This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday, 7 March 2016

Erangan Iffa Mahasiswi Berjilbab Perawan

Erangan Iffa Mahasiswi Berjilbab Perawan


Saat itu aku sudah bekerja di sebuah LSM di kota B. Saat itu kantor kami menerima beberapa teman untuk magang dari sebuah univeritas islam negeri yang cukup ternama. Saat itu aku diminta untuk memberikan materi magang. Saat sedang memberikan materi aku melihat ada mahasiswi yang selalu tersenyum kepadaku. Tidak lama kemudia kamipun berkenalan. Namanya Iffa, dia mahasiswi tingkat 4, orangnya cukup manis meski tidak begitu tinggi dan juga bekerja di sebuah LSM anak Singkat cerita aku mengajaknya untuk terlibat beberapa proyek di kantor kami. Akhirnya selain dia terlibat dalam magang, Iffa juga terlibat di beberapa proyek yang sedang aku kerjakan. Kedekatan kami waktu cukup intim, bahkan kami sempat salin mencuri pandang beberapa kali dan berkirim SMS. Pekerjaan yang selalu membuat kami dekat saat itu adalah pada saat hendak melakukan pemantauan untuk pemilihan presiden secara langsung yang pertama kali. Saat itu aku sering mengantarnya ke tempat kos, karena pekerjaan tersebut menyita waktu hingga malam hari. Pada suatu malam, saat itu kami hanya berdua di kantor menyelesaikan beberapa persiapan untuk penyelenggaraan simulasi pemilu. Aku berkata ”fa dah malam nih, mau makan malam dulu nggak?” ”Mau mas” katanya. ”kita beli sate yuk, kamu tunggu sini, nanti aku pesankan yaa” lanjutku lagi ”baik mas” katanya. Saat itu aku bergegas pergi untuk membeli sate yang letaknya tidak jauh dari kantor. Dan saat kembali ke kantor, aku mencarinya karena kantor tidak terkunci dan kulihat di ruang rapat tidak ada siapapun. Aku pun menyiapkan piring dan minuman untuk kami berdua. ”Mas Farid sudah pulang toh” dia tiba-tiba keluar dari kamar mandi. ”iya nih, makan yuk” lanjutku. Saat itu, untuk pertama kalinya aku menatapnya lembut dan saat itu aku merasa bahwa aku ingin menikmati tubuhnya. Aku pun langsung memegang tangannya ”fa, aku pengen menikmati tubuhmu” kataku ”jangan mas” dia menolakku. Saat itu yang terpikir olehku adalah bagaimana menikmati tubuhnya, aku pun segera mendekap tubuhnya dan ”sudah kamu jangan melawan fa, nikmati aja” kataku ”jangggan maas” katanya memohon padaku. Saat itu aku sudah tidak peduli dengan permohonannya. Saat itu aku langsung memegang kedua lengan bagian atas Iffa dengan cepat mulai membuka kancing-kancing depan baju terusan yang dikenakan Iffa. Badan Iffa hanya bisa menggeliat-geliat, “Jangan…, jangan lakukan itu!, stoooppp…, stoopppp”, akan tetapi Aku tetap melanjutkan aksiku. Sebentar saja baju bagian depan Iffa telah terbuka, sehingga kelihatan dadanya yang kecil mungil itu ditutupi dengan BH yang berwarna putih bergerak naik turun mengikuti irama nafasnya. Perutnya yang rata dan mulus itu terlihat sangat mulus dan merangsang. Tangan kanan Aku bergerak ke belakang badan Iffa dan membuka pengait BH Iffa. Kemudian Aku menarik ke atas BH Iffa dan…, sekarang terpampang kedua buah dada Iffa yang kecil mungil sangat mulus dengan putingnya yang coklat muda agak tegang naik turun dengan cepat karena nafas Iffa yang tidak teratur. “Oooohh…, ooohh…, jaanggaannn…, jaannnggaann!”. Aku mulai mencium belakang telinga Iffa dan lidahnya bermain-main di dalam kuping Iffa. Hal ini menimbulkan perasaan yang sangat geli, yang menyebabkan badan Iffa menggeliat-geliat dan tak terasa Iffa mulai terangsang juga oleh permainanku ini. Aku sengaja tidak melepas jilbabnya, karena aku ingin melihatnya telanjang dengan jilbab yang masih terpakai di kepalanya Mulutku berpindah dan melumat bibirnya dengan ganas, badan Iffa yang tadinya tegang mulai agak melemas, kepala Iffa tertengadah ke atas dan badan bagian atasnya yang terlanjang melengkung ke depan, ke arahku, payudaranya yang kecil mungil tapi bulat kencang itu, seakan-akan menantangku Aku langsung bereaksi, tangan kananku memegangi bagian bawah payudara Iffa, mulutnya menciumi dan mengisap-isap kedua puting itu secara bergantian. Mulanya buah dada Iffa yang sebelah kanan menjadi sasaran mulutku. Buah dada Iffa yang kecil mungil itu hampir masuk semuanya ke dalam mulutku, Aku mulai mengisap-isapnya dengan lahap. Terasa sesak napas Iffa menerima permainanku yang lihai itu. Badan Iffa terasa makin lemas dan dari mulutnya terus terdengar erangan, “Sssshh…, ssssshh…, aahh…, aahh…, ssshh…, sssshh…, jangaann…, diiteeruussiinn”, mulut Aku terus berpindah-pindah dari buah dada yang kiri, ke yang kanan, mengisap-isap dan mejilat-jilat kedua puting buah dada Iffa secara bergantian selama kurang lebih lima menit. Badannya benar-benar telah lemas menerima perlakuanku ini. Aku melihat matanya terpejam pasrah dan kedua putingnya telah benar-benar mengeras. Dalam keadaan terlena itu tiba-tiba badan Iffa tersentak, karena dia merasakan tanganku mulai mengelus-elus pahanya yang terbuka karena rok panjangnya telah terangkat sampai pangkal pahanya. Iffa mencoba menggeliat, badan dan kedua kakinya digerak-gerakkan untuk mencoba menghindari tanganku tersebut beroperasi di pahanya, akan tetapi karena badan dan kedua tangannya terkunci olehku, maka dia tidak bisa berbuat apa-apa, yang hanya dapat dilakukan oleh Iffa adalah hanya mengerang, “Jaanngaannnn…, jaannngggannn…, diitteeerruusiin”, akan tetapi suaranya semakin lemah saja. Melihat kondisi Iffa seperti itu, Aku yang telah berpengalaman, yakin bahwa gadis ayu ini telah berada dalam genggamanku. Aktivitas tanganku makin ditingkatkan, terus bermain-main di paha Iffa yang mulus itu dan secara perlahan-lahan merambat ke atas dan jariku menyentuh bibir kemaluannya. Segera badan Iffa tersentak dan, “aahh…, jaannggaan!”, mula-mula hanya ujung jari telunjuk Aku yang mengelus-elus bibir kemaluan Iffa yang tertutup CD, akan tetapi tak lama kemudian tangan kananku menarik CD Iffa dan memaksanya lepas dari pantatnya dan meluncur keluar di antara kedua kaki Iffa. Iffa tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghindari perbuatanku ini. Sekarang Iffa dalam posisi duduk di atas meja dengan tidak memakai CD dan kedua buah dadanya terbuka karena BH-nya telah terangkat ke atas. Muka Iffa yang ayu terlihat merah merona dengan matanya yang terpejam sayu, sedangkan giginya terlihat menggigit bibir bawahnya yang bergetar. Tampa menyia-nyiakan waktu yang ada, Aku, dengan tetap mengunci kedua tangan Iffa, tangan kananku mulai membuka kancing dan retsliting celanaku, setelah itu dia melepaskan celana yang dikenakannya sekalian dengan CD-ku. Pada saat CD-ku terlepas, maka senjataku yang telah tegang sejak tadi itu seakan-akan terlonjak bebas mengangguk-angguk dengan perkasa. Aku agak merenggangkan badannya, maka terlihat oleh Iffa benda yang sedang mengangguk-angguk itu, badan Iffa tiba-tiba menjadi tegang dan mukanya menjadi pucat, kedua matanya terbelalak melihat benda yang terletak diantara kedua pahaku. Dari mulutnya aku mendengar jeritan tertahan, “Iiihh”, disertai badannya yang merinding. Aku menatap muka Iffa yang sedang terpesona dengan mata terbelalak dan mulut setengah terbuka itu, “Kau Cantik sekali Iffa…”, gumam Aku mengagumi kecantikan Iffa. Kemudian dengan lembut Aku menarik tubuh Iffa yang lembut itu, sampai terduduk di pinggir meja dan sekarang Aku berdiri menghadap langsung ke arah Iffa. Sambil memegang kedua paha Iffa dan merentangkannya lebar-lebar, Aku membenamkan kepalaku di antara kedua paha Iffa. Mulut dan lidahku menjilat-jilat penuh nafsu di sekitar kemaluan Iffa yang yang masih rapat, tertutup rambut halus itu. Iffa hanya bisa memejamkan mata dan berteriak “Ooohh…, nikmatnya…, ooohh!”, sampai-sampai tubuhnya bergerak menggelinjang-gelinjang kegelian. “Ooooohh…, hhmm!”, terdengar rintihan halus, memelas keluar dari mulutnya. “Mass…, aku tak tahan lagi…!”, Iffa memelas sambil menggigit bibir. Tanganku yang melingkari kedua pantat Iffa, kini dijulurkan ke atas, menjalar melalui perut ke arah dada dan mengelus-elus serta meremas-remas kedua payudara Iffa dengan sangat bernafsu. Menghadapi serangan bertubi-tubi yang dilancarkan olehku ini, Iffa benar-benar sangat kewalahan dan kemaluannya telah sangat basah kuyup. “Maasss…, aakkhh…, aakkkhh!”, Iffa mengerang halus, kedua pahanya yang jenjang mulus menjepit kepalaku untuk melampiaskan derita birahi yang menyerangnya, dijambaknya rambutku keras-keras. Aku melepaskan diri, kemudian bangkit berdiri di depan Iffa yang masih terduduk di tepi meja, aku menarik Iffa dari atas meja dan kemudian Aku gantian bersandar pada tepi meja dan kedua tangannya menekan bahu Iffa ke bawah, sehingga sekarang posisi Iffa berjongkok di antara kedua kakiku dan kepalanya tepat sejajar dengan bagian bawah perutnya. Iffa sudah tahu apa yang diinginkan olehku, namun tanpa sempat berpikir lagi, tanganku telah meraih belakang kepala Iffa dan dibawa mendekati kejantananku. Tanpa mendapat perlawanan yang berarti dari Iffa, kepala penisku telah terjepit di antara kedua bibir mungil Iffa, yang dengan terpaksa dicobanya dan dikulum alat vitalku ke dalam mulutnya. Ku lihat Iffa bekerja keras, menghisap, mengulum serta mempermainkan batang itu keluar masuk ke dalam mulutnya. Rasanya sangat seksi melihat gadis yang sudah telanjang tapi masih memakai jilbab sedang menyedot penis Beberapa saat kemudian Aku melepaskan diri, badannya yang ringan itu dan membaringkan di atas meja dengan pantatnya terletak di tepi meja. Kemudian Aku mulai berusaha memasuki tubuh Iffa. Tangan kananku menggenggam batang penis dan digesek-gesekkan pada clitoris dan bibir kemaluan Iffa, hingga Iffa merintih-rintih kenikmatan dan badannya tersentak-sentak. Aku terus berusaha menekan senjataku ke dalam kemaluan Iffa yang memang sudah sangat basah itu. Pelahan-lahan kepala penisku menerobos masuk membelah bibir kemaluan Iffa. Dengan kasar Aku tiba-tiba menekan pantatku kuat-kuat ke depan sehingga pinggulku menempel ketat pada pinggul Iffa. Dengan tak kuasa menahan diri, dari mulut Iffa terdengar jeritan halus tertahan, “Aduuuh!.., ooooooohh.., aahh”, disertai badannya yang tertekuk ke atas dan kedua tangan Iffa mencengkeram dengan kuat pinggangku. Beberapa saat kemudian aku mulai menggoyangkan pinggulku, mula-mula perlahan, kemudian makin lama semakin cepat dan bergerak dengan kecepatan tinggi diantara kedua paha halus gadis ayu tersebut. Iffa berusaha memegang lenganku, sementara tubuhnya bergetar dan terlonjak dengan hebat akibat dorongan dan tarikan penisku pada kemaluannya, giginya bergemeletuk dan kepalanya menggeleng-geleng ke kiri kanan di atas meja. Iffa mencoba memaksa kelopak matanya yang terasa berat untuk membukanya sebentar dan melihat wajahku, dengan takjub. Iffa berusaha bernafas dan …:” “Mass…, aahh…, ooohh…, ssshh”, sementara aku tersebut terus menyetubuhinya dengan ganas. Iffa sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap kali Aku menggerakkan tubuhku, gesekan demi gesekan di dinding liang vaginanya. Setiap kali aku menarik penisnya keluar, dan menekan masuk penisku ke dalam vagina Iffa, maka klitoris Iffa terjepit pada batang penisku dan terdorong masuk kemudian tergesek-gesek dengan batang penisku yang berurat itu. Hal ini menimbulkan suatu perasaan geli yang dahsyat, yang mengakibatkan seluruh badan Iffa menggeliat dan terlonjak, sampai badannya tertekuk ke atas menahan sensasi kenikmatan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Aku tersebut terus menyetubuhi Iffa dengan cara itu. Sementara tanganku yang lain tidak dibiarkan menganggur, dengan terus bermain-main pada bagian dada Iffa dan meremas-remas kedua payudara Iffa secara bergantian. Ia berusaha menggerakkan pinggulnya, akan tetapi paha, bokong dan kakinya mati rasa. Tapi ia mencoba berusaha membuatku segera mencapai klimaks dengan memutar bokongnya, menjepitkan pahanya, akan tetapi aku terus menyetubuhinya dan tidak juga mencapai klimaks. Ia memiringkan kepalanya, dan terdengar erangan panjang keluar dari mulutnya yang mungil, “Ooooh…, ooooooh…, aahhmm…, ssstthh!”. Gadis ayu itu melengkungkan punggungnya, kedua pahanya mengejang serta menjepit dengan kencang, menekuk ibu jari kakinya, membiarkan bokongnya naik-turun berkali-kali, keseluruhan badannya berkelonjotan, menjerit serak dan…, akhirnya larut dalam orgasme total yang dengan dahsyat melandanya, diikuti dengan suatu kekosongan melanda dirinya dan keseluruhan tubuhnya merasakan lemas seakan-akan seluruh tulangnya copot berantakan. Iffa terkulai lemas tak berdaya di atas meja dengan kedua tangannya terentang dan pahanya terkangkang lebar-lebar dimana penisku tetap terjepit di dalam liang vaginanya. Selama proses orgasme yang dialami Iffa ini berlangsung, memberikan suatu kenikmatan yang hebat yang dirasakan olehku, dimana penisku yang masih terbenam dan terjepit di dalam liang vagina Iffa dan merasakan suatu sensasi luar biasa, batang penisku serasa terbungkus dengan keras oleh sesuatu yang lembut licin yang terasa mengurut-urut seluruha penisku, terlebih-lebih pada bagian kepala penisku setiap terjadi kontraksi pada dinding vagina Iffa, yang diakhiri dengan siraman cairan panas. Perasaanku seakan-akan menggila melihat Iffa yang begitu cantik dan ayu itu tergelatak pasrah tak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yang kuning langsat mungil itu menjepit dengan ketat batang penisnku. Tidak sampai di situ, beberapa menit kemudian Aku membalik tubuh Iffa yang telah lemas itu hingga sekarang Iffa setengah berdiri tertelungkup di meja dengan kaki terjurai ke lantai, sehingga posisi pantatnya menungging ke arahku. Aku ingin melakukan doggy style, tanganku kini lebih leluasa meremas-remas kedua buah payudara Iffa yang kini menggantung ke bawah. Dengan kedua kaki setengah tertekuk, secara perlahan-lahan aku menggosok-gosok kepala penisku yang telah licin oleh cairan pelumas yang keluar dari dalam vagina Iffa dan menempatkan kepala penisku pada bibir kemaluan Iffa dari belakang. Dengan sedikit dorongan, kepala penisku tersebut membelah dan terjepit dengan kuat oleh bibir-bibir kemaluan Iffa. Kedua tanganku memegang pinggul Iffa dan mengangkatnya sedikit ke atas sehingga posisi bagian bawah badan Iffa tidak terletak pada meja lagi, hanya kedua tangannya yang masih bertumpu pada meja. Kedua kaki Iffa dikaitkan pada pahaku. Kutarik pinggul Iffa ke arahku, berbarengan dengan mendorong pantatnya ke depan, sehingga disertai keluhan panjang yang keluar dari mulut Iffa, “Oooooooh!”, penisku tersebut menerobos masuk ke dalam liang vaginanya dan Aku terus menekan pantatnya sehingga perutnyaku menempel ketat pada pantat Iffa yang setengah terangkat. Aku memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil mulutku mendesis-desis keenakan merasakan penisku terjepit dan tergesek-gesek di dalam lubang vagina Iffa yang ketat itu. Kemudian Aku merubah posisi permainan, dengan duduk di kursi yang tidak berlengan dan Iffa kutarik duduk menghadap sambil mengangkang pada pangkuanku. Aku menempatkan penisku pada bibir kemaluan Iffa dan mendorongnya sehingga kepala penisnya masuk terjepit dalam liang kewanitaan Iffa, sedangkan tangan kiriku memeluk pinggul Iffa dan menariknya merapat pada badanku, sehingga secara perlahan-lahan tapi pasti penisku menerobos masuk ke dalam kemaluan Iffa. Tangan kananku memeluk punggung Iffa dan menekannya rapat-rapat hingga kini badan Iffa melekat pada badanku. Kepala Iffa tertengadah ke atas, pasrah dengan matanya setengah terkatup menahan kenikmatan yang melandanya sehingga dengan bebasnya mulutku bisa melumat bibir Iffa yang agak basah terbuka itu. Iffa mulai memacu dan terus menggoyang pinggulnya, memutar-mutar ke kiri dan ke kanan serta melingkar, sehingga penisku seakan mengaduk-aduk dalam vaginanya sampai terasa di perutnya. Tak berselang kemudian, Iffa merasaka sesuatu yang sebentar lagi akan kembali melandanya. Terus…, terus…, Iffa tak peduli lagi dengan gerakannya yang agak brutal ataupun suaranya yang kadang-kadang memekik lirih menahan rasa yang luar biasa itu. Dan ketika klimaks itu datang lagi, Iffa tak peduli lagi, “Aaduuuh…, eeeehm”, Iffa memekik lirih sambil menjambak rambutku memeluknya dengan kencang itu. Dunia serasa berputar. Sekujur tubuhnya mengejang, terhentak-hentak di atas pangkuanku. Kemudian kembaliku gendong dan meletakkan Iffa di atas meja dengan pantat Iffa terletak pada tepi meja dan kedua kakinya terjulur ke lantai. Aku mengambil posisi diantara kedua paha Iffa yang kutarik mengangkang, dan dengan tangan kananku menuntun penisku ke dalam lubang vagina Iffa yang telah siap di depannya. Aku mendorong penisku masuk ke dalam dan menekan badannya. Desah nafasnya mendengus-dengus seperti kuda liar, sementara goyangan pinggulnya pun semakin cepat dan kasar. Peluhnya sudah penuh membasahi sekujur tubuhnya dan tubuh Iffa yang terkapar lemas di atas meja. Badan gadis itu terlonjak-lonjak mengikuti tekanan dan tarikan penisku. Iffa benar-benar telah KO dan dibuat permainan dan benar-benar tidak berdaya, hanya erangan-erangan halus yang keluar dari mulutnya disertai pandangan memelas sayu, kedua tangannya mencengkeram tepi meja untuk menjaga keseimbangannya. Dan aku sekarang merasa sesuatu dorongan yang keras seakan-akan mendesak dari dalam penisku yang menimbulkan perasaan geli pada ujung penisku. Aku mengeram panjang dengan suara tertahan, “Agh…, terus”, dan pinggulku menekan habis pada pinggul gadis yang telah tidak berdaya itu, sehingga buah pelirku menempel ketat dan batang penisku terbenam seluruhnya di dalam liang vagina Iffa. Dengan suatu lenguhan panjang, “Sssh…, ooooh!”, sambil membuat gerakan-gerakan memutar pantatnya, aku merasakan denyutan-denyutan kenikmatan yang diakibatkan oleh semprotan air maninya ke dalam vagina Iffa. Ada kurang lebih lima detik aku tertelungkup di atas badan gadis ayu tersebut, dengan seluruh tubuhku bergetar hebat dilanda kenikmatan orgasme yang dahsyat itu. Dan pada saat yang bersamaan Iffa yang telah terkapar lemas tak berdaya itu merasakan suatu semprotan hangat dari pancaran cairan kental hangat ku yang menyiram ke seluruh rongga vaginanya. Aku melihatnya lemas dengan jilba yang sudah nggak keruan bentuknya lagi dan aku berkata, supaya lain kali dia pasrah saja dan nggak perlu melawan, aku melihatnya mengangguk sedih sambil menangis. Dalam ahti aku berkata, maafkan aku fa yang telah merenggut keperawananmu

