dan sangat gampang didapat) untuk itu. Akibatnya, tak sedikit kehamilan pada usia remaja, kematian akibat gagal aborsi, dan tak terhitung anak yang terlahir sebelum menikah. Sex pra-nikah (SPN), bisa terjadi pada mereka (pasangan) yang masih pacaran, mereka (pasangan) sudah bertunangan, atau pun laki-laki dan perempuan usia dewasa yang belum menikah (namun butuh penyaluran energi seksnya); bisa dilakukan dengan pacar, tunangan, ttm, atau pun dengan laki-laki dan perempuan yang berprofesi sebagai pekerja sex komersial. SPN bisa terjadi atau pun dilakukan oleh siapa pun, termasuk anak-cucu kita (anda dan saya); semua abg dari berbagai latar belakang (sosial, agama, pendidikan, dan lain-lain) berpeluang sama, mereka bisa lakukannya; apalagi sikon sekarang yang penuh dengan gegap gempita pergaulan bebas, semuanya membuka peluang serta mempermudah abg melakukan spn. Laporan media massa menunjukkan bahwa, tak sedikit abg (usia pelajar kelas enam dan smp), sudah mengenal dan melakukan spn. Hal di atas, bukan untuk menakutkan anda (para ayah dan ibu, yang mempunyai abg putera/i); Bagaimana mendeteksi dini hal tersebut atau mengetahui jika mereka telah melakukan spn? Untuk mengetahui sudah pernah atau belum pernah, cuma ada satu yang paling gampang dan efektif, yaitu kejujuran dan pengakuan sang anak. Hal ini/itu hanya terjadi melalui proses dialog yang cukup panjang antara sang anak dengan ayah-ibu; kecuali, jika mereka (terutama remaja puteri) telah hamil.1339212828278158185 Lalu, bagaimana bisa mencapai dialog tersebut!? Jika tak mampu melihat tanda-tanda bahwa mereka (sang anak, si abg tersebut) telah melakukan spn!? Ada banyak informasi tentang cara melihat ciri-ciri abg sudah melakukan spn; namun itu tidak mutlak terjadi, bisa berbeda antara satu abg dengan yang lainnya. Sehingga yang lebih utama dari sekedar melihat ciri-ciri fisik tersebut adalah hubungan psikhologis antara ayah-ibu dan anak; hubungan yang saling terbuka, jujur, saling menghargai, dan bahkan keseganan, satu sama lain. Ada baiknya lihat ciri-ciri berikut, PUTERI PUTERA Ujung mata didekat hidung menurun ke arah dalam kearah dalam; ini yang paling umum Rambut tipis dipinggir pelipis, dekat telinga tidak tegak berdiri Lengan, dekat bahu, tidak tipis Pinggir paha belahan terlihat nyata alias tidak bulat lagi Terlihat urat pada betis, bukan varises Jari kelingking dipegang langsung keringat dingin, salah tingkah Bentuk pinggul yang turun ke bawah Jika sudah sering melakukan hubungan intim biasanya sebagian besar wanita akan mengalami pembesaran pada daerah panggul Jika masih baru melakukan hubungan, bias terlihat dari cara jalan yang agak rikuh dan menahan sakit Mungkin ada yang lain ... !? Perut pada bagian pinggang terlihat kendor Jika mengetok bagian lutut, maka berbunyi nyaring Pinggul turun Sering tau lebih mudah lemas – lelah Tampak di leher, sudah keluar jakun Suara lebih ngebas Jika melihat perempuan sexy, mata tertuju ke wilayah paha dan dada Ada yang lain .... !? Sekali lagi, ciri-ciri tersebut di atas tidak mutlak - tidak merata - tidak sama untuk semua abg; bisa saja berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu, ada baiknya, anda memperhatikan serta mempunyai kepekaan terhadap perkembangan abg anda. Tanpa itu, maka bisa saja anda tak pernah tahu adanya perubahan-perubahan radikal yang terjadi atau ada pada mereka. Mengetahui sejak dini, lebih baik daripada mencegah jika sudah pernah dan sering dilakukan. 13491745451575551734 koleksi pribadi Tulisan terkait Oleh Jappy Pellokila PACARAN dan PERTUNANGAN Perkawinan Tak Berfungsi dalam “Dunia Sex Seks Pra-Nikah dan Seks di Luar Nikah … Berbahaya!? Berikan Kesempatan kepada Isteri Menolak Hubungan Sex 1349174958658063988 koleksi pribadi JAPPY PELLOKILA HOMEPAGE CATATAN HARIAN JAPPY PELLOKILA FILSAFAT SEKSOLOGI EDUKASI SOSIAL BUDAYA URBAN MANUSIA dan LINGKUNGAN HIDUP

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jappy/ciri-ciri-abg-yang-telah-melakukan-hubungan-seks-pra-nikah_55110027a33311b52dba9c1b

Kubuat Janda Muda Arab Itu Merintih Ketagihan

.
Erangan Iffa Mahasiswi Berjilbab Perawan
Kubuat Janda Muda Arab Itu Merintih Ketagihan

Aku mendapat tugas ke sebuah kota kabupaten di Kawasan Timur Indonesia. Ada sebuah peluang proyek baru disana. Aku berangkat dengan seorang Direktur. Setelah bertemu dengan para pejabat yang berwenang dan mengutarakan tujuan kedatangan kami, maka Direktur tersebut pulang terlebih dahulu karena masih ada urusan lain di Jakarta. Tinggalah aku disana mengurus semua perijinan sendirian saja. Hotel tempatku menginap adalah sebuah hotel yang tidak terlalu besar, namun bersih dan enak untuk tinggal. Letaknya agak sedikit di pinggiran kota, sepi, aman, dan transport untuk kemana-mana relatif mudah. Aku mendapat kamar dilantai 2 yang letaknya menghadap ke laut. Setiap sore sambil beristirahat setelah seharian berputar-putar dari satu instansi ke instansi lainnya aku duduk di teras sambil melihat laut. Para karyawan hotel cukup akrab dengan penghuninya, mungkin karena jumlah kamarnya tidak terlalu banyak, sekitar 32 kamar. Aku cukup akrab dan sering duduk di lobby, ngobrol dengan tamu lain atau karyawan hotel. Kadang-kadang dengan setengah bercanda aku ditawari selimut hidup oleh karyawan hotel, mulai dari room boy sampai ke security. Mereka heran selama hampir 3 minggu aku tidak pernah bawa perempuan. Aku tersenyum saja, bukan tidak mau bro, tapi pikiranku masih tersita ke pekerjaan. Tak terasa sudah 3 minggu aku menginap di hotel. Karena surat-surat yang diperlukan sudah selesai, aku bisa sedikit bernafas lega dan mulai mencari hiburan. Tadi malam aku kembali dapat merasakan kehangatan tubuh perempuan setelah bergumul selama 2 ronde dengan seorang gadis panggilan asal Manado. Aku mendapatkannya dari security hotel. Meskipun orangnya cantik dan putih, tetapi permainannya tidak terlalu istimewa karena barangnya terlalu becek dan sudak kendor, tapi lumayanlah buat mengurangi sperma yang sudah penuh. Dua hari lagi aku akan pulang. Transportasi di daerah ini memang agak sulit. Untuk ke Jakarta aku harus ke ibukota propinsi dulu baru ganti pesawat ke Jakarta. Celakanya dari kota ini ke ibukota propinsi dalam 1 minggu hanya ada 4 penerbangan dengan twin otter yang kapasitasnya hanya 17 seat. Belum lagi cadangan khusus buat pejabat Pemda yang tiba-tiba harus berangkat. Aku yang sudah booking seat sejak seminggu yang lalu, ternyata masih masuk di cadangan nomor 5. Alternatifnya adalah dengan menaiki kapal laut milik Pelni yang makan waktu seharian untuk sampai ibukota propinsi. Rencanaku kalau tidak dapat seat pesawat terpaksa naik kapal laut. Sore itu aku ngobrol dengan security, yang membantu mencarikan perempuan, sambil duduk-duduk di cafe hotel. Kami membicarakan gadis Manado yang kutiduri tadi malam. Kubilang aku kurang puas dengan permainannya. Tiba-tiba saja pandanganku tertuju pada wanita yang baru masuk ke cafe. Wanita itu kelihatan bertubuh tinggi, mungkin 168 cm, badannya sintal dan dadanya membusung. Wajahnya kelihatan bukan wajah Melayu, tapi lebih mirip ke wajah Timur Tengah. Security itu mengedipkan matanya ke arahku. ” Bapak berminat ? Kalau ini dijamin oke, Arab punya,” katanya. Wanita tadi merasa kalau sedang dibicarakan. Ia menatap ke arah kami dan mencibir ke arah security di sampingku. “Anis, sini dulu. Kenalan sama Bapak ini,” kata security itu. “Aku mau ke karaoke dulu,” balas wanita tadi. Ternyata namanya Anis. Anis berjalan kearah meja karaoke dan mulai memesan lagu. Ruangan karaoke tidak terpisah secara khusus, jadi kalau yang menyanyi suaranya bagus lumayan buat hiburan sambil makan. Tapi kalau pas suara penyanyinya berantakan, maka selera makan bisa berantakan. Untuk karaoke tidak dikenakan charge, hanya merupakan service cafe untuk tamu yang makan disana. “Dekatin aja Pak, temani dia nyanyi sambil kenalan. Siapa tahu cocok dan jadi,” kata security tadi kepadaku. Aku berjalan dan duduk didekat Anis. Kuulurkan tanganku, “Boleh berkenalan ? Namaku Jokaw”. “Anis,” jawabnya singkat dan kembali meneruskan lagunya. Suaranya tidak bagus cuma lumayan saja. Cukup memenuhi standard kalau ada pertunjukan di kampung. Beberapa lagu telah dinyanyikan. dari lagu dan logat yang dinyanyikan wanita ini agaknya tinggal di Manado atau Sulawesi Utara. Dia mengambil gelas minumannya dan menyerahkan mike ke tamu cafe di dekatnya. “Sendirian saja nona atau …,” kataku mengawali pembicaraan. “Panggil saja namaku, A…N…I…S, Anis,” katanya. kami mulai terlibat pembicaraan yang cukup akrab. Anis berasal dari Gorontalo. Ia memang berdarah Arab. Menurutnya banyak keturunan Arab di Gorontalo. Kuamati lebih teliti wanita di sampingku ini. Hidungnya mancung khas Timur Tengah, kulitnya putih, rambutnya hitam tebal, bentuk badannya sintal dan kencang dengan payudaranya terlihat dari samping membusung padat. Kutawarkan untuk mengobrol di kamarku saja. Lebih dingin, karena ber-AC, dan lebih rileks serta privacy terjaga. Ia menurut saja. kami masuk ke dalam kamar. Security tadi kulihat mengangkat kedua jempolnya kearahku. Di dalam kamar, kami duduk berdampingan di karpet dengan menyandar ke ranjang sambil nonton TV. Anis masuk ke kamar mandi dan sebentar kemudian sudah keluar lagi. Kami melanjutkan obrolan. Ternyata Anis seorang janda gantung, suaminya yang seorang pengusaha, keturunan Arab juga, sudah 2 tahun meninggalkannya namun Anis tidak diceraikan. ia sedang mencoba membuka usaha kerajinan rotan dari Sulawesi yang dipasarkan disini. Dikta ini dia tinggal bersama familinya. Ia main ke hotel, karena dulu juga pernah tinggal di hotel ini seminggu dan akrab dengan koki wanita yang bekerja di cafe. dari tadi siang koki tersebut sedang keluar, berbelanja kebutuhan cafe. Kulingkarkan tangan kiriku ke bahu kirinya. Ia sedikit menggerinjal namun tidak ada tanda-tanda penolakan. aku semakin berani dan mulai meremas bahunya dan perlahan-lahan tangan kiriku menuju kedadanya. Sebelum tangan kiriku sampai di dadanya, ia menatapku dan bertanya, “Mau apa kamu, Jokaw ?” Sebuah pertanyaan yang tidak perlu dijawab. Kupegang dagunya dengan tangan kananku dan kudekatkan mukanya ke mukaku. Perlahan kucium bibirnya. Ia diam saja. Kucium lagi namun ia belum juga membalas ciumanku. “Ayolah Anis, 2 tahun tentulah waktu yang cukup panjang bagimu. Selama ini tentulah kamu merindukan kehangatan dekapan seorang laki-laki,” kataku mulai merayunya. Kuhembuskan napasku ke dekat telinganya. Bibirku mulai menyapu leher dan belakang telinganya. “Akhh, tidak.. Jangan..,” rintihnya. “Ayolah Nis, mungkin punyaku tidak sebesar punya suami Arab-mu itu, namun aku bisa membantu menuntaskan gairahmu yang terpendam”. Ia menyerah, pandangan matanya meredup. Kucium lagi bibirnya, kali ini mulai ada perlawanan balasan dari bibirnya. tanganku segera meremas dadanya yang besar, namun sudah sedikit turun. Ia mendesah dan membalas ciumanku dengan berapi-api. Tangannya meremas kejantananku yang masih terbungkus celana. Kududukan ia ditepi ranjang. Aku berdiri didepannya. tangannya mulai membuka ikatan pinggang dan ritsluiting celanaku, kemudian menyusup ke balik celana dalamku. Dikeluarkannya kejantananku yang mulai menegang. Dibukanya celanaku seluruhnya hingga bagian bawah tubuhku sudah dalam keadaan polos. Mulutnya kemudian menciumi kejantananku, sementara tangannya memegang pinggangku dan mengusap kantung zakarku. Lama kelamaan ciumannya berubah menjadi jilatan dan isapan kuat pada kejantananku. Kini ia mengocok kejantananku dengan mengulum kejantananku dan menggerakan mulutnya maju mundur. Aliran kenikmatan segera saja menjalari seluruh tubuhku. Tangannya menyusup ke bajuku dan memainkan putingku. Kubuka kancing bajuku agar tangannya mudah beraksi di dadaku. Kuremas rambutnya dan pantatkupun bergerak maju mundur menyesuaikan dengan gerakan mulutnya. Aku tak mau menumpahkan sperma dalam posisi ini. Kuangkat tubuhnya dan kini dia dalam posisi berdiri sementara aku duduk di tepi ranjang. Tanpa kesulitan segera saja kubuka celana panjang dan celana dalamnya. Rambut kemaluannya agak jarang dan berwarna kemerahan. Kemaluannya terlihat sangat menonjol di sela pahanya, seperti sampan yang dibalikkan. Ia membuka kausnya sehingga sekarang tinggal memakai bra berwarna biru. Kujilati tubuhnya mulai dari lutut, paha sampai ke lipatan pahanya. Sesekali kusapukan bibirku di bibir vaginanya. Lubang vaginanya terasa sempit ketika lidahku mulai masuk ke dalam vaginanya. Ia merintih, kepalanya mendongak, tangannya yang sebelah menekan kepalaku sementara tangan satunya meremas rambutnya sendiri. Kumasukan jari tengahku ke dalam lubang vaginanya, sementara lidahku menyerang klitorisnya. Ia memekik perlahan dan kedua tangannya meremas payudaranya sendiri. Tubuhnya melengkung ke belakang menahan kenikmatan yang kuberikan. Ia merapatkan selangkangannya ke kepakalu. Kulepaskan bajuku dan kulempar begitu saja ke lantai. Akhirnya ia mendorongku sehingga aku terlentang di ranjang dengan kaki masih menjuntai di lantai. Ia berjongkok dan, “Sllruup..”. Kembali ia menjilat dan mencium penisku beberapa saat. Ia naik keatas ranjang dan duduk diatas dadaku menghadapkan vaginanya di mulutku. Tangannya menarik kepalaku meminta aku agar menjilat vaginanya dalam posisi demikian. Kuangkat kepalaku dan segera lidahku menyeruak masuk ke dalam liang vaginanya. Tanganku memegang erat pinggulnya untuk membantu menahan kepalaku. Ia menggerakan pantatnya memutar dan maju mundur untuk mengimbangi serangan lidahku. Gerakannya semakin liar ketika lidahku dengan intens menjilat dan menekan klitorisnya. Ia melengkungkan tubuhnya sehingga bagian kemaluannya semakin menonjol. tangannya kebelakang diletakan di pahaku untuk menahan berat tubuhnya. Ia bergerak kesamping dan menarikku sehingga aku menindihnya. Kubuka bra-nya dan segera kuterkam gundukan gunung kembar di dadanya. Putingnya yang keras kukulum dan kujilati. Kadang kumisku kugesekan pada ujung putingnya. Mendapat serangan demikian ia merintih “Jokaw, ayo kita lakukan permainan ini, Masukan sekarang..”. Tangannya menggenggam erat penisku dan mengarahkan ke lubang vaginanya. Beberapa kali kucoba untuk memasukannya tetapi sangat sulit. Sebenarnya sejak kujilati sedari tadi kurasakan vaginanya sudah basah oleh lendirnya dan ludahku, namun kini ketika aku mencoba untuk melakukan penetrasi kurasakan sulit sekali. Penisku sudah mulai mengendor lagi karena sudah beberapa kali belum juga menembus vaginanya. Aku ingat ada kondom di laci meja, masih tersisa 1 setelah 2 lagi aku pakai tadi malam, barangkali dengan memanfaatkan permukaan kondom yang licin lebih mudah melakukan penetrasi. namun aku ragu untuk mengambilnya, Anis kelihatan sudah di puncak nafsunya dan ia tidak memberikan sinyal untuk memakai kondom. Kukocokkan penisku sebentar untuk mengencangkannya. Kubuka pahanya selebar-lebarnya. Kuarahkan penisku kembali ke liang vaginanya. “Jokaw.. Kencangkan dan cepat masukkan,” rintihnya. Kepala penisku sudah melewati bibir vaginanya. Kudorong sangat pelan. Vaginanya sangat sempit. Entah apa yang menyebabkannya, padahal ia sudah punya anak dan menurut ceritanya penis suaminya satu setengah kali lebih besar dari penisku. Aku berpikir bagaimana caranya agar penis suaminya bisa menembus vaginanya. Penisku kumaju mundurkan dengan perlahan untuk membuka jalan nikmat ini. Beberapa kali kemudian penisku seluruhnya sudah menembus lorong vaginanya. Aku merasa dengan kondisi vaginanya yang sangat sempit maka dalam ronde pertama ini aku akan kalah kalau aku mengambil posisi di atas. Mungkin kalau ronde kedua aku dapat bertahan lebih lama. Akan kuambil cara lain agar aku tidak jebol duluan. Kugulingkan badannya dan kubiarkan dia menindihku. Anis bergerak naik turun menimba kenikmatannya. Aku mengimbanginya tanpa mengencangkan ototku, hanya sesekali kuberikan kontraksi sekedar bertahan saja supaya penisku tidak mengecil. Anis merebahkan tubuhnya, merapat didadaku. Kukulum payudaranya dengan keras dan kumainkan putingnya dengan lidahku. Ia mendengus-dengus dan bergerak liar untuk merasakan kenikmatan. Gerakannya menjadi kombinasi naik turun, berputar dan maju mundur. Luar biasa vagina wanita Arab ini, dalam kondisi aku dibawahpun aku harus berjuang keras agar tidak kalah. Untuk mempertahankan diri kubuat agar pikiranku menjadi rileks dan tidak berfokus pada permainan ini. 15 menit sudah berlalu sejak penetrasi. Agaknya Anis sudah ingin mengakhiri babak pertama ini. Ia memandangku, kemudian mencium leher dan telingaku. “Ouhh.. jokaw, kamu luar biasa. Dulu dalam ronde pertama biasanya suamiku akan kalah, namun kami masih bertahan. Yeesshh.. Tahan dulu, sebentar lagi.. Aku..”. Ia tidak melanjutkan kalimatnya. Aku tahu kini saatnya beraksi. Kukencangkan otot penisku dan gerakan tubuh Anispun semakin liar. Akupun mengimbangi dengan genjotan penisku dari bawah. Ketika ia bergerak naik, pantatku kuturunkan dan ketika ia menekan pantatnya ke bawah akupun menyambutnya dengan mengangkat pantatku. Kepalanya bergerak kesana kemari. Rambutnya yang hitam lebat acak-acakan. sprei sudah terlepas dan tergulung di sudut ranjang. bantal di atas ranjang semuanya sudah jatuh ke lantai. Keadaan diatas ranjang seperti kapal yang pecah dihempas badai. Ranjangpun ikut bergoyang mengikutu gerakan kami. Suaranya berderak-derak seakan hendak patah. Akupun semakin mempercepat genjotanku dari bawah agar iapun segera berlabuh di dermaga kenikmatan. Semenit kemudian.. “Aaggkkhh.. Nikmat.. Ouhh.. Yeahh,” Anis memekik. Punggungnya melengkung ke atas, mulutnya menggigit putingku. Kurasakan aliran kenikmatan mendesak lubang penisku. Aku tidak tahan lagi. Ketika pantatnya menekan ke bawah, kupeluk pinggangnya dan kuangkat pantatku. “Ouhh.. An.. Nis. Aku tidak tahan lagi.. Aku sampaiihh!” Ia memberontak dari pelukanku sampai peganganku pada pinggulnya terlepas. pantatnya naik dan segera diturunkan lagi dengan cepat. “Jokaw.. Ouhh Jokaw.. Aku juga..”. Kakinya mengunci kakiku dan badannya mengejang kuat. dengan kaki saling mengait aku menahan gerak tubuhnya yang mengejang. Giginya menggigit lenganku sampai terasa sakit. Denyutan dari dinding vaginanya saling berbalasan dengan denyutan dipenisku. Beberapa detik kemudian, kami masih merasakan sisa-sisa kenikmatan. ketika sisa-sisa denyutan masih terjadi badannya menggetar. Ia berbaring diatas dadaku sampai akhirnya penisku mulai mengecil dan terlepas dengan sendirinya dari vaginanya. Sebagian sperma mengalir keluar dari vaginanya di atas perutku. Anis berguling ke samping setelah menarik napas panjang. “Luar biasa kamu Kaw. Suamiku tidak pernah menang dalam ronde pertama, memang dalam berhubungan ia sering mengambil posisi di atas. tapi kami sanggup membawaku terbang ke angkasa,” katanya sambil mengelus dadaku. “Akupun rasanya hampir tidak sanggup menandingimu. Mungkin sebagian besar laki-laki akan menyerah di atas ranjang kalau harus bermain denganmu. Milikmu benar-benar sempit,” kataku balas memujinya. Memang kalau tadi aku harus bermain diatas, rasanya tak sampai sepuluh menit aku pasti sudah KO. Makanya, jangan cuma penetrasi terus main genjot saja, teknik bro! “Kamu orang Melayu pribumi, tapi kok bulunya banyak gini. Keturunan India atau mungkin Arab ya?” “Nggak ah, asli Indonesia lho..”. Ia masih terus memujiku beberapa kali lagi. Kuajak ia mandi bersama dan setelah itu kami duduk di teras sambil minum soft drink dan melihat laut. Aku hanya mengenakan celana pendek tanpa celana dalam dam kaus tanpa lengan. Ia mengenakan kemejaku, sementara bagian bawah tubuhnya hanya ditutup dengan selimut yang dililitkan tanpa mengenakan pakaian dalam. Ia duduk membelakangiku. Tubuhnya disandarkan di bahuku. Mulutku sesekali mencium rambut dan belakang telinganya. Kadang mulutnya mencari mulutku dan kusambut dengan ciuman ringan. Tangan kanannya melingkar di kepalaku. “Kamu nggak takut hamil melakukan hal ini denganku?”tanyaku. “Aku dulu pernah kerja di apotik, jadi aku tahu pasti cara mengatasinya. Aku selalu siap sedia, siapa tahu terjadi hal yang diinginkan seperti sore ini. Aku sudah makan obat waktu masuk ke kamar mandi tadi. Tenang saja, toh kalaupun hamil bukan kamu yang menanggung akibatnya.” katanya enteng. Jadi ia selalu membawa obat anti hamil. Untung saja aku tadi tidak berlaku konyol dengan memakai kondom. Mungkin saja sejak ditinggal suaminya ia sudah beberapa kali bercinta dengan laki-laki. Tapi apa urusanku, aku sendiri juga melakukannya. yang penting malam ini ia menjadi teman tidurku. Matahari sudah jauh condong ke Barat, sehingga tidak terasa panas. hampir sejam kami duduk menikmati sunset. Gairahku mulai timbul lagi. Kubuka dua kancing teratas bajunya. Kurapatkan kejantananku yang sudah mulai ingin bermain lagi ke pinggangnya. Kususupkan tanganku kebalik bajunya dan kuremas dadanya. “Hmmhh..,” ia bergumam. “Masuk yuk, sudah mulai gelap. Anginnya juga mulai kencang dan dingin,” kataku. Kamipun masuk ke dalam kamar sambil berpelukan. Sekilas kulihat tatapan iri dan kagum dari tamu hotel di kamar yang berseberangan dengan kamarku. “I want more, honey!” kataku. Kami bersama-sama merapikan sprei dan bantal yang berhamburan akibat pertempuran babak pertama tadi. Kubuka bajunya dan kutarik selimut yang menutup bagian bawah tubuhnya. Kurebahkan Anis di ranjang. Kubuka kausku dan aku berdiri di sisi ranjang di dekat kepalanya. Anis mengerti maksudku. Didekatkan kepalanya ke tubuhku dan ditariknya celana pendekku. Sebentar kemudian mulut dan lidahnya sudah beraksi dengan lincahnya di selangkanganku. Aku mengusap-usap tubuhnya mulai dari bahu, dada sampai ke pinggulnya. Peniskupun tak lama sudah menegang dan keras, siap untuk kembali mendayung sampan. Lima menit ia beraksi. Setelah itu kutarik kepalanya dan kuposisikan kakinya menjuntai ke lantai. Kubuka mini bar dan kuambil beberapa potong es batu di dalam gelas. Kujepit es batu tadi dengan bibirku dan aku berjongkok di depan kakinya. Kurenggangkan kedua kakinya lalu dengan jariku bibir vaginanya kubuka. Bibirku segera menyorongkan es batu ke dalam vaginanya yang merah merekah. Ia terkejut merasakan perlakuanku. Kaki dan badannya sedikit meronta, namun kutahan dengan tanganku. “Ouhh.. Jokaw.. Kamu.. Gila.. Gila.. Jangan.. Cukup Kaw!” ia berteriak. Aku tidak menghiraukan teriakannya dan terus melanjutkan aksiku. Rupanya sensasi dingin dari es batu di dalam vaginanya membuatnya sangat terangsang. Kujilati air dari es batu yang mencair dan mulai bercampur dengan lendir vaginanya. “Jokaw.. Maniak kamu..,” ia masih terus memekik setiap kali potongan es batu kutempelkan ke bagian dalam bibir vagina dan klitorisnya. Kadang es batu kupegang dengan jariku menggantikan bibirku yang tetap menjilati seluruh bagian vaginanya. Kakinya masih meronta, namun ia sendiri mulai menikmati aksiku. Kulihat ke atas ia menggigit ujung bantal dengan kuat untuk menahan perasaannya. Akhirnya semua potongan es batu yang kuambil habis. Aku masih meneruskan stimulasi dengan cara cunilingus ini. Meskipun untuk ronde kedua aku yakin bisa bertahan lebih lama, namun untuk berjaga-jaga akan kuransang dia sampai mendekati puncaknya. yang pasti aku tak mau kalah ketika bermain dengannya. Kurang lebih sepuluh menit aku melakukannya. Ia terhentak dan mengejang sesaat ketika klitorisnya kugaruk dan kemudian kujepit dengan jariku. Kulepas dan kujepit lagi. Ia merengek-rengek agar aku menghentikan aksiku dan segera melakukan penetrasi, namun aku masih ingin menikmati dan memberikan foreplay dalam waktu yang agak lama. Beberapa saat aku masih dalam posisi itu. tangan kanannya memegang kepalaku dan menekannya ke celah pahanya. Tangan kirinya meremas-remas payudaranya sendiri. Aku duduk di dadanya. Kini ia yang membrikan kenikmatan pada penisku melalui lidah dan mulutnya. Dikulumnya penisku dalam-dalam dan diisapnya lembut. Giginya juga ikut memberikan tekanan pada batang penisku. Dilepaskannya penisku dan kini dijepitnya dengan kedua payudaranya sambil diremas-remas dengan gundukan kedua dagingnya itu. Kugerakkan pinggulku maju mundur sehingga peniskupun bergesekan dengan kulit kedua payudaranya. Kuubah posisiku dengan menindihnya berhadapan, kemudian mulutku bermain disekitar payudaranya. Anis kelihatan tidak sabar lagi dan dengan sebuah gerakan tangannya sudah memegang dan mengocok penisku dengan menggesekannya pada bibir vaginanya. Tanganku mengusap gundukan payudaranya dan meremas dengan pelan dan hati-hati. Ia menggelinjang. Mulutku menyusuri leher dan bahunya kemudian bibirnya yang sudah setengah terbuka segera menyambut bibirku. kami segera berciuman dengan ganas sampai terengah-engah. Penisku yang sudah mengeras mulai mencari sasarannya. Kuremas pantatnya yang padat dan kuangkat pantatku. “Jokaw.. Ayo.. Masukk.. Kan!” Tangannya menggenggam penisku dan mengarahkan ke dalam guanya yang sudah basah. Aku mengikuti saja. Kali ini ia yang mengambil inisiatif untuk membuka lebar-lebar kedua kakinya. Dengan perlahan dan hati-hati kucoba memasukan penisku kedalam liang vaginanya. Masih sulit juga untuk menembus bibir vaginanya. tangannya kemudian membuka bibir vaginanya dan dengan bantuan tanganku maka kuarahkan penisku ke vaginanya. Begitu melewati bibir vaginanya, maka kurasakan lagi sebuah lorong yang sempit. Perlahan-lahan dengan gerakan maju mundur dan memutar maka beberapa saat kemudian penisku sudah menerobos kedalam liang vaginanya. Aku bergerak naik turun dengan perlahan sambil menunggu agar pelumasan pada vaginanya lebih banyak. Ketika kurasakan vaginanya sudah lebih licin, maka kutingkatkan tempo gerakanku. Anis masih bergerak pelan, bahkan cenderung diam dan menungguku untuk melanjutkan serangan berikutnya. Kupercepat gerakanku dan Anis bergerak melawan arah gerakanku untuk menghasilkan sensasi kenikmatan. Aku menurunkan irama permainan. Kini ia yang bergerak liar. Tangannya memeluk leherku dan bibirnya melumat bibirku dengan ganas. Aku memeluk punggungnya kemudian mengencangkan penisku dan menggenjotnya lagi dengan cepat. Kubisikkan untuk berganti posisi menjadi doggy style. Ia mendorong tubuhku agar dapat berbaring tengkurap. Pantatnya dinaikkan sedikit dan tangannya terjulur kebelakang menggenggam penisku dan segera menyusupkannya kedalam vaginanya. Kugenjot lagi vaginanya dengan menggerakkan pantatku maju mundur dan berputar. Kurebahkan badanku di atasnya. kami berciuman dengan posisi sama-sama tengkurap, sementara kemaluan kami masih terus bertaut dan melakukan aksi kegiatannya. Aku menusuk vaginanya dengan gerakan cepat berulang kali. Iapun mendesah sambil meremas sprei. Aku berdiri di atas lututku dan kutarik pinggangnya. Kini ia berada dalam posisi nungging dengan pantat yang disorongkan ke kemaluanku. Setelah hampir sepuluh menit permainan kami yang kedua ini, Anis semakin keras berteriak dan sebentar-bentar mengejang. Vaginanya terasa semakin lembab dan hangat. Kuhentikan genjotanku dan kucabut penisku. Anis berbalik terlentang dan sebentar kemudian aku naik ke atas tubuhnya dan kembali menggenjot vaginanya. Kusedot putingnya dan kugigit bahunya. Kutarik rambutnya sampai mendongak dan segera kujelajahi daerah sekitar leher sampai telinganya. Ia semakin mendesah dan mengerang dengan keras. Ketika ia mengerang cukup keras, maka segera kututup bibirnya dengan bibirku. Ia menyambut bibirku dengan ciuman yang panas. Lidahnya menyusup ke mulutku dan menggelitik langit-langit mulutku. Aku menyedot lidahnya dengan satu sedotan kuat, melepaskannya dan kini lidahku yang masuk ke dalam rongga mulutnya. Kami berguling sampai Anis berada di atasku. Anis menekankan pantatnya dan peniskupun semakin dalam masuk ke lorong kenikmatannya. “Ouhh.. Anis,” desahku setengah berteriak. Anis bergerak naik turun dan memutar. Perlahan-lahan kugerakkan pinggulku. Karena gerakan memutar dari pinggulnya, maka penisku seperti disedot sebuah pusaran. Anis mulai mempercepat gerakannya, dan kusambut dengan irama yang sama. Kini ia yang menarik rambutku sampai kepalaku mendongak dan segera mencium dan menjilati leherku. Hidungnya yang mancung khas Timur Tengah kadang digesekkannya di leherku memberikan suatu sensasi tersendiri. Anis bergerak sehingga kaki kami saling menjepit. kaki kirinya kujepit dengan kakiku dan demikian juga kaki kiriku dijepit dengan kedua kakinya. dalam posisi ini ditambah dengan gerakan pantatnya terasa nikmat sekali. Kepalanya direbahkan didadaku dan bibirnya mengecup putingku. Kuangkat kepalanya, kucium dan kuremas buah dadanya yang menggantung. Setelah kujilati dan kukecup lehernya kulepaskan tarikan pada rambutnya dan kepalanya turun kembali kemudian bibirnya mencari-cari bibirku. Kusambut mulutnya dengan satu ciuman yang dalam dan lama. Anis kemudian mengatur gerakannya dengan irama lamban dan cepat berselang-seling. Pantatnya diturunkan sampai menekan pahaku sehingga penisku masuk terbenam dalam-dalam menyentuh rahimnya. kakinya bergerak agar lepas dari jepitanku dan kini kedua kakiku dijepit dengan kedua kakinya. Anis menegakkan tubuhnya sehingga ia dalam posisi duduk setengah jongkok di atas selangkanganku. Ia kemudian menggerakan pantatnya maju mundur sambil menekan kebawah sehingga penisku tertelan dan bergerak ke arah perutku. Rasanya seperti diurut dan dijepit sebuah benda yang lembut namun kuat. Semakin lama semakin cepat ia menggerakkan pantatnya, namun tidak menghentak-hentak. darah yang mengalir ke penisku kurasakan semakin cepat dan mulai ada aliran yang merambat disekujur tubuhku. “Ouhh.. Sshh.. Akhh!” Desisannyapun semakin sering. Aku tahu sekarang bahwa iapun akan segera mengakhiri pertarungan ini dan menggapai puncak kenikmatan. “Tahan Nis, turunkan tempo.. Aku masih lama lagi ingin merasakan nikmatnya bercinta denganmu”. Aku menggeserkan tubuhku ke atas sehingga kepalaku menggantung di bibir ranjang. Ia segera mengecup dan menciumi leherku. Tak ketinggalan hidungnya kembali ikut berperan menggesek kulit leherku. Aku sangat suka sekali ketika hidungnya bersentuhan dengan kulit leherku. “Jokaw.. Ouhh.. Aku tidak tahan lagi!” ia mendesah. Kugelengkan kepalaku memberi isyarat untuk bertahan sebentar lagi. Aku bangkit dan duduk memangku Anis. Penisku kukeraskan dengan menahan napas dan mengencangkan otot PC. Ia semakin cepat menggerakkan pantatnya maju mundur sementara bibirnya ganas melumat bibirku dan tangannya memeluk leherku. Tanganku memeluk pinggangnya dan membantu mempercepat gerakan maju mundurnya. Dilepaskan tangannya dari leherku dan tubuhnya direbahkan ke belakang. Kini aku yang harus bergerak aktif. Kulipat kedua lututku dan kutahan tubuhnya di bawah pinggangnya. Gerakanku kuatur dengan irama cepat namun penisku hanya setengahnya saja yang masuk sampai beberapa hitungan dan kemudian sesekali kutusukkan penisku sampai mentok. Ia merintih-rintih, namun karena posisi tubuhnya ia tidak dapat bergerak dengan bebas. Kini aku sepenuhnya yang mengendalikan permainan, ia hanya dapat pasrah dan menikmati. Kutarik tubuhnya dan kembali kurebahkan tubuhnya ke atas tubuhku, matanya melotot dan bola matanya memutih. Giginya menggigit bahuku. Kugulingkan tubuhku, kini aku berada diatasnya kembali. Kuangkat kaki kanannya ke atas bahu kiriku. Kutarik badannya sehingga selangkangannya dalam posisi menggantung merapat ke tubuhku. Kaki kirinya kujepit di bawah ketiak kananku. Dengan posisi duduk melipat lutut aku menggenjotnya dengan perlahan beberapa kali dan kemudian kuhentakkan dengan keras. Iapun berteriak dengan keras setiap aku menggenjotnya dengan keras dan cepat. Kepalanya bergerak-gerak dan matanya seperti mau menangis. Kukembalikan kakinya pada posisi semula. Aku masih ingin memperpanjang permainan untuk satu posisi lagi. kakiku keluar dari jepitannya dan ganti kujepit kedua kakinya dengan kakiku. Vaginanya semakin terasa keras menjepit penisku. Aku bergerak naik turun dengan perlahan untuk mengulur waktu. Anis kelihatan sudah tidak sabar lagi. Matanya terpejam dengan mulut setengah terbuka yang terus merintih dan mengerang. Gerakan naik turunku kupercepat dan semakin lama semakin cepat. Kini kurasakan desakan kuat yang akan segera menjebol keluar lewat lubang penisku. Kukira sudah lebih dari setengah jam lamanya kami bergumul. Akupun sudah puas dengan berbagai posisi dan variasi. Keringatku sudah berbaur dengan keringatnya. Kurapatkan tubuhku di atas tubuhnya, kulepaskan jepitan kakiku. Betisnya kini menjepit pinggangku dengan kuat. Kubisikan, “OK baby, kini saatnya..”. Ia memekik kecil ketika pantatku menekan kuat ke bawah. Dinding vaginanya berdenyut kuat menghisap penisku. Ia menyambut gerakan pantatku dengan menaikan pinggulnya. Bibirnya menciumku dengan ciuman ganas dan kemudian sebuah gigitan hinggap pada bahuku. Satu aliran yang sangat kuat sudah sampai di ujung lubang penisku. Kutahan tekanan penisku ke dalam vaginanya. Gelombang-gelombang kenikmatan terwujud lewat denyutan dalam vaginanya bergantian dengan denyutan pada penisku seakan-akan saling meremas dan balas mendesak. Denyut demi denyutan, teriakan demi teriakan dan akhirnya kami bersama-sama sampai ke puncak sesaat kemudian setelah mengeluarkan teriakan keras dan panjang. “Anis.. Ouhh.. Yeaahh!!” “Ahhkk.. Lakukan Jokaw.. Sekarang!!” Akhirnya aliran yang tertahan sejak tadipun memancar dengan deras di dalam vaginanya. Kutekan penisku semakin dalam di vaginanya. Tubuhnya mengejang dan pantatnya naik. Ia mempererat jepitan kakinya dan pelukan tangannya. Kupeluk tubuhnya erat-erat dan tangannya menekan kepalaku di atas dadanya. Ketika dinding vaginanya berdenyut, maka kubalas dengan gerakan otot PC-ku. Iapun kembali mengejang dan bergetar setiap otot PC-ku kugerakkan. Napas dan kata-kata penuh kenikmatan terdengar putus-putus, dan dengan sebuah tarikan napas panjang aku terkulai lemas di atas tubuhnya. kami masih saling mengecup bibir dan keadaan kamarpun menjadi sunyi, tidak ada suara yang terdebgar. hanya ada napas yang panjang tersengal-sengal yang berangsur-angsur berubah menjadi teratur. Lima belas menit kemudian kami berdua sudah bermain dengan busa sabun di kamar mandi. Kami saling menyabuni dengan sesekali melakukan cumbuan ringan. Setelah mandi barulah kami merasa lapar setelah dua ronde kami lalui. Sambil makan Anis menelpon familinya, kalau malam ini ia tidak pulang dengan alasan menginap di rumah temannya. Tentu saja ia tidak bilang kalau temannya adalah seorang laki-laki bernama Jokaw. Malam itu dan malam berikutnya tentu saja tidak kami lewatkan dengan sia-sia. Mandi keringat, mandi kucing, mandi basah dan tentunya mandi kenikmatan menjadi acara kami berdua. Esoknya setelah mengecek ke agen Merpati ternyata aku masih mendapat seat penerbangan ke kota propinsi, seat terakhir lagi. Ketika chek out dari hotel kusisipkan selembar dua puluh ribuan ke tangan security temanku. Ia tersenyum. “Terima kasih Pak,” katanya sambil menyambut tasku dan membawakan ke mobil. “Kapan kesini lagi, Pak? kalau Anis nggak ada, nanti akan saya carikan Anis yang lainnya lagi,” bisiknya ketika sudah berangkat ke bandara. Anis mengantarku sampai ke bandara dan sebelum turun dari mobil kuberikan kecupan mesra di bibirnya. Sopir mobil hotel hanya tersenyum melihat tingkah kami. Setahun kemudian aku kembali lagi ke kota itu dan ternya Anis tidak berada di kota itu lagi. Ketika kutelpon ke nomor yang diberikannya, penerima telepon menyatakan tidak tahu dimana sekarang Anis berada. Dengan bantuan security temanku maka aku mendapatkan perempuan lainnya, orang Jawa Tinur. Lumayan, meskipun kenikmatan yang diberikannya masih di bawah Anis