Sekarang kami sudah berumah tangga. Dan aku bahagia bisa bersahabat dengannya tanpa memandang kekurangnnya. Aku ingin lebih dekat lagi dengannya. Namun semua itu tak mungkin, karena kami telah memiliki kehidupan masing-masing. Dia lah sahabatku... Sahabat yang tegar... :

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ulipardede/aku-gak-perawan-emang-salah-banget_550dbcc6a33311781b2e3e86
Aku Gak Perawan, Emang Salah Banget??

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ulipardede/aku-gak-perawan-emang-salah-banget_550dbcc6a33311781b2e3e86
Aku Gak Perawan, Emang Salah Banget??

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ulipardede/aku-gak-perawan-emang-salah-banget_550dbcc6a33311781b2e3e86

Cerita Sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat


Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat
Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat

Ayu anak sulung dari dua bersaudara, ia lahir dari keluarga yang cukup sederhana pasangan Burhan (50) dan Safiyah (42). Ayah seorang wiraswasta sedangkan ibunnya PNS di kota Ratu Atut Pauziah. Ayu menikah diusianya yang masih sangat muda yakni 19 tahun, tamat SMA ia langsung dinikahkan Karna kepergok oleh ibunya saat bersetubuh dengan sang pacar dirumah mereka. Ketika itu ibunya sangat marah dan memanggil keluarga sang pacar untuk mempertanggung jawabkan perbuatan anak mereka. Dan akhirnya kedua belah pihak sepakat menikahi keduanya setelah mereka tamat SMA. Cerita Sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat Cerita Sex Dewasa Sedarah
cerita sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat | Meskipun masih labil, setelah menikah keduannya hidup bahagia, mertuanya memberikan mereka sebuah rumah yang cukup besar. Sehingga semakin lengkaplah kebahagiaan mereka. Tujuh bulan usia pernikahan Ayupun hamil. Orang tua mereka sangat senang dengan kehamilan Ayu. Tampaknya mereka sudah tidak sabaran ingin punya cucu. Namun kebahagian itu sedikit terganggu ketika sang suami dipindah kerjakan kekota lain. Dengan berat hati Ayu terpaksa merelakan kepergian sang suami tercinta. “Aku tak bisa jauh darimu mas … aku tak berani disini sendirian” ucapnya ketika itu. “Mas akan sering pulang menjengukmu sayang … tak usah khawatir, jika kamu takut dirumah, kamu bisa kembali kerumah ibu untuk sementara menjalang mas pulang” jawab suaminya ketika itu. cerita sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat | Akhirnya ia hanya bisa pasrah ketika itu, dan merelakan kepargian sang suami. Masih terasa belum hilang capek saat pelaksanaan pesta pernikahan mereka tujuh bulan lalu, sekarang ia sudah harus berpisah dengan sang suami terasa begitu berat baginya. Dua bulan sudah semenjak suaminya di mutasi, selama itu pula Ayu menginap dirumah orang tuanya. Ia memang lebih memilih kembali kerumah orang tuanya. Sendirian dirumah kadang ia merasa takut terutama malam hari. Apalagi dalam kondisinya yang lagi hamil muda. Kedua orang tuanyapun juga senang dengan kehadirannya ditengah mereka. Cerita Sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat | Keberadaannya cukup menghibur mereka. Karna memang semenjak adiknya memutuskan untuk kuliah di Bandung, rumah besar itu hanya ditempati berdua oleh ayah dan ibunya. Namun ia kacewa dengan suaminya, semenjak pergi ia merasa pehatian sang suami begitu kurang kepadanya. Pada awalnya memang sering memberi kabar dan menanyakan kabarnya, namun makin hari semakin berkurang. Ditelpon jarang diangkat di smspun kadang tak dibalaz alasannya lagi kerja. Janjinya untuk selalu mengunjunginyapun hanya tinggal janji. Hingga tak jarang ia menangis dalam kesendiriannya. *** Malam itu hujan turun rintik-rintik, sesekali terlihat kilat berpijar menerangi kegelapan malam. Burhan terjaga dari tidurnya. AC kamar yang mati membuatnya terasa gerah. Sementara disampingnya dilihatnya istrinya tertidur pulas. Ia menggapai remot AC yang tergeletak tak jauh darinya, lalu menghidupkannya. Ia berniat untuk meneruskan tidurnya, namun kantong kemihnya terasa penuh. Membuatnya memutuskan untuk kekamar mandi. Setelah buang air kecil Burhan memeriksa jendela rumahnya jika ada yang lupa dikunci. Saat melewati kamar putrinya,* ia melihat pintu kamar sedikit terbuka. Dari celah pintu yang terbuka keluar cahaya terang pertanda lampu kamar masih hidup. Penasaran Burhan lalu mendekati kamar putrinya tersebut dan mengintip nya. Ia kaget melihat sang putri terbaring dikasur. Kedua kakinya terbuka sementara dasternya tersingkap. Sehingga celana dalamnya yang berwarna putih terlihat dengan jelas. Payudaranya bergerak naik turun dengan teratur mengikuti alur napasnya. Tak jauh darinya tergeletak Anroid miliknya. Burhan memperkirakan Ayu tertidur ketika sedang asik dengan anroidnya. Pikiran kotor seketika muncul diotaknya. Matanya melotot mengerayangi tubuh Ayu. Selangkangan yang tersingkap tak lepas dari tatapannya. Gairahnya terpancing seketika. kontol menegang. Sebenarnya Burhan adalah seorang ayah yang baik. Ia memiliki dua orang putri yang cantik seksi lagi, mereka begitu manja padanya. Namun selama ini tak pernah terbersit pikiran kotor dihatinya terhadap mereka. Entah mengapa malam itu ia bisa teransang melihat pakaian Ayu yang tersingkap. Ia lalu masuk mendekati tubuh Ayu. Dari jarak yang begitu dekat ia bisa melihat keindahan tubuhnya dengan jelas. Kerongkongannya bergerak turun naik karna birahi. Matanya tak terbesit menatap selangkangan Ayu yang tersingkap.*memeknya yang tambem tercetak jelas dari balik CD nya membentuk garis lurus pada belahannya. Cukup lama ia menatapnya, lalu ia mendekatkan wajahnya keselangkangan Ayu dan menciuminya berulang kali. Menghirupnya dalam-dalam. “ohh wangi sekali ” pikirnya. Ia semakin nekat. Pelan-pelan disingkapnya celana dalam Ayu ke atas sehingga memeknya yang mungil terlihat dengan jelas. Penuh gairah diciuminya, lidahnya menyapu belahannya dan menghisap-hisapnya dengan penuh perasaan. Namun Ayu tiba-tiba terbagun ketika merasakan ada sentuhan di liang kewanitaannya, membuat ia cepat-cepat merunduk dibalik ranjang agar tak terlihat olehnya. Tak melihat sesuatu yang mengganggunya Ayupun meneruskan tidurnya. Khawatir sang putri keburu bagun, ia lalu mengocok kontolnya tepat diatas selangkangnya yang tersingkap. Begitu spermanya akan keluar ia lalu mengarahkan ke celah memeknya. “Ohhhh … ohhhh nakkkk” erangnya lirih. Spermanya menyemprot dibelahan memek Ayu. Lalu mengalir membasahi seprai. Ia tersenyum puas dan buru-buru kembali kekamarnya. Semenjak kejadian itu Burhan selalu bernapsu melihat putri kandungnya tersebut. Diam-diam ia mengintip ketikanya lagi mandi dan tak jarang ia merabanya saat tidur.
*** Memasuki minggu kedua, Ayu mulai merasakan keganjilan dari sikap ayahnya. Sering ia dapati sang ayah menatap tubuhnya, terutama saat ia berpakaian seksi. Matanya seperti ingin menelanjangi tubuhnya membuatnya risih. Ketika mandipun ia merasa ada yang mengawasi. Namun yang paling tak ia mengerti beberapa kali saat bangun tidur ia menemukan seperti bercak sperma di celana dalamnya. Sperma siapa?, Apakah ia bermimpi, tapi bercak itu begitu banyak tak mungkin itu cairan kewanitaannya. Sejujurnya semenjak ditinggal suaminya, Ia memang merasa sangat kesepian. Ia merindukan sentuhan seorang lelaki sebagai tempat pelampiasan birahinya. Tak diperhatikan suaminya membuatnya kadang berpikir untuk selingkuh. Namun meskipun begitu ia tak pernah mimpi basah apalagi masturbasi. Pagi itu saat tinggal berdua bersama ayahnya dirumah, ia berniat untuk mandi. Dikamar mandi ia melepaskan pakaiannya. Lalu menyirami tubuhnya dan menyabuninya. Saat itulah ia melihat sepasang mata mengawasinya dari celah pintu. Ia kaget dan cepat-cepat menyudahi mandinya lalu kembali kekamarnya. Dikamar ia termenung memikirkan peristiwa yang baru dialaminya tersebut. ” pasti orang itu sudah melihat sekujur tubuhku, siapa bangsat itu?” Pikirnya. Namun begitu mengingat hanya berdua bersama ayahnya dirumah dadanya terasa berdebar-debar. “Apakah ayah yang mengintipku?, tak mungkin ayah sebejat itu” pikirnya. Ia merasa jengah bila mengingat sang ayah melihatnya dalam keadaan bugil.
*** Suatu malam ia terbagun ketika mendengar suara berisik dari kamar kedua orang tuanya. Penasaran iapun mencoba mengintipnya. Ia kaget begitu melihat pergumulan orang tuanya. sang ayah menindih tubuh ibunya. Kontolnya bergerak keluar masuk diliang memek ibunya. Sebagai wanita yang telah bersuami hal itu sebenarnya sudah tak asing baginnya. Namun ukuran kontol ayahnya yang begitu besar dan pajang membuatnya benar-benar terpukau. Kontol Burhan memang besar dan panjang, dua kali lipat bila dibandingkan milik suaminya. Memek ibunya terlihat termonyong-monyong menerima tusukan kontol ayahnya. Pinggulnya terus bergerak naik turun secara teratur, sementara sang ibu mengimbangi dengan memutar-mutar pinggulnya kekiri dan kekanan. Sehingga menumbukan bunyi-bunyi menggairahkan. Sementara dari mulut keduanya terdengar desahan seperti kepedasan. Lama tak disentuh lelaki membuat Ayu teransang melihat persetubuhan kedua orang tuanya tersebut. Dadanya terasa sesak, puting susunya berkedut-kedut dan memeknya terasa gatal. Tanpa disadarinya ia mengelus-elus klitorisnya sendiri. Terbayang olehnya kontol sang ayah yang besar dan panjang keluar masuk dimemeknya. Tengguknya terasa merinding. ” Oww yaaahhh… kontol ayahhh enak banget, kocok yang kuat yahhhh” racau ibunya. Ayahnya semakin mempercepat goyangannya, kontolnya mengobrak-abrik liang memek ibunya yang becek. Lalu keduanya bertukar posisi, ibunya menaiki sang ayah dan mengoyang pinggulnya naik turun, kadang berputar kekiri dan kanan. Sementara ayahnya berbaring dikasur meremas-remas payudara ibunya. Cukup lama keduanya bersetubuh.* Tubuh keduanya terlihat mengkilap berkeringat. Hingga akhirnya ibu mengerang keras, tubuhnya menengang dan akhirnya terkapar mendapati orgaismenya. Ayu benar-benar teransang, kontol sang ayah benar-benar memukaunya. tenggorokannya bergerak turun naik karna birahi. Ia mulai berhayal untuk bersetubuh dengannya. Sementara dikamar Burhan kembali menaiki tubuh sang istri dan memompa kontolnya dengan cepat. Lima belas menit berserang ia melepaskan spermanya dirahim istrinya. Lalu ia terkulai disampingnya. Ayu bergegas kembali kekamarnya. Lalu mengambil air putih dan meneguknya. Ia menghempaskan tubuhnya dikasur dadanya bergerak turun naik. Tangannya menyelinap ke balik celana dalamnya dan mengelus-elus memeknya yang telah basah.
*** Semenjak tak sengaja menyaksikan persetubuhan kedua orang tuanya beberapa waktu lalu. Ayu merasa ada sedikit kelainan pada dirinya, Ia merasa birahi pada ayahnya. Kontolnya yang besar dan panjang membuatnya susah tidur. Sering ia berhayal bersetubuh dengan ayahnya kandungnya tersebut. Jika sebelumnya ia risih dengan tatapan nakal ayahnya. Namun kini ia malah sengaja mencari perhatiannya. Ia sengaja berpakaian seksi didepannya. Tak jarang ia duduk seenaknya sehingga celana dalamnya terlihat oleh ayahnya. Ada kepuasan tersendiri baginya mempertontonkan keindahan tubuhnya pada sang ayah. Memeknya selalu basah setiap kali menggodanya.
*** Pagi itu ketika sedang mandi Ayu kembali melihat sepasang mata mengawasinya. Tahu kalau ayahnya kembali mengintip iapun berniat menggodanya. Dadanya berdebar-debar, Entah kenapa ia merasa begitu birahi mengingat sang ayah menatap tubuh bugilnya. Setelah melumuri tubuhnya dengan busa, ia lalu meremas-remas buah dadanya yang sekal. Sementara tangan yang satunya mengusap-usap kolistorisnya. “Ayo yah … nikmati tubuh anak kandung ayah ini … nikmati sepuasnya” bisiknya dalam hati. Membuatnya semakin birahi meremas payudaranya dan memainkan klitorisnya. Sementara itu dari celah pintu Burhan melihatnya tak berkesip. Bola matanya seperti mau melompat keluar menyaksikan tubuh mulus Ayu. Tak seincipun tubuh Ayu luput dari tatapannya. Tak kuat menahan napsu iapun mengocok kontolnya dan melepaskan spermanya dilantai. Ketika keluar dari kamar mandi Ayu melihat sperma Burhan berceceran dilantai. Ia tersenyum puas. Dengan ujung jari disekanya, lalu didekatinya kehidung dan dijilatinya dengan birahi. Semua itu ternyata tak luput dari penghatian Burhan. ia menyeringai penuh arti.
**** Malam harinya, sekitar pukul 01.30 dini hari Burhan terlihat gelisah dipembaringannya. Tubuhnya terasa panas dingin. Dada berdebar-debar sebentar-sebentar ia merubah posisinya. Matanya tak bisa dipejamkan. Sementara itu sang istri terlihat telah tertidur lelap. Malam itu ia telah bertekat untuk menyetubuhi Ayu. Namun ada rasa khawatir dihatinya. Bagaimana jika anaknya tersebut berontak dan berteriak maka tamatlah riwayatnya. Tapi jika diingatnya bagaimana Ayu yang begitu bernapsu menjilati spermanya, jelas Ayu sangat kesepian. Perang batinpun terjadi dalam dirinya. Akhirnya ia mengendap-endap kekamar sang putri. Sementara dikamarnya, ayupun merasakan hal yang sama. Ia gelisah tak bisa tidur. Entah kenapa malam itu napsu ingin bersetubuh begitu besar. Puting susunya terasa berdenyut-denyut sedangkan memeknya terasa gatal. Ia mengeluh mengingat perpisahan dengan sang suami. Disaat seperti itu ia kembali terbayang tingkah ayahnya yang aneh. Mulai dari tatapannya yang tajam seperti ingin menelanjanginya hingga mengintipnya mandi. Memeknya terasa basah, kebali ia berhayal bersetubuh dengan ayah kandungnya tersebut. Ketika ia sedang larut dalam pikirannya, tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dari luar dan sesosok tubuh berjingrak masuk. Dadanya berdebar kencang ketika mengenali sosok yang masuk kekamarnya tersebut yang tak lain adalah ayah kandungnya sendiri. Ia menahan napas ketika sang ayah mendekat tubuhnya. Ia memutuskan untuk berpura-pura tidur menunggu apa yang akan dilakukan sang ayah. Beberapa saat menunggu, ia merasakan rabaan menyusuri pahanya hingga kepangkal pahanya dan perlahan masuk kebalik celana dalamnya. Ia menahan napas ketika jemari sang ayah menyentuh belahan memeknya yang basah dan bergerak liar disana. Sekian lama tak disentuh lelaki membuatnya begitu mudah terangsang. Selagi ia terbuai dengan sentuhan-sentuhan itu, tiba-tiba ia merasakan celana dalamnya diloloskan. Hingga tubuhnya bagian bawah polos tak tertutup sehelai benangpun. Beberapa saat kemudian ciuman sang ayah mendarat diperutnya terus pusar lalu turun kememeknya yang basah. Ia menggigit bibirnya kuat-kuat ketika merasakan lidah sang ayah menyapu belahan memeknya dan menjilatinya dari atas kebawah secara teratur.* Lalu bergerak liar diklitorisnya. Liang memeknya dihisap sang ayah, Cairannya diserubutnya bak kopi panas hingga bersih tak bersisa. Ayu mengelepar seperti cacing kepanasan. Pinggulnya bergerak liar menyambut jilatan lidah sang ayah di klitorisnya. Sekian lama tak disentuh lelaki membuatnya tak mampu membendung birahinya. Emutan sang ayah terasa begitu nikmat. Dari mulutnya terdengar erangan lirih membuat Burhan semakin bergairah mengoral kewanitaannya. “Ow … yahhhh … geliiii yahhhhh” rintihnya. Tangannya menyelinap kedalam bokser sang ayah lalu mengocok kontolnya. Puas menjilati memek Ayu Burhan lalu menindihnya. Ia melumat bibirnya dengan panas. Lalu ciumannya beralih keleher terus turun kepayudaranya yang sekal. “yaaaahhhh Masuin yaaahhh … ” pinta Ayu serak. Tangannya membimbing kontol sang ayah keliang memeknya. “Masuin apa nak … ? ” Goda Burhan. “Masuin ini yahhh …” jawab Ayu tak sabar sembari meremas-remas kontol Burhan. “Ini apa sayang …? Bicara yang benar” tanya Burhan menggodanya. ” Masuin … kontol ayah kememek Ayu cepatannn … ” jawabnya gemas. Ia benar-benar sudah tak tahan. Tanpa malu-malu lagi ia meminta kepada ayahnya tersebut. Setelah melebarkan kedua paha Ayu Buhan langsung menuntun kontolnya keliang memek sang putri. Kontolnya digesek-gesekkannya dibelahan memek Ayu. Selanjutnya di masukinya perlahan-lahan. Ayu menahan napas ketika sedikit-demi sedikit kontol ayahnya memasuki liang memeknya. “Ohhh yaaahh … gede banget …” rintihnya. Kontol ayahnya terasa begitu ketat menganjal didalam memeknya. Membuatnya seperti ingin kencing. “Sempit banget memekmu nak … ohhh nikmat baget sayang ” racau Burhan. Ia memejamkan matanya menikmati cengkraman rahim sang putri dibatangnya. Lalu dengan penuh napsu dilumatnya kembali bibir Ayu yang mungil. ” Ayah sayang kamu nak, kamu cantik sekali ” bisiknya mesra. “Ayu juga sayang ayah” jawab Ayu. “Sudah lama ayah menginginkan saat seperti ini ” bisik Burhan. ” Ayu bahagia sekali bisa* bersama ayah seperti ini ” balas Ayu matanya tampak berkaca-kaca. ” Kenapa menangis” tanya ayahnya. ” Ayu bahagia yahh, Ayu ingin selalu bersama ayah seperti ini … Ayu suka incest ini yahh …” bisiknya. “Kita akan terus bersama sayang” jawab Burhan sembari mencium kening sang anak dengan penuh perasaan. ” memek Ayu nikmat banget … ” godanya. “Kontol ayah juga nikmat” balas Ayu. Lalu bibir keduanya menyatu,* berciuman dengan panas saling hisap. Kontol Burhan mulai bergerak keluar masuk didalam liang memek sang putri yang basah. Tangannya meremas-remas buah dada putrinya yang ranum. “Ohh yaaahhh ini indah baget …. oww masuin dalam-dalam yaahhhh ” racau Ayu. Koncokan kontol sang ayah dimemeknya terasa nikmat tiada tara. Kontol ayahnya yang besar dan panjang begitu mantap mengisi setiap relung dirahimnya. Mulutnya meracau tak karuan sementara pinggulnya bergerak liar menyambut sodokan kontol sang ayah. Kurang lebih sepuluh menit kemudian ia merasakan suatu yang nikmat menyesak keluar dari rahimnya. “Ohhh yahhh… Ayuu tak tahan. yaaaaahhh … ” ia mengerang keras mendekap sang ayah, tubuhnya mengejang dengan napasnya memburu. Beberapa saat kemudian ia terkulai lemas mendapati orgaisme pertamanya. Burhan mendekap sang putri dengan erat penuh kasih sayang. Kontolnya ditekannya lebih dalam dan membiarkan sang putri menikmati orgaismenya. ” nikmat sayang” tanyanya. ” nikmat banget yahhhh” jawab Ayu lirih. Ia memeluk erat sang ayah menikmati sisa orgaismenya. Ia merasa begitu damai. Menyatu dengan tubuh sang ayah memberikan kepuasan tersendiri baginya. Kepuasan yang tak didapatinya dari orang lain termasuk suaminya. Beberapa menit kemudian Ayu kembali mendesah lirih ketika sang ayah kembali mengenjotnya. Kontol ayahnya bergerak keluar masuk dimemeknya. Birahinya kembali terpancing. Keduanya kembali bergumul dengan panas. Cukup lama pada posisi ini, lalu ia menaiki tubuh sang ayah dan memompa kontol Burhan dari atas. Pinggulnya bergerak turun naik, kadang berputar dengan liar. ” ohhh nakkk … nikmat banget sayang… kamu pintar …” desah Burhan. Matanya meram melek menikmati gesekan rahim Ayu dikontolnya. Cukup lama bersetubuh, keringat bercucuran dari tubuh mereka. Hingga akhirnya Ayu mengerang keras mendapati orgaisme keduanya. Ia kembali terkulai lemas. Lama tak bersetubuh ternyata membuatnya cepat orgaisme. Burhan kembali menaiki tubuh Ayu dan mengenjotnya dengan cepat. Kontolnya bergerak keluar masuk. Ia memejamkan matanya menikmati tiap hujaman kontolnya dirahim anak kandungnya tersebut. Gairahnya menggelora. Tak ingin rasanya ia mengakhiri kenikmatan itu. Persetubuhan sedarah itu memberikan sensasi yang luar biasa baginya.* Memberikan kepuasa tersendiri. Lima belas menit berselang ia merasakan sesuatu yang nikmat mendesak keluar dara kontolnya. ” ohhhh sayang … ayah mau sampai … cium ayah nak” desahnya. Keduanya lalu berciuman dengan panas. Sementara kontol Burhan menghentak-hentak diliang memek Ayu. Beberapa saat kemudian ia mengerang keras dan melepaskan spermanya dalam rahim anak kandungnya tersebut. “Nikmat baget sayang …” ucapnya tanpa melepaskan pungutannya dibibir Ayu. Ayu mendekap ayah kandungnya tersebut dengan erat. Sperma sang ayah terasa hangat dirahimnya. Ia benar-benar puas malam itu. “Love you yahhh … Buat Ayu terus sepetri ini … “ bisiknya manja.
*** Semenjak malam itu Ayu tak lagi kesepian walaupun suaminya jauh darinya, ayahnya mengambil peran suaminya. Keduanya bersetubuh setiap kali ada kesempatan. Mereka lakukan ditempat tidur, kamar mandi, ruang tengah bahkan dapur dan tak jarang dihotel. Ketika ibunya tak ada, keduanya bagaikan pasangan suami istri berbugil ria sepanjang hari. Bahkan ketika ibunya adapun keduanya masih melakukannya, Burhan sudah tergila-gila dengan tubuh anak kandungnya tersebut. Ia selalu bernapsu melihat tubuh Ayu, begitupun Ayu tak pernah bosannya disodok ayah kandungnya tersebut. Tak jarang ketika ibunya ada, sang ayah menyelinap kekamarnya lalu keduanya bersetubuh kilat. Kadang hanya beberapa kali sodokan saja kontol sang ayah dimemeknya. Namun itu sudah cukup bagi keduanya untuk tetap melakukannya.
Tamat
Untuk Para Ibu dan Ayah SEKS = jenis kelamin, organ reproduksi; SEKS MANIAC = manusia yang mempunyai nafsu seks yang sangat berlebihan; SEKSUAL = segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin – persetubuhan laki-laki dan perempuan; SEKSUALITAS = Ciri, sifat, peran seks; dorongan seks; kehidupan seks. Secara sederhana, seks, seksual, dan seksualitas, merupakan sesuatu yang indah, karena merupakan ciptaan TUHAN; sesuatu yang suci untuk suami-isteri; bertujuan untuk prokreasi atau pertambahan kuantitas [jumlah] umat manusia. Seks juga merupakan salah satu bentuk pengungkapan kasih sayang sekaligus puncak kemesraan antara suami-isteri, agar terlahir atau ada generasi penerus. Seks, Seksual, dan Seksualitas seringkali merupakan sesuatu yang mudah dan biasa, tetapi bagi beberapa orang -ataupun kelompok masyarakat- adalah hal tabu dan terlarang. Konsep yang dualistis ini menjadikan sikap dan pandangan terhadap perilaku seks dan seksuaslitaspun menjadi berbeda. Ada orang yang menganggap seks dan seksualitas tidak perlu dibahas, karena manusia akan memahaminya berdasarkan dorongan naluri seksual dalam dirinya. Tetapi ada juga yang ingin mengetahui seluk beluknya dengan baik dan benar sehingga mempunyai penilaian yang tidak keliru tentang seks dan seksualitas. Dengan demikian, seks menjadi sesuatu yang mudah, tetapi sekaligus sering merupakan permasalahan yang mencolok serta cukup kompleks. Kompleksitas tersebut terjadi karena menyangkut hubungan intim suami-isteri, serta pemahaman dan penghayatan seks bagi anak-anak dalam tumbuh kembangnya. LINK TERKAIT Sweet Sex Vidio Untuk Pasangan Suami-Isteri yang Sudah Menikah di atas 25 tahun 1325477542447861376 desiglitters.com 13259911981723512016Kenikmatan Seks-seksual (biasanya didapat) melalui perkawinan/pernikahan, itu bisa terjadi pada manusia (laki-laki dan perempuan) yang menikah; namun bisa juga didapat dengan cara tidak biasa.” Artinya, orang bisa melakukan itu sebagai sex pra-nikah (yang melakukan ml sebelum menikah, pada usia remaja sampai dewasa); dan sex di luar nikah (orang yang sudah menikah, namun ml dengan laki-laki atau pun perempuan yang yang bukan isteri/suaminya). Sex pra-nikah, (di sini, perkawinan tak berfungsi dalam dunia sex ini)telah terjadi dan merambah kesegenap lapisan usia; setiap laki-laki dan perempuan setelah akil balig, bisa melakukannya. Ada banyak peluang (dan sangat gampang didapat) untuk itu. Akibatnya, tak sedikit kehamilan pada usia remaja, kematian akibat gagal aborsi, dan tak terhitung anak yang terlahir sebelum menikah. Sex pra-nikah (SPN), bisa terjadi pada mereka (pasangan) yang masih pacaran, mereka (pasangan) sudah bertunangan, atau pun laki-laki dan perempuan usia dewasa yang belum menikah (namun butuh penyaluran energi seksnya); bisa dilakukan dengan pacar, tunangan, ttm, atau pun dengan laki-laki dan perempuan yang berprofesi sebagai pekerja sex komersial. SPN bisa terjadi atau pun dilakukan oleh siapa pun, termasuk anak-cucu kita (anda dan saya); semua abg dari berbagai latar belakang (sosial, agama, pendidikan, dan lain-lain) berpeluang sama, mereka bisa lakukannya; apalagi sikon sekarang yang penuh dengan gegap gempita pergaulan bebas, semuanya membuka peluang serta mempermudah abg melakukan spn. Laporan media massa menunjukkan bahwa, tak sedikit abg (usia pelajar kelas enam dan smp), sudah mengenal dan melakukan spn. Hal di atas, bukan untuk menakutkan anda (para ayah dan ibu, yang mempunyai abg putera/i); Bagaimana mendeteksi dini hal tersebut atau mengetahui jika mereka telah melakukan spn? Untuk mengetahui sudah pernah atau belum pernah, cuma ada satu yang paling gampang dan efektif, yaitu kejujuran dan pengakuan sang anak. Hal ini/itu hanya terjadi melalui proses dialog yang cukup panjang antara sang anak dengan ayah-ibu; kecuali, jika mereka (terutama remaja puteri) telah hamil.1339212828278158185 Lalu, bagaimana bisa mencapai dialog tersebut!? Jika tak mampu melihat tanda-tanda bahwa mereka (sang anak, si abg tersebut) telah melakukan spn!? Ada banyak informasi tentang cara melihat ciri-ciri abg sudah melakukan spn; namun itu tidak mutlak terjadi, bisa berbeda antara satu abg dengan yang lainnya. Sehingga yang lebih utama dari sekedar melihat ciri-ciri fisik tersebut adalah hubungan psikhologis antara ayah-ibu dan anak; hubungan yang saling terbuka, jujur, saling menghargai, dan bahkan keseganan, satu sama lain. Ada baiknya lihat ciri-ciri berikut, PUTERI PUTERA Ujung mata didekat hidung menurun ke arah dalam kearah dalam; ini yang paling umum Rambut tipis dipinggir pelipis, dekat telinga tidak tegak berdiri Lengan, dekat bahu, tidak tipis Pinggir paha belahan terlihat nyata alias tidak bulat lagi Terlihat urat pada betis, bukan varises Jari kelingking dipegang langsung keringat dingin, salah tingkah Bentuk pinggul yang turun ke bawah Jika sudah sering melakukan hubungan intim biasanya sebagian besar wanita akan mengalami pembesaran pada daerah panggul Jika masih baru melakukan hubungan, bias terlihat dari cara jalan yang agak rikuh dan menahan sakit Mungkin ada yang lain ... !? Perut pada bagian pinggang terlihat kendor Jika mengetok bagian lutut, maka berbunyi nyaring Pinggul turun Sering tau lebih mudah lemas – lelah Tampak di leher, sudah keluar jakun Suara lebih ngebas Jika melihat perempuan sexy, mata tertuju ke wilayah paha dan dada Ada yang lain .... !? Sekali lagi, ciri-ciri tersebut di atas tidak mutlak - tidak merata - tidak sama untuk semua abg; bisa saja berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu, ada baiknya, anda memperhatikan serta mempunyai kepekaan terhadap perkembangan abg anda. Tanpa itu, maka bisa saja anda tak pernah tahu adanya perubahan-perubahan radikal yang terjadi atau ada pada mereka. Mengetahui sejak dini, lebih baik daripada mencegah jika sudah pernah dan sering dilakukan. 13491745451575551734 koleksi pribadi Tulisan terkait Oleh Jappy Pellokila PACARAN dan PERTUNANGAN Perkawinan Tak Berfungsi dalam “Dunia Sex Seks Pra-Nikah dan Seks di Luar Nikah … Berbahaya!? Berikan Kesempatan kepada Isteri Menolak Hubungan Sex 1349174958658063988 koleksi pribadi JAPPY PELLOKILA HOMEPAGE CATATAN HARIAN JAPPY PELLOKILA FILSAFAT SEKSOLOGI EDUKASI SOSIAL BUDAYA URBAN MANUSIA dan LINGKUNGAN HIDUP