'Saat Cerita, Dia Masukkan Tangannya ke Dada Saya. Rasanya ....'

'Saat Cerita, Dia Masukkan Tangannya ke Dada Saya. Rasanya ....'


Saat Cerita Dia Masukkan Tangannya ke Dada Saya Rasanya
Siapa yang tidak setuju Monica Bellucci masih 'hot' dan cantik? (whatuplife.in)
A+ A-
LONDON - Di usia 51 tahun, Monica Bellucci merebut perhatian publik setelah menjadi ‘Gadis Bond tertua’ dalam sejarah franchise film James Bond.

Aktris berpaspor Italia itupun memberi tahu Celia Walden dari The Telegraph, bagaimana terjadi revolusi peran gadis Bond dan mengapa 007 butuh seorang wanita dewasa dalam kehidupannya.

Dalam wawancara ini, Monica diibaratkan sang reporter seperti awal-awal Renaissance dari Madonna. Dengan tangan berwarna pucat yang dia bentangkan secara melintang di dadanya. Pemeran karakter Lucia Sciarra dalam Spectre inipun berbicara panjang lebar.

Wanita yang disebut tidak sedikitpun kehilangan daya tarik seksualnya ini dan juga pernah membintangi The Matrix Reloaded (2003) itu, juga bicara soal keluarganya, film Bond dan tentang wanita dewasa.

monica bellucci di spectre

Hingga bagaimana dia bisa melewati pergantian era, antara kepentingan pribadi dan profesional. Lantas karakter yang dianutnya dalam menjalani hidup, hingga kaitan masa kecilnya dengan karier akting.

Berikut ini petikan interview dengan wanita yang awalnya berprofesi sebagai model tersebut sebelum pindah jalur ke dunia akting.

Tanya: Anda masih saja terlihat cantik dan seksi di usia setengah abad? Apakah orang-orang sependapat dengan saya?

Jawab: “Mungkin saja iya. Saat berenang baru-baru ini dengan dua anak gadis saya. Saya memakai pakaian renang warna hijau. Leonie, anak gadis saya yang berusia lima tahun menatap saya dan berkata. ‘Mama, kamu benar-benar eksplosif!’ Saya hanya bisa menoleh dan tertawa mendengarnya.”

T: Mengapa sikap Anda hanya seperti itu?

 J: “Mereka (anak-anak) mengatakan kepada saya tentang banyak hal. Namun itu adalah pujian terbesar yang pernah saya terima.”

T: Komentar Anda soal kecantikan dan keseksian diri sendiri?

J:  “Berbicara soal kecantikan sebagai sebuah kelebihan adalah sangat buruk. Karena kecantikan adalah sebuah anugerah. Sama seperti kesehatan atau intelejensia. Jangan terlalu bangga karena menjadi cantik. Karena Anda tidak melakukan apapun untuk itu dan itu diberikan buat Anda.”

monica bellucci

T: Anda seperti terlihat dengan wajah spesial muram, provokatif dan skenario buruk dalam film. Tengok saja sebagai korban perkosaan di Irreversible, Mary Magdalene di Passion of the Christ. The Mirror Queen di The Brothers Grimm hingga sebagai wanita tuna susila yang sedang menyusui di Tu M’aimes? Di Spectre, Anda jadi janda dari seorang mafia yang terbunuh? Tanggapan Anda atas spesialis bayang-bayang kelam ini?

J: “Saya tidak berpikir itu sebuah ketidaksengajaan, dimana peran yang saya mainkan punya karakter seperti itu. Tapi saya merasa kini (di Spectre) ada sebuah kebebasan.”
 
“Memang saya berperan sebagai wanita yang baru keluar dari bayang-bayang masa kelam menuju sebuah cahaya. Karena saya merasa kebebasan baru dari menjadi dewasa. Ketika muda usia, orang bilang wajah saya terlihat dingin. Mungkin karena saat itu saya merasa takut dan tidak aman serta baru mengetahui sedikit soal kehidupan.”

T: Apakah karakter muram yang sering Anda mainkan di film ada kaitannya dengan kehidupan Anda?

J: “Saya adalah gadis pemalu. Mungkin itu karena saya hanyalah putri satu-satunya. Saya merasa kesepian. Dan saya pikir, itulah mengapa saya begitu bahagia memiliki dua putri saat ini (Leonie dan Deva, 11 tahun).

monica bellucci

T: Bisa ceritakan sedikit kehidupan gadis Anda, hingga menjadi model di usia 18 tahun guna membiayai kuliah jurusan hukum yang Anda ambil. Mengapa Anda bilang memiliki wajah cantik seperti menjalani tirani?

J: “Saya punya ingatan kuat saat usia 8 tahun. Dan saya merasa kehilangan memiliki seseorang untuk diajak bermain. Jadi ketika saya 13 tahun dan mulai terlihat cantik. Saya amat senang, karena orang-orang mendatangi saya, bukan sebaliknya.”

“Tapi di saat bersamaan. Saya mulai berpikir untuk menggunakan kecantikan saya untuk mengkreasi topeng, dimana saya dapat melindungi diri sendiri. Jadi ada baiknya juga Anda memiliki wajah cantik, di Prancis mereka menyebutnya ‘la beaute du diable.’ Tapi itu akan mulai memudar seiring waktu, karena Anda tidak punya topeng lagi untuk melindungi diri.”

“Ada sebuah masa ketika saya menyadari dimana saya tidak lagi sebagai wanita yang sama seperti dahulu. Mungkin ukuran payudara saya tidak sesempurna (model-model lain) yang biasa dilihat agensi. Namun ini sudah memberi susu buat dua anak gadis saya. Jadi ini normal mengapa itu bukanlah payudara yang saya miliki pada usia 20 tahun.”

“Terkadang, saat Leonie bercerita tentang apa yang dia lakukan selama di sekolah. Dia juga memasukkan salah satu tangannya ke dada saya. Dan itu menyenangkan. Dia pun melanjutkannya. Karena itu adalah rumah buatnya. Jadi siapa peduli kalau payudara saya tak lagi cantik seperti dahulu bentuk mereka?”

monica bellucci

T: Anda begitu rileks memiliki tubuh seperti ini di usia 51. Maukah Anda atau merasa nyamankah Anda jika diminta lagi tampil tanpa busana dalam sebuah film, seperti yang Anda lakukan 15 tahun lalu dalam Malena?

J: “Itu seksi, tidak bugil. Saya sudah pernah melakoni itu di masa lalu. Dan ini bukan soal saya telah memiliki anak dimana saya harus melakukan hal-hal yang pantas.”

“Saya seorang aktris. Jadi bisa menggunakan tubuh saya untuk mengekspresikan banyak hal. Namun saat ini, saya ingin berakting komedi. Apakah Anda tahu siapa yang saya inginkan jadi lawan main? (Monica tertawa). ‘Morticia Addams (The Addams Family). Setelahnya saya dapat menggunakan kemuraman menjadi kelucuan.”

T: Apa arti cantik natural buat Anda?

J: “Saya berusaha mempertahankan apa yang namanya cantik alami (natural). Saya berusaha keras secara disiplin untuk menjaganya.”

“Saya memang bukan orang yang bisa bangun pukul 06:00 pagi buat pergi ke gym. Saya hanya tidak memakan pasta selama beberapa hari sebelum memulai syuting. Itulah rahasianya. Padahal sejujurnya saya amat menyukai cake dan pasta, lalu beberapa gelas wine dan terkadang merokok.”

“Saran saya untuk cantik adalah: makan, minum dan menjalani kehidupan seks dengan baik. Selebihnya akan hadir dengan sendirinya.” (sambil tertawa)

T: Dari cantik natural, apakah Anda punya kelemahan atau momen yang membuat Anda lemah?

J: “Saya berpikir tentang nenek saya. Bagi saya, cantik alami itu tidak ada kaitannya dengan keriput. Nenek saya selalu berjuang di sepanjang hidupnya. Dia mengasuh dan menghidupi lima anak seusai perang (PD II).  Tapi dia selalu memakai lipstik merah ke bibirnya saat ingin pergi ke gereja di hari Minggu. Wanita Italia punya kekuatan unik, Anda tahu, karena mereka selalu harus berjuang selama hidupnya.”

T: Apakah ini berkaitan dengan tirani dan peran Anda sebagai Lucia di Spectre, dimana Anda hadir di tengah kekuasan dan kekuatan kaum pria?

J: “Jelas bukan suatu kesengajaan kalau Lucia adalah orang Italia. Karena di negeri kami, wanita masih harus belajar bagaimana untuk bebas.”

“Anda bisa saja punya uang dan kemerdekaan di dunia. Tapi jika Anda berada dalam kurungan selama bertahun-tahun. Anda akan merasa selalu takut buat melangkahkan kaki keluar (kurungan).”

“Di banyak tempat di dunia ini. Wanita telah menjadi tahanan dalam jangka waktu yang lama, dimana mereka merasa harus berteriak demi hak-haknya. Tapi ketika Anda berteriak, tak satupun orang mendengarkan Anda. Tak berapa lama, pihak berwenang datang ketika Anda tidak butuh berteriak lagi. Dan itu merupakan suatu hal yang mana wanita perlu terus belajar.”

T: Jadi Ada dimana posisi wanita dalam kehidupan saat ini?

J: “Satu hal yang saya pelajari selama bertahun-tahun belakangan adalah kerapuhan dan feminisme harus dihargai. Struktur sosial saat ini tidak mengijinkan untuk itu, jadi wanita merasa ritme mereka harus menyesuaikan diri dengan ritme laki-laki. Itulah cara agar bisa sejajar dengan laki-laki. Kami harus menjadi seperti mereka. Hanya saja, kami bukan pria!

“Tapi ada hal yang membuat kami merasa bersalah, walau ini indah. Ketika kami hamil, kami merasa salah. Karena kami ingin menjadi ibu yang hebat dan juga karier yang fantastis (seperti laki-laki). Tapi tentu saja kami tidak dapat mendapatkan semuanya, tapi kami harus bisa!”

So, harus ada sistem yang diubah. Wanita harus dapat lisensi melakukan segala hal. Karena jika tidak diberikan waktu buat membesarkan anak, seimbang dengan waktu bekerja. Maka kita akan mengalami sebuah masyarakat yang sakit.”

monica bellucci dan vincent cassel

T: Bagaimana dengan kehidupan Anda dengan dua eks suami Anda (Vincent Cassel 1999-2013, Claudio Carlos Basso 1990-1994)?

J: “Saya merasa lebih terhubung dengan diri sendiri. Yang mana membuat saya untuk lebih baik melakukan suatu hal.”

T: Anda telah jadi single mom dengan dua anak setelah bercerai? Apakah ada masalah yang spesifik?

J: “Bagaimanapun juga, menjadi single mom menciptakan sebuah masalah. Sekali Anda jadi ibu (setelah melahirkan anak), Anda akan merasa komplit.”
 
dua anak monica bellucci

T: Apakah Anda merasa bahagia setelah hidup berpisah dengan suami (pria dalam hal ini)?

 J: “Oh tidak. Laki-laki adalah bagian dari jiwa kami. Saya telah mempelajari itu sejak saya berusia 18 tahun ketika bersama Vincent. Walau setelah itu kami harus mengakhiri hubungan sebagai pasangan. Saya masih jadi ibu dari anak-anak kami. Dan rasa cinta itu masih ada, hanya saja dalam cara yang berbeda. Saya pikir adalah penting ketika Anda mempunyai anak-anak.”

T: Anda masih syuting filmnya Emir Kusturica, sebuah drama romantis berjudul On The Milky Road. Lantas apa yang Anda lakukan setelahnya?

J: “Saya ingin kembali ke kehidupan sederhana, sebuah kehidupan nyata. Karena sebagai aktor, kami melakukan pekerjaan yang mana jauh berbeda dari realitas. So, amat penting mengambil satu langkah mundur, Anda tahu itu? Sebuah langkah mundur menuju bayangan.”


T: Terakhir, apa yang Anda rasakan dari seorang Daniel Craig, lawan main Anda di Spectre yang mana juga Anda berdua terlibat dalam adegan intim?

J: “Daniel (Craig) begitu murah hati sebagai seorang aktor maupun pria. Jadi saya tidak pernah merasa tidak nyaman (saat ada dekatnya). Ketika Anda harus melakukan adegan intim dengan seseorang (dalam film). Adalah penting menemukan sebuah chemistry di dalamnya. Karena ini nantinya bakal tampak seperti tango (tarian khas Argentina).”




 

Kutiduri Bu Limah, Janda Tua Penuh Nafsu



Kutiduri Bu Limah, Janda Tua Penuh Nafsu
Ceritanya terjadi saat aku masih kuliah di sebuah universitas di dekat kalimalang-Jakarta Timur. Aku menyewa kamar semi permanen yang setengahnya tembok dan setengahnya lagi kayu milik seorang Ibu bernama Halimah yang biasa di panggil Bu Limah. Kamarku terletak agak di belakang rumah bersebelahan dengan kamar mandi. Bagian Belakang rumah Bu Limah di batasi tembok tinggi yang di biarkan tanpa atap, di dalamnya di pergunakan Bu Limah untuk memelihara tanaman dan bunga-bungaan, disana juga tumbuh pohon belimbing yang rindang tempat ngadem dengan menggelar tikar. Kamarku berada persis di depannya. Di rumah itu hanya ada 2 kamar kost yang kusewa bersama seorang cowok mahasiswa juga tapi sudah skripsi jadi jarang dirumah. Bu Limah, Ibu kostku ini adalah seorang janda beranak tiga, semua anaknya sudah kawin dan tidak tinggal serumah lagi dengan Bu Limah. Ibu kost ku ini sebenarnya udah cukup tua umurnya kira-kira 50 tahunan, namun menurutku, untuk wanita seusianya tubuh Bu Limah masih terhitung bagus, meski agak gemuk namun masih terlihat montok dengan bongkahan pantatnya yang bahenol dan buah dadanya yang besar. Rambutnya yang hitam panjang selalu di jepitnya di belakang kepalanya dengan pembawaan yang tenang dan ramah. Kalau sedang dirumah Bu Limah paling sering memakai daster tipis yang menerawangkan bentuk tubuhnya membuatku selalu mencuri-curi pandang kepadanya. Buah dadanya yang besar itu juga sering ku lihat terkadang tanpa di dibungkus BH sehingga tampak menggantung bergoyang-goyang saat badannya menunduk. Suatu hari ketika itu aku masuk siang, jadi agak santai. Setelah membeli koran aku kembali ke kamar untuk membacanya, pintu kamar kubiarkan saja terbuka agar udara segar dapat masuk. Dari dalam kamar lewat pintu yang terbuka kulihat ibu kost berjalan sambil membawa handuk, rupanya mau mandi. Dia berhenti sejenak di depan kamarku dan menyapaku. ”Kok belum berangkat? ” Sapanya . ”Iya Bu, hari ini masuk siang”. Jawabku. ”Wah enak dong bisa santai..,” Kata Bu Limah lagi sambil tersenyum dan meneruskan langkahnya menuju kamar mandi. Dari kamar mandi ku dengar Bu Limah bersenandung kecil di timpali bunyi air. Saat itu pikiranku jadi ngeres dengan membayangkan Bu Limah telanjang membuat kemaluanku mengeras dan timbul keinginanku untuk mengintipnya. Segera kututup pintu kamarku dan dengan berhati-hati ku cari celah sambungan papan antara kamarku dengan kamar mandi. dan ternyata ada sedikit lubang tipis dari cat yang sudah terkelupas, tempatnya tepat agak dibawah dekat bak mandi. Dengan hati berdegub keras, ku tempelkan sebelah kelopak mataku pada lubang tipis itu, tampak Bu Limah yang sudah telanjang bulat, badannya yang montok dihiasi dengan kedua payudara besar yang biarpun sudah agak turun tapi tetap menantang, sedangkan pada selangkangannya, kemaluannya yang membukit ditutupi bulu cukup lebat. Bu Limah menyabuni teteknya agak lama, dia permainkan putingnya dengan memilin-milinnya, sedang tangan yang satu lagi menyabuni memeknya, jari telunjuknya dimasukan berulang-ulang sedangkan matanya tampak terpejam-pejam mungkin sedang menikmati, gerakannya itu kulihat seperti layaknya orang bersenggama. Bu Limah lalu menghentikan kegiatannya lalu berjongkok persis menghadapku untuk mencuci BH dan celana dalamnya sehingga memeknya dengan jelas ku lihat membuat gairahku menyala-nyala. Ku keluarkan penisku yang sudah tegang berdiri, kumainkan dengan tanganku tak kuperdulikan lagi kemungkinan seandainya Bu Limah mengetahui apa yang aku lakukan. Semakin lama nafsu seks ku semakin tak terkendali kepalaku sudah tidak bisa berfikir jernih lagi, yang ada di kepalaku bagaimana caranya bisa menikmati tubuh Bu Limah. Bu Limah pun akhirnya selesai mandi, setelah mengelap tubuhnya dengan handuk, dililitkannya handuk itu menutupi tubuhnya, sedangkan pakaiannya di masukannya ke dalam ember yang ada di dalam kamar mandi. Aku pun segera bersiap-siap dengan rencanaku. pun keluar dari kamar mandi. Ketika Bu Limah melewati kamarku cepat ku buka pintu kamarku dan tanpa berkata-kata lagi kupeluk tubuh Bu Limah dari belakang sambil menarik handuk yang di pakai Bu Limah hingga ahirnya Bu Limah telanjang, tanganku ku remaskan ke buah dadanya. ”Aw, aduh.., apa-apaan nih..,” Pekik Bu Limah terkejut. ”Aduh Dal, jangan Dal ah…,” Bu Limah mencoba menghindar. Aku tetap tak perduli, tangan kanan ku malah ku arahkan ke memeknya, ku kobel-kobel dan kucolokan jariku masuk ke dalamnya sambil ku ciumi tengkuk dan leher belakang Bu Limah. Tubuh Bu Limah mencoba berontak agar lepas tapi aku tak memberikan kesempatan dengan semakin mempereret pelukanku. ”Aduh.., dal ingat dal, ah.., Ibu sudah tua Dal. Lepasin Ibu Dal.” Kata Bu Limah memohon. ”Hhh.., Ibu masih seksi koq, buktinya saya nafsu sama Ibu. Udah deh mendingan ibu nikmatin aja lagian kan ibu sudah lama nggak beginian.” Kataku memaksa. ”Tapi Ibu malu Dal, nanti kalau ada orang yang tahu gimana…?” Hiba Bu Limah. ”Ya makanya, mending ibu nikmatin saja, kalau begitu kan orang nggak bakalan ada yang tahu.” Tangkisku. Akhirnya Bu Limah pun terdiam, tubuhnya tidak berusaha memberontak lagi aku semakin leluasa menjelajahi semua bagian tubuh Bu Limah, kadang kuelus-elus terkadang kuremas-remas seperti pada pantatnya yang besar dan montok itu. Menyadari sudah tidak ada penolakan dari Bu Limah, aku semakin mengintensifkan gerakanku ke bagian-bagian tubuh Bu Limah yang dapat membuat gairah Bu Limah semakin tinggi agar tidak kehilangan momen. ”Ahh.., ssshh…, aahh…, geli Dal, ahh..,” Bu Limah mendesah-desah pelan pertanda nafsu seksnya sudah bangkit. Ku putar tubuhku menghadap Bu Limah, sambil tetap ku peluk, ku ciumi bibirnya, dan lidahku kumasukan ke dalam mulutnya. Bu Limah ternyata mulai mengimbangiku, di balasnya ciuman ku dengan ketat aku dan Bu Limah bergantian saling menghisap bibir dan lidah. Sambil begitu ku tuntun tangan Bu Limah ke kemaluanku dan ku selipkan tangannya ke dalam celana pendek training yang ku pakai. Tanpa ku minta Bu Limah menarik ke bawah celanaku hingga kontolku bebas mengacung. Digenggamnya kontoku, dengan jempolnya kepala penisku dielus-elusnya kemudian dikocoknya. Pelerku pun tak luput di jamahnya dengan meremasnya pelan, sesekali jarinya terasa menelusuri belahan pantatku melewati anus, sensasi seks yang ku rasakan benar-benar lain. Leher Bu Limah ganti ku ciumi lalu turun ke bagian dadanya. Buah dada Bu Limah yang besar itu kuciumi, kuremas-remas, kusedot-sedot dan ku jilati sepuasnya sedangkan pada putingnya selain ku pelintir-pelintir aku hisapi seperti bayi yang sedang menetek pada ibunya, yang ternyata membuat Bu Limah kian hot. Tangannya mengerumasi rambutku dan terkadang menekan kepalaku ke payudaranya. Desahanannya semakin sering terdengar. ”Aduh.., ahh.., sshh.., terus dal, aahh..,” Dengan posisi tubuh Bu Limah yang tetap berdiri, aku merendahkan badanku, kuarahkan mulutku ke selangkangannya, Bu Limah ternyata tau apa yang akan kulakukan, di renggangkannya kedua kakinya hingga sedikit mengangkang yang membuat ku lebih leluasa menciumi memeknya. Ku sibak bulu jembut di permukaan memeknya lalu ku dekatkan bibirku ke permukaan memeknya. Lidahku ku julurkan mengulas-ulas bibir memek Bu Limah, itilnya ku terkadang kujepit dengan bibirku sebelum kuhisap-hisap. Tak ketinggalan jariku ku colokan masuk ke dalam memek Bu Limah sambil ku pitar-putar. Apa yang ku lakukan itu membuat Bu Limah menggelinjang-gelinjang dengan mulut tak berhenti berdesah-desah kenikmatan. ”Ahh.., aww.., yahhh.., sshh.., terus Dal, iyaahh..” Begitu bernafsunya aku dan Bu Limah bercinta, hingga aku dan Bu Limah sudah tidak perduli lagi kalau waktu itu kami bergelut di udara terbuka di belakang rumah Bu Limah. Tapi akhirnya kekhawatiranku muncul juga. Ku hentikan sejenak aktifitasku. ”Bu, sebentar yah, saya mau ngunci pintu dulu, takut ada yang datang.” Kataku sambil berdiri. ”Oh iya, untung kamu ingat, tapi cepet yah Dal, Ibu sudah nggak tahan nih,” Jawab Bu Limah nakal. Aku hanya tersenyum, sambil berlalu kuremas dulu tetek Bu Limah. Sebenarnya jarak ke pintu hanya beberapa meter saja, berhubung aku dan Bu Limah sedang diliputi kenikmatan seks hingga tak mau kehilangan waktu meski sekejap. Setelah mengunci pintu aku kembali, kontolku terayun-ayun waktu berjalan karena celanaku sudah terlepas meskipun aku masih memakai kaos. ”Kalau pintu depan dikunci nggak Bu?” Tanyaku ketika sudah dekat Bu Limah. ”Dikunci, dari pagi Ibu belum membukanya.” Jawab Bu Limah sambil merengkuh tubuhku ke pelukannya. ”Dal kita pindah ke kamar yuk!” Pinta Bu Limah. ”Disini aja deh bu, cari suasana lain, pasti Ibu belum pernah kan ngewe di sama bapak dulu di tempat terbuka seperti ini.” ”Ah, kamu ini ada-ada saja.” Elak Bu Limah sambil membuka kaosku. Aku dan Bu Limah kembali berpagutan di atas kursi yang ku tari dari depan kamarku, tubuh Bu Limah ku pangku di atas pahaku, Bu Limah semakin aktif menciumi ku, pentilku pun di hisap dan di jilatinya sedangkan tanganku menggerayangi memeknya yang semakin basah. Bu Limah kemudian berdiri lalu berjongkok di hadapanku, di hadapkannya mukanya ke arah kontolku lalu lindahnya menjulur mengulas-ulas kepala kontolku beberapa saat kemudian di masukannya kontolku ke dalam mulutnya, di hisap-hisapnya dengan menggerakan kepalanya maju mundur, kemudian pelirku di hisapnya juga. Gerakan lidah Bu Limah benar-benar membuatku di penuhi kenikmatan. ”Ahh, enak Bu..,” Erangku penuh nafsu. Tanganku mempermainkan buah dadanya yang menggantung bergoyang-goyang, sesekali ku remas rambutnya dan ku tekan kepalanya agar semakin dalam mulutnya melahap kontolku. Bu Limah lalu menghentikan hisapannya pada kontolku. ”Dal, ayo kontolmu masukin, memek Ibu sudah kepengen banget di ewe.” Pintanya sambil membaringkan tubuhnya di atas tikar dengan kedua kakinya dilebarkan memperlihatkan memeknya yang mumplu. Tanpa berkata lagi aku menyusul Bu Limah dan ku kangkangi tubuhnya dari atas. Bu Limah meraih kontolku lalu di arahkannya ke lubang memeknya. Setelah pas lalu ku tekan perlahan-lahan hingga kontolku masuk seluruhnya ke dalam memek Bu Limah lalu ku tarik dan ku masukan lagi dengan gerakan semakin cepat. Mulut Bu Limah terus berdesis-desis menahan nikmat. Tubuh Bu Limah terhentak-hentak karena dorongan tubuhku, buah dadanya yang bergerak-gerak indah kuremas-remas penuh nafsu, sambil terus bergerak aku dan Bu Limah berpelukan erat, mulutku dan mulutnya saling hisap. Bu Limah lalu memintaku berganti posisi di atas, aku berbaring dan Bu Limah duduk di atas selangkanganku setelah kontolku di masukannya ke dalam memeknya. Bu Limah menggoyang-goyangkan pantatnya, terasa seperti memeknya memilin-milin kontolku. Dari bawah tetek Bu Limah ternyata tampak lebih indah menggantung bergoyang-goyang. Aku dan Bu Limah kembali ke posisi semula. Gerakan aku dan Bu Limah semakin liar. Tusukan kontolku semakin cepat yang diimbangi dengan gerakan pantat Bu Limah yang kadang bergoyang ke kiri dan ke kanan kadang ke atas dan ke bawah menambah semakin panasnya permainan seks yang aku dan Bu Limah lakukan. Hingga akhirnya ku rasakan cairan spermaku segera keluar. ”Bu saya mau ke luar..,” Erangku. ”Ibu juga mau keluar, Dal..,” Desah Bu Limah. Aku dan Bu Limah saling berpelukan dengan ketatnya, bibirku dan bibir Bu Limah saling hisap dengan erat dan spermaku pun menyemprot di dalam memek Bu Limah. Beberapa saat aku dan Bu Limah saling diam menikmati sisa-saisa kenikmatan. Sambil berbaring di atas tikar di bawah pohon rambutan yang rindang dengan tubuh sama-sama telanjang aku dan Bu Limah melepas lelah sambil ngobrol dan bercanda. Tanganku mempermainkan tetek Bu Limah entah mengapa aku suka sekali dengan tetek Bu Limah itu. Aku dan Bu Limah lalu membersihkan badan di kamar mandi, saling gosok dan sambil remas hingga gairah ku dan gairah Bu Limah kembali bangkit, aku dan Bu limah kembali bersetubuh di kamar mandi sampai puas. Wanita seusia Bu Limah memang sangat berpengalaman dalam memuaskan pasangannya, mereka tidak egois dalam menyalurkan gairah seksnya, bahkan yang kurasakan Bu Milah cenderung memanjakanku agar mendapatkan kenikmatan yang setinggi-tingginya. Maka karena itulah akupun merasa di tuntut untuk bisa mengimbanginya. Gairahku terhadap Bu Milah entah kenapa selalu menyala., maunya setiap hari aku bisa menggaulinya, dan ternyata Bu Milah pun demikian. Hal ini kudengar sendiri ketika aku mengajaknya untuk bersetubuh padahal ketika itu teman kostu sedang ada di kamarnya. Saat Bu Milah sedang mencuci piring ku dekap dia dari belakang, tapi dengan halus Bu Limah menolaknya. ”Jangan sekarang Dal, nanti temanmu tahu.” Kata Bu Limah. ”Tapi Bu, saya sudah nggak tahan..,” Sanggahku. ”Ibu juga sama, malahan ibu pengennya tiap hari begituan sama kamu.” Akhirnya aku mengalah dan kembali ke kamarku dengan kepala penuh hasrat yang tak terlampiaskan. Sudah 4 hari ini gairahku tak tersalurkan, aku dan Bu Milah hanya bisa saling bertukar kode tanpa bisa berbuat lebih, hingga ketika itu sore, mendadak temanku pulang ke kampungnya setelah dapat telepon bapaknya sakit. Setelah temanku pergi ku kunci pintu lalu segera aku mencari Bu Limah. Di dalam rumah tampak Bu Limah baru keluar dari kamarnya. Bu Limah ketika itu memakai baju kurung berkerudung sepertinya Bu Limah mau pergi. ”Mau ke mana Bu?” Tanyaku mendekatinya. ”Ibu mau ngaji dulu Dal..,” Jawab Bu Limah. ”..Bu, ayo dong, sudah lama nih..,” Rujukku. ”Nanti aja yah Dal, Ibu cuma sebentar koq ngajinya.” ”Ayo lah Bu sebentar aja..,” Paksaku sambil ku peluk Bu Limah. Tanganku segera saja menjalar ke balik baju Bu limah yang gombrong. Buah dada Bu Limah yang besar yang selama beberapa hari ini ku rindukan, jadi mainanku. ”..Dasar kamu, nggak sabaran banget.., tapi sebentar aja yah!” Rengek Bu Limah akhirnya pasrah. Ternyata Bu Limah juga sudah panas, ciuman bibirku segera di balasnya dengan bergelora. Meskipun waktu itu Bu Limah memakai kerudung tak menghalangi aku dan Bu Limah untuk saling berbagi kenikmatan malahan aku merasa ada nuansa yang lain yang kian membuat gairah bercintaku menjadi-jadi dan permintaan Bu Limah melepas kerudungnyapun kularang. ”Dal, kerudungnya Ibu lepas dulu yah!” Pinta Bu limah. ”Jangan Bu, biarin saja, saya semakin bernafsu melihat pakai kerudung..”. Larangku. ”Ah kamu ini ada-ada saja.” Sambil terus berciuman Bu Limah melepas Bhnya, lalu bajunya ku angkat ke atas dan ku sorongkan wajahku menjamah buah dadanya. Ku ciumi dan ku jilati sepuas-puasnya. Bu Limah merengek-rengek kecil sambil tangannya mengerumasi rambutku. ”..Ah.., ngghh.., yah.., sshh.., ahh..,” Suara Bu Limah pelan. Tangan Bu Limah menarik celanaku hingga kontolku yang sudah keras itu mengacung bebas, lalu di permainkannya kontolku dengan meremas-remasnya. Kain bawahan yang di pakai Bu Limah ku angkat dan ku gelungkan di pinggangnya, lalu pantatnya ku remas-remas setelah kutarik celana dalamnya. ”Dal.., ayo Dal cepet masukin..,” Pinta Bu Limah. ”Iya Bu, disini aja ya Bu! Jawabku sambil membimbing tubuh Bu Limah ke kursi panjang yang ada di ruang tamu. ”Tapi nanti kalau ada orang gimana Dal?” Tanya Bu Limah khawatir. ”Tenang aja Bu, kan kita nggak telanjang” Aku meyakinkan Bu Limah. ”Dal, Ibu di atas yah..!” Bu limah meminta posisi di atas. Aku mengiyakan kemauan Bu Limah, ku dudukan tubuhku di atas kursi panjang dengan posisi agak berbaring, selanjutnya Bu limah menempatkan tubuhnya di atasku, dengan kedua kaki melipat sejajar pahaku, lalu Bu limah menurunkan tubuhnya dan mengarahkan memeknya ke kontolku. Kontolku di pegangnya agar pas dengan lubang memeknya. Setelah itu Bu Limah menekan tubuhnya hingga kontolku masuk ke dalam memeknya sampai dasar lalu diputar-putarnya pantatnya, lalu diangkatnya memeknya dan di tekan lagi sambil di putar-putar dengan gerakan semakin cepat . Buah dada Bu Limah yang besar bergoyang keras mengikuti gerakan tubuh Bu Limah yang semakin liar itu segera ku sosor dengan mulutku, ku ciumi dan ku hisapi hingga meninggalkan tanda merah, sementara tanganku meremas-remas bongkahan pantatnya. Biarpun Bu Limah tidak melepas pakaian dan kerudungnya persetubuhan aku dan Bu Limah tetap dahsyat malah semakin membuatku bernafsu. Ku imbangi gerakan Bu Limah dengan menghentakan pantatku ke atas apabila Bu Limah Menekan ke bawah sehingga aku merasakan kontolku seperti menghujam ke dalam memek Bu Limah, membuatnya semakin terhempas-hempas kenikmatan. ”Ahhh.., ssshh.., mmhh.., Yaahh..,” Mulut Bu Limah tak berhenti merintih. ”Ayo Dal, terus tusuk yang dalam memek Ibu.., iyyahh..,” Katanya di sela-sela rintihannya. Setelah beberapa saat aku dan Bu Milah saling menggenjot dengan posisi Bu Milah tetap di atas, kurasakan spermaku mau keluar. ”Bu saya mau keluar.., Bu..,” Erangku. ”Ibu juga dal, mau kaluar.., aahh..,” Balas Bu Limah. Gerakan tubuh ku dan tubuh Bu Limah sudah tidak beraturan lagi, aku dan Bu Limah semakin liar menjelang klimaks. Tubuhku dan tubuh Bu Limah saling peluk erat, bibir ku dan bibir Bu Limah bertautan erat saling hisap, hingga akhirnya tubuhku dan tubuh Bu Limah sama-sama mengejang, spermaku pun tumpah di dalam memek Bu Limah. Aku dan Bu limah bersama-sama menikmati puncak permainan seks yang bergelora walaupun tidak begitu lama. Aku dan Bu Limah sama-sama terdiam dengan masih berpelukan menikmati sisa-sisa gairah. Setelah keadaan dirasa normal Bu Limah mengangkat tubuhnya lalu berdiri, baru tampak olehku kalau pakaian dan kerudung yang dipakai Bu Limah begitu acak-acakan akibat pergumalan tadi. ”Udah ya Dal, Ibu mau berangkat.” Kata Bu Limah sambil beranjak menuju kamar mandi. Aku lalu mengikutinya. Aku dan Bu Limah sama-sama masuk kamar mandi untuk membersihkan cairan sisa pergumulan. Sambil saling bercanda aku dan Bu Limah saling Basuh. ”Gara-gara ini nih Ibu jadi terlambat..,” Kata Bu Limah sambil meremas pelan kontolku yang mulai layu. Aku hanya nyengir mendengar gurauan Bu Limah. Setelah dirasa bersih aku dan Bu Limah keluar dari kamar mandi, aku masuk ke dalam kamarku sedang Bu Limah berjalan ke dalam rumah. Ku ganti kaos dan celanaku lalu aku duduk di depan kamarku, ngeroko sambil baca koran. Dari dalam terlihat Bu Limah berjalan ke arahku dia sekarang sudah rapi kembali. ”Dal, Ibu berangkat ngaji dulu yah.., kalau mau istirahat jangan lupa pintu depan kunci dulu.” Kata Bu Limah. ”Iya Bu”. Jawabku sambil berdiri dan berjalan mengikuti Bu Limah, iseng ku remas pantat Bu Milah yang bergoyang-goyang dari belakang, Bu Limah hanya mendelik manja. ”..ah nakal kamu Dal, belum puas yah..?” ”Nggak tahu nih Bu, kalau ngelihat Ibu bawaannya jadi nafsu.” Setelah menutup pintu aku kembali ke kamar untuk tidur siang. Malamnya aku dan Bu Limah nonton TV berdua di rumahnya, kami hanya mengobrol dan bercanda saja, tak enak juga untuk mengajak Bu Limah bersetubuh lagi kasihan sepertinya dia cape. Ketika aku mau kembali ke kamar kudengar telepon Bu Limah berdering yang ternyata dari cucunya Bu Limah yang mengatakan bahwa besok siang mau berkunjung. Wah alamat gairahku bisa tak tersalurkan lagi nih, kataku dalam hati. Esoknya, kira-kira jam setengah tujuh pagi, aku bangun dan langsung mandi. Saat berjalan ke kamar mandi kulihat Bu Milah sedang berada di dapur dengan hanya memakai daster tipis membuat gairahku naik. Ketika mandi pikiranku terus tertuju ke Bu milah, pikirku, kalau nggak sekarang menikmati tubuh Bu Limah bisa gigit jari deh, soalnya cucu Bu Limah kalau datang bisa berhari-hari, dan acara mandi pagi pun ku percepat. Setelah selesai mandi, aku segera masuk kembali ke dalam kamarku lalu memakai kaos dan celana pendek biar praktis. Aku lalu ke luar dari kamarku sambil mengendap-ngendap mendekati Bu Limah yang sedang berdiri di depan meja dapur membelakangiku. Setelah dekat dengan Bu Milah langsung ku susupkan kepalaku ke bawah pantat Bu Milah setelah terlebih dahulu bagian bawah dasternya aku angkat , ternyata Bu Milah tidak memakai celana dalam, dan belahan pantat Bu Milah pun ku ciumi penuh nafsu. ”Aw!.., apaan nih..!” Teriak Bu Limah terkaget-kaget merasakan sesuatu pada pantatnya, tapi setelah tahu aku yang melakukannya Bu Limah pun tenang kembali. ”Iiih, kamu ini ngapain sih, ngagetin Ibu aja, untung Ibu nggak Jantungan”. Rutuknya, sambil membiarkan saja apa yang aku lakukan terhadapnya. Ku ciumi sekeliling pantat Bu Milah yang masih berwangi sabun, rupanya Bu milah juga baru habis mandi. Dari balik dasternya, tanganku ku julurkan ke ke atas untuk meraih teteknya yang menggantung yang juga tidak tertutup BH, setelah terpegang lalu ku remas-remas, sedangkan Bu Milah sejauh ini masih cuek saja dengan terus memilih-milih sayuran. ”Dal, Ibu sih sudah menebak kalau pagi ini kamu pasti minta jatah sama Ibu.” Kata Bu Milah. ”Koq Ibu tahu..?.” Tanyaku dari balik dasternya. ”Kamu semalam denger kan kalau cucu Ibu mau datang. Kasihan deh kamu Dal, bakal nganggur beberapa hari, hi.., hi.., hi..,” Jawab Bu Milah sambil tertawa mengikik membayangkan penderitaanku nanti. ”Iya Bu, nasib-nasib.., ” Sesalku. Bu Limah kembali tertawa mendengar ratapanku itu. Sambil terus menciumi pantat Bu Limah, kuminta dia melebarkan kedua kakinya agar mengangkang, lalu ku geser tubuhku semakin kedalam dan ku balikan badanku dengan wajah menghadap keatas persis di bawah memek Bu Limah. Memek Bu Limah yang berbulu tebal itu lalu ku ciumi dan ku jilati, lubang memeknya ku masuki dengan jari tanganku sambil ku putar-putar di dalamnya. Bu Milah pun mengimbangi dengan menggoyang-goyangkan dan menekan-nekankan pantatnya, sepertinya gairah Bu Milah pun mulai naik. ”Dal berhenti sebentar, Dal” Pintanya. Dan setelah aku menghentikan kegiatanku, dengan masih tetap berdiri di tariknya kursi makan di sebelahku lalu diangkatnya satu kakinya dan di letakan di atas kursi, dengan posisi seperti itu memungkinkan aku semakin bebas menjelajahi memeknya. Memek Bu Limah pun kembali ku jelajahi dengan rakus. Tak lama berselang, kurasakan tubuh Bu Limah yang kini setengah berbaring dengan kepala menggeletak di atas meja, mengejang, satu tangannya menekan kepalaku membuatnya tersuruk kian dalam ke memeknya disertai dengan lenguhan panjang. Setelah itu perlahan-lahan gerakan tubuh Bi Limah pun melemah, kemudian terhenti, hanya dengus nafasnya saja terdengar masih cepat. Seiring dengan melemahnya gerakan Bu Limah, aku pun menghentikan permainan ku pada memek Bu Limah. Tanganku kini berpindah meremasi buah dada Bu Limah yang menggantung bergoyang-goyang karena kepala Bu Milah masih tergeletak di atas meja dan tubuhnya menjadi doyong ke depan. Mulutku ikut menyerbu, buah dada Bu Milah dengan rakus ku ciumi, ku hisapi dan kuremas-remas. Setelah merasa pulih, Bu Milah lalu bangkit, dan akupun kemudian duduk di atas kursi. Bu Milah lalu memelukku dari arah depan hingga kedua teteknya yang empuk menghimpitku karena saat itu aku masih duduk di kursi. Bu Limah menciumi kepalaku lalu ciumannya turun ke wajah. Aku dan Limah saling berpagutan dan bertukar lidah. Bu Limah Lalu jongkok, di tariknya celana pendekku hingga kontolko yang sudah keras itu mengacung. Dipermainkannya kontolku dengan mengocoknya lalu dimasukannya ke dalam mulutnya sambil di hisap-hisapnya. Aku dan Bu Limah menuju ke menu utama permainan, dengan menyingsingkan dasternya, Bu Milah lalu membaringkan tubuhnya diatas meja dengan satu kaki tetap menginjak lantai sedang yang satunya di angkat melintang sejajar tepian meja, menampilkan pemandangan erotis pada memeknya. Terlihat memeknya sedikit mendongak. Segera kuarahkan kontolku ke belahan memek Bu Limah, kemudian ku dorong hingga amblas dan ku tarik lagi dengan lebih cepat. Tubuh Bu Milah terhempas-hempas terdorong oleh hentakanku, untung saja meja makan yang di jadikan tumpuan tubuh Bu Limah kuat, itupun sesekali beradu juga dengan dinding hingga menimbulkan suara berdegup. Aku dan Bu Limah lalu berganti posisi dengan berbaring di lantai dapur. Bu Limah memiringkan tubuhnya, aku yang sudah berjongkok di depannya segera mengangkat dan menahannya dengan pandak satu kaki Bu Limah hingga terpentang, lalu kuarahkan kontolku ke memek Bu Limah yang tampak merekah itu dan ku tusukan hingga dasar memek Bu Limah. Ketika kurasakan saat-saat puncak sudah dekat, ku setubuhi Bu Limah dengan meniindihnya dari atas, mulutku menciumi buah dada Bu Limah dan kedua kaki Bu Limah melingkar di pinggangku. Setelah beberapa kali hentakan keras, a khirnya aku klimaks, spermaku tumpah di dalam memek Bu Limah. Aku dan Bu Limah berpelukan erat dengan bibir saling berpagutan, aku dan Bu Limah mengahiri pergulatan dengan puas. Setelah itu aku dan Bu Limah segera bangkit karena khawatir kalau-kalau cucu Bu Limah datang, dan benar saja tak lama setelah aku tidur-tiduran di kamarku terdengar cucu-cucu Bu Limah datang. Ternyata cucu Bu Limah tinggal lama karena sekolahnya sedang libur panjang, tinggal aku yang sengsara menahan gairah sama Bu Limah yang tidak dapat tersalurkan. Akhirnya aku tak tahan lagi, suatu sore, ketika Bu Limah hendak mandi dan cucunya sedang main di depan, ku hentikan langkah Bu Limah di depan kamarku dengan berpura-pura ngobrol aku utarakan hasratku pada Bu Milah. ”Bu, saya sudah nggak tahan lagi nih..,” Rengekku pelan pada Bu Limah. ”Sabar dong Dal, kamu kan tahu sendiri ada cucuku, Ibu juga sama, sudah kepengen, tapi ya gimana.” Jawab Bu Limah. ”Tuh Ibu juga sudah kepengen kan, ayolah Bu, sebentar saja.” Desakku. ”Iya sih, tapi nggak ada kesempatannya, cucu Ibu itu lho, maunya sama Ibu terus..” ”Bu, gimana kalau nanti malam, setelah cucu Ibu tidur Ibu pura-pura saja sakit perut, atau setelah semua tidur Ibu nanti ke sini.” ”Terus kalau pas kita lagi begitu ada yang ke kamar mandi gimana?” Kata Bu Limah Khawatir. ”Kitakan begituannya tidak di kamar mandi.” ”Habis dimana?, di kamarmu?” Tanya Bu Limah lagi. ”Ya nggak lah itu sih resikonya sama, disitu aja tuh, tempatnya kan gelap, orang nggak akan melihat kita, lagian kalau ada orang rumah yang keluar kita bisa segera tahu.” Kataku sambil menunjuk tempat dekat pohon belimbing di depan gudang yang kalau malam gelap gulita. ”Ya udah deh kalau gitu, nanti malam ibu coba kesini, sudah ya nanti ada melihat.” Jawab Bu Milah setuju. Saat Bu Limah berlalu, setelah melihat keadaan di dalam rumah Bu Limah sepi, aku sempatkan meremas bongkahan pantatnya. Bu Limah hanya merintih pelan sambil terus berjalan ke kamar mandi. Untuk semakin mematangkan rencana, dari sehabis isya aku berpura-pura tidur dan lampu kamarku pun ku matikan. Menjelang tengah malam sekitar jam sebelas ku dengar pintu belakang rumah Bu Limah di buka, segera kuintip dari celah jendela, seperti yang ku harapkan, terlihat memang Bu Milah yang keluar. Segera aku bangun dan keluar. Tanpa mengeluarkan kata, setelah menutup kembali pintu rumahnya dan melihatku keluar dari kamar, Bu Milah langsung menuju tempat yang telah di rencanakan, aku menyusulnya delangkah hati-hati. Setelah berdekatan, aku dan Bu Limah langsung saling berpelukan sambil berciuman dengan panas. Bibirku dan bibir Bu Limah saling pagut dengan liar dan penuh nafsu untuk melepaskannya yang selama ini sama-sama di tahan. Tanganku dan tangan Bu Limah sama sama sibuk saling menggerayangi. Ku selusupkan tanganku ke balik daster Bu Limah hingga bagian bawah daster Bu Milah ikut terangkat ketika tanganku mulai ku remaskan ke belahan pantatnya lalu berpindah ke depan mengobel memeknya yang ternyata tidak bercelana dalam. Bulu jembutnya yang lebat ku permainkan dulu dengan menarik-nariknya dengan pelan sebelum menjamah memeknya. Memek Bu Limah yang tembam itu lalu kepermainkan, itilnya kucubit-cubit halus, jariku lalu ku masukan ke belahan memek Bu limah dan kuputar- putar di dalamnya. Sedangkan tangan Bu limah segera menyongsong kontolku yang sudah tegang di kocok-kocoknya perlahan batang kontolku seperti sedang mengurut, kemudian berpindah meremas buah zakarku. Karena situasinya tidak begitu begitu kondusif aku dan Bu Limah tidak berlama-lama melakukan cumbuan, segera saja aku dan Bu limah bersetubuh. Dengan mencoba tetap waspada kalau-kalau ada orang rumah yang keluar. Tubuh Bu Limah berdiri menyender di dinding dengan ujung daster bagian bawah di tariknya ke atas, satu kakinya naikan ke atas dan ku tahan dengan tanganku, tubuhku menghimpit tubuh Bu Limah ke dinding dan setelah dirasa posisinya pas mulai ku hujamkan kontolku ke memek Bu Milah. Biarpun dalam keadaan yang tidak begitu leluasa, aku dan Bu Limah saling bergelut dengan liar. Aku dan Bu Limah sama-sama penuh gairah dalam persetubuhan yang kami lakukan. Nafasku dan nafas Bu Limah saling memburu. Dengan tetap menusuk-nusukan kontolku tubuh Bu Limah sedikit ku angkat dengan tangan ku yang sebelumnya meremasa-remas bongkahan pantat Bu Limah. Aku dan Bu Limah terus bergerak untuk saling berbagi kenikmatan dengan mulut yang tanpa mengeluarkan suara angkat dan kutahan. Dengan cara seperti itu ternyata aku merasakan sensasi bersetubuh yang lain, yang tak kalah nikmat nya dengan persetubuhan biasa. Aku dan Bu Milah menjadi lebih panas dan penuh gairah untuk segera menuntaskan permainan penuh nafsu ini. Mukaku ku labuhkan di tengah-tengah payudara Bu Limah setelah Bu Limah membuka kancing daster nya, lalu ku permainkan buah dada Bu Limah dengan mulutku dengan menciumi dan menghisapinya dan pada putingnya mulut ku menyosot seperti sedang menyusu membuat Bu Limah meliuk-liuk penuk nikmat. Dan Akhinya dengan tanpa merubah posisi kami yang tetap berdiri aku dan Bu Limah sampai ke ujung klimaks, tubuhku dan tubuh Bu Limah bergelut kian rapat, pantat Bu Limah menggeol-geol tak beraturan dengan semakin liar dan ku hujamankan kontolku semakin kencang sedangkan bibirku dan bibir Bu Limah terus berpagutan dengan ganasnya saling melumat dan bertukar lidah, hingga pada akhirnya tubuhku dan tubuh Bu Limah sama-sama mengejang menahan kenikmatan yang tiada tara itu, spermaku pun tumpah memenuhi rongga-rongga memek Bu Limah. Tubuh Bu Limah setengah ku gendong saat itu dengan kedua tanganku mencengkram pantat Bu Limah sekaligus menahan tubuh Bu Milah. Aku dan Bu Limah sama-sama terdiam dengan tubuh tetap berpelukan menikmati sisa-sisa gairah dan nafas yang saling menderu. ”Ternyata enak juga ya Dal bersetubuh begini.” Bu Limah berbisik pelan di telingaku. ”Iya Bu.” Jawabku singkat. Kontolku yang mulai menciut pun terlepas dengan sendirinya ketika ku renggangkan tubuhku untuk memberi ruang kepada Bu Limah. ”Besok malam gimana Bu?” Tanyaku. ”Gimanan besok aja deh Dal, kita cari cara yang lain, udah yah Ibu mau masuk” Jawab Bu Limah. ”Sebentar Bu..,” Cegahku sambil membuka lagi belahan daster bagian dada Bu Limah yang belum sempat di kancingkan lalu ku ciumi lagi buah dada Bu Limah yang besar itu seperti tak ada bosannya. ”Iihh.., kamu ini nggak ada puasnya ya..,”. Sahut Bu Limah manja. Tak berapa lama sosoran ku kusudahi, dan Bu Limah lalu berjalan menuju pintu aku mengikutinya dengan memeluknya dari belakang, sambil berjalan ku ciumi tengkuk Bu Limah dan tanganku ku meremas-remas payudaranya. Setelah meremas kontolku Bu Limah pun masuk ke dalam rumah. Hubungan persetubuhanku dengan Bu Limah terus terjadi dan kian lama ku rasakan kian hot saja hingga kalau tidak halangan bisa tiap hari aku dan Bu Limah bersetubuh dengan gaya yang liar. Pergumulan penuh nafsuku dengan Bu Limah itu terus berlangsung dengan aman sampai aku lulus dan diwisuda dan berlanjut saat aku mulai kerja karena aku tetap kost/tinggal di rumah Bu Limah. Bahkan hingga akhirnya aku menikah dan pindah rumah pun sesekali aku tetap menyambangi Bu Limah untuk bercinta dengan Bu Limah, entah kenapa aku tak pernah bosan untuk menyetubuhi Bu Limah, dan sebaliknya Bu Limah pun dengan menggebu-gebu tetap melayaniku bersenggama.