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jappy/ciri-ciri-abg-yang-telah-melakukan-hubungan-seks-pra-nikah_55110027a33311b52dba9c1b
Untuk Para Ibu dan Ayah SEKS = jenis kelamin, organ reproduksi; SEKS MANIAC = manusia yang mempunyai nafsu seks yang sangat berlebihan; SEKSUAL = segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin – persetubuhan laki-laki dan perempuan; SEKSUALITAS = Ciri, sifat, peran seks; dorongan seks; kehidupan seks. Secara sederhana, seks, seksual, dan seksualitas, merupakan sesuatu yang indah, karena merupakan ciptaan TUHAN; sesuatu yang suci untuk suami-isteri; bertujuan untuk prokreasi atau pertambahan kuantitas [jumlah] umat manusia. Seks juga merupakan salah satu bentuk pengungkapan kasih sayang sekaligus puncak kemesraan antara suami-isteri, agar terlahir atau ada generasi penerus. Seks, Seksual, dan Seksualitas seringkali merupakan sesuatu yang mudah dan biasa, tetapi bagi beberapa orang -ataupun kelompok masyarakat- adalah hal tabu dan terlarang. Konsep yang dualistis ini menjadikan sikap dan pandangan terhadap perilaku seks dan seksuaslitaspun menjadi berbeda. Ada orang yang menganggap seks dan seksualitas tidak perlu dibahas, karena manusia akan memahaminya berdasarkan dorongan naluri seksual dalam dirinya. Tetapi ada juga yang ingin mengetahui seluk beluknya dengan baik dan benar sehingga mempunyai penilaian yang tidak keliru tentang seks dan seksualitas. Dengan demikian, seks menjadi sesuatu yang mudah, tetapi sekaligus sering merupakan permasalahan yang mencolok serta cukup kompleks. Kompleksitas tersebut terjadi karena menyangkut hubungan intim suami-isteri, serta pemahaman dan penghayatan seks bagi anak-anak dalam tumbuh kembangnya. LINK TERKAIT Sweet Sex Vidio Untuk Pasangan Suami-Isteri yang Sudah Menikah di atas 25 tahun 1325477542447861376 desiglitters.com 13259911981723512016Kenikmatan Seks-seksual (biasanya didapat) melalui perkawinan/pernikahan, itu bisa terjadi pada manusia (laki-laki dan perempuan) yang menikah; namun bisa juga didapat dengan cara tidak biasa.” Artinya, orang bisa melakukan itu sebagai sex pra-nikah (yang melakukan ml sebelum menikah, pada usia remaja sampai dewasa); dan sex di luar nikah (orang yang sudah menikah, namun ml dengan laki-laki atau pun perempuan yang yang bukan isteri/suaminya). Sex pra-nikah, (di sini, perkawinan tak berfungsi dalam dunia sex ini)telah terjadi dan merambah kesegenap lapisan usia; setiap laki-laki dan perempuan setelah akil balig, bisa melakukannya. Ada banyak peluang (dan sangat gampang didapat) untuk itu. Akibatnya, tak sedikit kehamilan pada usia remaja, kematian akibat gagal aborsi, dan tak terhitung anak yang terlahir sebelum menikah. Sex pra-nikah (SPN), bisa terjadi pada mereka (pasangan) yang masih pacaran, mereka (pasangan) sudah bertunangan, atau pun laki-laki dan perempuan usia dewasa yang belum menikah (namun butuh penyaluran energi seksnya); bisa dilakukan dengan pacar, tunangan, ttm, atau pun dengan laki-laki dan perempuan yang berprofesi sebagai pekerja sex komersial. SPN bisa terjadi atau pun dilakukan oleh siapa pun, termasuk anak-cucu kita (anda dan saya); semua abg dari berbagai latar belakang (sosial, agama, pendidikan, dan lain-lain) berpeluang sama, mereka bisa lakukannya; apalagi sikon sekarang yang penuh dengan gegap gempita pergaulan bebas, semuanya membuka peluang serta mempermudah abg melakukan spn. Laporan media massa menunjukkan bahwa, tak sedikit abg (usia pelajar kelas enam dan smp), sudah mengenal dan melakukan spn. Hal di atas, bukan untuk menakutkan anda (para ayah dan ibu, yang mempunyai abg putera/i); Bagaimana mendeteksi dini hal tersebut atau mengetahui jika mereka telah melakukan spn? Untuk mengetahui sudah pernah atau belum pernah, cuma ada satu yang paling gampang dan efektif, yaitu kejujuran dan pengakuan sang anak. Hal ini/itu hanya terjadi melalui proses dialog yang cukup panjang antara sang anak dengan ayah-ibu; kecuali, jika mereka (terutama remaja puteri) telah hamil.1339212828278158185 Lalu, bagaimana bisa mencapai dialog tersebut!? Jika tak mampu melihat tanda-tanda bahwa mereka (sang anak, si abg tersebut) telah melakukan spn!? Ada banyak informasi tentang cara melihat ciri-ciri abg sudah melakukan spn; namun itu tidak mutlak terjadi, bisa berbeda antara satu abg dengan yang lainnya. Sehingga yang lebih utama dari sekedar melihat ciri-ciri fisik tersebut adalah hubungan psikhologis antara ayah-ibu dan anak; hubungan yang saling terbuka, jujur, saling menghargai, dan bahkan keseganan, satu sama lain. Ada baiknya lihat ciri-ciri berikut, PUTERI PUTERA Ujung mata didekat hidung menurun ke arah dalam kearah dalam; ini yang paling umum Rambut tipis dipinggir pelipis, dekat telinga tidak tegak berdiri Lengan, dekat bahu, tidak tipis Pinggir paha belahan terlihat nyata alias tidak bulat lagi Terlihat urat pada betis, bukan varises Jari kelingking dipegang langsung keringat dingin, salah tingkah Bentuk pinggul yang turun ke bawah Jika sudah sering melakukan hubungan intim biasanya sebagian besar wanita akan mengalami pembesaran pada daerah panggul Jika masih baru melakukan hubungan, bias terlihat dari cara jalan yang agak rikuh dan menahan sakit Mungkin ada yang lain ... !? Perut pada bagian pinggang terlihat kendor Jika mengetok bagian lutut, maka berbunyi nyaring Pinggul turun Sering tau lebih mudah lemas – lelah Tampak di leher, sudah keluar jakun Suara lebih ngebas Jika melihat perempuan sexy, mata tertuju ke wilayah paha dan dada Ada yang lain .... !? Sekali lagi, ciri-ciri tersebut di atas tidak mutlak - tidak merata - tidak sama untuk semua abg; bisa saja berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu, ada baiknya, anda memperhatikan serta mempunyai kepekaan terhadap perkembangan abg anda. Tanpa itu, maka bisa saja anda tak pernah tahu adanya perubahan-perubahan radikal yang terjadi atau ada pada mereka. Mengetahui sejak dini, lebih baik daripada mencegah jika sudah pernah dan sering dilakukan. 13491745451575551734 koleksi pribadi Tulisan terkait Oleh Jappy Pellokila PACARAN dan PERTUNANGAN Perkawinan Tak Berfungsi dalam “Dunia Sex Seks Pra-Nikah dan Seks di Luar Nikah … Berbahaya!? Berikan Kesempatan kepada Isteri Menolak Hubungan Sex 1349174958658063988 koleksi pribadi JAPPY PELLOKILA HOMEPAGE CATATAN HARIAN JAPPY PELLOKILA FILSAFAT SEKSOLOGI EDUKASI SOSIAL BUDAYA URBAN MANUSIA dan LINGKUNGAN HIDUP

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jappy/ciri-ciri-abg-yang-telah-melakukan-hubungan-seks-pra-nikah_55110027a33311b52dba9c1b

Kubuat Janda Muda Arab Itu Merintih Ketagihan

.
Erangan Iffa Mahasiswi Berjilbab Perawan
Kubuat Janda Muda Arab Itu Merintih Ketagihan

Aku mendapat tugas ke sebuah kota kabupaten di Kawasan Timur Indonesia. Ada sebuah peluang proyek baru disana. Aku berangkat dengan seorang Direktur. Setelah bertemu dengan para pejabat yang berwenang dan mengutarakan tujuan kedatangan kami, maka Direktur tersebut pulang terlebih dahulu karena masih ada urusan lain di Jakarta. Tinggalah aku disana mengurus semua perijinan sendirian saja. Hotel tempatku menginap adalah sebuah hotel yang tidak terlalu besar, namun bersih dan enak untuk tinggal. Letaknya agak sedikit di pinggiran kota, sepi, aman, dan transport untuk kemana-mana relatif mudah. Aku mendapat kamar dilantai 2 yang letaknya menghadap ke laut. Setiap sore sambil beristirahat setelah seharian berputar-putar dari satu instansi ke instansi lainnya aku duduk di teras sambil melihat laut. Para karyawan hotel cukup akrab dengan penghuninya, mungkin karena jumlah kamarnya tidak terlalu banyak, sekitar 32 kamar. Aku cukup akrab dan sering duduk di lobby, ngobrol dengan tamu lain atau karyawan hotel. Kadang-kadang dengan setengah bercanda aku ditawari selimut hidup oleh karyawan hotel, mulai dari room boy sampai ke security. Mereka heran selama hampir 3 minggu aku tidak pernah bawa perempuan. Aku tersenyum saja, bukan tidak mau bro, tapi pikiranku masih tersita ke pekerjaan. Tak terasa sudah 3 minggu aku menginap di hotel. Karena surat-surat yang diperlukan sudah selesai, aku bisa sedikit bernafas lega dan mulai mencari hiburan. Tadi malam aku kembali dapat merasakan kehangatan tubuh perempuan setelah bergumul selama 2 ronde dengan seorang gadis panggilan asal Manado. Aku mendapatkannya dari security hotel. Meskipun orangnya cantik dan putih, tetapi permainannya tidak terlalu istimewa karena barangnya terlalu becek dan sudak kendor, tapi lumayanlah buat mengurangi sperma yang sudah penuh. Dua hari lagi aku akan pulang. Transportasi di daerah ini memang agak sulit. Untuk ke Jakarta aku harus ke ibukota propinsi dulu baru ganti pesawat ke Jakarta. Celakanya dari kota ini ke ibukota propinsi dalam 1 minggu hanya ada 4 penerbangan dengan twin otter yang kapasitasnya hanya 17 seat. Belum lagi cadangan khusus buat pejabat Pemda yang tiba-tiba harus berangkat. Aku yang sudah booking seat sejak seminggu yang lalu, ternyata masih masuk di cadangan nomor 5. Alternatifnya adalah dengan menaiki kapal laut milik Pelni yang makan waktu seharian untuk sampai ibukota propinsi. Rencanaku kalau tidak dapat seat pesawat terpaksa naik kapal laut. Sore itu aku ngobrol dengan security, yang membantu mencarikan perempuan, sambil duduk-duduk di cafe hotel. Kami membicarakan gadis Manado yang kutiduri tadi malam. Kubilang aku kurang puas dengan permainannya. Tiba-tiba saja pandanganku tertuju pada wanita yang baru masuk ke cafe. Wanita itu kelihatan bertubuh tinggi, mungkin 168 cm, badannya sintal dan dadanya membusung. Wajahnya kelihatan bukan wajah Melayu, tapi lebih mirip ke wajah Timur Tengah. Security itu mengedipkan matanya ke arahku. ” Bapak berminat ? Kalau ini dijamin oke, Arab punya,” katanya. Wanita tadi merasa kalau sedang dibicarakan. Ia menatap ke arah kami dan mencibir ke arah security di sampingku. “Anis, sini dulu. Kenalan sama Bapak ini,” kata security itu. “Aku mau ke karaoke dulu,” balas wanita tadi. Ternyata namanya Anis. Anis berjalan kearah meja karaoke dan mulai memesan lagu. Ruangan karaoke tidak terpisah secara khusus, jadi kalau yang menyanyi suaranya bagus lumayan buat hiburan sambil makan. Tapi kalau pas suara penyanyinya berantakan, maka selera makan bisa berantakan. Untuk karaoke tidak dikenakan charge, hanya merupakan service cafe untuk tamu yang makan disana. “Dekatin aja Pak, temani dia nyanyi sambil kenalan. Siapa tahu cocok dan jadi,” kata security tadi kepadaku. Aku berjalan dan duduk didekat Anis. Kuulurkan tanganku, “Boleh berkenalan ? Namaku Jokaw”. “Anis,” jawabnya singkat dan kembali meneruskan lagunya. Suaranya tidak bagus cuma lumayan saja. Cukup memenuhi standard kalau ada pertunjukan di kampung. Beberapa lagu telah dinyanyikan. dari lagu dan logat yang dinyanyikan wanita ini agaknya tinggal di Manado atau Sulawesi Utara. Dia mengambil gelas minumannya dan menyerahkan mike ke tamu cafe di dekatnya. “Sendirian saja nona atau …,” kataku mengawali pembicaraan. “Panggil saja namaku, A…N…I…S, Anis,” katanya. kami mulai terlibat pembicaraan yang cukup akrab. Anis berasal dari Gorontalo. Ia memang berdarah Arab. Menurutnya banyak keturunan Arab di Gorontalo. Kuamati lebih teliti wanita di sampingku ini. Hidungnya mancung khas Timur Tengah, kulitnya putih, rambutnya hitam tebal, bentuk badannya sintal dan kencang dengan payudaranya terlihat dari samping membusung padat. Kutawarkan untuk mengobrol di kamarku saja. Lebih dingin, karena ber-AC, dan lebih rileks serta privacy terjaga. Ia menurut saja. kami masuk ke dalam kamar. Security tadi kulihat mengangkat kedua jempolnya kearahku. Di dalam kamar, kami duduk berdampingan di karpet dengan menyandar ke ranjang sambil nonton TV. Anis masuk ke kamar mandi dan sebentar kemudian sudah keluar lagi. Kami melanjutkan obrolan. Ternyata Anis seorang janda gantung, suaminya yang seorang pengusaha, keturunan Arab juga, sudah 2 tahun meninggalkannya namun Anis tidak diceraikan. ia sedang mencoba membuka usaha kerajinan rotan dari Sulawesi yang dipasarkan disini. Dikta ini dia tinggal bersama familinya. Ia main ke hotel, karena dulu juga pernah tinggal di hotel ini seminggu dan akrab dengan koki wanita yang bekerja di cafe. dari tadi siang koki tersebut sedang keluar, berbelanja kebutuhan cafe. Kulingkarkan tangan kiriku ke bahu kirinya. Ia sedikit menggerinjal namun tidak ada tanda-tanda penolakan. aku semakin berani dan mulai meremas bahunya dan perlahan-lahan tangan kiriku menuju kedadanya. Sebelum tangan kiriku sampai di dadanya, ia menatapku dan bertanya, “Mau apa kamu, Jokaw ?” Sebuah pertanyaan yang tidak perlu dijawab. Kupegang dagunya dengan tangan kananku dan kudekatkan mukanya ke mukaku. Perlahan kucium bibirnya. Ia diam saja. Kucium lagi namun ia belum juga membalas ciumanku. “Ayolah Anis, 2 tahun tentulah waktu yang cukup panjang bagimu. Selama ini tentulah kamu merindukan kehangatan dekapan seorang laki-laki,” kataku mulai merayunya. Kuhembuskan napasku ke dekat telinganya. Bibirku mulai menyapu leher dan belakang telinganya. “Akhh, tidak.. Jangan..,” rintihnya. “Ayolah Nis, mungkin punyaku tidak sebesar punya suami Arab-mu itu, namun aku bisa membantu menuntaskan gairahmu yang terpendam”. Ia menyerah, pandangan matanya meredup. Kucium lagi bibirnya, kali ini mulai ada perlawanan balasan dari bibirnya. tanganku segera meremas dadanya yang besar, namun sudah sedikit turun. Ia mendesah dan membalas ciumanku dengan berapi-api. Tangannya meremas kejantananku yang masih terbungkus celana. Kududukan ia ditepi ranjang. Aku berdiri didepannya. tangannya mulai membuka ikatan pinggang dan ritsluiting celanaku, kemudian menyusup ke balik celana dalamku. Dikeluarkannya kejantananku yang mulai menegang. Dibukanya celanaku seluruhnya hingga bagian bawah tubuhku sudah dalam keadaan polos. Mulutnya kemudian menciumi kejantananku, sementara tangannya memegang pinggangku dan mengusap kantung zakarku. Lama kelamaan ciumannya berubah menjadi jilatan dan isapan kuat pada kejantananku. Kini ia mengocok kejantananku dengan mengulum kejantananku dan menggerakan mulutnya maju mundur. Aliran kenikmatan segera saja menjalari seluruh tubuhku. Tangannya menyusup ke bajuku dan memainkan putingku. Kubuka kancing bajuku agar tangannya mudah beraksi di dadaku. Kuremas rambutnya dan pantatkupun bergerak maju mundur menyesuaikan dengan gerakan mulutnya. Aku tak mau menumpahkan sperma dalam posisi ini. Kuangkat tubuhnya dan kini dia dalam posisi berdiri sementara aku duduk di tepi ranjang. Tanpa kesulitan segera saja kubuka celana panjang dan celana dalamnya. Rambut kemaluannya agak jarang dan berwarna kemerahan. Kemaluannya terlihat sangat menonjol di sela pahanya, seperti sampan yang dibalikkan. Ia membuka kausnya sehingga sekarang tinggal memakai bra berwarna biru. Kujilati tubuhnya mulai dari lutut, paha sampai ke lipatan pahanya. Sesekali kusapukan bibirku di bibir vaginanya. Lubang vaginanya terasa sempit ketika lidahku mulai masuk ke dalam vaginanya. Ia merintih, kepalanya mendongak, tangannya yang sebelah menekan kepalaku sementara tangan satunya meremas rambutnya sendiri. Kumasukan jari tengahku ke dalam lubang vaginanya, sementara lidahku menyerang klitorisnya. Ia memekik perlahan dan kedua tangannya meremas payudaranya sendiri. Tubuhnya melengkung ke belakang menahan kenikmatan yang kuberikan. Ia merapatkan selangkangannya ke kepakalu. Kulepaskan bajuku dan kulempar begitu saja ke lantai. Akhirnya ia mendorongku sehingga aku terlentang di ranjang dengan kaki masih menjuntai di lantai. Ia berjongkok dan, “Sllruup..”. Kembali ia menjilat dan mencium penisku beberapa saat. Ia naik keatas ranjang dan duduk diatas dadaku menghadapkan vaginanya di mulutku. Tangannya menarik kepalaku meminta aku agar menjilat vaginanya dalam posisi demikian. Kuangkat kepalaku dan segera lidahku menyeruak masuk ke dalam liang vaginanya. Tanganku memegang erat pinggulnya untuk membantu menahan kepalaku. Ia menggerakan pantatnya memutar dan maju mundur untuk mengimbangi serangan lidahku. Gerakannya semakin liar ketika lidahku dengan intens menjilat dan menekan klitorisnya. Ia melengkungkan tubuhnya sehingga bagian kemaluannya semakin menonjol. tangannya kebelakang diletakan di pahaku untuk menahan berat tubuhnya. Ia bergerak kesamping dan menarikku sehingga aku menindihnya. Kubuka bra-nya dan segera kuterkam gundukan gunung kembar di dadanya. Putingnya yang keras kukulum dan kujilati. Kadang kumisku kugesekan pada ujung putingnya. Mendapat serangan demikian ia merintih “Jokaw, ayo kita lakukan permainan ini, Masukan sekarang..”. Tangannya menggenggam erat penisku dan mengarahkan ke lubang vaginanya. Beberapa kali kucoba untuk memasukannya tetapi sangat sulit. Sebenarnya sejak kujilati sedari tadi kurasakan vaginanya sudah basah oleh lendirnya dan ludahku, namun kini ketika aku mencoba untuk melakukan penetrasi kurasakan sulit sekali. Penisku sudah mulai mengendor lagi karena sudah beberapa kali belum juga menembus vaginanya. Aku ingat ada kondom di laci meja, masih tersisa 1 setelah 2 lagi aku pakai tadi malam, barangkali dengan memanfaatkan permukaan kondom yang licin lebih mudah melakukan penetrasi. namun aku ragu untuk mengambilnya, Anis kelihatan sudah di puncak nafsunya dan ia tidak memberikan sinyal untuk memakai kondom. Kukocokkan penisku sebentar untuk mengencangkannya. Kubuka pahanya selebar-lebarnya. Kuarahkan penisku kembali ke liang vaginanya. “Jokaw.. Kencangkan dan cepat masukkan,” rintihnya. Kepala penisku sudah melewati bibir vaginanya. Kudorong sangat pelan. Vaginanya sangat sempit. Entah apa yang menyebabkannya, padahal ia sudah punya anak dan menurut ceritanya penis suaminya satu setengah kali lebih besar dari penisku. Aku berpikir bagaimana caranya agar penis suaminya bisa menembus vaginanya. Penisku kumaju mundurkan dengan perlahan untuk membuka jalan nikmat ini. Beberapa kali kemudian penisku seluruhnya sudah menembus lorong vaginanya. Aku merasa dengan kondisi vaginanya yang sangat sempit maka dalam ronde pertama ini aku akan kalah kalau aku mengambil posisi di atas. Mungkin kalau ronde kedua aku dapat bertahan lebih lama. Akan kuambil cara lain agar aku tidak jebol duluan. Kugulingkan badannya dan kubiarkan dia menindihku. Anis bergerak naik turun menimba kenikmatannya. Aku mengimbanginya tanpa mengencangkan ototku, hanya sesekali kuberikan kontraksi sekedar bertahan saja supaya penisku tidak mengecil. Anis merebahkan tubuhnya, merapat didadaku. Kukulum payudaranya dengan keras dan kumainkan putingnya dengan lidahku. Ia mendengus-dengus dan bergerak liar untuk merasakan kenikmatan. Gerakannya menjadi kombinasi naik turun, berputar dan maju mundur. Luar biasa vagina wanita Arab ini, dalam kondisi aku dibawahpun aku harus berjuang keras agar tidak kalah. Untuk mempertahankan diri kubuat agar pikiranku menjadi rileks dan tidak berfokus pada permainan ini. 15 menit sudah berlalu sejak penetrasi. Agaknya Anis sudah ingin mengakhiri babak pertama ini. Ia memandangku, kemudian mencium leher dan telingaku. “Ouhh.. jokaw, kamu luar biasa. Dulu dalam ronde pertama biasanya suamiku akan kalah, namun kami masih bertahan. Yeesshh.. Tahan dulu, sebentar lagi.. Aku..”. Ia tidak melanjutkan kalimatnya. Aku tahu kini saatnya beraksi. Kukencangkan otot penisku dan gerakan tubuh Anispun semakin liar. Akupun mengimbangi dengan genjotan penisku dari bawah. Ketika ia bergerak naik, pantatku kuturunkan dan ketika ia menekan pantatnya ke bawah akupun menyambutnya dengan mengangkat pantatku. Kepalanya bergerak kesana kemari. Rambutnya yang hitam lebat acak-acakan. sprei sudah terlepas dan tergulung di sudut ranjang. bantal di atas ranjang semuanya sudah jatuh ke lantai. Keadaan diatas ranjang seperti kapal yang pecah dihempas badai. Ranjangpun ikut bergoyang mengikutu gerakan kami. Suaranya berderak-derak seakan hendak patah. Akupun semakin mempercepat genjotanku dari bawah agar iapun segera berlabuh di dermaga kenikmatan. Semenit kemudian.. “Aaggkkhh.. Nikmat.. Ouhh.. Yeahh,” Anis memekik. Punggungnya melengkung ke atas, mulutnya menggigit putingku. Kurasakan aliran kenikmatan mendesak lubang penisku. Aku tidak tahan lagi. Ketika pantatnya menekan ke bawah, kupeluk pinggangnya dan kuangkat pantatku. “Ouhh.. An.. Nis. Aku tidak tahan lagi.. Aku sampaiihh!” Ia memberontak dari pelukanku sampai peganganku pada pinggulnya terlepas. pantatnya naik dan segera diturunkan lagi dengan cepat. “Jokaw.. Ouhh Jokaw.. Aku juga..”. Kakinya mengunci kakiku dan badannya mengejang kuat. dengan kaki saling mengait aku menahan gerak tubuhnya yang mengejang. Giginya menggigit lenganku sampai terasa sakit. Denyutan dari dinding vaginanya saling berbalasan dengan denyutan dipenisku. Beberapa detik kemudian, kami masih merasakan sisa-sisa kenikmatan. ketika sisa-sisa denyutan masih terjadi badannya menggetar. Ia berbaring diatas dadaku sampai akhirnya penisku mulai mengecil dan terlepas dengan sendirinya dari vaginanya. Sebagian sperma mengalir keluar dari vaginanya di atas perutku. Anis berguling ke samping setelah menarik napas panjang. “Luar biasa kamu Kaw. Suamiku tidak pernah menang dalam ronde pertama, memang dalam berhubungan ia sering mengambil posisi di atas. tapi kami sanggup membawaku terbang ke angkasa,” katanya sambil mengelus dadaku. “Akupun rasanya hampir tidak sanggup menandingimu. Mungkin sebagian besar laki-laki akan menyerah di atas ranjang kalau harus bermain denganmu. Milikmu benar-benar sempit,” kataku balas memujinya. Memang kalau tadi aku harus bermain diatas, rasanya tak sampai sepuluh menit aku pasti sudah KO. Makanya, jangan cuma penetrasi terus main genjot saja, teknik bro! “Kamu orang Melayu pribumi, tapi kok bulunya banyak gini. Keturunan India atau mungkin Arab ya?” “Nggak ah, asli Indonesia lho..”