Tanda-tanda Cewek Pengen ML

da puluhan cara bagi perempuan untuk mengatakan mereka tertarik dengan lelaki dan berharap untuk dapat bercinta. Tapi tahukah kamu (lelaki-red) apa saja sinyal itu? Kadang lelaki suka memaksakan kehendak untuk mengajak perempuan tidur, tapi mereka tidak efektif sama sekali karena tidak membaca sinyal yang diberikan. Padahal, itu amatlah mudah untuk dibaca tetapi bisa juga menjadi amat rumit. Nah sekarang kamu harus belajar untuk lebih mengenal dia (perempuan-red).
Sinyal seks ini harus dapat dibedakan tergantung pada situasi dan kondisi yang berlangsung, sebagai individual, dia dapat saja memberikan sebuah sinyal, tapi mungkin itu hanya karena dia tertarik dan belum mengindikasikan dia mau kamu ajak tidur. Misalnya yang umum terjadi pada dia di sebuah club malam, cafe atau diskotik terlihat bahwa mereka memberikan sinyal lebih awal, tapi ternyata semakin malam dengan atmosfer suasana yang semakin berbeda sinyal mereka menjadi tidak jelas.
Hal ini amat berbeda dengan membaca bahasa tubuh kaum perempuan, dan aku tidak pernah percaya dengan tulisan orang lain mengenai “Bahasa Tubuh Wanita”, karena tidak ada cara yang pasti benar. Perempuan kadang melakukan proyeksi tubuh secara sadar, atau bahkan mereka tidak sadar dengan apa yang tubuh mereka “katakan”.
Perempuan kadang memberikan tanda ketertarikannya dan sebenarnya memang ia amat tertarik, tubuhnya kemudian memproyeksikan hal itu secara tidak sadar, tapi sebenarnya itu hanya keinginan saja sementara secara sadar ia menolaknya karena ia sudah menikah. Jadi sulit kan membacanya??
Ini sebenarnya rahasia besar, jarang sekali perempuan yang mau terbuka untuk hal ini. Untuk membaca sinyal seks dengan benar diperlukan kesabaran dan kejujuran. Banyak lelaki yang terlalu “overreact” pada sinyal kecil, yang sebenarnya itu karena keinginan/nafsu lelaki saja padahal sinyalnya tidak ada disitu. Saranku, baca itu dengan santai dan lembut. Jika sinyal mereka lemah kamu harus menyeimbangkannya sampai sinyal itu menguat.
Sebelum kamu lebih jauh meng-eksplorasi progress dari sinyal-sinyal itu, kamu harus tahu dasarnya. Untuk lelaki kadang sinyal dari dia (perempuan) yang paling sederhana sudah amat menantang (dasar lelaki…). Tapi mereka takut ditolak (dasar lelaki lagi… ). Nah sekarang berterimakasihlah sama aku. Ini dasar-dasarnya yang harus kamu hafalkan dan pelajari.
Memainkan benda-benda di sekitarnya atau mengelus-elusnya
Perhatikan kecepatannya, kalau dia memainkan itu dengan lembut berarti dia ingin berkata “usap aku..” Sebaliknya kalau cepat dan tergesa-gesa tandanya dia bosan dan ingin kamu segera menjauh.. (nanti dilempar lho… )
Mengusap dan Mengelus Tubuh Sendiri
Sinyal ini bisa menipu tapi bisa juga amat pasti, kadang ini berarti “Aku ingin kamu usap… ” Bisa juga dengan mengusap beberapa bagian tubuhnya dia ingin mengajak kamu melihat bagian tubuhnya yang amat dia banggakan dan menjadi aset berharga bagi sex appeal-nya
Memainkan Rambutnya
Indikasi bahwa dia memiliki rambut yang sehat dan secara esensial dia ingin berkata “lihat aku. Aku sehat dan percaya diri..” jadi pujilah, kemudian kalau dia menyibak rambutnya ke samping atau mengangkat kedua tangannya untuk merapikan rambutnya ke belakang bisa jadi dia mau bilang “usap dan ciumlah leherku.. ” Perhatikan baik-baik.
Mengelus dan Mengusap Lehernya
Salah satu bagian tubuh paling sensitif bagi perempuan adalah leher. Dan semua lelaki (yang normal..) biasanya amat suka mengusap leher perempuan dengan hidungnya sambil mengendus aromanya. Jadi ini artinya “rasakan kehalusan leherku… “
Menunjuk Dengan Dengkul
Ini adalah sinyal tentang ketertarikan dan fokus. Dengan menyilangkan kaki dan menunjuk ujung dengkul ke hadapan seorang lelaki, berarti dia tertarik dengannya dan seakan dia ingin membuat ruang sendiri dengan lelaki tersebut. Yang ingin dikatakannya “Kamu adalah orang yang menarik.. dan aku fokus dengan kamu.. “, Tapi kalau dengkul dan ujung kaki menunjuk ke kamu berarti dia melindungi dirinya dan tidak ingin kamu ganggu.
Vagina Gesture
Jika kamu melihat perempuan yang meyilangkan tangannya di sekitar vagina pada saat dia memakai celana jeans atau kostum lain, ini adalah secara sadar dia membuat bingkai diantara vaginanya dan berarti dia ingin membuat kamu “terangsang”. Yang juga berarti dia ingin berkata, “Ini adalah bagian tubuhku yang aku ingin kamu perhatikan dan terbuka untuk orang yang tepat!” Jadi ini adalah sinyal percaya diri yang kuat dan ingin menguasai serta amat agresif di ranjang. Buktikan!
Dasar-dasar di atas menunjukan ketertarikan dan masih ingin saling mengenal lebih dekat. Untuk yang sudah berumah tangga atau berpasangan mungkin dasar-dasar tersebut tidak terlihat jelas, tetapi kadang kala diperlihatkan oleh perempuan secara tidak sadar. Jadi bagi kamu yang ingin berkencan dasar-dasar di atas perlu kamu pelajari.
Menggigit gigit bibir bawah
Isyarat ini biasanya ditujukan pada lawan jenisnya sebagai ungkapan isyarat minat untuk bercinta dan ketertarikan hasrat bercinta dengan pria dihadapannya yang diminati.

Kisah Nyata Seorang Dokter bersama Tiga Pasien Perempuan (Ada Apa Gerangan?)

Kehidupan kita semasa kecil dulu amat sangat berbeda dengan saat ini. Pergaulan, sumber hiburan, dan pelajaran sekolah zaman kita dulu mungkin dikatakan “sangat tertinggal” dibandingkan anak-anak zaman sekarang.
Dulu, saat kita belum pulang ke rumah sampai sore hari, orang tua kita mesti sudah mencari anaknya dengan cemas ke mana-mana. Bahkan sampai ada yang membawa sapu kecil untuk menghukum anaknya yang terlambat pulang tanpa izin. Tapi saat ini, pemandangan tersebut seakan jarang kita temui. Banyak orang tua membiarkan anak-anaknya bebas bermain di mana pun dan kapan pun tanpa aturan, dengan alasan untuk kebebasan si anak dan memperluas pergaulan anak. Pada usia dini pun, anak-anak bebas bergaul dan meraup informasi dari teman-temannya tanpa bisa memilah-milih, karena pergaulan mereka memang dengan komunitas yang sedang sama-sama — diistilahkan — “mencari jati diri”.
Bagaimana hasilnya? Informasi dari internet, gadget, dan yang lainnya ditelan mentah-mentah oleh si anak, tanpa bisa membagi “ini buruk” dan “ini baik”.
Memang sunnatullah bahwa zaman ke zaman semakin rusak, seperti yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
مَا مِنْ عَامٍ إِلَّا الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ حَتَّى تَلْقَوْا رَبَّكُمْ
“Tidak ada satu masa (yang datang), kecuali masa setelahnya itu lebih buruk darinya, sampai kalian menjumpai Rabb kalian.” (HR. At-Tirmidzi, no. 2132)
Pada kesempatan ini, saya ingin menceritakan beberapa kisah nyata yang saya temui. Semoga dapat diambil faedahnya dan menjadi penyemangat kita untuk mendidik anak-anak kita dengan dipandu Al-Quran dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang tak lekang dirongrong zaman.

# Perempuan ke-1
(P: pasien, D: dokter)
Seorang pemudi usia 15 tahun datang ke klinik dengan diantar oleh seorang pemuda seusianya.
P: (dengan muka ragu-ragu) “Dok, saya terlambat datang bulan.”
D: (melihat data pasien di kertas rekam medis: usia 15 tahun) “Oh, berapa hari?”
P: “Hmm … sekitar 2 mingguan, Dok. Enggak apa-apa itu, Dok?”
D: “Coba saya periksa dulu ya.” (dokter memeriksa pasien)
Beberapa menit kemudian.
D: “Silakan duduk, Dik. Biasa itu, Dik. Masih ABG soalnya, jadi hormon menstruasi belum stabil.”
P: “Hmm … kalo tes urin bisa enggak, Dok?”
D: “Loh, kenapa tes urin? Sudah menikah, belum?”
P: “Belum sih, Dok.”
D: “Ya sudah, ndak perlu. Tes urin ‘kan buat mengetahui hamil atau tidak, kecuali kamu berbuat ‘yang enggak-enggak’. Nih resepnya, minta di depan ya!”
Pasien keluar, berbincang dengan si pemuda. Kemudian masuk lagi ke ruang praktik.
P: “Dok, saya ingin tes urin.”
D: (menghela nafas) “Ya, boleh. Silakan minta sama karyawan saya tesnya.”
Beberapa menit kemudian.
P: “Ini, Dok. Hasilnya.”
D: “Garis 1, negatif.”
P: (tersenyum) “Terima kasih, Dok.”
Si pemudi keluar, berbincang, dan tertawa bersama si pemuda yang mengantarnya. Puaskah mereka dengan hasil urin tadi? Allahu a’lam.

# Perempuan ke-2
ABG (wanita) usia 18 tahun datang berobat sendirian.
D: “Silakan duduk, Dik. Ada keluhan apa?”
P: “Hmm … saya kalau kencing kok sakit, Dok? Terus, kok kayak ada cairannya? Kayak nanah gitu.”
D: (mengernyitkan dahi) “Ada nanahnya? Keputihan juga kayak gitu?” (mencoba meyakinkan pasien)
P: “Iya, Dok. Ada nanahnya.”
D: “Yuk, saya periksa.”
Dokter memeriksa pasien dengan teliti, khususnya pada keluhan utamanya.
D: “Sudah selesai. Duduk dulu, Dik. Hmm … maaf, Dik. Apa kamu pernah berhubungan sama laki-laki sebelumnya?”
P: (dengan wajah polos) “Iya, Dok.”
D: “Kapan?”
P: “Kira-kira sepuluh hari yang lalu.”
D: “Ya Allah … kok kamu mau sih, Dik?” (geleng-geleng kepala)
P: “Terus, kata pacar saya, ‘Kamu kena sipilis itu. Cepat berobat! Saya juga kena itu kata dokter di sini.'”
D: “Loh, pacarnya di mana sih?”
P: “Di Kalimantan, diusir orang tuanya karena enggak mau kuliah.”
D: “Aduh, Dik … Dik …. Kalau pacarmu terkena penyakit itu, berarti pacarmu itu pernah berhubungan sama wanita yang lain juga. Biasanya yang kena begituan PSK loh. Terus, apa enggak takut, Dik? Itu dosa besar loh, zina! Ini saya kasih obat, nanti kontrol lagi ya. Dan ingat, jangan melakukan hal itu lagi ya.”
P: (mengangguk-angguk)
Dua bulan kemudian si ABG datang lagi dengan seragam SMU-nya.
P: “Dok, hmm … kencing saya sakit lagi.”
D: “Loh, kok bisa? Kamu melakukan ‘itu’ lagi?”
P: (mengangguk-angguk) “Dan sekarang sakit sekali, Dok.”
D: “Ya Allah … kenapa sih, Dik? ‘Kan kemarin saya sudah memperingatkan, itu penyakit berbahaya loh, nanti bisa mengakibatkan kemandulan. Mau tanggung jawab enggak tuh nanti pacarmu? Kalau memang cinta sekali, nikah aja sekarang!”
P: “Pacar saya sudah janji, nanti kalau saya sudah lulus. Orang tua saya juga sudah mengizinkan.”
D: (geleng-geleng kepala) “Lah, walaupun sudah direstui, tetap enggak boleh ‘begitu’ loh, Dik. Ini parah sekali loh infeksinya. Ya udah, ini saya obati. Tapi kalau tetap enggak ada perubahan, saya sarankan ke dokter kulit dan kelamin langsung. Ingat-ingat loh, Dik, jangan terbujuk rayuan si pacar, tapi ingat-ingat itu dosa dan bisa berdampak buruk sama kesuburan. Sama masa depan kalian berdua juga insya Allah.”
Si ABG terdiam dengan raut wajah biasa, sepertinya cintanya sama si pacar memang mengalahkan argumen bu dokter.

# Perempuan ke-3
ABG usia 18 tahun datang didampingi ibunya.
Ibu: “Dok, ini anak saya lagi kerja di Jakarta, terus pulang karena sakit. Begini, Dok. Perutnya kok kelihatan besar, ya? Terus katanya kok ada yang gerak-gerak gitu. Anaknya jadi lemas, badannya enggak enak.”
D: “Hmm … haid terakhir kapan sih, Dik?”
P: “Hmm … kapan, ya? Lupa.”
D: “Silakan naik ke tempat periksa.”
Beberapa menit kemudian setelah selesai pemeriksaan
D: “Punya pacar enggak sih, Dik?”
P: “Punya.”
Ibu: “Pacarnya juga kerja di Jakarta, Dok.”
D: “Oh … ini bayi, Bu. Yang gerak-gerak itu bayi.”
Ibu: “Ya Allah …. Bayi?”
Ibu: “Kamu hamil?” (sambil mencolek anak perempuannya. Si ibu masih kelihatan tidak percaya)
P: (diam, kelihatan bingung)
D: “Sama siapa sih, Dik? Sama pacarnya itu?”
P: (mengangguk-angguk)
P: “Ya udah, ini saya kasih vitamin aja ya. Silakan tebus di depan.”
Sambil keluar dari kamar periksa, si ibu masih terus mencolek anaknya, “Kamu hamil? Kamu hamil?”

Subhanallah … miris sekali, bukan?
Remaja tidak kenal konsep pembuahan, apalagi mengenali bahwa mereka saat itu dalam keadaan hamil. Apakah mereka juga tidak paham bahwa perbuatan yang mereka lakukan adalah dosa besar? Dosa besar! Allahul musta’an.
Ini adalah PR besar kita sebagai orang tua, sebagaimana yang diperintahkan Allah,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلآئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادُُ لاَّيَعْصُونَ اللهَ مَآأَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَايُؤْمَرُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
Kemudian sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanyai tentang kepemimpinannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim; hadits riwayat Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu)
Semoga Allah melindungi anak-anak kita dari propaganda “kebebasan” yang kebablasan. Sedari dini kita tanamkan ilmu agama yang benar sesuai petunjuk Al-Quran dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Saring dan bimbing mereka dalam menerima informasi dari berbagai media. Awasi selalu dengan siapa mereka bergaul, terutama anak-anak kita yang mulai menginjak usia remaja.
Kelak, kita akan berdiri di hadapan Allah untuk mempertanggungjawabkan didikan kita terhadap mereka.
Ya Allah, mudahkan kami pada hari hisab nanti. Bimbinglah kami dalam mendidik putra-putri kami dan mohon ampuni kami jika kami salah dalam mendidik mereka.
Semoga kelak kita dikumpulkan di surga bersama keluarga yang kita sayangi. Amin ….
**

Cerita Sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat


Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat
Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat

Ayu anak sulung dari dua bersaudara, ia lahir dari keluarga yang cukup sederhana pasangan Burhan (50) dan Safiyah (42). Ayah seorang wiraswasta sedangkan ibunnya PNS di kota Ratu Atut Pauziah. Ayu menikah diusianya yang masih sangat muda yakni 19 tahun, tamat SMA ia langsung dinikahkan Karna kepergok oleh ibunya saat bersetubuh dengan sang pacar dirumah mereka. Ketika itu ibunya sangat marah dan memanggil keluarga sang pacar untuk mempertanggung jawabkan perbuatan anak mereka. Dan akhirnya kedua belah pihak sepakat menikahi keduanya setelah mereka tamat SMA. Cerita Sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat Cerita Sex Dewasa Sedarah
cerita sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat | Meskipun masih labil, setelah menikah keduannya hidup bahagia, mertuanya memberikan mereka sebuah rumah yang cukup besar. Sehingga semakin lengkaplah kebahagiaan mereka. Tujuh bulan usia pernikahan Ayupun hamil. Orang tua mereka sangat senang dengan kehamilan Ayu. Tampaknya mereka sudah tidak sabaran ingin punya cucu. Namun kebahagian itu sedikit terganggu ketika sang suami dipindah kerjakan kekota lain. Dengan berat hati Ayu terpaksa merelakan kepergian sang suami tercinta. “Aku tak bisa jauh darimu mas … aku tak berani disini sendirian” ucapnya ketika itu. “Mas akan sering pulang menjengukmu sayang … tak usah khawatir, jika kamu takut dirumah, kamu bisa kembali kerumah ibu untuk sementara menjalang mas pulang” jawab suaminya ketika itu. cerita sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat | Akhirnya ia hanya bisa pasrah ketika itu, dan merelakan kepargian sang suami. Masih terasa belum hilang capek saat pelaksanaan pesta pernikahan mereka tujuh bulan lalu, sekarang ia sudah harus berpisah dengan sang suami terasa begitu berat baginya. Dua bulan sudah semenjak suaminya di mutasi, selama itu pula Ayu menginap dirumah orang tuanya. Ia memang lebih memilih kembali kerumah orang tuanya. Sendirian dirumah kadang ia merasa takut terutama malam hari. Apalagi dalam kondisinya yang lagi hamil muda. Kedua orang tuanyapun juga senang dengan kehadirannya ditengah mereka. Cerita Sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat | Keberadaannya cukup menghibur mereka. Karna memang semenjak adiknya memutuskan untuk kuliah di Bandung, rumah besar itu hanya ditempati berdua oleh ayah dan ibunya. Namun ia kacewa dengan suaminya, semenjak pergi ia merasa pehatian sang suami begitu kurang kepadanya. Pada awalnya memang sering memberi kabar dan menanyakan kabarnya, namun makin hari semakin berkurang. Ditelpon jarang diangkat di smspun kadang tak dibalaz alasannya lagi kerja. Janjinya untuk selalu mengunjunginyapun hanya tinggal janji. Hingga tak jarang ia menangis dalam kesendiriannya. *** Malam itu hujan turun rintik-rintik, sesekali terlihat kilat berpijar menerangi kegelapan malam. Burhan terjaga dari tidurnya. AC kamar yang mati membuatnya terasa gerah. Sementara disampingnya dilihatnya istrinya tertidur pulas. Ia menggapai remot AC yang tergeletak tak jauh darinya, lalu menghidupkannya. Ia berniat untuk meneruskan tidurnya, namun kantong kemihnya terasa penuh. Membuatnya memutuskan untuk kekamar mandi. Setelah buang air kecil Burhan memeriksa jendela rumahnya jika ada yang lupa dikunci. Saat melewati kamar putrinya,* ia melihat pintu kamar sedikit terbuka. Dari celah pintu yang terbuka keluar cahaya terang pertanda lampu kamar masih hidup. Penasaran Burhan lalu mendekati kamar putrinya tersebut dan mengintip nya. Ia kaget melihat sang putri terbaring dikasur. Kedua kakinya terbuka sementara dasternya tersingkap. Sehingga celana dalamnya yang berwarna putih terlihat dengan jelas. Payudaranya bergerak naik turun dengan teratur mengikuti alur napasnya. Tak jauh darinya tergeletak Anroid miliknya. Burhan memperkirakan Ayu tertidur ketika sedang asik dengan anroidnya. Pikiran kotor seketika muncul diotaknya. Matanya melotot mengerayangi tubuh Ayu. Selangkangan yang tersingkap tak lepas dari tatapannya. Gairahnya terpancing seketika. kontol menegang. Sebenarnya Burhan adalah seorang ayah yang baik. Ia memiliki dua orang putri yang cantik seksi lagi, mereka begitu manja padanya. Namun selama ini tak pernah terbersit pikiran kotor dihatinya terhadap mereka. Entah mengapa malam itu ia bisa teransang melihat pakaian Ayu yang tersingkap. Ia lalu masuk mendekati tubuh Ayu. Dari jarak yang begitu dekat ia bisa melihat keindahan tubuhnya dengan jelas. Kerongkongannya bergerak turun naik karna birahi. Matanya tak terbesit menatap selangkangan Ayu yang tersingkap.*memeknya yang tambem tercetak jelas dari balik CD nya membentuk garis lurus pada belahannya. Cukup lama ia menatapnya, lalu ia mendekatkan wajahnya keselangkangan Ayu dan menciuminya berulang kali. Menghirupnya dalam-dalam. “ohh wangi sekali ” pikirnya. Ia semakin nekat. Pelan-pelan disingkapnya celana dalam Ayu ke atas sehingga memeknya yang mungil terlihat dengan jelas. Penuh gairah diciuminya, lidahnya menyapu belahannya dan menghisap-hisapnya dengan penuh perasaan. Namun Ayu tiba-tiba terbagun ketika merasakan ada sentuhan di liang kewanitaannya, membuat ia cepat-cepat merunduk dibalik ranjang agar tak terlihat olehnya. Tak melihat sesuatu yang mengganggunya Ayupun meneruskan tidurnya. Khawatir sang putri keburu bagun, ia lalu mengocok kontolnya tepat diatas selangkangnya yang tersingkap. Begitu spermanya akan keluar ia lalu mengarahkan ke celah memeknya. “Ohhhh … ohhhh nakkkk” erangnya lirih. Spermanya menyemprot dibelahan memek Ayu. Lalu mengalir membasahi seprai. Ia tersenyum puas dan buru-buru kembali kekamarnya. Semenjak kejadian itu Burhan selalu bernapsu melihat putri kandungnya tersebut. Diam-diam ia mengintip ketikanya lagi mandi dan tak jarang ia merabanya saat tidur.
*** Memasuki minggu kedua, Ayu mulai merasakan keganjilan dari sikap ayahnya. Sering ia dapati sang ayah menatap tubuhnya, terutama saat ia berpakaian seksi. Matanya seperti ingin menelanjangi tubuhnya membuatnya risih. Ketika mandipun ia merasa ada yang mengawasi. Namun yang paling tak ia mengerti beberapa kali saat bangun tidur ia menemukan seperti bercak sperma di celana dalamnya. Sperma siapa?, Apakah ia bermimpi, tapi bercak itu begitu banyak tak mungkin itu cairan kewanitaannya. Sejujurnya semenjak ditinggal suaminya, Ia memang merasa sangat kesepian. Ia merindukan sentuhan seorang lelaki sebagai tempat pelampiasan birahinya. Tak diperhatikan suaminya membuatnya kadang berpikir untuk selingkuh. Namun meskipun begitu ia tak pernah mimpi basah apalagi masturbasi. Pagi itu saat tinggal berdua bersama ayahnya dirumah, ia berniat untuk mandi. Dikamar mandi ia melepaskan pakaiannya. Lalu menyirami tubuhnya dan menyabuninya. Saat itulah ia melihat sepasang mata mengawasinya dari celah pintu. Ia kaget dan cepat-cepat menyudahi mandinya lalu kembali kekamarnya. Dikamar ia termenung memikirkan peristiwa yang baru dialaminya tersebut. ” pasti orang itu sudah melihat sekujur tubuhku, siapa bangsat itu?” Pikirnya. Namun begitu mengingat hanya berdua bersama ayahnya dirumah dadanya terasa berdebar-debar. “Apakah ayah yang mengintipku?, tak mungkin ayah sebejat itu” pikirnya. Ia merasa jengah bila mengingat sang ayah melihatnya dalam keadaan bugil.
*** Suatu malam ia terbagun ketika mendengar suara berisik dari kamar kedua orang tuanya. Penasaran iapun mencoba mengintipnya. Ia kaget begitu melihat pergumulan orang tuanya. sang ayah menindih tubuh ibunya. Kontolnya bergerak keluar masuk diliang memek ibunya. Sebagai wanita yang telah bersuami hal itu sebenarnya sudah tak asing baginnya. Namun ukuran kontol ayahnya yang begitu besar dan pajang membuatnya benar-benar terpukau. Kontol Burhan memang besar dan panjang, dua kali lipat bila dibandingkan milik suaminya. Memek ibunya terlihat termonyong-monyong menerima tusukan kontol ayahnya. Pinggulnya terus bergerak naik turun secara teratur, sementara sang ibu mengimbangi dengan memutar-mutar pinggulnya kekiri dan kekanan. Sehingga menumbukan bunyi-bunyi menggairahkan. Sementara dari mulut keduanya terdengar desahan seperti kepedasan. Lama tak disentuh lelaki membuat Ayu teransang melihat persetubuhan kedua orang tuanya tersebut. Dadanya terasa sesak, puting susunya berkedut-kedut dan memeknya terasa gatal. Tanpa disadarinya ia mengelus-elus klitorisnya sendiri. Terbayang olehnya kontol sang ayah yang besar dan panjang keluar masuk dimemeknya. Tengguknya terasa merinding. ” Oww yaaahhh… kontol ayahhh enak banget, kocok yang kuat yahhhh” racau ibunya. Ayahnya semakin mempercepat goyangannya, kontolnya mengobrak-abrik liang memek ibunya yang becek. Lalu keduanya bertukar posisi, ibunya menaiki sang ayah dan mengoyang pinggulnya naik turun, kadang berputar kekiri dan kanan. Sementara ayahnya berbaring dikasur meremas-remas payudara ibunya. Cukup lama keduanya bersetubuh.* Tubuh keduanya terlihat mengkilap berkeringat. Hingga akhirnya ibu mengerang keras, tubuhnya menengang dan akhirnya terkapar mendapati orgaismenya. Ayu benar-benar teransang, kontol sang ayah benar-benar memukaunya. tenggorokannya bergerak turun naik karna birahi. Ia mulai berhayal untuk bersetubuh dengannya. Sementara dikamar Burhan kembali menaiki tubuh sang istri dan memompa kontolnya dengan cepat. Lima belas menit berserang ia melepaskan spermanya dirahim istrinya. Lalu ia terkulai disampingnya. Ayu bergegas kembali kekamarnya. Lalu mengambil air putih dan meneguknya. Ia menghempaskan tubuhnya dikasur dadanya bergerak turun naik. Tangannya menyelinap ke balik celana dalamnya dan mengelus-elus memeknya yang telah basah.
*** Semenjak tak sengaja menyaksikan persetubuhan kedua orang tuanya beberapa waktu lalu. Ayu merasa ada sedikit kelainan pada dirinya, Ia merasa birahi pada ayahnya. Kontolnya yang besar dan panjang membuatnya susah tidur. Sering ia berhayal bersetubuh dengan ayahnya kandungnya tersebut. Jika sebelumnya ia risih dengan tatapan nakal ayahnya. Namun kini ia malah sengaja mencari perhatiannya. Ia sengaja berpakaian seksi didepannya. Tak jarang ia duduk seenaknya sehingga celana dalamnya terlihat oleh ayahnya. Ada kepuasan tersendiri baginya mempertontonkan keindahan tubuhnya pada sang ayah. Memeknya selalu basah setiap kali menggodanya.
*** Pagi itu ketika sedang mandi Ayu kembali melihat sepasang mata mengawasinya. Tahu kalau ayahnya kembali mengintip iapun berniat menggodanya. Dadanya berdebar-debar, Entah kenapa ia merasa begitu birahi mengingat sang ayah menatap tubuh bugilnya. Setelah melumuri tubuhnya dengan busa, ia lalu meremas-remas buah dadanya yang sekal. Sementara tangan yang satunya mengusap-usap kolistorisnya. “Ayo yah … nikmati tubuh anak kandung ayah ini … nikmati sepuasnya” bisiknya dalam hati. Membuatnya semakin birahi meremas payudaranya dan memainkan klitorisnya. Sementara itu dari celah pintu Burhan melihatnya tak berkesip. Bola matanya seperti mau melompat keluar menyaksikan tubuh mulus Ayu. Tak seincipun tubuh Ayu luput dari tatapannya. Tak kuat menahan napsu iapun mengocok kontolnya dan melepaskan spermanya dilantai. Ketika keluar dari kamar mandi Ayu melihat sperma Burhan berceceran dilantai. Ia tersenyum puas. Dengan ujung jari disekanya, lalu didekatinya kehidung dan dijilatinya dengan birahi. Semua itu ternyata tak luput dari penghatian Burhan. ia menyeringai penuh arti.
**** Malam harinya, sekitar pukul 01.30 dini hari Burhan terlihat gelisah dipembaringannya. Tubuhnya terasa panas dingin. Dada berdebar-debar sebentar-sebentar ia merubah posisinya. Matanya tak bisa dipejamkan. Sementara itu sang istri terlihat telah tertidur lelap. Malam itu ia telah bertekat untuk menyetubuhi Ayu. Namun ada rasa khawatir dihatinya. Bagaimana jika anaknya tersebut berontak dan berteriak maka tamatlah riwayatnya. Tapi jika diingatnya bagaimana Ayu yang begitu bernapsu menjilati spermanya, jelas Ayu sangat kesepian. Perang batinpun terjadi dalam dirinya. Akhirnya ia mengendap-endap kekamar sang putri. Sementara dikamarnya, ayupun merasakan hal yang sama. Ia gelisah tak bisa tidur. Entah kenapa malam itu napsu ingin bersetubuh begitu besar. Puting susunya terasa berdenyut-denyut sedangkan memeknya terasa gatal. Ia mengeluh mengingat perpisahan dengan sang suami. Disaat seperti itu ia kembali terbayang tingkah ayahnya yang aneh. Mulai dari tatapannya yang tajam seperti ingin menelanjanginya hingga mengintipnya mandi. Memeknya terasa basah, kebali ia berhayal bersetubuh dengan ayah kandungnya tersebut. Ketika ia sedang larut dalam pikirannya, tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dari luar dan sesosok tubuh berjingrak masuk. Dadanya berdebar kencang ketika mengenali sosok yang masuk kekamarnya tersebut yang tak lain adalah ayah kandungnya sendiri. Ia menahan napas ketika sang ayah mendekat tubuhnya. Ia memutuskan untuk berpura-pura tidur menunggu apa yang akan dilakukan sang ayah. Beberapa saat menunggu, ia merasakan rabaan menyusuri pahanya hingga kepangkal pahanya dan perlahan masuk kebalik celana dalamnya. Ia menahan napas ketika jemari sang ayah menyentuh belahan memeknya yang basah dan bergerak liar disana. Sekian lama tak disentuh lelaki membuatnya begitu mudah terangsang. Selagi ia terbuai dengan sentuhan-sentuhan itu, tiba-tiba ia merasakan celana dalamnya diloloskan. Hingga tubuhnya bagian bawah polos tak tertutup sehelai benangpun. Beberapa saat kemudian ciuman sang ayah mendarat diperutnya terus pusar lalu turun kememeknya yang basah. Ia menggigit bibirnya kuat-kuat ketika merasakan lidah sang ayah menyapu belahan memeknya dan menjilatinya dari atas kebawah secara teratur.* Lalu bergerak liar diklitorisnya. Liang memeknya dihisap sang ayah, Cairannya diserubutnya bak kopi panas hingga bersih tak bersisa. Ayu mengelepar seperti cacing kepanasan. Pinggulnya bergerak liar menyambut jilatan lidah sang ayah di klitorisnya. Sekian lama tak disentuh lelaki membuatnya tak mampu membendung birahinya. Emutan sang ayah terasa begitu nikmat. Dari mulutnya terdengar erangan lirih membuat Burhan semakin bergairah mengoral kewanitaannya. “Ow … yahhhh … geliiii yahhhhh” rintihnya. Tangannya menyelinap kedalam bokser sang ayah lalu mengocok kontolnya. Puas menjilati memek Ayu Burhan lalu menindihnya. Ia melumat bibirnya dengan panas. Lalu ciumannya beralih keleher terus turun kepayudaranya yang sekal. “yaaaahhhh Masuin yaaahhh … ” pinta Ayu serak. Tangannya membimbing kontol sang ayah keliang memeknya. “Masuin apa nak … ? ” Goda Burhan. “Masuin ini yahhh …” jawab Ayu tak sabar sembari meremas-remas kontol Burhan. “Ini apa sayang …? Bicara yang benar” tanya Burhan menggodanya. ” Masuin … kontol ayah kememek Ayu cepatannn … ” jawabnya gemas. Ia benar-benar sudah tak tahan. Tanpa malu-malu lagi ia meminta kepada ayahnya tersebut. Setelah melebarkan kedua paha Ayu Buhan langsung menuntun kontolnya keliang memek sang putri. Kontolnya digesek-gesekkannya dibelahan memek Ayu. Selanjutnya di masukinya perlahan-lahan. Ayu menahan napas ketika sedikit-demi sedikit kontol ayahnya memasuki liang memeknya. “Ohhh yaaahh … gede banget …” rintihnya. Kontol ayahnya terasa begitu ketat menganjal didalam memeknya. Membuatnya seperti ingin kencing. “Sempit banget memekmu nak … ohhh nikmat baget sayang ” racau Burhan. Ia memejamkan matanya menikmati cengkraman rahim sang putri dibatangnya. Lalu dengan penuh napsu dilumatnya kembali bibir Ayu yang mungil. ” Ayah sayang kamu nak, kamu cantik sekali ” bisiknya mesra. “Ayu juga sayang ayah” jawab Ayu. “Sudah lama ayah menginginkan saat seperti ini ” bisik Burhan. ” Ayu bahagia sekali bisa* bersama ayah seperti ini ” balas Ayu matanya tampak berkaca-kaca. ” Kenapa menangis” tanya ayahnya. ” Ayu bahagia yahh, Ayu ingin selalu bersama ayah seperti ini … Ayu suka incest ini yahh …” bisiknya. “Kita akan terus bersama sayang” jawab Burhan sembari mencium kening sang anak dengan penuh perasaan. ” memek Ayu nikmat banget … ” godanya. “Kontol ayah juga nikmat” balas Ayu. Lalu bibir keduanya menyatu,* berciuman dengan panas saling hisap. Kontol Burhan mulai bergerak keluar masuk didalam liang memek sang putri yang basah. Tangannya meremas-remas buah dada putrinya yang ranum. “Ohh yaaahhh ini indah baget …. oww masuin dalam-dalam yaahhhh ” racau Ayu. Koncokan kontol sang ayah dimemeknya terasa nikmat tiada tara. Kontol ayahnya yang besar dan panjang begitu mantap mengisi setiap relung dirahimnya. Mulutnya meracau tak karuan sementara pinggulnya bergerak liar menyambut sodokan kontol sang ayah. Kurang lebih sepuluh menit kemudian ia merasakan suatu yang nikmat menyesak keluar dari rahimnya. “Ohhh yahhh… Ayuu tak tahan. yaaaaahhh … ” ia mengerang keras mendekap sang ayah, tubuhnya mengejang dengan napasnya memburu. Beberapa saat kemudian ia terkulai lemas mendapati orgaisme pertamanya. Burhan mendekap sang putri dengan erat penuh kasih sayang. Kontolnya ditekannya lebih dalam dan membiarkan sang putri menikmati orgaismenya. ” nikmat sayang” tanyanya. ” nikmat banget yahhhh” jawab Ayu lirih. Ia memeluk erat sang ayah menikmati sisa orgaismenya. Ia merasa begitu damai. Menyatu dengan tubuh sang ayah memberikan kepuasan tersendiri baginya. Kepuasan yang tak didapatinya dari orang lain termasuk suaminya. Beberapa menit kemudian Ayu kembali mendesah lirih ketika sang ayah kembali mengenjotnya. Kontol ayahnya bergerak keluar masuk dimemeknya. Birahinya kembali terpancing. Keduanya kembali bergumul dengan panas. Cukup lama pada posisi ini, lalu ia menaiki tubuh sang ayah dan memompa kontol Burhan dari atas. Pinggulnya bergerak turun naik, kadang berputar dengan liar. ” ohhh nakkk … nikmat banget sayang… kamu pintar …” desah Burhan. Matanya meram melek menikmati gesekan rahim Ayu dikontolnya. Cukup lama bersetubuh, keringat bercucuran dari tubuh mereka. Hingga akhirnya Ayu mengerang keras mendapati orgaisme keduanya. Ia kembali terkulai lemas. Lama tak bersetubuh ternyata membuatnya cepat orgaisme. Burhan kembali menaiki tubuh Ayu dan mengenjotnya dengan cepat. Kontolnya bergerak keluar masuk. Ia memejamkan matanya menikmati tiap hujaman kontolnya dirahim anak kandungnya tersebut. Gairahnya menggelora. Tak ingin rasanya ia mengakhiri kenikmatan itu. Persetubuhan sedarah itu memberikan sensasi yang luar biasa baginya.* Memberikan kepuasa tersendiri. Lima belas menit berselang ia merasakan sesuatu yang nikmat mendesak keluar dara kontolnya. ” ohhhh sayang … ayah mau sampai … cium ayah nak” desahnya. Keduanya lalu berciuman dengan panas. Sementara kontol Burhan menghentak-hentak diliang memek Ayu. Beberapa saat kemudian ia mengerang keras dan melepaskan spermanya dalam rahim anak kandungnya tersebut. “Nikmat baget sayang …” ucapnya tanpa melepaskan pungutannya dibibir Ayu. Ayu mendekap ayah kandungnya tersebut dengan erat. Sperma sang ayah terasa hangat dirahimnya. Ia benar-benar puas malam itu. “Love you yahhh … Buat Ayu terus sepetri ini … “ bisiknya manja.
*** Semenjak malam itu Ayu tak lagi kesepian walaupun suaminya jauh darinya, ayahnya mengambil peran suaminya. Keduanya bersetubuh setiap kali ada kesempatan. Mereka lakukan ditempat tidur, kamar mandi, ruang tengah bahkan dapur dan tak jarang dihotel. Ketika ibunya tak ada, keduanya bagaikan pasangan suami istri berbugil ria sepanjang hari. Bahkan ketika ibunya adapun keduanya masih melakukannya, Burhan sudah tergila-gila dengan tubuh anak kandungnya tersebut. Ia selalu bernapsu melihat tubuh Ayu, begitupun Ayu tak pernah bosannya disodok ayah kandungnya tersebut. Tak jarang ketika ibunya ada, sang ayah menyelinap kekamarnya lalu keduanya bersetubuh kilat. Kadang hanya beberapa kali sodokan saja kontol sang ayah dimemeknya. Namun itu sudah cukup bagi keduanya untuk tetap melakukannya.
Tamat
Untuk Para Ibu dan Ayah SEKS = jenis kelamin, organ reproduksi; SEKS MANIAC = manusia yang mempunyai nafsu seks yang sangat berlebihan; SEKSUAL = segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin – persetubuhan laki-laki dan perempuan; SEKSUALITAS = Ciri, sifat, peran seks; dorongan seks; kehidupan seks. Secara sederhana, seks, seksual, dan seksualitas, merupakan sesuatu yang indah, karena merupakan ciptaan TUHAN; sesuatu yang suci untuk suami-isteri; bertujuan untuk prokreasi atau pertambahan kuantitas [jumlah] umat manusia. Seks juga merupakan salah satu bentuk pengungkapan kasih sayang sekaligus puncak kemesraan antara suami-isteri, agar terlahir atau ada generasi penerus. Seks, Seksual, dan Seksualitas seringkali merupakan sesuatu yang mudah dan biasa, tetapi bagi beberapa orang -ataupun kelompok masyarakat- adalah hal tabu dan terlarang. Konsep yang dualistis ini menjadikan sikap dan pandangan terhadap perilaku seks dan seksuaslitaspun menjadi berbeda. Ada orang yang menganggap seks dan seksualitas tidak perlu dibahas, karena manusia akan memahaminya berdasarkan dorongan naluri seksual dalam dirinya. Tetapi ada juga yang ingin mengetahui seluk beluknya dengan baik dan benar sehingga mempunyai penilaian yang tidak keliru tentang seks dan seksualitas. Dengan demikian, seks menjadi sesuatu yang mudah, tetapi sekaligus sering merupakan permasalahan yang mencolok serta cukup kompleks. Kompleksitas tersebut terjadi karena menyangkut hubungan intim suami-isteri, serta pemahaman dan penghayatan seks bagi anak-anak dalam tumbuh kembangnya. LINK TERKAIT Sweet Sex Vidio Untuk Pasangan Suami-Isteri yang Sudah Menikah di atas 25 tahun 1325477542447861376 desiglitters.com 13259911981723512016Kenikmatan Seks-seksual (biasanya didapat) melalui perkawinan/pernikahan, itu bisa terjadi pada manusia (laki-laki dan perempuan) yang menikah; namun bisa juga didapat dengan cara tidak biasa.” Artinya, orang bisa melakukan itu sebagai sex pra-nikah (yang melakukan ml sebelum menikah, pada usia remaja sampai dewasa); dan sex di luar nikah (orang yang sudah menikah, namun ml dengan laki-laki atau pun perempuan yang yang bukan isteri/suaminya). Sex pra-nikah, (di sini, perkawinan tak berfungsi dalam dunia sex ini)telah terjadi dan merambah kesegenap lapisan usia; setiap laki-laki dan perempuan setelah akil balig, bisa melakukannya. Ada banyak peluang (dan sangat gampang didapat) untuk itu. Akibatnya, tak sedikit kehamilan pada usia remaja, kematian akibat gagal aborsi, dan tak terhitung anak yang terlahir sebelum menikah. Sex pra-nikah (SPN), bisa terjadi pada mereka (pasangan) yang masih pacaran, mereka (pasangan) sudah bertunangan, atau pun laki-laki dan perempuan usia dewasa yang belum menikah (namun butuh penyaluran energi seksnya); bisa dilakukan dengan pacar, tunangan, ttm, atau pun dengan laki-laki dan perempuan yang berprofesi sebagai pekerja sex komersial. SPN bisa terjadi atau pun dilakukan oleh siapa pun, termasuk anak-cucu kita (anda dan saya); semua abg dari berbagai latar belakang (sosial, agama, pendidikan, dan lain-lain) berpeluang sama, mereka bisa lakukannya; apalagi sikon sekarang yang penuh dengan gegap gempita pergaulan bebas, semuanya membuka peluang serta mempermudah abg melakukan spn. Laporan media massa menunjukkan bahwa, tak sedikit abg (usia pelajar kelas enam dan smp), sudah mengenal dan melakukan spn. Hal di atas, bukan untuk menakutkan anda (para ayah dan ibu, yang mempunyai abg putera/i); Bagaimana mendeteksi dini hal tersebut atau mengetahui jika mereka telah melakukan spn? Untuk mengetahui sudah pernah atau belum pernah, cuma ada satu yang paling gampang dan efektif, yaitu kejujuran dan pengakuan sang anak. Hal ini/itu hanya terjadi melalui proses dialog yang cukup panjang antara sang anak dengan ayah-ibu; kecuali, jika mereka (terutama remaja puteri) telah hamil.1339212828278158185 Lalu, bagaimana bisa mencapai dialog tersebut!? Jika tak mampu melihat tanda-tanda bahwa mereka (sang anak, si abg tersebut) telah melakukan spn!? Ada banyak informasi tentang cara melihat ciri-ciri abg sudah melakukan spn; namun itu tidak mutlak terjadi, bisa berbeda antara satu abg dengan yang lainnya. Sehingga yang lebih utama dari sekedar melihat ciri-ciri fisik tersebut adalah hubungan psikhologis antara ayah-ibu dan anak; hubungan yang saling terbuka, jujur, saling menghargai, dan bahkan keseganan, satu sama lain. Ada baiknya lihat ciri-ciri berikut, PUTERI PUTERA Ujung mata didekat hidung menurun ke arah dalam kearah dalam; ini yang paling umum Rambut tipis dipinggir pelipis, dekat telinga tidak tegak berdiri Lengan, dekat bahu, tidak tipis Pinggir paha belahan terlihat nyata alias tidak bulat lagi Terlihat urat pada betis, bukan varises Jari kelingking dipegang langsung keringat dingin, salah tingkah Bentuk pinggul yang turun ke bawah Jika sudah sering melakukan hubungan intim biasanya sebagian besar wanita akan mengalami pembesaran pada daerah panggul Jika masih baru melakukan hubungan, bias terlihat dari cara jalan yang agak rikuh dan menahan sakit Mungkin ada yang lain ... !? Perut pada bagian pinggang terlihat kendor Jika mengetok bagian lutut, maka berbunyi nyaring Pinggul turun Sering tau lebih mudah lemas – lelah Tampak di leher, sudah keluar jakun Suara lebih ngebas Jika melihat perempuan sexy, mata tertuju ke wilayah paha dan dada Ada yang lain .... !? Sekali lagi, ciri-ciri tersebut di atas tidak mutlak - tidak merata - tidak sama untuk semua abg; bisa saja berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu, ada baiknya, anda memperhatikan serta mempunyai kepekaan terhadap perkembangan abg anda. Tanpa itu, maka bisa saja anda tak pernah tahu adanya perubahan-perubahan radikal yang terjadi atau ada pada mereka. Mengetahui sejak dini, lebih baik daripada mencegah jika sudah pernah dan sering dilakukan. 13491745451575551734 koleksi pribadi Tulisan terkait Oleh Jappy Pellokila PACARAN dan PERTUNANGAN Perkawinan Tak Berfungsi dalam “Dunia Sex Seks Pra-Nikah dan Seks di Luar Nikah … Berbahaya!? Berikan Kesempatan kepada Isteri Menolak Hubungan Sex 1349174958658063988 koleksi pribadi JAPPY PELLOKILA HOMEPAGE CATATAN HARIAN JAPPY PELLOKILA FILSAFAT SEKSOLOGI EDUKASI SOSIAL BUDAYA URBAN MANUSIA dan LINGKUNGAN HIDUP