. Ia masih terus memujiku beberapa kali lagi. Kuajak ia mandi bersama dan setelah itu kami duduk di teras sambil minum soft drink dan melihat laut. Aku hanya mengenakan celana pendek tanpa celana dalam dam kaus tanpa lengan. Ia mengenakan kemejaku, sementara bagian bawah tubuhnya hanya ditutup dengan selimut yang dililitkan tanpa mengenakan pakaian dalam. Ia duduk membelakangiku. Tubuhnya disandarkan di bahuku. Mulutku sesekali mencium rambut dan belakang telinganya. Kadang mulutnya mencari mulutku dan kusambut dengan ciuman ringan. Tangan kanannya melingkar di kepalaku. “Kamu nggak takut hamil melakukan hal ini denganku?”tanyaku. “Aku dulu pernah kerja di apotik, jadi aku tahu pasti cara mengatasinya. Aku selalu siap sedia, siapa tahu terjadi hal yang diinginkan seperti sore ini. Aku sudah makan obat waktu masuk ke kamar mandi tadi. Tenang saja, toh kalaupun hamil bukan kamu yang menanggung akibatnya.” katanya enteng. Jadi ia selalu membawa obat anti hamil. Untung saja aku tadi tidak berlaku konyol dengan memakai kondom. Mungkin saja sejak ditinggal suaminya ia sudah beberapa kali bercinta dengan laki-laki. Tapi apa urusanku, aku sendiri juga melakukannya. yang penting malam ini ia menjadi teman tidurku. Matahari sudah jauh condong ke Barat, sehingga tidak terasa panas. hampir sejam kami duduk menikmati sunset. Gairahku mulai timbul lagi. Kubuka dua kancing teratas bajunya. Kurapatkan kejantananku yang sudah mulai ingin bermain lagi ke pinggangnya. Kususupkan tanganku kebalik bajunya dan kuremas dadanya. “Hmmhh..,” ia bergumam. “Masuk yuk, sudah mulai gelap. Anginnya juga mulai kencang dan dingin,” kataku. Kamipun masuk ke dalam kamar sambil berpelukan. Sekilas kulihat tatapan iri dan kagum dari tamu hotel di kamar yang berseberangan dengan kamarku. “I want more, honey!” kataku. Kami bersama-sama merapikan sprei dan bantal yang berhamburan akibat pertempuran babak pertama tadi. Kubuka bajunya dan kutarik selimut yang menutup bagian bawah tubuhnya. Kurebahkan Anis di ranjang. Kubuka kausku dan aku berdiri di sisi ranjang di dekat kepalanya. Anis mengerti maksudku. Didekatkan kepalanya ke tubuhku dan ditariknya celana pendekku. Sebentar kemudian mulut dan lidahnya sudah beraksi dengan lincahnya di selangkanganku. Aku mengusap-usap tubuhnya mulai dari bahu, dada sampai ke pinggulnya. Peniskupun tak lama sudah menegang dan keras, siap untuk kembali mendayung sampan. Lima menit ia beraksi. Setelah itu kutarik kepalanya dan kuposisikan kakinya menjuntai ke lantai. Kubuka mini bar dan kuambil beberapa potong es batu di dalam gelas. Kujepit es batu tadi dengan bibirku dan aku berjongkok di depan kakinya. Kurenggangkan kedua kakinya lalu dengan jariku bibir vaginanya kubuka. Bibirku segera menyorongkan es batu ke dalam vaginanya yang merah merekah. Ia terkejut merasakan perlakuanku. Kaki dan badannya sedikit meronta, namun kutahan dengan tanganku. “Ouhh.. Jokaw.. Kamu.. Gila.. Gila.. Jangan.. Cukup Kaw!” ia berteriak. Aku tidak menghiraukan teriakannya dan terus melanjutkan aksiku. Rupanya sensasi dingin dari es batu di dalam vaginanya membuatnya sangat terangsang. Kujilati air dari es batu yang mencair dan mulai bercampur dengan lendir vaginanya. “Jokaw.. Maniak kamu..,” ia masih terus memekik setiap kali potongan es batu kutempelkan ke bagian dalam bibir vagina dan klitorisnya. Kadang es batu kupegang dengan jariku menggantikan bibirku yang tetap menjilati seluruh bagian vaginanya. Kakinya masih meronta, namun ia sendiri mulai menikmati aksiku. Kulihat ke atas ia menggigit ujung bantal dengan kuat untuk menahan perasaannya. Akhirnya semua potongan es batu yang kuambil habis. Aku masih meneruskan stimulasi dengan cara cunilingus ini. Meskipun untuk ronde kedua aku yakin bisa bertahan lebih lama, namun untuk berjaga-jaga akan kuransang dia sampai mendekati puncaknya. yang pasti aku tak mau kalah ketika bermain dengannya. Kurang lebih sepuluh menit aku melakukannya. Ia terhentak dan mengejang sesaat ketika klitorisnya kugaruk dan kemudian kujepit dengan jariku. Kulepas dan kujepit lagi. Ia merengek-rengek agar aku menghentikan aksiku dan segera melakukan penetrasi, namun aku masih ingin menikmati dan memberikan foreplay dalam waktu yang agak lama. Beberapa saat aku masih dalam posisi itu. tangan kanannya memegang kepalaku dan menekannya ke celah pahanya. Tangan kirinya meremas-remas payudaranya sendiri. Aku duduk di dadanya. Kini ia yang membrikan kenikmatan pada penisku melalui lidah dan mulutnya. Dikulumnya penisku dalam-dalam dan diisapnya lembut. Giginya juga ikut memberikan tekanan pada batang penisku. Dilepaskannya penisku dan kini dijepitnya dengan kedua payudaranya sambil diremas-remas dengan gundukan kedua dagingnya itu. Kugerakkan pinggulku maju mundur sehingga peniskupun bergesekan dengan kulit kedua payudaranya. Kuubah posisiku dengan menindihnya berhadapan, kemudian mulutku bermain disekitar payudaranya. Anis kelihatan tidak sabar lagi dan dengan sebuah gerakan tangannya sudah memegang dan mengocok penisku dengan menggesekannya pada bibir vaginanya. Tanganku mengusap gundukan payudaranya dan meremas dengan pelan dan hati-hati. Ia menggelinjang. Mulutku menyusuri leher dan bahunya kemudian bibirnya yang sudah setengah terbuka segera menyambut bibirku. kami segera berciuman dengan ganas sampai terengah-engah. Penisku yang sudah mengeras mulai mencari sasarannya. Kuremas pantatnya yang padat dan kuangkat pantatku. “Jokaw.. Ayo.. Masukk.. Kan!” Tangannya menggenggam penisku dan mengarahkan ke dalam guanya yang sudah basah. Aku mengikuti saja. Kali ini ia yang mengambil inisiatif untuk membuka lebar-lebar kedua kakinya. Dengan perlahan dan hati-hati kucoba memasukan penisku kedalam liang vaginanya. Masih sulit juga untuk menembus bibir vaginanya. tangannya kemudian membuka bibir vaginanya dan dengan bantuan tanganku maka kuarahkan penisku ke vaginanya. Begitu melewati bibir vaginanya, maka kurasakan lagi sebuah lorong yang sempit. Perlahan-lahan dengan gerakan maju mundur dan memutar maka beberapa saat kemudian penisku sudah menerobos kedalam liang vaginanya. Aku bergerak naik turun dengan perlahan sambil menunggu agar pelumasan pada vaginanya lebih banyak. Ketika kurasakan vaginanya sudah lebih licin, maka kutingkatkan tempo gerakanku. Anis masih bergerak pelan, bahkan cenderung diam dan menungguku untuk melanjutkan serangan berikutnya. Kupercepat gerakanku dan Anis bergerak melawan arah gerakanku untuk menghasilkan sensasi kenikmatan. Aku menurunkan irama permainan. Kini ia yang bergerak liar. Tangannya memeluk leherku dan bibirnya melumat bibirku dengan ganas. Aku memeluk punggungnya kemudian mengencangkan penisku dan menggenjotnya lagi dengan cepat. Kubisikkan untuk berganti posisi menjadi doggy style. Ia mendorong tubuhku agar dapat berbaring tengkurap. Pantatnya dinaikkan sedikit dan tangannya terjulur kebelakang menggenggam penisku dan segera menyusupkannya kedalam vaginanya. Kugenjot lagi vaginanya dengan menggerakkan pantatku maju mundur dan berputar. Kurebahkan badanku di atasnya. kami berciuman dengan posisi sama-sama tengkurap, sementara kemaluan kami masih terus bertaut dan melakukan aksi kegiatannya. Aku menusuk vaginanya dengan gerakan cepat berulang kali. Iapun mendesah sambil meremas sprei. Aku berdiri di atas lututku dan kutarik pinggangnya. Kini ia berada dalam posisi nungging dengan pantat yang disorongkan ke kemaluanku. Setelah hampir sepuluh menit permainan kami yang kedua ini, Anis semakin keras berteriak dan sebentar-bentar mengejang. Vaginanya terasa semakin lembab dan hangat. Kuhentikan genjotanku dan kucabut penisku. Anis berbalik terlentang dan sebentar kemudian aku naik ke atas tubuhnya dan kembali menggenjot vaginanya. Kusedot putingnya dan kugigit bahunya. Kutarik rambutnya sampai mendongak dan segera kujelajahi daerah sekitar leher sampai telinganya. Ia semakin mendesah dan mengerang dengan keras. Ketika ia mengerang cukup keras, maka segera kututup bibirnya dengan bibirku. Ia menyambut bibirku dengan ciuman yang panas. Lidahnya menyusup ke mulutku dan menggelitik langit-langit mulutku. Aku menyedot lidahnya dengan satu sedotan kuat, melepaskannya dan kini lidahku yang masuk ke dalam rongga mulutnya. Kami berguling sampai Anis berada di atasku. Anis menekankan pantatnya dan peniskupun semakin dalam masuk ke lorong kenikmatannya. “Ouhh.. Anis,” desahku setengah berteriak. Anis bergerak naik turun dan memutar. Perlahan-lahan kugerakkan pinggulku. Karena gerakan memutar dari pinggulnya, maka penisku seperti disedot sebuah pusaran. Anis mulai mempercepat gerakannya, dan kusambut dengan irama yang sama. Kini ia yang menarik rambutku sampai kepalaku mendongak dan segera mencium dan menjilati leherku. Hidungnya yang mancung khas Timur Tengah kadang digesekkannya di leherku memberikan suatu sensasi tersendiri. Anis bergerak sehingga kaki kami saling menjepit. kaki kirinya kujepit dengan kakiku dan demikian juga kaki kiriku dijepit dengan kedua kakinya. dalam posisi ini ditambah dengan gerakan pantatnya terasa nikmat sekali. Kepalanya direbahkan didadaku dan bibirnya mengecup putingku. Kuangkat kepalanya, kucium dan kuremas buah dadanya yang menggantung. Setelah kujilati dan kukecup lehernya kulepaskan tarikan pada rambutnya dan kepalanya turun kembali kemudian bibirnya mencari-cari bibirku. Kusambut mulutnya dengan satu ciuman yang dalam dan lama. Anis kemudian mengatur gerakannya dengan irama lamban dan cepat berselang-seling. Pantatnya diturunkan sampai menekan pahaku sehingga penisku masuk terbenam dalam-dalam menyentuh rahimnya. kakinya bergerak agar lepas dari jepitanku dan kini kedua kakiku dijepit dengan kedua kakinya. Anis menegakkan tubuhnya sehingga ia dalam posisi duduk setengah jongkok di atas selangkanganku. Ia kemudian menggerakan pantatnya maju mundur sambil menekan kebawah sehingga penisku tertelan dan bergerak ke arah perutku. Rasanya seperti diurut dan dijepit sebuah benda yang lembut namun kuat. Semakin lama semakin cepat ia menggerakkan pantatnya, namun tidak menghentak-hentak. darah yang mengalir ke penisku kurasakan semakin cepat dan mulai ada aliran yang merambat disekujur tubuhku. “Ouhh.. Sshh.. Akhh!” Desisannyapun semakin sering. Aku tahu sekarang bahwa iapun akan segera mengakhiri pertarungan ini dan menggapai puncak kenikmatan. “Tahan Nis, turunkan tempo.. Aku masih lama lagi ingin merasakan nikmatnya bercinta denganmu”. Aku menggeserkan tubuhku ke atas sehingga kepalaku menggantung di bibir ranjang. Ia segera mengecup dan menciumi leherku. Tak ketinggalan hidungnya kembali ikut berperan menggesek kulit leherku. Aku sangat suka sekali ketika hidungnya bersentuhan dengan kulit leherku. “Jokaw.. Ouhh.. Aku tidak tahan lagi!” ia mendesah. Kugelengkan kepalaku memberi isyarat untuk bertahan sebentar lagi. Aku bangkit dan duduk memangku Anis. Penisku kukeraskan dengan menahan napas dan mengencangkan otot PC. Ia semakin cepat menggerakkan pantatnya maju mundur sementara bibirnya ganas melumat bibirku dan tangannya memeluk leherku. Tanganku memeluk pinggangnya dan membantu mempercepat gerakan maju mundurnya. Dilepaskan tangannya dari leherku dan tubuhnya direbahkan ke belakang. Kini aku yang harus bergerak aktif. Kulipat kedua lututku dan kutahan tubuhnya di bawah pinggangnya. Gerakanku kuatur dengan irama cepat namun penisku hanya setengahnya saja yang masuk sampai beberapa hitungan dan kemudian sesekali kutusukkan penisku sampai mentok. Ia merintih-rintih, namun karena posisi tubuhnya ia tidak dapat bergerak dengan bebas. Kini aku sepenuhnya yang mengendalikan permainan, ia hanya dapat pasrah dan menikmati. Kutarik tubuhnya dan kembali kurebahkan tubuhnya ke atas tubuhku, matanya melotot dan bola matanya memutih. Giginya menggigit bahuku. Kugulingkan tubuhku, kini aku berada diatasnya kembali. Kuangkat kaki kanannya ke atas bahu kiriku. Kutarik badannya sehingga selangkangannya dalam posisi menggantung merapat ke tubuhku. Kaki kirinya kujepit di bawah ketiak kananku. Dengan posisi duduk melipat lutut aku menggenjotnya dengan perlahan beberapa kali dan kemudian kuhentakkan dengan keras. Iapun berteriak dengan keras setiap aku menggenjotnya dengan keras dan cepat. Kepalanya bergerak-gerak dan matanya seperti mau menangis. Kukembalikan kakinya pada posisi semula. Aku masih ingin memperpanjang permainan untuk satu posisi lagi. kakiku keluar dari jepitannya dan ganti kujepit kedua kakinya dengan kakiku. Vaginanya semakin terasa keras menjepit penisku. Aku bergerak naik turun dengan perlahan untuk mengulur waktu. Anis kelihatan sudah tidak sabar lagi. Matanya terpejam dengan mulut setengah terbuka yang terus merintih dan mengerang. Gerakan naik turunku kupercepat dan semakin lama semakin cepat. Kini kurasakan desakan kuat yang akan segera menjebol keluar lewat lubang penisku. Kukira sudah lebih dari setengah jam lamanya kami bergumul. Akupun sudah puas dengan berbagai posisi dan variasi. Keringatku sudah berbaur dengan keringatnya. Kurapatkan tubuhku di atas tubuhnya, kulepaskan jepitan kakiku. Betisnya kini menjepit pinggangku dengan kuat. Kubisikan, “OK baby, kini saatnya..”. Ia memekik kecil ketika pantatku menekan kuat ke bawah. Dinding vaginanya berdenyut kuat menghisap penisku. Ia menyambut gerakan pantatku dengan menaikan pinggulnya. Bibirnya menciumku dengan ciuman ganas dan kemudian sebuah gigitan hinggap pada bahuku. Satu aliran yang sangat kuat sudah sampai di ujung lubang penisku. Kutahan tekanan penisku ke dalam vaginanya. Gelombang-gelombang kenikmatan terwujud lewat denyutan dalam vaginanya bergantian dengan denyutan pada penisku seakan-akan saling meremas dan balas mendesak. Denyut demi denyutan, teriakan demi teriakan dan akhirnya kami bersama-sama sampai ke puncak sesaat kemudian setelah mengeluarkan teriakan keras dan panjang. “Anis.. Ouhh.. Yeaahh!!” “Ahhkk.. Lakukan Jokaw.. Sekarang!!” Akhirnya aliran yang tertahan sejak tadipun memancar dengan deras di dalam vaginanya. Kutekan penisku semakin dalam di vaginanya. Tubuhnya mengejang dan pantatnya naik. Ia mempererat jepitan kakinya dan pelukan tangannya. Kupeluk tubuhnya erat-erat dan tangannya menekan kepalaku di atas dadanya. Ketika dinding vaginanya berdenyut, maka kubalas dengan gerakan otot PC-ku. Iapun kembali mengejang dan bergetar setiap otot PC-ku kugerakkan. Napas dan kata-kata penuh kenikmatan terdengar putus-putus, dan dengan sebuah tarikan napas panjang aku terkulai lemas di atas tubuhnya. kami masih saling mengecup bibir dan keadaan kamarpun menjadi sunyi, tidak ada suara yang terdebgar. hanya ada napas yang panjang tersengal-sengal yang berangsur-angsur berubah menjadi teratur. Lima belas menit kemudian kami berdua sudah bermain dengan busa sabun di kamar mandi. Kami saling menyabuni dengan sesekali melakukan cumbuan ringan. Setelah mandi barulah kami merasa lapar setelah dua ronde kami lalui. Sambil makan Anis menelpon familinya, kalau malam ini ia tidak pulang dengan alasan menginap di rumah temannya. Tentu saja ia tidak bilang kalau temannya adalah seorang laki-laki bernama Jokaw. Malam itu dan malam berikutnya tentu saja tidak kami lewatkan dengan sia-sia. Mandi keringat, mandi kucing, mandi basah dan tentunya mandi kenikmatan menjadi acara kami berdua. Esoknya setelah mengecek ke agen Merpati ternyata aku masih mendapat seat penerbangan ke kota propinsi, seat terakhir lagi. Ketika chek out dari hotel kusisipkan selembar dua puluh ribuan ke tangan security temanku. Ia tersenyum. “Terima kasih Pak,” katanya sambil menyambut tasku dan membawakan ke mobil. “Kapan kesini lagi, Pak? kalau Anis nggak ada, nanti akan saya carikan Anis yang lainnya lagi,” bisiknya ketika sudah berangkat ke bandara. Anis mengantarku sampai ke bandara dan sebelum turun dari mobil kuberikan kecupan mesra di bibirnya. Sopir mobil hotel hanya tersenyum melihat tingkah kami. Setahun kemudian aku kembali lagi ke kota itu dan ternya Anis tidak berada di kota itu lagi. Ketika kutelpon ke nomor yang diberikannya, penerima telepon menyatakan tidak tahu dimana sekarang Anis berada. Dengan bantuan security temanku maka aku mendapatkan perempuan lainnya, orang Jawa Tinur. Lumayan, meskipun kenikmatan yang diberikannya masih di bawah Anis