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jappy/ciri-ciri-abg-yang-telah-melakukan-hubungan-seks-pra-nikah_55110027a33311b52dba9c1b
Untuk Para Ibu dan Ayah SEKS = jenis kelamin, organ reproduksi; SEKS MANIAC = manusia yang mempunyai nafsu seks yang sangat berlebihan; SEKSUAL = segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin – persetubuhan laki-laki dan perempuan; SEKSUALITAS = Ciri, sifat, peran seks; dorongan seks; kehidupan seks. Secara sederhana, seks, seksual, dan seksualitas, merupakan sesuatu yang indah, karena merupakan ciptaan TUHAN; sesuatu yang suci untuk suami-isteri; bertujuan untuk prokreasi atau pertambahan kuantitas [jumlah] umat manusia. Seks juga merupakan salah satu bentuk pengungkapan kasih sayang sekaligus puncak kemesraan antara suami-isteri, agar terlahir atau ada generasi penerus. Seks, Seksual, dan Seksualitas seringkali merupakan sesuatu yang mudah dan biasa, tetapi bagi beberapa orang -ataupun kelompok masyarakat- adalah hal tabu dan terlarang. Konsep yang dualistis ini menjadikan sikap dan pandangan terhadap perilaku seks dan seksuaslitaspun menjadi berbeda. Ada orang yang menganggap seks dan seksualitas tidak perlu dibahas, karena manusia akan memahaminya berdasarkan dorongan naluri seksual dalam dirinya. Tetapi ada juga yang ingin mengetahui seluk beluknya dengan baik dan benar sehingga mempunyai penilaian yang tidak keliru tentang seks dan seksualitas. Dengan demikian, seks menjadi sesuatu yang mudah, tetapi sekaligus sering merupakan permasalahan yang mencolok serta cukup kompleks. Kompleksitas tersebut terjadi karena menyangkut hubungan intim suami-isteri, serta pemahaman dan penghayatan seks bagi anak-anak dalam tumbuh kembangnya. LINK TERKAIT Sweet Sex Vidio Untuk Pasangan Suami-Isteri yang Sudah Menikah di atas 25 tahun 1325477542447861376 desiglitters.com 13259911981723512016Kenikmatan Seks-seksual (biasanya didapat) melalui perkawinan/pernikahan, itu bisa terjadi pada manusia (laki-laki dan perempuan) yang menikah; namun bisa juga didapat dengan cara tidak biasa.” Artinya, orang bisa melakukan itu sebagai sex pra-nikah (yang melakukan ml sebelum menikah, pada usia remaja sampai dewasa); dan sex di luar nikah (orang yang sudah menikah, namun ml dengan laki-laki atau pun perempuan yang yang bukan isteri/suaminya). Sex pra-nikah, (di sini, perkawinan tak berfungsi dalam dunia sex ini)telah terjadi dan merambah kesegenap lapisan usia; setiap laki-laki dan perempuan setelah akil balig, bisa melakukannya. Ada banyak peluang (dan sangat gampang didapat) untuk itu. Akibatnya, tak sedikit kehamilan pada usia remaja, kematian akibat gagal aborsi, dan tak terhitung anak yang terlahir sebelum menikah. Sex pra-nikah (SPN), bisa terjadi pada mereka (pasangan) yang masih pacaran, mereka (pasangan) sudah bertunangan, atau pun laki-laki dan perempuan usia dewasa yang belum menikah (namun butuh penyaluran energi seksnya); bisa dilakukan dengan pacar, tunangan, ttm, atau pun dengan laki-laki dan perempuan yang berprofesi sebagai pekerja sex komersial. SPN bisa terjadi atau pun dilakukan oleh siapa pun, termasuk anak-cucu kita (anda dan saya); semua abg dari berbagai latar belakang (sosial, agama, pendidikan, dan lain-lain) berpeluang sama, mereka bisa lakukannya; apalagi sikon sekarang yang penuh dengan gegap gempita pergaulan bebas, semuanya membuka peluang serta mempermudah abg melakukan spn. Laporan media massa menunjukkan bahwa, tak sedikit abg (usia pelajar kelas enam dan smp), sudah mengenal dan melakukan spn. Hal di atas, bukan untuk menakutkan anda (para ayah dan ibu, yang mempunyai abg putera/i); Bagaimana mendeteksi dini hal tersebut atau mengetahui jika mereka telah melakukan spn? Untuk mengetahui sudah pernah atau belum pernah, cuma ada satu yang paling gampang dan efektif, yaitu kejujuran dan pengakuan sang anak. Hal ini/itu hanya terjadi melalui proses dialog yang cukup panjang antara sang anak dengan ayah-ibu; kecuali, jika mereka (terutama remaja puteri) telah hamil.1339212828278158185 Lalu, bagaimana bisa mencapai dialog tersebut!? Jika tak mampu melihat tanda-tanda bahwa mereka (sang anak, si abg tersebut) telah melakukan spn!? Ada banyak informasi tentang cara melihat ciri-ciri abg sudah melakukan spn; namun itu tidak mutlak terjadi, bisa berbeda antara satu abg dengan yang lainnya. Sehingga yang lebih utama dari sekedar melihat ciri-ciri fisik tersebut adalah hubungan psikhologis antara ayah-ibu dan anak; hubungan yang saling terbuka, jujur, saling menghargai, dan bahkan keseganan, satu sama lain. Ada baiknya lihat ciri-ciri berikut, PUTERI PUTERA Ujung mata didekat hidung menurun ke arah dalam kearah dalam; ini yang paling umum Rambut tipis dipinggir pelipis, dekat telinga tidak tegak berdiri Lengan, dekat bahu, tidak tipis Pinggir paha belahan terlihat nyata alias tidak bulat lagi Terlihat urat pada betis, bukan varises Jari kelingking dipegang langsung keringat dingin, salah tingkah Bentuk pinggul yang turun ke bawah Jika sudah sering melakukan hubungan intim biasanya sebagian besar wanita akan mengalami pembesaran pada daerah panggul Jika masih baru melakukan hubungan, bias terlihat dari cara jalan yang agak rikuh dan menahan sakit Mungkin ada yang lain ... !? Perut pada bagian pinggang terlihat kendor Jika mengetok bagian lutut, maka berbunyi nyaring Pinggul turun Sering tau lebih mudah lemas – lelah Tampak di leher, sudah keluar jakun Suara lebih ngebas Jika melihat perempuan sexy, mata tertuju ke wilayah paha dan dada Ada yang lain .... !? Sekali lagi, ciri-ciri tersebut di atas tidak mutlak - tidak merata - tidak sama untuk semua abg; bisa saja berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu, ada baiknya, anda memperhatikan serta mempunyai kepekaan terhadap perkembangan abg anda. Tanpa itu, maka bisa saja anda tak pernah tahu adanya perubahan-perubahan radikal yang terjadi atau ada pada mereka. Mengetahui sejak dini, lebih baik daripada mencegah jika sudah pernah dan sering dilakukan. 13491745451575551734 koleksi pribadi Tulisan terkait Oleh Jappy Pellokila PACARAN dan PERTUNANGAN Perkawinan Tak Berfungsi dalam “Dunia Sex Seks Pra-Nikah dan Seks di Luar Nikah … Berbahaya!? Berikan Kesempatan kepada Isteri Menolak Hubungan Sex 1349174958658063988 koleksi pribadi JAPPY PELLOKILA HOMEPAGE CATATAN HARIAN JAPPY PELLOKILA FILSAFAT SEKSOLOGI EDUKASI SOSIAL BUDAYA URBAN MANUSIA dan LINGKUNGAN HIDUP

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jappy/ciri-ciri-abg-yang-telah-melakukan-hubungan-seks-pra-nikah_55110027a33311b52dba9c1b

Read more...

Kubuat Janda Muda Arab Itu Merintih Ketagihan

.
Erangan Iffa Mahasiswi Berjilbab Perawan
Kubuat Janda Muda Arab Itu Merintih Ketagihan