'Saat Cerita, Dia Masukkan Tangannya ke Dada Saya. Rasanya ....'

'Saat Cerita, Dia Masukkan Tangannya ke Dada Saya. Rasanya ....'


Saat Cerita Dia Masukkan Tangannya ke Dada Saya Rasanya
Siapa yang tidak setuju Monica Bellucci masih 'hot' dan cantik? (whatuplife.in)
A+ A-
LONDON - Di usia 51 tahun, Monica Bellucci merebut perhatian publik setelah menjadi ‘Gadis Bond tertua’ dalam sejarah franchise film James Bond.

Aktris berpaspor Italia itupun memberi tahu Celia Walden dari The Telegraph, bagaimana terjadi revolusi peran gadis Bond dan mengapa 007 butuh seorang wanita dewasa dalam kehidupannya.

Dalam wawancara ini, Monica diibaratkan sang reporter seperti awal-awal Renaissance dari Madonna. Dengan tangan berwarna pucat yang dia bentangkan secara melintang di dadanya. Pemeran karakter Lucia Sciarra dalam Spectre inipun berbicara panjang lebar.

Wanita yang disebut tidak sedikitpun kehilangan daya tarik seksualnya ini dan juga pernah membintangi The Matrix Reloaded (2003) itu, juga bicara soal keluarganya, film Bond dan tentang wanita dewasa.

monica bellucci di spectre

Hingga bagaimana dia bisa melewati pergantian era, antara kepentingan pribadi dan profesional. Lantas karakter yang dianutnya dalam menjalani hidup, hingga kaitan masa kecilnya dengan karier akting.

Berikut ini petikan interview dengan wanita yang awalnya berprofesi sebagai model tersebut sebelum pindah jalur ke dunia akting.

Tanya: Anda masih saja terlihat cantik dan seksi di usia setengah abad? Apakah orang-orang sependapat dengan saya?