Aku mendapat tugas ke sebuah kota kabupaten di Kawasan Timur Indonesia. Ada sebuah peluang proyek baru disana. Aku berangkat dengan seorang Direktur. Setelah bertemu dengan para pejabat yang berwenang dan mengutarakan tujuan kedatangan kami, maka Direktur tersebut pulang terlebih dahulu karena masih ada urusan lain di Jakarta. Tinggalah aku disana mengurus semua perijinan sendirian saja. Hotel tempatku menginap adalah sebuah hotel yang tidak terlalu besar, namun bersih dan enak untuk tinggal. Letaknya agak sedikit di pinggiran kota, sepi, aman, dan transport untuk kemana-mana relatif mudah. Aku mendapat kamar dilantai 2 yang letaknya menghadap ke laut. Setiap sore sambil beristirahat setelah seharian berputar-putar dari satu instansi ke instansi lainnya aku duduk di teras sambil melihat laut. Para karyawan hotel cukup akrab dengan penghuninya, mungkin karena jumlah kamarnya tidak terlalu banyak, sekitar 32 kamar. Aku cukup akrab dan sering duduk di lobby, ngobrol dengan tamu lain atau karyawan hotel. Kadang-kadang dengan setengah bercanda aku ditawari selimut hidup oleh karyawan hotel, mulai dari room boy sampai ke security. Mereka heran selama hampir 3 minggu aku tidak pernah bawa perempuan. Aku tersenyum saja, bukan tidak mau bro, tapi pikiranku masih tersita ke pekerjaan. Tak terasa sudah 3 minggu aku menginap di hotel. Karena surat-surat yang diperlukan sudah selesai, aku bisa sedikit bernafas lega dan mulai mencari hiburan. Tadi malam aku kembali dapat merasakan kehangatan tubuh perempuan setelah bergumul selama 2 ronde dengan seorang gadis panggilan asal Manado. Aku mendapatkannya dari security hotel. Meskipun orangnya cantik dan putih, tetapi permainannya tidak terlalu istimewa karena barangnya terlalu becek dan sudak kendor, tapi lumayanlah buat mengurangi sperma yang sudah penuh. Dua hari lagi aku akan pulang. Transportasi di daerah ini memang agak sulit. Untuk ke Jakarta aku harus ke ibukota propinsi dulu baru ganti pesawat ke Jakarta. Celakanya dari kota ini ke ibukota propinsi dalam 1 minggu hanya ada 4 penerbangan dengan twin otter yang kapasitasnya hanya 17 seat. Belum lagi cadangan khusus buat pejabat Pemda yang tiba-tiba harus berangkat. Aku yang sudah booking seat sejak seminggu yang lalu, ternyata masih masuk di cadangan nomor 5. Alternatifnya adalah dengan menaiki kapal laut milik Pelni yang makan waktu seharian untuk sampai ibukota propinsi. Rencanaku kalau tidak dapat seat pesawat terpaksa naik kapal laut. Sore itu aku ngobrol dengan security, yang membantu mencarikan perempuan, sambil duduk-duduk di cafe hotel. Kami membicarakan gadis Manado yang kutiduri tadi malam. Kubilang aku kurang puas dengan permainannya. Tiba-tiba saja pandanganku tertuju pada wanita yang baru masuk ke cafe. Wanita itu kelihatan bertubuh tinggi, mungkin 168 cm, badannya sintal dan dadanya membusung. Wajahnya kelihatan bukan wajah Melayu, tapi lebih mirip ke wajah Timur Tengah. Security itu mengedipkan matanya ke arahku. ” Bapak berminat ? Kalau ini dijamin oke, Arab punya,” katanya. Wanita tadi merasa kalau sedang dibicarakan. Ia menatap ke arah kami dan mencibir ke arah security di sampingku. “Anis, sini dulu. Kenalan sama Bapak ini,” kata security itu. “Aku mau ke karaoke dulu,” balas wanita tadi. Ternyata namanya Anis. Anis berjalan kearah meja karaoke dan mulai memesan lagu. Ruangan karaoke tidak terpisah secara khusus, jadi kalau yang menyanyi suaranya bagus lumayan buat hiburan sambil makan. Tapi kalau pas suara penyanyinya berantakan, maka selera makan bisa berantakan. Untuk karaoke tidak dikenakan charge, hanya merupakan service cafe untuk tamu yang makan disana. “Dekatin aja Pak, temani dia nyanyi sambil kenalan. Siapa tahu cocok dan jadi,” kata security tadi kepadaku. Aku berjalan dan duduk didekat Anis. Kuulurkan tanganku, “Boleh berkenalan ? Namaku Jokaw”. “Anis,” jawabnya singkat dan kembali meneruskan lagunya. Suaranya tidak bagus cuma lumayan saja. Cukup memenuhi standard kalau ada pertunjukan di kampung. Beberapa lagu telah dinyanyikan. dari lagu dan logat yang dinyanyikan wanita ini agaknya tinggal di Manado atau Sulawesi Utara. Dia mengambil gelas minumannya dan menyerahkan mike ke tamu cafe di dekatnya. “Sendirian saja nona atau …,” kataku mengawali pembicaraan. “Panggil saja namaku, A…N…I…S, Anis,” katanya. kami mulai terlibat pembicaraan yang cukup akrab. Anis berasal dari Gorontalo. Ia memang berdarah Arab. Menurutnya banyak keturunan Arab di Gorontalo. Kuamati lebih teliti wanita di sampingku ini. Hidungnya mancung khas Timur Tengah, kulitnya putih, rambutnya hitam tebal, bentuk badannya sintal dan kencang dengan payudaranya terlihat dari samping membusung padat. Kutawarkan untuk mengobrol di kamarku saja. Lebih dingin, karena ber-AC, dan lebih rileks serta privacy terjaga. Ia menurut saja. kami masuk ke dalam kamar. Security tadi kulihat mengangkat kedua jempolnya kearahku. Di dalam kamar, kami duduk berdampingan di karpet dengan menyandar ke ranjang sambil nonton TV. Anis masuk ke kamar mandi dan sebentar kemudian sudah keluar lagi. Kami melanjutkan obrolan. Ternyata Anis seorang janda gantung, suaminya yang seorang pengusaha, keturunan Arab juga, sudah 2 tahun meninggalkannya namun Anis tidak diceraikan. ia sedang mencoba membuka usaha kerajinan rotan dari Sulawesi yang dipasarkan disini. Dikta ini dia tinggal bersama familinya. Ia main ke hotel, karena dulu juga pernah tinggal di hotel ini seminggu dan akrab dengan koki wanita yang bekerja di cafe. dari tadi siang koki tersebut sedang keluar, berbelanja kebutuhan cafe. Kulingkarkan tangan kiriku ke bahu kirinya. Ia sedikit menggerinjal namun tidak ada tanda-tanda penolakan. aku semakin berani dan mulai meremas bahunya dan perlahan-lahan tangan kiriku menuju kedadanya. Sebelum tangan kiriku sampai di dadanya, ia menatapku dan bertanya, “Mau apa kamu, Jokaw ?” Sebuah pertanyaan yang tidak perlu dijawab. Kupegang dagunya dengan tangan kananku dan kudekatkan mukanya ke mukaku. Perlahan kucium bibirnya. Ia diam saja. Kucium lagi namun ia belum juga membalas ciumanku. “Ayolah Anis, 2 tahun tentulah waktu yang cukup panjang bagimu. Selama ini tentulah kamu merindukan kehangatan dekapan seorang laki-laki,” kataku mulai merayunya. Kuhembuskan napasku ke dekat telinganya. Bibirku mulai menyapu leher dan belakang telinganya. “Akhh, tidak.. Jangan..,” rintihnya. “Ayolah Nis, mungkin punyaku tidak sebesar punya suami Arab-mu itu, namun aku bisa membantu menuntaskan gairahmu yang terpendam”. Ia menyerah, pandangan matanya meredup. Kucium lagi bibirnya, kali ini mulai ada perlawanan balasan dari bibirnya. tanganku segera meremas dadanya yang besar, namun sudah sedikit turun. Ia mendesah dan membalas ciumanku dengan berapi-api. Tangannya meremas kejantananku yang masih terbungkus celana. Kududukan ia ditepi ranjang. Aku berdiri didepannya. tangannya mulai membuka ikatan pinggang dan ritsluiting celanaku, kemudian menyusup ke balik celana dalamku. Dikeluarkannya kejantananku yang mulai menegang. Dibukanya celanaku seluruhnya hingga bagian bawah tubuhku sudah dalam keadaan polos. Mulutnya kemudian menciumi kejantananku, sementara tangannya memegang pinggangku dan mengusap kantung zakarku. Lama kelamaan ciumannya berubah menjadi jilatan dan isapan kuat pada kejantananku. Kini ia mengocok kejantananku dengan mengulum kejantananku dan menggerakan mulutnya maju mundur. Aliran kenikmatan segera saja menjalari seluruh tubuhku. Tangannya menyusup ke bajuku dan memainkan putingku. Kubuka kancing bajuku agar tangannya mudah beraksi di dadaku. Kuremas rambutnya dan pantatkupun bergerak maju mundur menyesuaikan dengan gerakan mulutnya. Aku tak mau menumpahkan sperma dalam posisi ini. Kuangkat tubuhnya dan kini dia dalam posisi berdiri sementara aku duduk di tepi ranjang. Tanpa kesulitan segera saja kubuka celana panjang dan celana dalamnya. Rambut kemaluannya agak jarang dan berwarna kemerahan. Kemaluannya terlihat sangat menonjol di sela pahanya, seperti sampan yang dibalikkan. Ia membuka kausnya sehingga sekarang tinggal memakai bra berwarna biru. Kujilati tubuhnya mulai dari lutut, paha sampai ke lipatan pahanya. Sesekali kusapukan bibirku di bibir vaginanya. Lubang vaginanya terasa sempit ketika lidahku mulai masuk ke dalam vaginanya. Ia merintih, kepalanya mendongak, tangannya yang sebelah menekan kepalaku sementara tangan satunya meremas rambutnya sendiri. Kumasukan jari tengahku ke dalam lubang vaginanya, sementara lidahku menyerang klitorisnya. Ia memekik perlahan dan kedua tangannya meremas payudaranya sendiri. Tubuhnya melengkung ke belakang menahan kenikmatan yang kuberikan. Ia merapatkan selangkangannya ke kepakalu. Kulepaskan bajuku dan kulempar begitu saja ke lantai. Akhirnya ia mendorongku sehingga aku terlentang di ranjang dengan kaki masih menjuntai di lantai. Ia berjongkok dan, “Sllruup..”. Kembali ia menjilat dan mencium penisku beberapa saat. Ia naik keatas ranjang dan duduk diatas dadaku menghadapkan vaginanya di mulutku. Tangannya menarik kepalaku meminta aku agar menjilat vaginanya dalam posisi demikian. Kuangkat kepalaku dan segera lidahku menyeruak masuk ke dalam liang vaginanya. Tanganku memegang erat pinggulnya untuk membantu menahan kepalaku. Ia menggerakan pantatnya memutar dan maju mundur untuk mengimbangi serangan lidahku. Gerakannya semakin liar ketika lidahku dengan intens menjilat dan menekan klitorisnya. Ia melengkungkan tubuhnya sehingga bagian kemaluannya semakin menonjol. tangannya kebelakang diletakan di pahaku untuk menahan berat tubuhnya. Ia bergerak kesamping dan menarikku sehingga aku menindihnya. Kubuka bra-nya dan segera kuterkam gundukan gunung kembar di dadanya. Putingnya yang keras kukulum dan kujilati. Kadang kumisku kugesekan pada ujung putingnya. Mendapat serangan demikian ia merintih “Jokaw, ayo kita lakukan permainan ini, Masukan sekarang..”. Tangannya menggenggam erat penisku dan mengarahkan ke lubang vaginanya. Beberapa kali kucoba untuk memasukannya tetapi sangat sulit. Sebenarnya sejak kujilati sedari tadi kurasakan vaginanya sudah basah oleh lendirnya dan ludahku, namun kini ketika aku mencoba untuk melakukan penetrasi kurasakan sulit sekali. Penisku sudah mulai mengendor lagi karena sudah beberapa kali belum juga menembus vaginanya. Aku ingat ada kondom di laci meja, masih tersisa 1 setelah 2 lagi aku pakai tadi malam, barangkali dengan memanfaatkan permukaan kondom yang licin lebih mudah melakukan penetrasi. namun aku ragu untuk mengambilnya, Anis kelihatan sudah di puncak nafsunya dan ia tidak memberikan sinyal untuk memakai kondom. Kukocokkan penisku sebentar untuk mengencangkannya. Kubuka pahanya selebar-lebarnya. Kuarahkan penisku kembali ke liang vaginanya. “Jokaw.. Kencangkan dan cepat masukkan,” rintihnya. Kepala penisku sudah melewati bibir vaginanya. Kudorong sangat pelan. Vaginanya sangat sempit. Entah apa yang menyebabkannya, padahal ia sudah punya anak dan menurut ceritanya penis suaminya satu setengah kali lebih besar dari penisku. Aku berpikir bagaimana caranya agar penis suaminya bisa menembus vaginanya. Penisku kumaju mundurkan dengan perlahan untuk membuka jalan nikmat ini. Beberapa kali kemudian penisku seluruhnya sudah menembus lorong vaginanya. Aku merasa dengan kondisi vaginanya yang sangat sempit maka dalam ronde pertama ini aku akan kalah kalau aku mengambil posisi di atas. Mungkin kalau ronde kedua aku dapat bertahan lebih lama. Akan kuambil cara lain agar aku tidak jebol duluan. Kugulingkan badannya dan kubiarkan dia menindihku. Anis bergerak naik turun menimba kenikmatannya. Aku mengimbanginya tanpa mengencangkan ototku, hanya sesekali kuberikan kontraksi sekedar bertahan saja supaya penisku tidak mengecil. Anis merebahkan tubuhnya, merapat didadaku. Kukulum payudaranya dengan keras dan kumainkan putingnya dengan lidahku. Ia mendengus-dengus dan bergerak liar untuk merasakan kenikmatan. Gerakannya menjadi kombinasi naik turun, berputar dan maju mundur. Luar biasa vagina wanita Arab ini, dalam kondisi aku dibawahpun aku harus berjuang keras agar tidak kalah. Untuk mempertahankan diri kubuat agar pikiranku menjadi rileks dan tidak berfokus pada permainan ini. 15 menit sudah berlalu sejak penetrasi. Agaknya Anis sudah ingin mengakhiri babak pertama ini. Ia memandangku, kemudian mencium leher dan telingaku. “Ouhh.. jokaw, kamu luar biasa. Dulu dalam ronde pertama biasanya suamiku akan kalah, namun kami masih bertahan. Yeesshh.. Tahan dulu, sebentar lagi.. Aku..”. Ia tidak melanjutkan kalimatnya. Aku tahu kini saatnya beraksi. Kukencangkan otot penisku dan gerakan tubuh Anispun semakin liar. Akupun mengimbangi dengan genjotan penisku dari bawah. Ketika ia bergerak naik, pantatku kuturunkan dan ketika ia menekan pantatnya ke bawah akupun menyambutnya dengan mengangkat pantatku. Kepalanya bergerak kesana kemari. Rambutnya yang hitam lebat acak-acakan. sprei sudah terlepas dan tergulung di sudut ranjang. bantal di atas ranjang semuanya sudah jatuh ke lantai. Keadaan diatas ranjang seperti kapal yang pecah dihempas badai. Ranjangpun ikut bergoyang mengikutu gerakan kami. Suaranya berderak-derak seakan hendak patah. Akupun semakin mempercepat genjotanku dari bawah agar iapun segera berlabuh di dermaga kenikmatan. Semenit kemudian.. “Aaggkkhh.. Nikmat.. Ouhh.. Yeahh,” Anis memekik. Punggungnya melengkung ke atas, mulutnya menggigit putingku. Kurasakan aliran kenikmatan mendesak lubang penisku. Aku tidak tahan lagi. Ketika pantatnya menekan ke bawah, kupeluk pinggangnya dan kuangkat pantatku. “Ouhh.. An.. Nis. Aku tidak tahan lagi.. Aku sampaiihh!” Ia memberontak dari pelukanku sampai peganganku pada pinggulnya terlepas. pantatnya naik dan segera diturunkan lagi dengan cepat. “Jokaw.. Ouhh Jokaw.. Aku juga..”. Kakinya mengunci kakiku dan badannya mengejang kuat. dengan kaki saling mengait aku menahan gerak tubuhnya yang mengejang. Giginya menggigit lenganku sampai terasa sakit. Denyutan dari dinding vaginanya saling berbalasan dengan denyutan dipenisku. Beberapa detik kemudian, kami masih merasakan sisa-sisa kenikmatan. ketika sisa-sisa denyutan masih terjadi badannya menggetar. Ia berbaring diatas dadaku sampai akhirnya penisku mulai mengecil dan terlepas dengan sendirinya dari vaginanya. Sebagian sperma mengalir keluar dari vaginanya di atas perutku. Anis berguling ke samping setelah menarik napas panjang. “Luar biasa kamu Kaw. Suamiku tidak pernah menang dalam ronde pertama, memang dalam berhubungan ia sering mengambil posisi di atas. tapi kami sanggup membawaku terbang ke angkasa,” katanya sambil mengelus dadaku. “Akupun rasanya hampir tidak sanggup menandingimu. Mungkin sebagian besar laki-laki akan menyerah di atas ranjang kalau harus bermain denganmu. Milikmu benar-benar sempit,” kataku balas memujinya. Memang kalau tadi aku harus bermain diatas, rasanya tak sampai sepuluh menit aku pasti sudah KO. Makanya, jangan cuma penetrasi terus main genjot saja, teknik bro! “Kamu orang Melayu pribumi, tapi kok bulunya banyak gini. Keturunan India atau mungkin Arab ya?” “Nggak ah, asli Indonesia lho..”. Ia masih terus memujiku beberapa kali lagi. Kuajak ia mandi bersama dan setelah itu kami duduk di teras sambil minum soft drink dan melihat laut. Aku hanya mengenakan celana pendek tanpa celana dalam dam kaus tanpa lengan. Ia mengenakan kemejaku, sementara bagian bawah tubuhnya hanya ditutup dengan selimut yang dililitkan tanpa mengenakan pakaian dalam. Ia duduk membelakangiku. Tubuhnya disandarkan di bahuku. Mulutku sesekali mencium rambut dan belakang telinganya. Kadang mulutnya mencari mulutku dan kusambut dengan ciuman ringan. Tangan kanannya melingkar di kepalaku. “Kamu nggak takut hamil melakukan hal ini denganku?”tanyaku. “Aku dulu pernah kerja di apotik, jadi aku tahu pasti cara mengatasinya. Aku selalu siap sedia, siapa tahu terjadi hal yang diinginkan seperti sore ini. Aku sudah makan obat waktu masuk ke kamar mandi tadi. Tenang saja, toh kalaupun hamil bukan kamu yang menanggung akibatnya.” katanya enteng. Jadi ia selalu membawa obat anti hamil. Untung saja aku tadi tidak berlaku konyol dengan memakai kondom. Mungkin saja sejak ditinggal suaminya ia sudah beberapa kali bercinta dengan laki-laki. Tapi apa urusanku, aku sendiri juga melakukannya. yang penting malam ini ia menjadi teman tidurku. Matahari sudah jauh condong ke Barat, sehingga tidak terasa panas. hampir sejam kami duduk menikmati sunset. Gairahku mulai timbul lagi. Kubuka dua kancing teratas bajunya. Kurapatkan kejantananku yang sudah mulai ingin bermain lagi ke pinggangnya. Kususupkan tanganku kebalik bajunya dan kuremas dadanya. “Hmmhh..,” ia bergumam. “Masuk yuk, sudah mulai gelap. Anginnya juga mulai kencang dan dingin,” kataku. Kamipun masuk ke dalam kamar sambil berpelukan. Sekilas kulihat tatapan iri dan kagum dari tamu hotel di kamar yang berseberangan dengan kamarku. “I want more, honey!” kataku. Kami bersama-sama merapikan sprei dan bantal yang berhamburan akibat pertempuran babak pertama tadi. Kubuka bajunya dan kutarik selimut yang menutup bagian bawah tubuhnya. Kurebahkan Anis di ranjang. Kubuka kausku dan aku berdiri di sisi ranjang di dekat kepalanya. Anis mengerti maksudku. Didekatkan kepalanya ke tubuhku dan ditariknya celana pendekku. Sebentar kemudian mulut dan lidahnya sudah beraksi dengan lincahnya di selangkanganku. Aku mengusap-usap tubuhnya mulai dari bahu, dada sampai ke pinggulnya. Peniskupun tak lama sudah menegang dan keras, siap untuk kembali mendayung sampan. Lima menit ia beraksi. Setelah itu kutarik kepalanya dan kuposisikan kakinya menjuntai ke lantai. Kubuka mini bar dan kuambil beberapa potong es batu di dalam gelas. Kujepit es batu tadi dengan bibirku dan aku berjongkok di depan kakinya. Kurenggangkan kedua kakinya lalu dengan jariku bibir vaginanya kubuka. Bibirku segera menyorongkan es batu ke dalam vaginanya yang merah merekah. Ia terkejut merasakan perlakuanku. Kaki dan badannya sedikit meronta, namun kutahan dengan tanganku. “Ouhh.. Jokaw.. Kamu.. Gila.. Gila.. Jangan.. Cukup Kaw!” ia berteriak. Aku tidak menghiraukan teriakannya dan terus melanjutkan aksiku. Rupanya sensasi dingin dari es batu di dalam vaginanya membuatnya sangat terangsang. Kujilati air dari es batu yang mencair dan mulai bercampur dengan lendir vaginanya. “Jokaw.. Maniak kamu..,” ia masih terus memekik setiap kali potongan es batu kutempelkan ke bagian dalam bibir vagina dan klitorisnya. Kadang es batu kupegang dengan jariku menggantikan bibirku yang tetap menjilati seluruh bagian vaginanya. Kakinya masih meronta, namun ia sendiri mulai menikmati aksiku. Kulihat ke atas ia menggigit ujung bantal dengan kuat untuk menahan perasaannya. Akhirnya semua potongan es batu yang kuambil habis. Aku masih meneruskan stimulasi dengan cara cunilingus ini. Meskipun untuk ronde kedua aku yakin bisa bertahan lebih lama, namun untuk berjaga-jaga akan kuransang dia sampai mendekati puncaknya. yang pasti aku tak mau kalah ketika bermain dengannya. Kurang lebih sepuluh menit aku melakukannya. Ia terhentak dan mengejang sesaat ketika klitorisnya kugaruk dan kemudian kujepit dengan jariku. Kulepas dan kujepit lagi. Ia merengek-rengek agar aku menghentikan aksiku dan segera melakukan penetrasi, namun aku masih ingin menikmati dan memberikan foreplay dalam waktu yang agak lama. Beberapa saat aku masih dalam posisi itu. tangan kanannya memegang kepalaku dan menekannya ke celah pahanya. Tangan kirinya meremas-remas payudaranya sendiri. Aku duduk di dadanya. Kini ia yang membrikan kenikmatan pada penisku melalui lidah dan mulutnya. Dikulumnya penisku dalam-dalam dan diisapnya lembut. Giginya juga ikut memberikan tekanan pada batang penisku. Dilepaskannya penisku dan kini dijepitnya dengan kedua payudaranya sambil diremas-remas dengan gundukan kedua dagingnya itu. Kugerakkan pinggulku maju mundur sehingga peniskupun bergesekan dengan kulit kedua payudaranya. Kuubah posisiku dengan menindihnya berhadapan, kemudian mulutku bermain disekitar payudaranya. Anis kelihatan tidak sabar lagi dan dengan sebuah gerakan tangannya sudah memegang dan mengocok penisku dengan menggesekannya pada bibir vaginanya. Tanganku mengusap gundukan payudaranya dan meremas dengan pelan dan hati-hati. Ia menggelinjang. Mulutku menyusuri leher dan bahunya kemudian bibirnya yang sudah setengah terbuka segera menyambut bibirku. kami segera berciuman dengan ganas sampai terengah-engah. Penisku yang sudah mengeras mulai mencari sasarannya. Kuremas pantatnya yang padat dan kuangkat pantatku. “Jokaw.. Ayo.. Masukk.. Kan!” Tangannya menggenggam penisku dan mengarahkan ke dalam guanya yang sudah basah. Aku mengikuti saja. Kali ini ia yang mengambil inisiatif untuk membuka lebar-lebar kedua kakinya. Dengan perlahan dan hati-hati kucoba memasukan penisku kedalam liang vaginanya. Masih sulit juga untuk menembus bibir vaginanya. tangannya kemudian membuka bibir vaginanya dan dengan bantuan tanganku maka kuarahkan penisku ke vaginanya. Begitu melewati bibir vaginanya, maka kurasakan lagi sebuah lorong yang sempit. Perlahan-lahan dengan gerakan maju mundur dan memutar maka beberapa saat kemudian penisku sudah menerobos kedalam liang vaginanya. Aku bergerak naik turun dengan perlahan sambil menunggu agar pelumasan pada vaginanya lebih banyak. Ketika kurasakan vaginanya sudah lebih licin, maka kutingkatkan tempo gerakanku. Anis masih bergerak pelan, bahkan cenderung diam dan menungguku untuk melanjutkan serangan berikutnya. Kupercepat gerakanku dan Anis bergerak melawan arah gerakanku untuk menghasilkan sensasi kenikmatan. Aku menurunkan irama permainan. Kini ia yang bergerak liar. Tangannya memeluk leherku dan bibirnya melumat bibirku dengan ganas. Aku memeluk punggungnya kemudian mengencangkan penisku dan menggenjotnya lagi dengan cepat. Kubisikkan untuk berganti posisi menjadi doggy style. Ia mendorong tubuhku agar dapat berbaring tengkurap. Pantatnya dinaikkan sedikit dan tangannya terjulur kebelakang menggenggam penisku dan segera menyusupkannya kedalam vaginanya. Kugenjot lagi vaginanya dengan menggerakkan pantatku maju mundur dan berputar. Kurebahkan badanku di atasnya. kami berciuman dengan posisi sama-sama tengkurap, sementara kemaluan kami masih terus bertaut dan melakukan aksi kegiatannya. Aku menusuk vaginanya dengan gerakan cepat berulang kali. Iapun mendesah sambil meremas sprei. Aku berdiri di atas lututku dan kutarik pinggangnya. Kini ia berada dalam posisi nungging dengan pantat yang disorongkan ke kemaluanku. Setelah hampir sepuluh menit permainan kami yang kedua ini, Anis semakin keras berteriak dan sebentar-bentar mengejang. Vaginanya terasa semakin lembab dan hangat. Kuhentikan genjotanku dan kucabut penisku. Anis berbalik terlentang dan sebentar kemudian aku naik ke atas tubuhnya dan kembali menggenjot vaginanya. Kusedot putingnya dan kugigit bahunya. Kutarik rambutnya sampai mendongak dan segera kujelajahi daerah sekitar leher sampai telinganya. Ia semakin mendesah dan mengerang dengan keras. Ketika ia mengerang cukup keras, maka segera kututup bibirnya dengan bibirku. Ia menyambut bibirku dengan ciuman yang panas. Lidahnya menyusup ke mulutku dan menggelitik langit-langit mulutku. Aku menyedot lidahnya dengan satu sedotan kuat, melepaskannya dan kini lidahku yang masuk ke dalam rongga mulutnya. Kami berguling sampai Anis berada di atasku. Anis menekankan pantatnya dan peniskupun semakin dalam masuk ke lorong kenikmatannya. “Ouhh.. Anis,” desahku setengah berteriak. Anis bergerak naik turun dan memutar. Perlahan-lahan kugerakkan pinggulku. Karena gerakan memutar dari pinggulnya, maka penisku seperti disedot sebuah pusaran. Anis mulai mempercepat gerakannya, dan kusambut dengan irama yang sama. Kini ia yang menarik rambutku sampai kepalaku mendongak dan segera mencium dan menjilati leherku. Hidungnya yang mancung khas Timur Tengah kadang digesekkannya di leherku memberikan suatu sensasi tersendiri. Anis bergerak sehingga kaki kami saling menjepit. kaki kirinya kujepit dengan kakiku dan demikian juga kaki kiriku dijepit dengan kedua kakinya. dalam posisi ini ditambah dengan gerakan pantatnya terasa nikmat sekali. Kepalanya direbahkan didadaku dan bibirnya mengecup putingku. Kuangkat kepalanya, kucium dan kuremas buah dadanya yang menggantung. Setelah kujilati dan kukecup lehernya kulepaskan tarikan pada rambutnya dan kepalanya turun kembali kemudian bibirnya mencari-cari bibirku. Kusambut mulutnya dengan satu ciuman yang dalam dan lama. Anis kemudian mengatur gerakannya dengan irama lamban dan cepat berselang-seling. Pantatnya diturunkan sampai menekan pahaku sehingga penisku masuk terbenam dalam-dalam menyentuh rahimnya. kakinya bergerak agar lepas dari jepitanku dan kini kedua kakiku dijepit dengan kedua kakinya. Anis menegakkan tubuhnya sehingga ia dalam posisi duduk setengah jongkok di atas selangkanganku. Ia kemudian menggerakan pantatnya maju mundur sambil menekan kebawah sehingga penisku tertelan dan bergerak ke arah perutku. Rasanya seperti diurut dan dijepit sebuah benda yang lembut namun kuat. Semakin lama semakin cepat ia menggerakkan pantatnya, namun tidak menghentak-hentak. darah yang mengalir ke penisku kurasakan semakin cepat dan mulai ada aliran yang merambat disekujur tubuhku. “Ouhh.. Sshh.. Akhh!” Desisannyapun semakin sering. Aku tahu sekarang bahwa iapun akan segera mengakhiri pertarungan ini dan menggapai puncak kenikmatan. “Tahan Nis, turunkan tempo.. Aku masih lama lagi ingin merasakan nikmatnya bercinta denganmu”. Aku menggeserkan tubuhku ke atas sehingga kepalaku menggantung di bibir ranjang. Ia segera mengecup dan menciumi leherku. Tak ketinggalan hidungnya kembali ikut berperan menggesek kulit leherku. Aku sangat suka sekali ketika hidungnya bersentuhan dengan kulit leherku. “Jokaw.. Ouhh.. Aku tidak tahan lagi!” ia mendesah. Kugelengkan kepalaku memberi isyarat untuk bertahan sebentar lagi. Aku bangkit dan duduk memangku Anis. Penisku kukeraskan dengan menahan napas dan mengencangkan otot PC. Ia semakin cepat menggerakkan pantatnya maju mundur sementara bibirnya ganas melumat bibirku dan tangannya memeluk leherku. Tanganku memeluk pinggangnya dan membantu mempercepat gerakan maju mundurnya. Dilepaskan tangannya dari leherku dan tubuhnya direbahkan ke belakang. Kini aku yang harus bergerak aktif. Kulipat kedua lututku dan kutahan tubuhnya di bawah pinggangnya. Gerakanku kuatur dengan irama cepat namun penisku hanya setengahnya saja yang masuk sampai beberapa hitungan dan kemudian sesekali kutusukkan penisku sampai mentok. Ia merintih-rintih, namun karena posisi tubuhnya ia tidak dapat bergerak dengan bebas. Kini aku sepenuhnya yang mengendalikan permainan, ia hanya dapat pasrah dan menikmati. Kutarik tubuhnya dan kembali kurebahkan tubuhnya ke atas tubuhku, matanya melotot dan bola matanya memutih. Giginya menggigit bahuku. Kugulingkan tubuhku, kini aku berada diatasnya kembali. Kuangkat kaki kanannya ke atas bahu kiriku. Kutarik badannya sehingga selangkangannya dalam posisi menggantung merapat ke tubuhku. Kaki kirinya kujepit di bawah ketiak kananku. Dengan posisi duduk melipat lutut aku menggenjotnya dengan perlahan beberapa kali dan kemudian kuhentakkan dengan keras. Iapun berteriak dengan keras setiap aku menggenjotnya dengan keras dan cepat. Kepalanya bergerak-gerak dan matanya seperti mau menangis. Kukembalikan kakinya pada posisi semula. Aku masih ingin memperpanjang permainan untuk satu posisi lagi. kakiku keluar dari jepitannya dan ganti kujepit kedua kakinya dengan kakiku. Vaginanya semakin terasa keras menjepit penisku. Aku bergerak naik turun dengan perlahan untuk mengulur waktu. Anis kelihatan sudah tidak sabar lagi. Matanya terpejam dengan mulut setengah terbuka yang terus merintih dan mengerang. Gerakan naik turunku kupercepat dan semakin lama semakin cepat. Kini kurasakan desakan kuat yang akan segera menjebol keluar lewat lubang penisku. Kukira sudah lebih dari setengah jam lamanya kami bergumul. Akupun sudah puas dengan berbagai posisi dan variasi. Keringatku sudah berbaur dengan keringatnya. Kurapatkan tubuhku di atas tubuhnya, kulepaskan jepitan kakiku. Betisnya kini menjepit pinggangku dengan kuat. Kubisikan, “OK baby, kini saatnya..”. Ia memekik kecil ketika pantatku menekan kuat ke bawah. Dinding vaginanya berdenyut kuat menghisap penisku. Ia menyambut gerakan pantatku dengan menaikan pinggulnya. Bibirnya menciumku dengan ciuman ganas dan kemudian sebuah gigitan hinggap pada bahuku. Satu aliran yang sangat kuat sudah sampai di ujung lubang penisku. Kutahan tekanan penisku ke dalam vaginanya. Gelombang-gelombang kenikmatan terwujud lewat denyutan dalam vaginanya bergantian dengan denyutan pada penisku seakan-akan saling meremas dan balas mendesak. Denyut demi denyutan, teriakan demi teriakan dan akhirnya kami bersama-sama sampai ke puncak sesaat kemudian setelah mengeluarkan teriakan keras dan panjang. “Anis.. Ouhh.. Yeaahh!!” “Ahhkk.. Lakukan Jokaw.. Sekarang!!” Akhirnya aliran yang tertahan sejak tadipun memancar dengan deras di dalam vaginanya. Kutekan penisku semakin dalam di vaginanya. Tubuhnya mengejang dan pantatnya naik. Ia mempererat jepitan kakinya dan pelukan tangannya. Kupeluk tubuhnya erat-erat dan tangannya menekan kepalaku di atas dadanya. Ketika dinding vaginanya berdenyut, maka kubalas dengan gerakan otot PC-ku. Iapun kembali mengejang dan bergetar setiap otot PC-ku kugerakkan. Napas dan kata-kata penuh kenikmatan terdengar putus-putus, dan dengan sebuah tarikan napas panjang aku terkulai lemas di atas tubuhnya. kami masih saling mengecup bibir dan keadaan kamarpun menjadi sunyi, tidak ada suara yang terdebgar. hanya ada napas yang panjang tersengal-sengal yang berangsur-angsur berubah menjadi teratur. Lima belas menit kemudian kami berdua sudah bermain dengan busa sabun di kamar mandi. Kami saling menyabuni dengan sesekali melakukan cumbuan ringan. Setelah mandi barulah kami merasa lapar setelah dua ronde kami lalui. Sambil makan Anis menelpon familinya, kalau malam ini ia tidak pulang dengan alasan menginap di rumah temannya. Tentu saja ia tidak bilang kalau temannya adalah seorang laki-laki bernama Jokaw. Malam itu dan malam berikutnya tentu saja tidak kami lewatkan dengan sia-sia. Mandi keringat, mandi kucing, mandi basah dan tentunya mandi kenikmatan menjadi acara kami berdua. Esoknya setelah mengecek ke agen Merpati ternyata aku masih mendapat seat penerbangan ke kota propinsi, seat terakhir lagi. Ketika chek out dari hotel kusisipkan selembar dua puluh ribuan ke tangan security temanku. Ia tersenyum. “Terima kasih Pak,” katanya sambil menyambut tasku dan membawakan ke mobil. “Kapan kesini lagi, Pak? kalau Anis nggak ada, nanti akan saya carikan Anis yang lainnya lagi,” bisiknya ketika sudah berangkat ke bandara. Anis mengantarku sampai ke bandara dan sebelum turun dari mobil kuberikan kecupan mesra di bibirnya. Sopir mobil hotel hanya tersenyum melihat tingkah kami. Setahun kemudian aku kembali lagi ke kota itu dan ternya Anis tidak berada di kota itu lagi. Ketika kutelpon ke nomor yang diberikannya, penerima telepon menyatakan tidak tahu dimana sekarang Anis berada. Dengan bantuan security temanku maka aku mendapatkan perempuan lainnya, orang Jawa Tinur. Lumayan, meskipun kenikmatan yang diberikannya masih di bawah Anis

Read more...

'Saat Cerita, Dia Masukkan Tangannya ke Dada Saya. Rasanya ....'

'Saat Cerita, Dia Masukkan Tangannya ke Dada Saya. Rasanya ....'


Saat Cerita Dia Masukkan Tangannya ke Dada Saya Rasanya
Siapa yang tidak setuju Monica Bellucci masih 'hot' dan cantik? (whatuplife.in)
A+ A-
LONDON - Di usia 51 tahun, Monica Bellucci merebut perhatian publik setelah menjadi ‘Gadis Bond tertua’ dalam sejarah franchise film James Bond.

Aktris berpaspor Italia itupun memberi tahu Celia Walden dari The Telegraph, bagaimana terjadi revolusi peran gadis Bond dan mengapa 007 butuh seorang wanita dewasa dalam kehidupannya.

Dalam wawancara ini, Monica diibaratkan sang reporter seperti awal-awal Renaissance dari Madonna. Dengan tangan berwarna pucat yang dia bentangkan secara melintang di dadanya. Pemeran karakter Lucia Sciarra dalam Spectre inipun berbicara panjang lebar.

Wanita yang disebut tidak sedikitpun kehilangan daya tarik seksualnya ini dan juga pernah membintangi The Matrix Reloaded (2003) itu, juga bicara soal keluarganya, film Bond dan tentang wanita dewasa.

monica bellucci di spectre

Hingga bagaimana dia bisa melewati pergantian era, antara kepentingan pribadi dan profesional. Lantas karakter yang dianutnya dalam menjalani hidup, hingga kaitan masa kecilnya dengan karier akting.

Berikut ini petikan interview dengan wanita yang awalnya berprofesi sebagai model tersebut sebelum pindah jalur ke dunia akting.

Tanya: Anda masih saja terlihat cantik dan seksi di usia setengah abad? Apakah orang-orang sependapat dengan saya?

Jawab: “Mungkin saja iya. Saat berenang baru-baru ini dengan dua anak gadis saya. Saya memakai pakaian renang warna hijau. Leonie, anak gadis saya yang berusia lima tahun menatap saya dan berkata. ‘Mama, kamu benar-benar eksplosif!’ Saya hanya bisa menoleh dan tertawa mendengarnya.”

T: Mengapa sikap Anda hanya seperti itu?

 J: “Mereka (anak-anak) mengatakan kepada saya tentang banyak hal. Namun itu adalah pujian terbesar yang pernah saya terima.”

T: Komentar Anda soal kecantikan dan keseksian diri sendiri?

J:  “Berbicara soal kecantikan sebagai sebuah kelebihan adalah sangat buruk. Karena kecantikan adalah sebuah anugerah. Sama seperti kesehatan atau intelejensia. Jangan terlalu bangga karena menjadi cantik. Karena Anda tidak melakukan apapun untuk itu dan itu diberikan buat Anda.”

monica bellucci

T: Anda seperti terlihat dengan wajah spesial muram, provokatif dan skenario buruk dalam film. Tengok saja sebagai korban perkosaan di Irreversible, Mary Magdalene di Passion of the Christ. The Mirror Queen di The Brothers Grimm hingga sebagai wanita tuna susila yang sedang menyusui di Tu M’aimes? Di Spectre, Anda jadi janda dari seorang mafia yang terbunuh? Tanggapan Anda atas spesialis bayang-bayang kelam ini?

J: “Saya tidak berpikir itu sebuah ketidaksengajaan, dimana peran yang saya mainkan punya karakter seperti itu. Tapi saya merasa kini (di Spectre) ada sebuah kebebasan.”
 
“Memang saya berperan sebagai wanita yang baru keluar dari bayang-bayang masa kelam menuju sebuah cahaya. Karena saya merasa kebebasan baru dari menjadi dewasa. Ketika muda usia, orang bilang wajah saya terlihat dingin. Mungkin karena saat itu saya merasa takut dan tidak aman serta baru mengetahui sedikit soal kehidupan.”

T: Apakah karakter muram yang sering Anda mainkan di film ada kaitannya dengan kehidupan Anda?

J: “Saya adalah gadis pemalu. Mungkin itu karena saya hanyalah putri satu-satunya. Saya merasa kesepian. Dan saya pikir, itulah mengapa saya begitu bahagia memiliki dua putri saat ini (Leonie dan Deva, 11 tahun).

monica bellucci

T: Bisa ceritakan sedikit kehidupan gadis Anda, hingga menjadi model di usia 18 tahun guna membiayai kuliah jurusan hukum yang Anda ambil. Mengapa Anda bilang memiliki wajah cantik seperti menjalani tirani?