Jawab: “Mungkin saja iya. Saat berenang baru-baru ini dengan dua anak gadis saya. Saya memakai pakaian renang warna hijau. Leonie, anak gadis saya yang berusia lima tahun menatap saya dan berkata. ‘Mama, kamu benar-benar eksplosif!’ Saya hanya bisa menoleh dan tertawa mendengarnya.”

T: Mengapa sikap Anda hanya seperti itu?

 J: “Mereka (anak-anak) mengatakan kepada saya tentang banyak hal. Namun itu adalah pujian terbesar yang pernah saya terima.”

T: Komentar Anda soal kecantikan dan keseksian diri sendiri?

J:  “Berbicara soal kecantikan sebagai sebuah kelebihan adalah sangat buruk. Karena kecantikan adalah sebuah anugerah. Sama seperti kesehatan atau intelejensia. Jangan terlalu bangga karena menjadi cantik. Karena Anda tidak melakukan apapun untuk itu dan itu diberikan buat Anda.”

monica bellucci

T: Anda seperti terlihat dengan wajah spesial muram, provokatif dan skenario buruk dalam film. Tengok saja sebagai korban perkosaan di Irreversible, Mary Magdalene di Passion of the Christ. The Mirror Queen di The Brothers Grimm hingga sebagai wanita tuna susila yang sedang menyusui di Tu M’aimes? Di Spectre, Anda jadi janda dari seorang mafia yang terbunuh? Tanggapan Anda atas spesialis bayang-bayang kelam ini?

J: “Saya tidak berpikir itu sebuah ketidaksengajaan, dimana peran yang saya mainkan punya karakter seperti itu. Tapi saya merasa kini (di Spectre) ada sebuah kebebasan.”
 
“Memang saya berperan sebagai wanita yang baru keluar dari bayang-bayang masa kelam menuju sebuah cahaya. Karena saya merasa kebebasan baru dari menjadi dewasa. Ketika muda usia, orang bilang wajah saya terlihat dingin. Mungkin karena saat itu saya merasa takut dan tidak aman serta baru mengetahui sedikit soal kehidupan.”

T: Apakah karakter muram yang sering Anda mainkan di film ada kaitannya dengan kehidupan Anda?

J: “Saya adalah gadis pemalu. Mungkin itu karena saya hanyalah putri satu-satunya. Saya merasa kesepian. Dan saya pikir, itulah mengapa saya begitu bahagia memiliki dua putri saat ini (Leonie dan Deva, 11 tahun).

monica bellucci

T: Bisa ceritakan sedikit kehidupan gadis Anda, hingga menjadi model di usia 18 tahun guna membiayai kuliah jurusan hukum yang Anda ambil. Mengapa Anda bilang memiliki wajah cantik seperti menjalani tirani?

J: “Saya punya ingatan kuat saat usia 8 tahun. Dan saya merasa kehilangan memiliki seseorang untuk diajak bermain. Jadi ketika saya 13 tahun dan mulai terlihat cantik. Saya amat senang, karena orang-orang mendatangi saya, bukan sebaliknya.”

“Tapi di saat bersamaan. Saya mulai berpikir untuk menggunakan kecantikan saya untuk mengkreasi topeng, dimana saya dapat melindungi diri sendiri. Jadi ada baiknya juga Anda memiliki wajah cantik, di Prancis mereka menyebutnya ‘la beaute du diable.’ Tapi itu akan mulai memudar seiring waktu, karena Anda tidak punya topeng lagi untuk melindungi diri.”

“Ada sebuah masa ketika saya menyadari dimana saya tidak lagi sebagai wanita yang sama seperti dahulu. Mungkin ukuran payudara saya tidak sesempurna (model-model lain) yang biasa dilihat agensi. Namun ini sudah memberi susu buat dua anak gadis saya. Jadi ini normal mengapa itu bukanlah payudara yang saya miliki pada usia 20 tahun.”

“Terkadang, saat Leonie bercerita tentang apa yang dia lakukan selama di sekolah. Dia juga memasukkan salah satu tangannya ke dada saya. Dan itu menyenangkan. Dia pun melanjutkannya. Karena itu adalah rumah buatnya. Jadi siapa peduli kalau payudara saya tak lagi cantik seperti dahulu bentuk mereka?”

monica bellucci

T: Anda begitu rileks memiliki tubuh seperti ini di usia 51. Maukah Anda atau merasa nyamankah Anda jika diminta lagi tampil tanpa busana dalam sebuah film, seperti yang Anda lakukan 15 tahun lalu dalam Malena?

J: “Itu seksi, tidak bugil. Saya sudah pernah melakoni itu di masa lalu. Dan ini bukan soal saya telah memiliki anak dimana saya harus melakukan hal-hal yang pantas.”

“Saya seorang aktris. Jadi bisa menggunakan tubuh saya untuk mengekspresikan banyak hal. Namun saat ini, saya ingin berakting komedi. Apakah Anda tahu siapa yang saya inginkan jadi lawan main? (Monica tertawa). ‘Morticia Addams (The Addams Family). Setelahnya saya dapat menggunakan kemuraman menjadi kelucuan.”

T: Apa arti cantik natural buat Anda?

J: “Saya berusaha mempertahankan apa yang namanya cantik alami (natural). Saya berusaha keras secara disiplin untuk menjaganya.”

“Saya memang bukan orang yang bisa bangun pukul 06:00 pagi buat pergi ke gym. Saya hanya tidak memakan pasta selama beberapa hari sebelum memulai syuting. Itulah rahasianya. Padahal sejujurnya saya amat menyukai cake dan pasta, lalu beberapa gelas wine dan terkadang merokok.”

“Saran saya untuk cantik adalah: makan, minum dan menjalani kehidupan seks dengan baik. Selebihnya akan hadir dengan sendirinya.” (sambil tertawa)

T: Dari cantik natural, apakah Anda punya kelemahan atau momen yang membuat Anda lemah?

J: “Saya berpikir tentang nenek saya. Bagi saya, cantik alami itu tidak ada kaitannya dengan keriput. Nenek saya selalu berjuang di sepanjang hidupnya. Dia mengasuh dan menghidupi lima anak seusai perang (PD II).  Tapi dia selalu memakai lipstik merah ke bibirnya saat ingin pergi ke gereja di hari Minggu. Wanita Italia punya kekuatan unik, Anda tahu, karena mereka selalu harus berjuang selama hidupnya.”

T: Apakah ini berkaitan dengan tirani dan peran Anda sebagai Lucia di Spectre, dimana Anda hadir di tengah kekuasan dan kekuatan kaum pria?

J: “Jelas bukan suatu kesengajaan kalau Lucia adalah orang Italia. Karena di negeri kami, wanita masih harus belajar bagaimana untuk bebas.”

“Anda bisa saja punya uang dan kemerdekaan di dunia. Tapi jika Anda berada dalam kurungan selama bertahun-tahun. Anda akan merasa selalu takut buat melangkahkan kaki keluar (kurungan).”

“Di banyak tempat di dunia ini. Wanita telah menjadi tahanan dalam jangka waktu yang lama, dimana mereka merasa harus berteriak demi hak-haknya. Tapi ketika Anda berteriak, tak satupun orang mendengarkan Anda. Tak berapa lama, pihak berwenang datang ketika Anda tidak butuh berteriak lagi. Dan itu merupakan suatu hal yang mana wanita perlu terus belajar.”

T: Jadi Ada dimana posisi wanita dalam kehidupan saat ini?

J: “Satu hal yang saya pelajari selama bertahun-tahun belakangan adalah kerapuhan dan feminisme harus dihargai. Struktur sosial saat ini tidak mengijinkan untuk itu, jadi wanita merasa ritme mereka harus menyesuaikan diri dengan ritme laki-laki. Itulah cara agar bisa sejajar dengan laki-laki. Kami harus menjadi seperti mereka. Hanya saja, kami bukan pria!

“Tapi ada hal yang membuat kami merasa bersalah, walau ini indah. Ketika kami hamil, kami merasa salah. Karena kami ingin menjadi ibu yang hebat dan juga karier yang fantastis (seperti laki-laki). Tapi tentu saja kami tidak dapat mendapatkan semuanya, tapi kami harus bisa!”

So, harus ada sistem yang diubah. Wanita harus dapat lisensi melakukan segala hal. Karena jika tidak diberikan waktu buat membesarkan anak, seimbang dengan waktu bekerja. Maka kita akan mengalami sebuah masyarakat yang sakit.”

monica bellucci dan vincent cassel

T: Bagaimana dengan kehidupan Anda dengan dua eks suami Anda (Vincent Cassel 1999-2013, Claudio Carlos Basso 1990-1994)?

J: “Saya merasa lebih terhubung dengan diri sendiri. Yang mana membuat saya untuk lebih baik melakukan suatu hal.”

T: Anda telah jadi single mom dengan dua anak setelah bercerai? Apakah ada masalah yang spesifik?

J: “Bagaimanapun juga, menjadi single mom menciptakan sebuah masalah. Sekali Anda jadi ibu (setelah melahirkan anak), Anda akan merasa komplit.”
 
dua anak monica bellucci

T: Apakah Anda merasa bahagia setelah hidup berpisah dengan suami (pria dalam hal ini)?

 J: “Oh tidak. Laki-laki adalah bagian dari jiwa kami. Saya telah mempelajari itu sejak saya berusia 18 tahun ketika bersama Vincent. Walau setelah itu kami harus mengakhiri hubungan sebagai pasangan. Saya masih jadi ibu dari anak-anak kami. Dan rasa cinta itu masih ada, hanya saja dalam cara yang berbeda. Saya pikir adalah penting ketika Anda mempunyai anak-anak.”

T: Anda masih syuting filmnya Emir Kusturica, sebuah drama romantis berjudul On The Milky Road. Lantas apa yang Anda lakukan setelahnya?

J: “Saya ingin kembali ke kehidupan sederhana, sebuah kehidupan nyata. Karena sebagai aktor, kami melakukan pekerjaan yang mana jauh berbeda dari realitas. So, amat penting mengambil satu langkah mundur, Anda tahu itu? Sebuah langkah mundur menuju bayangan.”


T: Terakhir, apa yang Anda rasakan dari seorang Daniel Craig, lawan main Anda di Spectre yang mana juga Anda berdua terlibat dalam adegan intim?

J: “Daniel (Craig) begitu murah hati sebagai seorang aktor maupun pria. Jadi saya tidak pernah merasa tidak nyaman (saat ada dekatnya). Ketika Anda harus melakukan adegan intim dengan seseorang (dalam film). Adalah penting menemukan sebuah chemistry di dalamnya. Karena ini nantinya bakal tampak seperti tango (tarian khas Argentina).”




 