J: “Saya punya ingatan kuat saat usia 8 tahun. Dan saya merasa kehilangan memiliki seseorang untuk diajak bermain. Jadi ketika saya 13 tahun dan mulai terlihat cantik. Saya amat senang, karena orang-orang mendatangi saya, bukan sebaliknya.”

“Tapi di saat bersamaan. Saya mulai berpikir untuk menggunakan kecantikan saya untuk mengkreasi topeng, dimana saya dapat melindungi diri sendiri. Jadi ada baiknya juga Anda memiliki wajah cantik, di Prancis mereka menyebutnya ‘la beaute du diable.’ Tapi itu akan mulai memudar seiring waktu, karena Anda tidak punya topeng lagi untuk melindungi diri.”

“Ada sebuah masa ketika saya menyadari dimana saya tidak lagi sebagai wanita yang sama seperti dahulu. Mungkin ukuran payudara saya tidak sesempurna (model-model lain) yang biasa dilihat agensi. Namun ini sudah memberi susu buat dua anak gadis saya. Jadi ini normal mengapa itu bukanlah payudara yang saya miliki pada usia 20 tahun.”

“Terkadang, saat Leonie bercerita tentang apa yang dia lakukan selama di sekolah. Dia juga memasukkan salah satu tangannya ke dada saya. Dan itu menyenangkan. Dia pun melanjutkannya. Karena itu adalah rumah buatnya. Jadi siapa peduli kalau payudara saya tak lagi cantik seperti dahulu bentuk mereka?”

monica bellucci

T: Anda begitu rileks memiliki tubuh seperti ini di usia 51. Maukah Anda atau merasa nyamankah Anda jika diminta lagi tampil tanpa busana dalam sebuah film, seperti yang Anda lakukan 15 tahun lalu dalam Malena?

J: “Itu seksi, tidak bugil. Saya sudah pernah melakoni itu di masa lalu. Dan ini bukan soal saya telah memiliki anak dimana saya harus melakukan hal-hal yang pantas.”

“Saya seorang aktris. Jadi bisa menggunakan tubuh saya untuk mengekspresikan banyak hal. Namun saat ini, saya ingin berakting komedi. Apakah Anda tahu siapa yang saya inginkan jadi lawan main? (Monica tertawa). ‘Morticia Addams (The Addams Family). Setelahnya saya dapat menggunakan kemuraman menjadi kelucuan.”

T: Apa arti cantik natural buat Anda?

J: “Saya berusaha mempertahankan apa yang namanya cantik alami (natural). Saya berusaha keras secara disiplin untuk menjaganya.”

“Saya memang bukan orang yang bisa bangun pukul 06:00 pagi buat pergi ke gym. Saya hanya tidak memakan pasta selama beberapa hari sebelum memulai syuting. Itulah rahasianya. Padahal sejujurnya saya amat menyukai cake dan pasta, lalu beberapa gelas wine dan terkadang merokok.”

“Saran saya untuk cantik adalah: makan, minum dan menjalani kehidupan seks dengan baik. Selebihnya akan hadir dengan sendirinya.” (sambil tertawa)

T: Dari cantik natural, apakah Anda punya kelemahan atau momen yang membuat Anda lemah?

J: “Saya berpikir tentang nenek saya. Bagi saya, cantik alami itu tidak ada kaitannya dengan keriput. Nenek saya selalu berjuang di sepanjang hidupnya. Dia mengasuh dan menghidupi lima anak seusai perang (PD II).  Tapi dia selalu memakai lipstik merah ke bibirnya saat ingin pergi ke gereja di hari Minggu. Wanita Italia punya kekuatan unik, Anda tahu, karena mereka selalu harus berjuang selama hidupnya.”

T: Apakah ini berkaitan dengan tirani dan peran Anda sebagai Lucia di Spectre, dimana Anda hadir di tengah kekuasan dan kekuatan kaum pria?

J: “Jelas bukan suatu kesengajaan kalau Lucia adalah orang Italia. Karena di negeri kami, wanita masih harus belajar bagaimana untuk bebas.”

“Anda bisa saja punya uang dan kemerdekaan di dunia. Tapi jika Anda berada dalam kurungan selama bertahun-tahun. Anda akan merasa selalu takut buat melangkahkan kaki keluar (kurungan).”

“Di banyak tempat di dunia ini. Wanita telah menjadi tahanan dalam jangka waktu yang lama, dimana mereka merasa harus berteriak demi hak-haknya. Tapi ketika Anda berteriak, tak satupun orang mendengarkan Anda. Tak berapa lama, pihak berwenang datang ketika Anda tidak butuh berteriak lagi. Dan itu merupakan suatu hal yang mana wanita perlu terus belajar.”

T: Jadi Ada dimana posisi wanita dalam kehidupan saat ini?

J: “Satu hal yang saya pelajari selama bertahun-tahun belakangan adalah kerapuhan dan feminisme harus dihargai. Struktur sosial saat ini tidak mengijinkan untuk itu, jadi wanita merasa ritme mereka harus menyesuaikan diri dengan ritme laki-laki. Itulah cara agar bisa sejajar dengan laki-laki. Kami harus menjadi seperti mereka. Hanya saja, kami bukan pria!

“Tapi ada hal yang membuat kami merasa bersalah, walau ini indah. Ketika kami hamil, kami merasa salah. Karena kami ingin menjadi ibu yang hebat dan juga karier yang fantastis (seperti laki-laki). Tapi tentu saja kami tidak dapat mendapatkan semuanya, tapi kami harus bisa!”

So, harus ada sistem yang diubah. Wanita harus dapat lisensi melakukan segala hal. Karena jika tidak diberikan waktu buat membesarkan anak, seimbang dengan waktu bekerja. Maka kita akan mengalami sebuah masyarakat yang sakit.”

monica bellucci dan vincent cassel

T: Bagaimana dengan kehidupan Anda dengan dua eks suami Anda (Vincent Cassel 1999-2013, Claudio Carlos Basso 1990-1994)?

J: “Saya merasa lebih terhubung dengan diri sendiri. Yang mana membuat saya untuk lebih baik melakukan suatu hal.”

T: Anda telah jadi single mom dengan dua anak setelah bercerai? Apakah ada masalah yang spesifik?

J: “Bagaimanapun juga, menjadi single mom menciptakan sebuah masalah. Sekali Anda jadi ibu (setelah melahirkan anak), Anda akan merasa komplit.”
 
dua anak monica bellucci

T: Apakah Anda merasa bahagia setelah hidup berpisah dengan suami (pria dalam hal ini)?

 J: “Oh tidak. Laki-laki adalah bagian dari jiwa kami. Saya telah mempelajari itu sejak saya berusia 18 tahun ketika bersama Vincent. Walau setelah itu kami harus mengakhiri hubungan sebagai pasangan. Saya masih jadi ibu dari anak-anak kami. Dan rasa cinta itu masih ada, hanya saja dalam cara yang berbeda. Saya pikir adalah penting ketika Anda mempunyai anak-anak.”

T: Anda masih syuting filmnya Emir Kusturica, sebuah drama romantis berjudul On The Milky Road. Lantas apa yang Anda lakukan setelahnya?

J: “Saya ingin kembali ke kehidupan sederhana, sebuah kehidupan nyata. Karena sebagai aktor, kami melakukan pekerjaan yang mana jauh berbeda dari realitas. So, amat penting mengambil satu langkah mundur, Anda tahu itu? Sebuah langkah mundur menuju bayangan.”


T: Terakhir, apa yang Anda rasakan dari seorang Daniel Craig, lawan main Anda di Spectre yang mana juga Anda berdua terlibat dalam adegan intim?

J: “Daniel (Craig) begitu murah hati sebagai seorang aktor maupun pria. Jadi saya tidak pernah merasa tidak nyaman (saat ada dekatnya). Ketika Anda harus melakukan adegan intim dengan seseorang (dalam film). Adalah penting menemukan sebuah chemistry di dalamnya. Karena ini nantinya bakal tampak seperti tango (tarian khas Argentina).”




 

Read more...

Kutiduri Bu Limah, Janda Tua Penuh Nafsu



Kutiduri Bu Limah, Janda Tua Penuh Nafsu
Ceritanya terjadi saat aku masih kuliah di sebuah universitas di dekat kalimalang-Jakarta Timur. Aku menyewa kamar semi permanen yang setengahnya tembok dan setengahnya lagi kayu milik seorang Ibu bernama Halimah yang biasa di panggil Bu Limah. Kamarku terletak agak di belakang rumah bersebelahan dengan kamar mandi. Bagian Belakang rumah Bu Limah di batasi tembok tinggi yang di biarkan tanpa atap, di dalamnya di pergunakan Bu Limah untuk memelihara tanaman dan bunga-bungaan, disana juga tumbuh pohon belimbing yang rindang tempat ngadem dengan menggelar tikar. Kamarku berada persis di depannya. Di rumah itu hanya ada 2 kamar kost yang kusewa bersama seorang cowok mahasiswa juga tapi sudah skripsi jadi jarang dirumah. Bu Limah, Ibu kostku ini adalah seorang janda beranak tiga, semua anaknya sudah kawin dan tidak tinggal serumah lagi dengan Bu Limah. Ibu kost ku ini sebenarnya udah cukup tua umurnya kira-kira 50 tahunan, namun menurutku, untuk wanita seusianya tubuh Bu Limah masih terhitung bagus, meski agak gemuk namun masih terlihat montok dengan bongkahan pantatnya yang bahenol dan buah dadanya yang besar. Rambutnya yang hitam panjang selalu di jepitnya di belakang kepalanya dengan pembawaan yang tenang dan ramah. Kalau sedang dirumah Bu Limah paling sering memakai daster tipis yang menerawangkan bentuk tubuhnya membuatku selalu mencuri-curi pandang kepadanya. Buah dadanya yang besar itu juga sering ku lihat terkadang tanpa di dibungkus BH sehingga tampak menggantung bergoyang-goyang saat badannya menunduk. Suatu hari ketika itu aku masuk siang, jadi agak santai. Setelah membeli koran aku kembali ke kamar untuk membacanya, pintu kamar kubiarkan saja terbuka agar udara segar dapat masuk. Dari dalam kamar lewat pintu yang terbuka kulihat ibu kost berjalan sambil membawa handuk, rupanya mau mandi. Dia berhenti sejenak di depan kamarku dan menyapaku. ”Kok belum berangkat? ” Sapanya . ”Iya Bu, hari ini masuk siang”. Jawabku. ”Wah enak dong bisa santai..,” Kata Bu Limah lagi sambil tersenyum dan meneruskan langkahnya menuju kamar mandi. Dari kamar mandi ku dengar Bu Limah bersenandung kecil di timpali bunyi air. Saat itu pikiranku jadi ngeres dengan membayangkan Bu Limah telanjang membuat kemaluanku mengeras dan timbul keinginanku untuk mengintipnya. Segera kututup pintu kamarku dan dengan berhati-hati ku cari celah sambungan papan antara kamarku dengan kamar mandi. dan ternyata ada sedikit lubang tipis dari cat yang sudah terkelupas, tempatnya tepat agak dibawah dekat bak mandi. Dengan hati berdegub keras, ku tempelkan sebelah kelopak mataku pada lubang tipis itu, tampak Bu Limah yang sudah telanjang bulat, badannya yang montok dihiasi dengan kedua payudara besar yang biarpun sudah agak turun tapi tetap menantang, sedangkan pada selangkangannya, kemaluannya yang membukit ditutupi bulu cukup lebat. Bu Limah menyabuni teteknya agak lama, dia permainkan putingnya dengan memilin-milinnya, sedang tangan yang satu lagi menyabuni memeknya, jari telunjuknya dimasukan berulang-ulang sedangkan matanya tampak terpejam-pejam mungkin sedang menikmati, gerakannya itu kulihat seperti layaknya orang bersenggama. Bu Limah lalu menghentikan kegiatannya lalu berjongkok persis menghadapku untuk mencuci BH dan celana dalamnya sehingga memeknya dengan jelas ku lihat membuat gairahku menyala-nyala. Ku keluarkan penisku yang sudah tegang berdiri, kumainkan dengan tanganku tak kuperdulikan lagi kemungkinan seandainya Bu Limah mengetahui apa yang aku lakukan. Semakin lama nafsu seks ku semakin tak terkendali kepalaku sudah tidak bisa berfikir jernih lagi, yang ada di kepalaku bagaimana caranya bisa menikmati tubuh Bu Limah. Bu Limah pun akhirnya selesai mandi, setelah mengelap tubuhnya dengan handuk, dililitkannya handuk itu menutupi tubuhnya, sedangkan pakaiannya di masukannya ke dalam ember yang ada di dalam kamar mandi. Aku pun segera bersiap-siap dengan rencanaku. pun keluar dari kamar mandi. Ketika Bu Limah melewati kamarku cepat ku buka pintu kamarku dan tanpa berkata-kata lagi kupeluk tubuh Bu Limah dari belakang sambil menarik handuk yang di pakai Bu Limah hingga ahirnya Bu Limah telanjang, tanganku ku remaskan ke buah dadanya. ”Aw, aduh.., apa-apaan nih..,” Pekik Bu Limah terkejut. ”Aduh Dal, jangan Dal ah…,” Bu Limah mencoba menghindar. Aku tetap tak perduli, tangan kanan ku malah ku arahkan ke memeknya, ku kobel-kobel dan kucolokan jariku masuk ke dalamnya sambil ku ciumi tengkuk dan leher belakang Bu Limah. Tubuh Bu Limah mencoba berontak agar lepas tapi aku tak memberikan kesempatan dengan semakin mempereret pelukanku. ”Aduh.., dal ingat dal, ah.., Ibu sudah tua Dal. Lepasin Ibu Dal.” Kata Bu Limah memohon. ”Hhh.., Ibu masih seksi koq, buktinya saya nafsu sama Ibu. Udah deh mendingan ibu nikmatin aja lagian kan ibu sudah lama nggak beginian.” Kataku memaksa. ”Tapi Ibu malu Dal, nanti kalau ada orang yang tahu gimana…?” Hiba Bu Limah. ”Ya makanya, mending ibu nikmatin saja, kalau begitu kan orang nggak bakalan ada yang tahu.” Tangkisku. Akhirnya Bu Limah pun terdiam, tubuhnya tidak berusaha memberontak lagi aku semakin leluasa menjelajahi semua bagian tubuh Bu Limah, kadang kuelus-elus terkadang kuremas-remas seperti pada pantatnya yang besar dan montok itu. Menyadari sudah tidak ada penolakan dari Bu Limah, aku semakin mengintensifkan gerakanku ke bagian-bagian tubuh Bu Limah yang dapat membuat gairah Bu Limah semakin tinggi agar tidak kehilangan momen. ”Ahh.., ssshh…, aahh…, geli Dal, ahh..,” Bu Limah mendesah-desah pelan pertanda nafsu seksnya sudah bangkit. Ku putar tubuhku menghadap Bu Limah, sambil tetap ku peluk, ku ciumi bibirnya, dan lidahku kumasukan ke dalam mulutnya. Bu Limah ternyata mulai mengimbangiku, di balasnya ciuman ku dengan ketat aku dan Bu Limah bergantian saling menghisap bibir dan lidah. Sambil begitu ku tuntun tangan Bu Limah ke kemaluanku dan ku selipkan tangannya ke dalam celana pendek training yang ku pakai. Tanpa ku minta Bu Limah menarik ke bawah celanaku hingga kontolku bebas mengacung. Digenggamnya kontoku, dengan jempolnya kepala penisku dielus-elusnya kemudian dikocoknya. Pelerku pun tak luput di jamahnya dengan meremasnya pelan, sesekali jarinya terasa menelusuri belahan pantatku melewati anus, sensasi seks yang ku rasakan benar-benar lain. Leher Bu Limah ganti ku ciumi lalu turun ke bagian dadanya. Buah dada Bu Limah yang besar itu kuciumi, kuremas-remas, kusedot-sedot dan ku jilati sepuasnya sedangkan pada putingnya selain ku pelintir-pelintir aku hisapi seperti bayi yang sedang menetek pada ibunya, yang ternyata membuat Bu Limah kian hot. Tangannya mengerumasi rambutku dan terkadang menekan kepalaku ke payudaranya. Desahanannya semakin sering terdengar. ”Aduh.., ahh.., sshh.., terus dal, aahh..,” Dengan posisi tubuh Bu Limah yang tetap berdiri, aku merendahkan badanku, kuarahkan mulutku ke selangkangannya, Bu Limah ternyata tau apa yang akan kulakukan, di renggangkannya kedua kakinya hingga sedikit mengangkang yang membuat ku lebih leluasa menciumi memeknya. Ku sibak bulu jembut di permukaan memeknya lalu ku dekatkan bibirku ke permukaan memeknya. Lidahku ku julurkan mengulas-ulas bibir memek Bu Limah, itilnya ku terkadang kujepit dengan bibirku sebelum kuhisap-hisap. Tak ketinggalan jariku ku colokan masuk ke dalam memek Bu Limah sambil ku pitar-putar. Apa yang ku lakukan itu membuat Bu Limah menggelinjang-gelinjang dengan mulut tak berhenti berdesah-desah kenikmatan. ”Ahh.., aww.., yahhh.., sshh.., terus Dal, iyaahh..” Begitu bernafsunya aku dan Bu Limah bercinta, hingga aku dan Bu Limah sudah tidak perduli lagi kalau waktu itu kami bergelut di udara terbuka di belakang rumah Bu Limah. Tapi akhirnya kekhawatiranku muncul juga. Ku hentikan sejenak aktifitasku. ”Bu, sebentar yah, saya mau ngunci pintu dulu, takut ada yang datang.” Kataku sambil berdiri. ”Oh iya, untung kamu ingat, tapi cepet yah Dal, Ibu sudah nggak tahan nih,” Jawab Bu Limah nakal. Aku hanya tersenyum, sambil berlalu kuremas dulu tetek Bu Limah. Sebenarnya jarak ke pintu hanya beberapa meter saja, berhubung aku dan Bu Limah sedang diliputi kenikmatan seks hingga tak mau kehilangan waktu meski sekejap. Setelah mengunci pintu aku kembali, kontolku terayun-ayun waktu berjalan karena celanaku sudah terlepas meskipun aku masih memakai kaos. ”Kalau pintu depan dikunci nggak Bu?” Tanyaku ketika sudah dekat Bu Limah. ”Dikunci, dari pagi Ibu belum membukanya.” Jawab Bu Limah sambil merengkuh tubuhku ke pelukannya. ”Dal kita pindah ke kamar yuk!” Pinta Bu Limah. ”Disini aja deh bu, cari suasana lain, pasti Ibu belum pernah kan ngewe di sama bapak dulu di tempat terbuka seperti ini.” ”Ah, kamu ini ada-ada saja.” Elak Bu Limah sambil membuka kaosku. Aku dan Bu Limah kembali berpagutan di atas kursi yang ku tari dari depan kamarku, tubuh Bu Limah ku pangku di atas pahaku, Bu Limah semakin aktif menciumi ku, pentilku pun di hisap dan di jilatinya sedangkan tanganku menggerayangi memeknya yang semakin basah. Bu Limah kemudian berdiri lalu berjongkok di hadapanku, di hadapkannya mukanya ke arah kontolku lalu lindahnya menjulur mengulas-ulas kepala kontolku beberapa saat kemudian di masukannya kontolku ke dalam mulutnya, di hisap-hisapnya dengan menggerakan kepalanya maju mundur, kemudian pelirku di hisapnya juga. Gerakan lidah Bu Limah benar-benar membuatku di penuhi kenikmatan. ”Ahh, enak Bu..,” Erangku penuh nafsu. Tanganku mempermainkan buah dadanya yang menggantung bergoyang-goyang, sesekali ku remas rambutnya dan ku tekan kepalanya agar semakin dalam mulutnya melahap kontolku. Bu Limah lalu menghentikan hisapannya pada kontolku. ”Dal, ayo kontolmu masukin, memek Ibu sudah kepengen banget di ewe.” Pintanya sambil membaringkan tubuhnya di atas tikar dengan kedua kakinya dilebarkan memperlihatkan memeknya yang mumplu. Tanpa berkata lagi aku menyusul Bu Limah dan ku kangkangi tubuhnya dari atas. Bu Limah meraih kontolku lalu di arahkannya ke lubang memeknya. Setelah pas lalu ku tekan perlahan-lahan hingga kontolku masuk seluruhnya ke dalam memek Bu Limah lalu ku tarik dan ku masukan lagi dengan gerakan semakin cepat. Mulut Bu Limah terus berdesis-desis menahan nikmat. Tubuh Bu Limah terhentak-hentak karena dorongan tubuhku, buah dadanya yang bergerak-gerak indah kuremas-remas penuh nafsu, sambil terus bergerak aku dan Bu Limah berpelukan erat, mulutku dan mulutnya saling hisap. Bu Limah lalu memintaku berganti posisi di atas, aku berbaring dan Bu Limah duduk di atas selangkanganku setelah kontolku di masukannya ke dalam memeknya. Bu Limah menggoyang-goyangkan pantatnya, terasa seperti memeknya memilin-milin kontolku. Dari bawah tetek Bu Limah ternyata tampak lebih indah menggantung bergoyang-goyang. Aku dan Bu Limah kembali ke posisi semula. Gerakan aku dan Bu Limah semakin liar. Tusukan kontolku semakin cepat yang diimbangi dengan gerakan pantat Bu Limah yang kadang bergoyang ke kiri dan ke kanan kadang ke atas dan ke bawah menambah semakin panasnya permainan seks yang aku dan Bu Limah lakukan. Hingga akhirnya ku rasakan cairan spermaku segera keluar. ”Bu saya mau ke luar..,” Erangku. ”Ibu juga mau keluar, Dal..,” Desah Bu Limah. Aku dan Bu Limah saling berpelukan dengan ketatnya, bibirku dan bibir Bu Limah saling hisap dengan erat dan spermaku pun menyemprot di dalam memek Bu Limah. Beberapa saat aku dan Bu Limah saling diam menikmati sisa-saisa kenikmatan. Sambil berbaring di atas tikar di bawah pohon rambutan yang rindang dengan tubuh sama-sama telanjang aku dan Bu Limah melepas lelah sambil ngobrol dan bercanda. Tanganku mempermainkan tetek Bu Limah entah mengapa aku suka sekali dengan tetek Bu Limah itu. Aku dan Bu Limah lalu membersihkan badan di kamar mandi, saling gosok dan sambil remas hingga gairah ku dan gairah Bu Limah kembali bangkit, aku dan Bu limah kembali bersetubuh di kamar mandi sampai puas. Wanita seusia Bu Limah memang sangat berpengalaman dalam memuaskan pasangannya, mereka tidak egois dalam menyalurkan gairah seksnya, bahkan yang kurasakan Bu Milah cenderung memanjakanku agar mendapatkan kenikmatan yang setinggi-tingginya. Maka karena itulah akupun merasa di tuntut untuk bisa mengimbanginya. Gairahku terhadap Bu Milah entah kenapa selalu menyala., maunya setiap hari aku bisa menggaulinya, dan ternyata Bu Milah pun demikian. Hal ini kudengar sendiri ketika aku mengajaknya untuk bersetubuh padahal ketika itu teman kostu sedang ada di kamarnya. Saat Bu Milah sedang mencuci piring ku dekap dia dari belakang, tapi dengan halus Bu Limah menolaknya. ”Jangan sekarang Dal, nanti temanmu tahu.” Kata Bu Limah. ”Tapi Bu, saya sudah nggak tahan..,” Sanggahku. ”Ibu juga sama, malahan ibu pengennya tiap hari begituan sama kamu.” Akhirnya aku mengalah dan kembali ke kamarku dengan kepala penuh hasrat yang tak terlampiaskan. Sudah 4 hari ini gairahku tak tersalurkan, aku dan Bu Milah hanya bisa saling bertukar kode tanpa bisa berbuat lebih, hingga ketika itu sore, mendadak temanku pulang ke kampungnya setelah dapat telepon bapaknya sakit. Setelah temanku pergi ku kunci pintu lalu segera aku mencari Bu Limah. Di dalam rumah tampak Bu Limah baru keluar dari kamarnya. Bu Limah ketika itu memakai baju kurung berkerudung sepertinya Bu Limah mau pergi. ”Mau ke mana Bu?” Tanyaku mendekatinya. ”Ibu mau ngaji dulu Dal..,” Jawab Bu Limah. ”..Bu, ayo dong, sudah lama nih..,” Rujukku. ”Nanti aja yah Dal, Ibu cuma sebentar koq ngajinya.” ”Ayo lah Bu sebentar aja..,” Paksaku sambil ku peluk Bu Limah. Tanganku segera saja menjalar ke balik baju Bu limah yang gombrong. Buah dada Bu Limah yang besar yang selama beberapa hari ini ku rindukan, jadi mainanku. ”..Dasar kamu, nggak sabaran banget.., tapi sebentar aja yah!” Rengek Bu Limah akhirnya pasrah. Ternyata Bu Limah juga sudah panas, ciuman bibirku segera di balasnya dengan bergelora. Meskipun waktu itu Bu Limah memakai kerudung tak menghalangi aku dan Bu Limah untuk saling berbagi kenikmatan malahan aku merasa ada nuansa yang lain yang kian membuat gairah bercintaku menjadi-jadi dan permintaan Bu Limah melepas kerudungnyapun kularang. ”Dal, kerudungnya Ibu lepas dulu yah!” Pinta Bu limah. ”Jangan Bu, biarin saja, saya semakin bernafsu melihat pakai kerudung..”. Larangku. ”Ah kamu ini ada-ada saja.” Sambil terus berciuman Bu Limah melepas Bhnya, lalu bajunya ku angkat ke atas dan ku sorongkan wajahku menjamah buah dadanya. Ku ciumi dan ku jilati sepuas-puasnya. Bu Limah merengek-rengek kecil sambil tangannya mengerumasi rambutku. ”..Ah.., ngghh.., yah.., sshh.., ahh..,” Suara Bu Limah pelan. Tangan Bu Limah menarik celanaku hingga kontolku yang sudah keras itu mengacung bebas, lalu di permainkannya kontolku dengan meremas-remasnya. Kain bawahan yang di pakai Bu Limah ku angkat dan ku gelungkan di pinggangnya, lalu pantatnya ku remas-remas setelah kutarik celana dalamnya. ”Dal.., ayo Dal cepet masukin..,” Pinta Bu Limah. ”Iya Bu, disini aja ya Bu! Jawabku sambil membimbing tubuh Bu Limah ke kursi panjang yang ada di ruang tamu. ”Tapi nanti kalau ada orang gimana Dal?” Tanya Bu Limah khawatir. ”Tenang aja Bu, kan kita nggak telanjang” Aku meyakinkan Bu Limah. ”Dal, Ibu di atas yah..!” Bu limah meminta posisi di atas. Aku mengiyakan kemauan Bu Limah, ku dudukan tubuhku di atas kursi panjang dengan posisi agak berbaring, selanjutnya Bu limah menempatkan tubuhnya di atasku, dengan kedua kaki melipat sejajar pahaku, lalu Bu limah menurunkan tubuhnya dan mengarahkan memeknya ke kontolku. Kontolku di pegangnya agar pas dengan lubang memeknya. Setelah itu Bu Limah menekan tubuhnya hingga kontolku masuk ke dalam memeknya sampai dasar lalu diputar-putarnya pantatnya, lalu diangkatnya memeknya dan di tekan lagi sambil di putar-putar dengan gerakan semakin cepat . Buah dada Bu Limah yang besar bergoyang keras mengikuti gerakan tubuh Bu Limah yang semakin liar itu segera ku sosor dengan mulutku, ku ciumi dan ku hisapi hingga meninggalkan tanda merah, sementara tanganku meremas-remas bongkahan pantatnya. Biarpun Bu Limah tidak melepas pakaian dan kerudungnya persetubuhan aku dan Bu Limah tetap dahsyat malah semakin membuatku bernafsu. Ku imbangi gerakan Bu Limah dengan menghentakan pantatku ke atas apabila Bu Limah Menekan ke bawah sehingga aku merasakan kontolku seperti menghujam ke dalam memek Bu Limah, membuatnya semakin terhempas-hempas kenikmatan. ”Ahhh.., ssshh.., mmhh.., Yaahh..,” Mulut Bu Limah tak berhenti merintih. ”Ayo Dal, terus tusuk yang dalam memek Ibu.., iyyahh..,” Katanya di sela-sela rintihannya. Setelah beberapa saat aku dan Bu Milah saling menggenjot dengan posisi Bu Milah tetap di atas, kurasakan spermaku mau keluar. ”Bu saya mau keluar.., Bu..,” Erangku. ”Ibu juga dal, mau kaluar.., aahh..,” Balas Bu Limah. Gerakan tubuh ku dan tubuh Bu Limah sudah tidak beraturan lagi, aku dan Bu Limah semakin liar menjelang klimaks. Tubuhku dan tubuh Bu Limah saling peluk erat, bibir ku dan bibir Bu Limah bertautan erat saling hisap, hingga akhirnya tubuhku dan tubuh Bu Limah sama-sama mengejang, spermaku pun tumpah di dalam memek Bu Limah. Aku dan Bu limah bersama-sama menikmati puncak permainan seks yang bergelora walaupun tidak begitu lama. Aku dan Bu Limah sama-sama terdiam dengan masih berpelukan menikmati sisa-sisa gairah. Setelah keadaan dirasa normal Bu Limah mengangkat tubuhnya lalu berdiri, baru tampak olehku kalau pakaian dan kerudung yang dipakai Bu Limah begitu acak-acakan akibat pergumalan tadi. ”Udah ya Dal, Ibu mau berangkat.” Kata Bu Limah sambil beranjak menuju kamar mandi. Aku lalu mengikutinya. Aku dan Bu Limah sama-sama masuk kamar mandi untuk membersihkan cairan sisa pergumulan. Sambil saling bercanda aku dan Bu Limah saling Basuh. ”Gara-gara ini nih Ibu jadi terlambat..,” Kata Bu Limah sambil meremas pelan kontolku yang mulai layu. Aku hanya nyengir mendengar gurauan Bu Limah. Setelah dirasa bersih aku dan Bu Limah keluar dari kamar mandi, aku masuk ke dalam kamarku sedang Bu Limah berjalan ke dalam rumah. Ku ganti kaos dan celanaku lalu aku duduk di depan kamarku, ngeroko sambil baca koran. Dari dalam terlihat Bu Limah berjalan ke arahku dia sekarang sudah rapi kembali. ”Dal, Ibu berangkat ngaji dulu yah.., kalau mau istirahat jangan lupa pintu depan kunci dulu.” Kata Bu Limah. ”Iya Bu”. Jawabku sambil berdiri dan berjalan mengikuti Bu Limah, iseng ku remas pantat Bu Milah yang bergoyang-goyang dari belakang, Bu Limah hanya mendelik manja. ”..ah nakal kamu Dal, belum puas yah..?” ”Nggak tahu nih Bu, kalau ngelihat Ibu bawaannya jadi nafsu.” Setelah menutup pintu aku kembali ke kamar untuk tidur siang. Malamnya aku dan Bu Limah nonton TV berdua di rumahnya, kami hanya mengobrol dan bercanda saja, tak enak juga untuk mengajak Bu Limah bersetubuh lagi kasihan sepertinya dia cape. Ketika aku mau kembali ke kamar kudengar telepon Bu Limah berdering yang ternyata dari cucunya Bu Limah yang mengatakan bahwa besok siang mau berkunjung. Wah alamat gairahku bisa tak tersalurkan lagi nih, kataku dalam hati. Esoknya, kira-kira jam setengah tujuh pagi, aku bangun dan langsung mandi. Saat berjalan ke kamar mandi kulihat Bu Milah sedang berada di dapur dengan hanya memakai daster tipis membuat gairahku naik. Ketika mandi pikiranku terus tertuju ke Bu milah, pikirku, kalau nggak sekarang menikmati tubuh Bu Limah bisa gigit jari deh, soalnya cucu Bu Limah kalau datang bisa berhari-hari, dan acara mandi pagi pun ku percepat. Setelah selesai mandi, aku segera masuk kembali ke dalam kamarku lalu memakai kaos dan celana pendek biar praktis. Aku lalu ke luar dari kamarku sambil mengendap-ngendap mendekati Bu Limah yang sedang berdiri di depan meja dapur membelakangiku. Setelah dekat dengan Bu Milah langsung ku susupkan kepalaku ke bawah pantat Bu Milah setelah terlebih dahulu bagian bawah dasternya aku angkat , ternyata Bu Milah tidak memakai celana dalam, dan belahan pantat Bu Milah pun ku ciumi penuh nafsu. ”Aw!.., apaan nih..!” Teriak Bu Limah terkaget-kaget merasakan sesuatu pada pantatnya, tapi setelah tahu aku yang melakukannya Bu Limah pun tenang kembali. ”Iiih, kamu ini ngapain sih, ngagetin Ibu aja, untung Ibu nggak Jantungan”. Rutuknya, sambil membiarkan saja apa yang aku lakukan terhadapnya. Ku ciumi sekeliling pantat Bu Milah yang masih berwangi sabun, rupanya Bu milah juga baru habis mandi. Dari balik dasternya, tanganku ku julurkan ke ke atas untuk meraih teteknya yang menggantung yang juga tidak tertutup BH, setelah terpegang lalu ku remas-remas, sedangkan Bu Milah sejauh ini masih cuek saja dengan terus memilih-milih sayuran. ”Dal, Ibu sih sudah menebak kalau pagi ini kamu pasti minta jatah sama Ibu.” Kata Bu Milah. ”Koq Ibu tahu..?.” Tanyaku dari balik dasternya. ”Kamu semalam denger kan kalau cucu Ibu mau datang. Kasihan deh kamu Dal, bakal nganggur beberapa hari, hi.., hi.., hi..,” Jawab Bu Milah sambil tertawa mengikik membayangkan penderitaanku nanti. ”Iya Bu, nasib-nasib.., ” Sesalku. Bu Limah kembali tertawa mendengar ratapanku itu. Sambil terus menciumi pantat Bu Limah, kuminta dia melebarkan kedua kakinya agar mengangkang, lalu ku geser tubuhku semakin kedalam dan ku balikan badanku dengan wajah menghadap keatas persis di bawah memek Bu Limah. Memek Bu Limah yang berbulu tebal itu lalu ku ciumi dan ku jilati, lubang memeknya ku masuki dengan jari tanganku sambil ku putar-putar di dalamnya. Bu Milah pun mengimbangi dengan menggoyang-goyangkan dan menekan-nekankan pantatnya, sepertinya gairah Bu Milah pun mulai naik. ”Dal berhenti sebentar, Dal” Pintanya. Dan setelah aku menghentikan kegiatanku, dengan masih tetap berdiri di tariknya kursi makan di sebelahku lalu diangkatnya satu kakinya dan di letakan di atas kursi, dengan posisi seperti itu memungkinkan aku semakin bebas menjelajahi memeknya. Memek Bu Limah pun kembali ku jelajahi dengan rakus. Tak lama berselang, kurasakan tubuh Bu Limah yang kini setengah berbaring dengan kepala menggeletak di atas meja, mengejang, satu tangannya menekan kepalaku membuatnya tersuruk kian dalam ke memeknya disertai dengan lenguhan panjang. Setelah itu perlahan-lahan gerakan tubuh Bi Limah pun melemah, kemudian terhenti, hanya dengus nafasnya saja terdengar masih cepat. Seiring dengan melemahnya gerakan Bu Limah, aku pun menghentikan permainan ku pada memek Bu Limah. Tanganku kini berpindah meremasi buah dada Bu Limah yang menggantung bergoyang-goyang karena kepala Bu Milah masih tergeletak di atas meja dan tubuhnya menjadi doyong ke depan. Mulutku ikut menyerbu, buah dada Bu Milah dengan rakus ku ciumi, ku hisapi dan kuremas-remas. Setelah merasa pulih, Bu Milah lalu bangkit, dan akupun kemudian duduk di atas kursi. Bu Milah lalu memelukku dari arah depan hingga kedua teteknya yang empuk menghimpitku karena saat itu aku masih duduk di kursi. Bu Limah menciumi kepalaku lalu ciumannya turun ke wajah. Aku dan Limah saling berpagutan dan bertukar lidah. Bu Limah Lalu jongkok, di tariknya celana pendekku hingga kontolko yang sudah keras itu mengacung. Dipermainkannya kontolku dengan mengocoknya lalu dimasukannya ke dalam mulutnya sambil di hisap-hisapnya. Aku dan Bu Limah menuju ke menu utama permainan, dengan menyingsingkan dasternya, Bu Milah lalu membaringkan tubuhnya diatas meja dengan satu kaki tetap menginjak lantai sedang yang satunya di angkat melintang sejajar tepian meja, menampilkan pemandangan erotis pada memeknya. Terlihat memeknya sedikit mendongak. Segera kuarahkan kontolku ke belahan memek Bu Limah, kemudian ku dorong hingga amblas dan ku tarik lagi dengan lebih cepat. Tubuh Bu Milah terhempas-hempas terdorong oleh hentakanku, untung saja meja makan yang di jadikan tumpuan tubuh Bu Limah kuat, itupun sesekali beradu juga dengan dinding hingga menimbulkan suara berdegup. Aku dan Bu Limah lalu berganti posisi dengan berbaring di lantai dapur. Bu Limah memiringkan tubuhnya, aku yang sudah berjongkok di depannya segera mengangkat dan menahannya dengan pandak satu kaki Bu Limah hingga terpentang, lalu kuarahkan kontolku ke memek Bu Limah yang tampak merekah itu dan ku tusukan hingga dasar memek Bu Limah. Ketika kurasakan saat-saat puncak sudah dekat, ku setubuhi Bu Limah dengan meniindihnya dari atas, mulutku menciumi buah dada Bu Limah dan kedua kaki Bu Limah melingkar di pinggangku. Setelah beberapa kali hentakan keras, a khirnya aku klimaks, spermaku tumpah di dalam memek Bu Limah. Aku dan Bu Limah berpelukan erat dengan bibir saling berpagutan, aku dan Bu Limah mengahiri pergulatan dengan puas. Setelah itu aku dan Bu Limah segera bangkit karena khawatir kalau-kalau cucu Bu Limah datang, dan benar saja tak lama setelah aku tidur-tiduran di kamarku terdengar cucu-cucu Bu Limah datang. Ternyata cucu Bu Limah tinggal lama karena sekolahnya sedang libur panjang, tinggal aku yang sengsara menahan gairah sama Bu Limah yang tidak dapat tersalurkan. Akhirnya aku tak tahan lagi, suatu sore, ketika Bu Limah hendak mandi dan cucunya sedang main di depan, ku hentikan langkah Bu Limah di depan kamarku dengan berpura-pura ngobrol aku utarakan hasratku pada Bu Milah. ”Bu, saya sudah nggak tahan lagi nih..,” Rengekku pelan pada Bu Limah. ”Sabar dong Dal, kamu kan tahu sendiri ada cucuku, Ibu juga sama, sudah kepengen, tapi ya gimana.” Jawab Bu Limah. ”Tuh Ibu juga sudah kepengen kan, ayolah Bu, sebentar saja.” Desakku. ”Iya sih, tapi nggak ada kesempatannya, cucu Ibu itu lho, maunya sama Ibu terus..” ”Bu, gimana kalau nanti malam, setelah cucu Ibu tidur Ibu pura-pura saja sakit perut, atau setelah semua tidur Ibu nanti ke sini.” ”Terus kalau pas kita lagi begitu ada yang ke kamar mandi gimana?” Kata Bu Limah Khawatir. ”Kitakan begituannya tidak di kamar mandi.” ”Habis dimana?, di kamarmu?” Tanya Bu Limah lagi. ”Ya nggak lah itu sih resikonya sama, disitu aja tuh, tempatnya kan gelap, orang nggak akan melihat kita, lagian kalau ada orang rumah yang keluar kita bisa segera tahu.” Kataku sambil menunjuk tempat dekat pohon belimbing di depan gudang yang kalau malam gelap gulita. ”Ya udah deh kalau gitu, nanti malam ibu coba kesini, sudah ya nanti ada melihat.” Jawab Bu Milah setuju. Saat Bu Limah berlalu, setelah melihat keadaan di dalam rumah Bu Limah sepi, aku sempatkan meremas bongkahan pantatnya. Bu Limah hanya merintih pelan sambil terus berjalan ke kamar mandi. Untuk semakin mematangkan rencana, dari sehabis isya aku berpura-pura tidur dan lampu kamarku pun ku matikan. Menjelang tengah malam sekitar jam sebelas ku dengar pintu belakang rumah Bu Limah di buka, segera kuintip dari celah jendela, seperti yang ku harapkan, terlihat memang Bu Milah yang keluar. Segera aku bangun dan keluar. Tanpa mengeluarkan kata, setelah menutup kembali pintu rumahnya dan melihatku keluar dari kamar, Bu Milah langsung menuju tempat yang telah di rencanakan, aku menyusulnya delangkah hati-hati. Setelah berdekatan, aku dan Bu Limah langsung saling berpelukan sambil berciuman dengan panas. Bibirku dan bibir Bu Limah saling pagut dengan liar dan penuh nafsu untuk melepaskannya yang selama ini sama-sama di tahan. Tanganku dan tangan Bu Limah sama sama sibuk saling menggerayangi. Ku selusupkan tanganku ke balik daster Bu Limah hingga bagian bawah daster Bu Milah ikut terangkat ketika tanganku mulai ku remaskan ke belahan pantatnya lalu berpindah ke depan mengobel memeknya yang ternyata tidak bercelana dalam. Bulu jembutnya yang lebat ku permainkan dulu dengan menarik-nariknya dengan pelan sebelum menjamah memeknya. Memek Bu Limah yang tembam itu lalu kepermainkan, itilnya kucubit-cubit halus, jariku lalu ku masukan ke belahan memek Bu limah dan kuputar- putar di dalamnya. Sedangkan tangan Bu limah segera menyongsong kontolku yang sudah tegang di kocok-kocoknya perlahan batang kontolku seperti sedang mengurut, kemudian berpindah meremas buah zakarku. Karena situasinya tidak begitu begitu kondusif aku dan Bu Limah tidak berlama-lama melakukan cumbuan, segera saja aku dan Bu limah bersetubuh. Dengan mencoba tetap waspada kalau-kalau ada orang rumah yang keluar. Tubuh Bu Limah berdiri menyender di dinding dengan ujung daster bagian bawah di tariknya ke atas, satu kakinya naikan ke atas dan ku tahan dengan tanganku, tubuhku menghimpit tubuh Bu Limah ke dinding dan setelah dirasa posisinya pas mulai ku hujamkan kontolku ke memek Bu Milah. Biarpun dalam keadaan yang tidak begitu leluasa, aku dan Bu Limah saling bergelut dengan liar. Aku dan Bu Limah sama-sama penuh gairah dalam persetubuhan yang kami lakukan. Nafasku dan nafas Bu Limah saling memburu. Dengan tetap menusuk-nusukan kontolku tubuh Bu Limah sedikit ku angkat dengan tangan ku yang sebelumnya meremasa-remas bongkahan pantat Bu Limah. Aku dan Bu Limah terus bergerak untuk saling berbagi kenikmatan dengan mulut yang tanpa mengeluarkan suara angkat dan kutahan. Dengan cara seperti itu ternyata aku merasakan sensasi bersetubuh yang lain, yang tak kalah nikmat nya dengan persetubuhan biasa. Aku dan Bu Milah menjadi lebih panas dan penuh gairah untuk segera menuntaskan permainan penuh nafsu ini. Mukaku ku labuhkan di tengah-tengah payudara Bu Limah setelah Bu Limah membuka kancing daster nya, lalu ku permainkan buah dada Bu Limah dengan mulutku dengan menciumi dan menghisapinya dan pada putingnya mulut ku menyosot seperti sedang menyusu membuat Bu Limah meliuk-liuk penuk nikmat. Dan Akhinya dengan tanpa merubah posisi kami yang tetap berdiri aku dan Bu Limah sampai ke ujung klimaks, tubuhku dan tubuh Bu Limah bergelut kian rapat, pantat Bu Limah menggeol-geol tak beraturan dengan semakin liar dan ku hujamankan kontolku semakin kencang sedangkan bibirku dan bibir Bu Limah terus berpagutan dengan ganasnya saling melumat dan bertukar lidah, hingga pada akhirnya tubuhku dan tubuh Bu Limah sama-sama mengejang menahan kenikmatan yang tiada tara itu, spermaku pun tumpah memenuhi rongga-rongga memek Bu Limah. Tubuh Bu Limah setengah ku gendong saat itu dengan kedua tanganku mencengkram pantat Bu Limah sekaligus menahan tubuh Bu Milah. Aku dan Bu Limah sama-sama terdiam dengan tubuh tetap berpelukan menikmati sisa-sisa gairah dan nafas yang saling menderu. ”Ternyata enak juga ya Dal bersetubuh begini.” Bu Limah berbisik pelan di telingaku. ”Iya Bu.” Jawabku singkat. Kontolku yang mulai menciut pun terlepas dengan sendirinya ketika ku renggangkan tubuhku untuk memberi ruang kepada Bu Limah. ”Besok malam gimana Bu?” Tanyaku. ”Gimanan besok aja deh Dal, kita cari cara yang lain, udah yah Ibu mau masuk” Jawab Bu Limah. ”Sebentar Bu..,” Cegahku sambil membuka lagi belahan daster bagian dada Bu Limah yang belum sempat di kancingkan lalu ku ciumi lagi buah dada Bu Limah yang besar itu seperti tak ada bosannya. ”Iihh.., kamu ini nggak ada puasnya ya..,”. Sahut Bu Limah manja. Tak berapa lama sosoran ku kusudahi, dan Bu Limah lalu berjalan menuju pintu aku mengikutinya dengan memeluknya dari belakang, sambil berjalan ku ciumi tengkuk Bu Limah dan tanganku ku meremas-remas payudaranya. Setelah meremas kontolku Bu Limah pun masuk ke dalam rumah. Hubungan persetubuhanku dengan Bu Limah terus terjadi dan kian lama ku rasakan kian hot saja hingga kalau tidak halangan bisa tiap hari aku dan Bu Limah bersetubuh dengan gaya yang liar. Pergumulan penuh nafsuku dengan Bu Limah itu terus berlangsung dengan aman sampai aku lulus dan diwisuda dan berlanjut saat aku mulai kerja karena aku tetap kost/tinggal di rumah Bu Limah. Bahkan hingga akhirnya aku menikah dan pindah rumah pun sesekali aku tetap menyambangi Bu Limah untuk bercinta dengan Bu Limah, entah kenapa aku tak pernah bosan untuk menyetubuhi Bu Limah, dan sebaliknya Bu Limah pun dengan menggebu-gebu tetap melayaniku bersenggama.

Read more...

Tanda-tanda Cewek Pengen ML

da puluhan cara bagi perempuan untuk mengatakan mereka tertarik dengan lelaki dan berharap untuk dapat bercinta. Tapi tahukah kamu (lelaki-red) apa saja sinyal itu? Kadang lelaki suka memaksakan kehendak untuk mengajak perempuan tidur, tapi mereka tidak efektif sama sekali karena tidak membaca sinyal yang diberikan. Padahal, itu amatlah mudah untuk dibaca tetapi bisa juga menjadi amat rumit. Nah sekarang kamu harus belajar untuk lebih mengenal dia (perempuan-red).
Sinyal seks ini harus dapat dibedakan tergantung pada situasi dan kondisi yang berlangsung, sebagai individual, dia dapat saja memberikan sebuah sinyal, tapi mungkin itu hanya karena dia tertarik dan belum mengindikasikan dia mau kamu ajak tidur. Misalnya yang umum terjadi pada dia di sebuah club malam, cafe atau diskotik terlihat bahwa mereka memberikan sinyal lebih awal, tapi ternyata semakin malam dengan atmosfer suasana yang semakin berbeda sinyal mereka menjadi tidak jelas.
Hal ini amat berbeda dengan membaca bahasa tubuh kaum perempuan, dan aku tidak pernah percaya dengan tulisan orang lain mengenai “Bahasa Tubuh Wanita”, karena tidak ada cara yang pasti benar. Perempuan kadang melakukan proyeksi tubuh secara sadar, atau bahkan mereka tidak sadar dengan apa yang tubuh mereka “katakan”.
Perempuan kadang memberikan tanda ketertarikannya dan sebenarnya memang ia amat tertarik, tubuhnya kemudian memproyeksikan hal itu secara tidak sadar, tapi sebenarnya itu hanya keinginan saja sementara secara sadar ia menolaknya karena ia sudah menikah. Jadi sulit kan membacanya??
Ini sebenarnya rahasia besar, jarang sekali perempuan yang mau terbuka untuk hal ini. Untuk membaca sinyal seks dengan benar diperlukan kesabaran dan kejujuran. Banyak lelaki yang terlalu “overreact” pada sinyal kecil, yang sebenarnya itu karena keinginan/nafsu lelaki saja padahal sinyalnya tidak ada disitu. Saranku, baca itu dengan santai dan lembut. Jika sinyal mereka lemah kamu harus menyeimbangkannya sampai sinyal itu menguat.
Sebelum kamu lebih jauh meng-eksplorasi progress dari sinyal-sinyal itu, kamu harus tahu dasarnya. Untuk lelaki kadang sinyal dari dia (perempuan) yang paling sederhana sudah amat menantang (dasar lelaki…). Tapi mereka takut ditolak (dasar lelaki lagi… ). Nah sekarang berterimakasihlah sama aku. Ini dasar-dasarnya yang harus kamu hafalkan dan pelajari.
Memainkan benda-benda di sekitarnya atau mengelus-elusnya
Perhatikan kecepatannya, kalau dia memainkan itu dengan lembut berarti dia ingin berkata “usap aku..” Sebaliknya kalau cepat dan tergesa-gesa tandanya dia bosan dan ingin kamu segera menjauh.. (nanti dilempar lho… )
Mengusap dan Mengelus Tubuh Sendiri
Sinyal ini bisa menipu tapi bisa juga amat pasti, kadang ini berarti “Aku ingin kamu usap… ” Bisa juga dengan mengusap beberapa bagian tubuhnya dia ingin mengajak kamu melihat bagian tubuhnya yang amat dia banggakan dan menjadi aset berharga bagi sex appeal-nya
Memainkan Rambutnya
Indikasi bahwa dia memiliki rambut yang sehat dan secara esensial dia ingin berkata “lihat aku. Aku sehat dan percaya diri..” jadi pujilah, kemudian kalau dia menyibak rambutnya ke samping atau mengangkat kedua tangannya untuk merapikan rambutnya ke belakang bisa jadi dia mau bilang “usap dan ciumlah leherku.. ” Perhatikan baik-baik.
Mengelus dan Mengusap Lehernya
Salah satu bagian tubuh paling sensitif bagi perempuan adalah leher. Dan semua lelaki (yang normal..) biasanya amat suka mengusap leher perempuan dengan hidungnya sambil mengendus aromanya. Jadi ini artinya “rasakan kehalusan leherku… “
Menunjuk Dengan Dengkul
Ini adalah sinyal tentang ketertarikan dan fokus. Dengan menyilangkan kaki dan menunjuk ujung dengkul ke hadapan seorang lelaki, berarti dia tertarik dengannya dan seakan dia ingin membuat ruang sendiri dengan lelaki tersebut. Yang ingin dikatakannya “Kamu adalah orang yang menarik.. dan aku fokus dengan kamu.. “, Tapi kalau dengkul dan ujung kaki menunjuk ke kamu berarti dia melindungi dirinya dan tidak ingin kamu ganggu.
Vagina Gesture
Jika kamu melihat perempuan yang meyilangkan tangannya di sekitar vagina pada saat dia memakai celana jeans atau kostum lain, ini adalah secara sadar dia membuat bingkai diantara vaginanya dan berarti dia ingin membuat kamu “terangsang”. Yang juga berarti dia ingin berkata, “Ini adalah bagian tubuhku yang aku ingin kamu perhatikan dan terbuka untuk orang yang tepat!” Jadi ini adalah sinyal percaya diri yang kuat dan ingin menguasai serta amat agresif di ranjang. Buktikan!
Dasar-dasar di atas menunjukan ketertarikan dan masih ingin saling mengenal lebih dekat. Untuk yang sudah berumah tangga atau berpasangan mungkin dasar-dasar tersebut tidak terlihat jelas, tetapi kadang kala diperlihatkan oleh perempuan secara tidak sadar. Jadi bagi kamu yang ingin berkencan dasar-dasar di atas perlu kamu pelajari.
Menggigit gigit bibir bawah
Isyarat ini biasanya ditujukan pada lawan jenisnya sebagai ungkapan isyarat minat untuk bercinta dan ketertarikan hasrat bercinta dengan pria dihadapannya yang diminati.

Read more...

Kisah Nyata Seorang Dokter bersama Tiga Pasien Perempuan (Ada Apa Gerangan?)

Kehidupan kita semasa kecil dulu amat sangat berbeda dengan saat ini. Pergaulan, sumber hiburan, dan pelajaran sekolah zaman kita dulu mungkin dikatakan “sangat tertinggal” dibandingkan anak-anak zaman sekarang.
Dulu, saat kita belum pulang ke rumah sampai sore hari, orang tua kita mesti sudah mencari anaknya dengan cemas ke mana-mana. Bahkan sampai ada yang membawa sapu kecil untuk menghukum anaknya yang terlambat pulang tanpa izin. Tapi saat ini, pemandangan tersebut seakan jarang kita temui. Banyak orang tua membiarkan anak-anaknya bebas bermain di mana pun dan kapan pun tanpa aturan, dengan alasan untuk kebebasan si anak dan memperluas pergaulan anak. Pada usia dini pun, anak-anak bebas bergaul dan meraup informasi dari teman-temannya tanpa bisa memilah-milih, karena pergaulan mereka memang dengan komunitas yang sedang sama-sama — diistilahkan — “mencari jati diri”.
Bagaimana hasilnya? Informasi dari internet, gadget, dan yang lainnya ditelan mentah-mentah oleh si anak, tanpa bisa membagi “ini buruk” dan “ini baik”.
Memang sunnatullah bahwa zaman ke zaman semakin rusak, seperti yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
مَا مِنْ عَامٍ إِلَّا الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ حَتَّى تَلْقَوْا رَبَّكُمْ
“Tidak ada satu masa (yang datang), kecuali masa setelahnya itu lebih buruk darinya, sampai kalian menjumpai Rabb kalian.” (HR. At-Tirmidzi, no. 2132)
Pada kesempatan ini, saya ingin menceritakan beberapa kisah nyata yang saya temui. Semoga dapat diambil faedahnya dan menjadi penyemangat kita untuk mendidik anak-anak kita dengan dipandu Al-Quran dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang tak lekang dirongrong zaman.

# Perempuan ke-1
(P: pasien, D: dokter)
Seorang pemudi usia 15 tahun datang ke klinik dengan diantar oleh seorang pemuda seusianya.
P: (dengan muka ragu-ragu) “Dok, saya terlambat datang bulan.”
D: (melihat data pasien di kertas rekam medis: usia 15 tahun) “Oh, berapa hari?”
P: “Hmm … sekitar 2 mingguan, Dok. Enggak apa-apa itu, Dok?”
D: “Coba saya periksa dulu ya.” (dokter memeriksa pasien)
Beberapa menit kemudian.
D: “Silakan duduk, Dik. Biasa itu, Dik. Masih ABG soalnya, jadi hormon menstruasi belum stabil.”
P: “Hmm … kalo tes urin bisa enggak, Dok?”
D: “Loh, kenapa tes urin? Sudah menikah, belum?”
P: “Belum sih, Dok.”
D: “Ya sudah, ndak perlu. Tes urin ‘kan buat mengetahui hamil atau tidak, kecuali kamu berbuat ‘yang enggak-enggak’. Nih resepnya, minta di depan ya!”
Pasien keluar, berbincang dengan si pemuda. Kemudian masuk lagi ke ruang praktik.
P: “Dok, saya ingin tes urin.”
D: (menghela nafas) “Ya, boleh. Silakan minta sama karyawan saya tesnya.”
Beberapa menit kemudian.
P: “Ini, Dok. Hasilnya.”
D: “Garis 1, negatif.”
P: (tersenyum) “Terima kasih, Dok.”
Si pemudi keluar, berbincang, dan tertawa bersama si pemuda yang mengantarnya. Puaskah mereka dengan hasil urin tadi? Allahu a’lam.

# Perempuan ke-2
ABG (wanita) usia 18 tahun datang berobat sendirian.
D: “Silakan duduk, Dik. Ada keluhan apa?”
P: “Hmm … saya kalau kencing kok sakit, Dok? Terus, kok kayak ada cairannya? Kayak nanah gitu.”
D: (mengernyitkan dahi) “Ada nanahnya? Keputihan juga kayak gitu?” (mencoba meyakinkan pasien)
P: “Iya, Dok. Ada nanahnya.”
D: “Yuk, saya periksa.”
Dokter memeriksa pasien dengan teliti, khususnya pada keluhan utamanya.
D: “Sudah selesai. Duduk dulu, Dik. Hmm … maaf, Dik. Apa kamu pernah berhubungan sama laki-laki sebelumnya?”
P: (dengan wajah polos) “Iya, Dok.”
D: “Kapan?”
P: “Kira-kira sepuluh hari yang lalu.”
D: “Ya Allah … kok kamu mau sih, Dik?” (geleng-geleng kepala)
P: “Terus, kata pacar saya, ‘Kamu kena sipilis itu. Cepat berobat! Saya juga kena itu kata dokter di sini.'”
D: “Loh, pacarnya di mana sih?”
P: “Di Kalimantan, diusir orang tuanya karena enggak mau kuliah.”
D: “Aduh, Dik … Dik …. Kalau pacarmu terkena penyakit itu, berarti pacarmu itu pernah berhubungan sama wanita yang lain juga. Biasanya yang kena begituan PSK loh. Terus, apa enggak takut, Dik? Itu dosa besar loh, zina! Ini saya kasih obat, nanti kontrol lagi ya. Dan ingat, jangan melakukan hal itu lagi ya.”
P: (mengangguk-angguk)
Dua bulan kemudian si ABG datang lagi dengan seragam SMU-nya.
P: “Dok, hmm … kencing saya sakit lagi.”
D: “Loh, kok bisa? Kamu melakukan ‘itu’ lagi?”
P: (mengangguk-angguk) “Dan sekarang sakit sekali, Dok.”
D: “Ya Allah … kenapa sih, Dik? ‘Kan kemarin saya sudah memperingatkan, itu penyakit berbahaya loh, nanti bisa mengakibatkan kemandulan. Mau tanggung jawab enggak tuh nanti pacarmu? Kalau memang cinta sekali, nikah aja sekarang!”
P: “Pacar saya sudah janji, nanti kalau saya sudah lulus. Orang tua saya juga sudah mengizinkan.”
D: (geleng-geleng kepala) “Lah, walaupun sudah direstui, tetap enggak boleh ‘begitu’ loh, Dik. Ini parah sekali loh infeksinya. Ya udah, ini saya obati. Tapi kalau tetap enggak ada perubahan, saya sarankan ke dokter kulit dan kelamin langsung. Ingat-ingat loh, Dik, jangan terbujuk rayuan si pacar, tapi ingat-ingat itu dosa dan bisa berdampak buruk sama kesuburan. Sama masa depan kalian berdua juga insya Allah.”
Si ABG terdiam dengan raut wajah biasa, sepertinya cintanya sama si pacar memang mengalahkan argumen bu dokter.

# Perempuan ke-3
ABG usia 18 tahun datang didampingi ibunya.
Ibu: “Dok, ini anak saya lagi kerja di Jakarta, terus pulang karena sakit. Begini, Dok. Perutnya kok kelihatan besar, ya? Terus katanya kok ada yang gerak-gerak gitu. Anaknya jadi lemas, badannya enggak enak.”
D: “Hmm … haid terakhir kapan sih, Dik?”
P: “Hmm … kapan, ya? Lupa.”
D: “Silakan naik ke tempat periksa.”
Beberapa menit kemudian setelah selesai pemeriksaan
D: “Punya pacar enggak sih, Dik?”
P: “Punya.”
Ibu: “Pacarnya juga kerja di Jakarta, Dok.”
D: “Oh … ini bayi, Bu. Yang gerak-gerak itu bayi.”
Ibu: “Ya Allah …. Bayi?”
Ibu: “Kamu hamil?” (sambil mencolek anak perempuannya. Si ibu masih kelihatan tidak percaya)
P: (diam, kelihatan bingung)
D: “Sama siapa sih, Dik? Sama pacarnya itu?”
P: (mengangguk-angguk)
P: “Ya udah, ini saya kasih vitamin aja ya. Silakan tebus di depan.”
Sambil keluar dari kamar periksa, si ibu masih terus mencolek anaknya, “Kamu hamil? Kamu hamil?”

Subhanallah … miris sekali, bukan?
Remaja tidak kenal konsep pembuahan, apalagi mengenali bahwa mereka saat itu dalam keadaan hamil. Apakah mereka juga tidak paham bahwa perbuatan yang mereka lakukan adalah dosa besar? Dosa besar! Allahul musta’an.
Ini adalah PR besar kita sebagai orang tua, sebagaimana yang diperintahkan Allah,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلآئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادُُ لاَّيَعْصُونَ اللهَ مَآأَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَايُؤْمَرُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
Kemudian sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanyai tentang kepemimpinannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim; hadits riwayat Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu)
Semoga Allah melindungi anak-anak kita dari propaganda “kebebasan” yang kebablasan. Sedari dini kita tanamkan ilmu agama yang benar sesuai petunjuk Al-Quran dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Saring dan bimbing mereka dalam menerima informasi dari berbagai media. Awasi selalu dengan siapa mereka bergaul, terutama anak-anak kita yang mulai menginjak usia remaja.
Kelak, kita akan berdiri di hadapan Allah untuk mempertanggungjawabkan didikan kita terhadap mereka.
Ya Allah, mudahkan kami pada hari hisab nanti. Bimbinglah kami dalam mendidik putra-putri kami dan mohon ampuni kami jika kami salah dalam mendidik mereka.
Semoga kelak kita dikumpulkan di surga bersama keluarga yang kita sayangi. Amin ….
**

Read more...