Erangan Iffa Mahasiswi Berjilbab Perawan

Erangan Iffa Mahasiswi Berjilbab Perawan


Saat itu aku sudah bekerja di sebuah LSM di kota B. Saat itu kantor kami menerima beberapa teman untuk magang dari sebuah univeritas islam negeri yang cukup ternama. Saat itu aku diminta untuk memberikan materi magang. Saat sedang memberikan materi aku melihat ada mahasiswi yang selalu tersenyum kepadaku. Tidak lama kemudia kamipun berkenalan. Namanya Iffa, dia mahasiswi tingkat 4, orangnya cukup manis meski tidak begitu tinggi dan juga bekerja di sebuah LSM anak Singkat cerita aku mengajaknya untuk terlibat beberapa proyek di kantor kami. Akhirnya selain dia terlibat dalam magang, Iffa juga terlibat di beberapa proyek yang sedang aku kerjakan. Kedekatan kami waktu cukup intim, bahkan kami sempat salin mencuri pandang beberapa kali dan berkirim SMS. Pekerjaan yang selalu membuat kami dekat saat itu adalah pada saat hendak melakukan pemantauan untuk pemilihan presiden secara langsung yang pertama kali. Saat itu aku sering mengantarnya ke tempat kos, karena pekerjaan tersebut menyita waktu hingga malam hari. Pada suatu malam, saat itu kami hanya berdua di kantor menyelesaikan beberapa persiapan untuk penyelenggaraan simulasi pemilu. Aku berkata ”fa dah malam nih, mau makan malam dulu nggak?” ”Mau mas” katanya. ”kita beli sate yuk, kamu tunggu sini, nanti aku pesankan yaa” lanjutku lagi ”baik mas” katanya. Saat itu aku bergegas pergi untuk membeli sate yang letaknya tidak jauh dari kantor. Dan saat kembali ke kantor, aku mencarinya karena kantor tidak terkunci dan kulihat di ruang rapat tidak ada siapapun. Aku pun menyiapkan piring dan minuman untuk kami berdua. ”Mas Farid sudah pulang toh” dia tiba-tiba keluar dari kamar mandi. ”iya nih, makan yuk” lanjutku. Saat itu, untuk pertama kalinya aku menatapnya lembut dan saat itu aku merasa bahwa aku ingin menikmati tubuhnya. Aku pun langsung memegang tangannya ”fa, aku pengen menikmati tubuhmu” kataku ”jangan mas” dia menolakku. Saat itu yang terpikir olehku adalah bagaimana menikmati tubuhnya, aku pun segera mendekap tubuhnya dan ”sudah kamu jangan melawan fa, nikmati aja” kataku ”jangggan maas” katanya memohon padaku. Saat itu aku sudah tidak peduli dengan permohonannya. Saat itu aku langsung memegang kedua lengan bagian atas Iffa dengan cepat mulai membuka kancing-kancing depan baju terusan yang dikenakan Iffa. Badan Iffa hanya bisa menggeliat-geliat, “Jangan…, jangan lakukan itu!, stoooppp…, stoopppp”, akan tetapi Aku tetap melanjutkan aksiku. Sebentar saja baju bagian depan Iffa telah terbuka, sehingga kelihatan dadanya yang kecil mungil itu ditutupi dengan BH yang berwarna putih bergerak naik turun mengikuti irama nafasnya. Perutnya yang rata dan mulus itu terlihat sangat mulus dan merangsang. Tangan kanan Aku bergerak ke belakang badan Iffa dan membuka pengait BH Iffa. Kemudian Aku menarik ke atas BH Iffa dan…, sekarang terpampang kedua buah dada Iffa yang kecil mungil sangat mulus dengan putingnya yang coklat muda agak tegang naik turun dengan cepat karena nafas Iffa yang tidak teratur. “Oooohh…, ooohh…, jaanggaannn…, jaannnggaann!”. Aku mulai mencium belakang telinga Iffa dan lidahnya bermain-main di dalam kuping Iffa. Hal ini menimbulkan perasaan yang sangat geli, yang menyebabkan badan Iffa menggeliat-geliat dan tak terasa Iffa mulai terangsang juga oleh permainanku ini. Aku sengaja tidak melepas jilbabnya, karena aku ingin melihatnya telanjang dengan jilbab yang masih terpakai di kepalanya Mulutku berpindah dan melumat bibirnya dengan ganas, badan Iffa yang tadinya tegang mulai agak melemas, kepala Iffa tertengadah ke atas dan badan bagian atasnya yang terlanjang melengkung ke depan, ke arahku, payudaranya yang kecil mungil tapi bulat kencang itu, seakan-akan menantangku Aku langsung bereaksi, tangan kananku memegangi bagian bawah payudara Iffa, mulutnya menciumi dan mengisap-isap kedua puting itu secara bergantian. Mulanya buah dada Iffa yang sebelah kanan menjadi sasaran mulutku. Buah dada Iffa yang kecil mungil itu hampir masuk semuanya ke dalam mulutku, Aku mulai mengisap-isapnya dengan lahap. Terasa sesak napas Iffa menerima permainanku yang lihai itu. Badan Iffa terasa makin lemas dan dari mulutnya terus terdengar erangan, “Sssshh…, ssssshh…, aahh…, aahh…, ssshh…, sssshh…, jangaann…, diiteeruussiinn”, mulut Aku terus berpindah-pindah dari buah dada yang kiri, ke yang kanan, mengisap-isap dan mejilat-jilat kedua puting buah dada Iffa secara bergantian selama kurang lebih lima menit. Badannya benar-benar telah lemas menerima perlakuanku ini. Aku melihat matanya terpejam pasrah dan kedua putingnya telah benar-benar mengeras. Dalam keadaan terlena itu tiba-tiba badan Iffa tersentak, karena dia merasakan tanganku mulai mengelus-elus pahanya yang terbuka karena rok panjangnya telah terangkat sampai pangkal pahanya. Iffa mencoba menggeliat, badan dan kedua kakinya digerak-gerakkan untuk mencoba menghindari tanganku tersebut beroperasi di pahanya, akan tetapi karena badan dan kedua tangannya terkunci olehku, maka dia tidak bisa berbuat apa-apa, yang hanya dapat dilakukan oleh Iffa adalah hanya mengerang, “Jaanngaannnn…, jaannngggannn…, diitteeerruusiin”, akan tetapi suaranya semakin lemah saja. Melihat kondisi Iffa seperti itu, Aku yang telah berpengalaman, yakin bahwa gadis ayu ini telah berada dalam genggamanku. Aktivitas tanganku makin ditingkatkan, terus bermain-main di paha Iffa yang mulus itu dan secara perlahan-lahan merambat ke atas dan jariku menyentuh bibir kemaluannya. Segera badan Iffa tersentak dan, “aahh…, jaannggaan!”, mula-mula hanya ujung jari telunjuk Aku yang mengelus-elus bibir kemaluan Iffa yang tertutup CD, akan tetapi tak lama kemudian tangan kananku menarik CD Iffa dan memaksanya lepas dari pantatnya dan meluncur keluar di antara kedua kaki Iffa. Iffa tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghindari perbuatanku ini. Sekarang Iffa dalam posisi duduk di atas meja dengan tidak memakai CD dan kedua buah dadanya terbuka karena BH-nya telah terangkat ke atas. Muka Iffa yang ayu terlihat merah merona dengan matanya yang terpejam sayu, sedangkan giginya terlihat menggigit bibir bawahnya yang bergetar. Tampa menyia-nyiakan waktu yang ada, Aku, dengan tetap mengunci kedua tangan Iffa, tangan kananku mulai membuka kancing dan retsliting celanaku, setelah itu dia melepaskan celana yang dikenakannya sekalian dengan CD-ku. Pada saat CD-ku terlepas, maka senjataku yang telah tegang sejak tadi itu seakan-akan terlonjak bebas mengangguk-angguk dengan perkasa. Aku agak merenggangkan badannya, maka terlihat oleh Iffa benda yang sedang mengangguk-angguk itu, badan Iffa tiba-tiba menjadi tegang dan mukanya menjadi pucat, kedua matanya terbelalak melihat benda yang terletak diantara kedua pahaku. Dari mulutnya aku mendengar jeritan tertahan, “Iiihh”, disertai badannya yang merinding. Aku menatap muka Iffa yang sedang terpesona dengan mata terbelalak dan mulut setengah terbuka itu, “Kau Cantik sekali Iffa…”, gumam Aku mengagumi kecantikan Iffa. Kemudian dengan lembut Aku menarik tubuh Iffa yang lembut itu, sampai terduduk di pinggir meja dan sekarang Aku berdiri menghadap langsung ke arah Iffa. Sambil memegang kedua paha Iffa dan merentangkannya lebar-lebar, Aku membenamkan kepalaku di antara kedua paha Iffa. Mulut dan lidahku menjilat-jilat penuh nafsu di sekitar kemaluan Iffa yang yang masih rapat, tertutup rambut halus itu. Iffa hanya bisa memejamkan mata dan berteriak “Ooohh…, nikmatnya…, ooohh!”, sampai-sampai tubuhnya bergerak menggelinjang-gelinjang kegelian. “Ooooohh…, hhmm!”, terdengar rintihan halus, memelas keluar dari mulutnya. “Mass…, aku tak tahan lagi…!”, Iffa memelas sambil menggigit bibir. Tanganku yang melingkari kedua pantat Iffa, kini dijulurkan ke atas, menjalar melalui perut ke arah dada dan mengelus-elus serta meremas-remas kedua payudara Iffa dengan sangat bernafsu. Menghadapi serangan bertubi-tubi yang dilancarkan olehku ini, Iffa benar-benar sangat kewalahan dan kemaluannya telah sangat basah kuyup. “Maasss…, aakkhh…, aakkkhh!”, Iffa mengerang halus, kedua pahanya yang jenjang mulus menjepit kepalaku untuk melampiaskan derita birahi yang menyerangnya, dijambaknya rambutku keras-keras. Aku melepaskan diri, kemudian bangkit berdiri di depan Iffa yang masih terduduk di tepi meja, aku menarik Iffa dari atas meja dan kemudian Aku gantian bersandar pada tepi meja dan kedua tangannya menekan bahu Iffa ke bawah, sehingga sekarang posisi Iffa berjongkok di antara kedua kakiku dan kepalanya tepat sejajar dengan bagian bawah perutnya. Iffa sudah tahu apa yang diinginkan olehku, namun tanpa sempat berpikir lagi, tanganku telah meraih belakang kepala Iffa dan dibawa mendekati kejantananku. Tanpa mendapat perlawanan yang berarti dari Iffa, kepala penisku telah terjepit di antara kedua bibir mungil Iffa, yang dengan terpaksa dicobanya dan dikulum alat vitalku ke dalam mulutnya. Ku lihat Iffa bekerja keras, menghisap, mengulum serta mempermainkan batang itu keluar masuk ke dalam mulutnya. Rasanya sangat seksi melihat gadis yang sudah telanjang tapi masih memakai jilbab sedang menyedot penis Beberapa saat kemudian Aku melepaskan diri, badannya yang ringan itu dan membaringkan di atas meja dengan pantatnya terletak di tepi meja. Kemudian Aku mulai berusaha memasuki tubuh Iffa. Tangan kananku menggenggam batang penis dan digesek-gesekkan pada clitoris dan bibir kemaluan Iffa, hingga Iffa merintih-rintih kenikmatan dan badannya tersentak-sentak. Aku terus berusaha menekan senjataku ke dalam kemaluan Iffa yang memang sudah sangat basah itu. Pelahan-lahan kepala penisku menerobos masuk membelah bibir kemaluan Iffa. Dengan kasar Aku tiba-tiba menekan pantatku kuat-kuat ke depan sehingga pinggulku menempel ketat pada pinggul Iffa. Dengan tak kuasa menahan diri, dari mulut Iffa terdengar jeritan halus tertahan, “Aduuuh!.., ooooooohh.., aahh”, disertai badannya yang tertekuk ke atas dan kedua tangan Iffa mencengkeram dengan kuat pinggangku. Beberapa saat kemudian aku mulai menggoyangkan pinggulku, mula-mula perlahan, kemudian makin lama semakin cepat dan bergerak dengan kecepatan tinggi diantara kedua paha halus gadis ayu tersebut. Iffa berusaha memegang lenganku, sementara tubuhnya bergetar dan terlonjak dengan hebat akibat dorongan dan tarikan penisku pada kemaluannya, giginya bergemeletuk dan kepalanya menggeleng-geleng ke kiri kanan di atas meja. Iffa mencoba memaksa kelopak matanya yang terasa berat untuk membukanya sebentar dan melihat wajahku, dengan takjub. Iffa berusaha bernafas dan …:” “Mass…, aahh…, ooohh…, ssshh”, sementara aku tersebut terus menyetubuhinya dengan ganas. Iffa sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap kali Aku menggerakkan tubuhku, gesekan demi gesekan di dinding liang vaginanya. Setiap kali aku menarik penisnya keluar, dan menekan masuk penisku ke dalam vagina Iffa, maka klitoris Iffa terjepit pada batang penisku dan terdorong masuk kemudian tergesek-gesek dengan batang penisku yang berurat itu. Hal ini menimbulkan suatu perasaan geli yang dahsyat, yang mengakibatkan seluruh badan Iffa menggeliat dan terlonjak, sampai badannya tertekuk ke atas menahan sensasi kenikmatan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Aku tersebut terus menyetubuhi Iffa dengan cara itu. Sementara tanganku yang lain tidak dibiarkan menganggur, dengan terus bermain-main pada bagian dada Iffa dan meremas-remas kedua payudara Iffa secara bergantian. Ia berusaha menggerakkan pinggulnya, akan tetapi paha, bokong dan kakinya mati rasa. Tapi ia mencoba berusaha membuatku segera mencapai klimaks dengan memutar bokongnya, menjepitkan pahanya, akan tetapi aku terus menyetubuhinya dan tidak juga mencapai klimaks. Ia memiringkan kepalanya, dan terdengar erangan panjang keluar dari mulutnya yang mungil, “Ooooh…, ooooooh…, aahhmm…, ssstthh!”. Gadis ayu itu melengkungkan punggungnya, kedua pahanya mengejang serta menjepit dengan kencang, menekuk ibu jari kakinya, membiarkan bokongnya naik-turun berkali-kali, keseluruhan badannya berkelonjotan, menjerit serak dan…, akhirnya larut dalam orgasme total yang dengan dahsyat melandanya, diikuti dengan suatu kekosongan melanda dirinya dan keseluruhan tubuhnya merasakan lemas seakan-akan seluruh tulangnya copot berantakan. Iffa terkulai lemas tak berdaya di atas meja dengan kedua tangannya terentang dan pahanya terkangkang lebar-lebar dimana penisku tetap terjepit di dalam liang vaginanya. Selama proses orgasme yang dialami Iffa ini berlangsung, memberikan suatu kenikmatan yang hebat yang dirasakan olehku, dimana penisku yang masih terbenam dan terjepit di dalam liang vagina Iffa dan merasakan suatu sensasi luar biasa, batang penisku serasa terbungkus dengan keras oleh sesuatu yang lembut licin yang terasa mengurut-urut seluruha penisku, terlebih-lebih pada bagian kepala penisku setiap terjadi kontraksi pada dinding vagina Iffa, yang diakhiri dengan siraman cairan panas. Perasaanku seakan-akan menggila melihat Iffa yang begitu cantik dan ayu itu tergelatak pasrah tak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yang kuning langsat mungil itu menjepit dengan ketat batang penisnku. Tidak sampai di situ, beberapa menit kemudian Aku membalik tubuh Iffa yang telah lemas itu hingga sekarang Iffa setengah berdiri tertelungkup di meja dengan kaki terjurai ke lantai, sehingga posisi pantatnya menungging ke arahku. Aku ingin melakukan doggy style, tanganku kini lebih leluasa meremas-remas kedua buah payudara Iffa yang kini menggantung ke bawah. Dengan kedua kaki setengah tertekuk, secara perlahan-lahan aku menggosok-gosok kepala penisku yang telah licin oleh cairan pelumas yang keluar dari dalam vagina Iffa dan menempatkan kepala penisku pada bibir kemaluan Iffa dari belakang. Dengan sedikit dorongan, kepala penisku tersebut membelah dan terjepit dengan kuat oleh bibir-bibir kemaluan Iffa. Kedua tanganku memegang pinggul Iffa dan mengangkatnya sedikit ke atas sehingga posisi bagian bawah badan Iffa tidak terletak pada meja lagi, hanya kedua tangannya yang masih bertumpu pada meja. Kedua kaki Iffa dikaitkan pada pahaku. Kutarik pinggul Iffa ke arahku, berbarengan dengan mendorong pantatnya ke depan, sehingga disertai keluhan panjang yang keluar dari mulut Iffa, “Oooooooh!”, penisku tersebut menerobos masuk ke dalam liang vaginanya dan Aku terus menekan pantatnya sehingga perutnyaku menempel ketat pada pantat Iffa yang setengah terangkat. Aku memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil mulutku mendesis-desis keenakan merasakan penisku terjepit dan tergesek-gesek di dalam lubang vagina Iffa yang ketat itu. Kemudian Aku merubah posisi permainan, dengan duduk di kursi yang tidak berlengan dan Iffa kutarik duduk menghadap sambil mengangkang pada pangkuanku. Aku menempatkan penisku pada bibir kemaluan Iffa dan mendorongnya sehingga kepala penisnya masuk terjepit dalam liang kewanitaan Iffa, sedangkan tangan kiriku memeluk pinggul Iffa dan menariknya merapat pada badanku, sehingga secara perlahan-lahan tapi pasti penisku menerobos masuk ke dalam kemaluan Iffa. Tangan kananku memeluk punggung Iffa dan menekannya rapat-rapat hingga kini badan Iffa melekat pada badanku. Kepala Iffa tertengadah ke atas, pasrah dengan matanya setengah terkatup menahan kenikmatan yang melandanya sehingga dengan bebasnya mulutku bisa melumat bibir Iffa yang agak basah terbuka itu. Iffa mulai memacu dan terus menggoyang pinggulnya, memutar-mutar ke kiri dan ke kanan serta melingkar, sehingga penisku seakan mengaduk-aduk dalam vaginanya sampai terasa di perutnya. Tak berselang kemudian, Iffa merasaka sesuatu yang sebentar lagi akan kembali melandanya. Terus…, terus…, Iffa tak peduli lagi dengan gerakannya yang agak brutal ataupun suaranya yang kadang-kadang memekik lirih menahan rasa yang luar biasa itu. Dan ketika klimaks itu datang lagi, Iffa tak peduli lagi, “Aaduuuh…, eeeehm”, Iffa memekik lirih sambil menjambak rambutku memeluknya dengan kencang itu. Dunia serasa berputar. Sekujur tubuhnya mengejang, terhentak-hentak di atas pangkuanku. Kemudian kembaliku gendong dan meletakkan Iffa di atas meja dengan pantat Iffa terletak pada tepi meja dan kedua kakinya terjulur ke lantai. Aku mengambil posisi diantara kedua paha Iffa yang kutarik mengangkang, dan dengan tangan kananku menuntun penisku ke dalam lubang vagina Iffa yang telah siap di depannya. Aku mendorong penisku masuk ke dalam dan menekan badannya. Desah nafasnya mendengus-dengus seperti kuda liar, sementara goyangan pinggulnya pun semakin cepat dan kasar. Peluhnya sudah penuh membasahi sekujur tubuhnya dan tubuh Iffa yang terkapar lemas di atas meja. Badan gadis itu terlonjak-lonjak mengikuti tekanan dan tarikan penisku. Iffa benar-benar telah KO dan dibuat permainan dan benar-benar tidak berdaya, hanya erangan-erangan halus yang keluar dari mulutnya disertai pandangan memelas sayu, kedua tangannya mencengkeram tepi meja untuk menjaga keseimbangannya. Dan aku sekarang merasa sesuatu dorongan yang keras seakan-akan mendesak dari dalam penisku yang menimbulkan perasaan geli pada ujung penisku. Aku mengeram panjang dengan suara tertahan, “Agh…, terus”, dan pinggulku menekan habis pada pinggul gadis yang telah tidak berdaya itu, sehingga buah pelirku menempel ketat dan batang penisku terbenam seluruhnya di dalam liang vagina Iffa. Dengan suatu lenguhan panjang, “Sssh…, ooooh!”, sambil membuat gerakan-gerakan memutar pantatnya, aku merasakan denyutan-denyutan kenikmatan yang diakibatkan oleh semprotan air maninya ke dalam vagina Iffa. Ada kurang lebih lima detik aku tertelungkup di atas badan gadis ayu tersebut, dengan seluruh tubuhku bergetar hebat dilanda kenikmatan orgasme yang dahsyat itu. Dan pada saat yang bersamaan Iffa yang telah terkapar lemas tak berdaya itu merasakan suatu semprotan hangat dari pancaran cairan kental hangat ku yang menyiram ke seluruh rongga vaginanya. Aku melihatnya lemas dengan jilba yang sudah nggak keruan bentuknya lagi dan aku berkata, supaya lain kali dia pasrah saja dan nggak perlu melawan, aku melihatnya mengangguk sedih sambil menangis. Dalam ahti aku berkata, maafkan aku fa yang telah merenggut keperawananmu

Sekarang kami sudah berumah tangga. Dan aku bahagia bisa bersahabat dengannya tanpa memandang kekurangnnya. Aku ingin lebih dekat lagi dengannya. Namun semua itu tak mungkin, karena kami telah memiliki kehidupan masing-masing. Dia lah sahabatku... Sahabat yang tegar... :

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ulipardede/aku-gak-perawan-emang-salah-banget_550dbcc6a33311781b2e3e86
Aku Gak Perawan, Emang Salah Banget??

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ulipardede/aku-gak-perawan-emang-salah-banget_550dbcc6a33311781b2e3e86
Aku Gak Perawan, Emang Salah Banget??

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ulipardede/aku-gak-perawan-emang-salah-banget_550dbcc6a33311781b2e3e86

Read more...

Cerita Sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat


Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat
Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat

Ayu anak sulung dari dua bersaudara, ia lahir dari keluarga yang cukup sederhana pasangan Burhan (50) dan Safiyah (42). Ayah seorang wiraswasta sedangkan ibunnya PNS di kota Ratu Atut Pauziah. Ayu menikah diusianya yang masih sangat muda yakni 19 tahun, tamat SMA ia langsung dinikahkan Karna kepergok oleh ibunya saat bersetubuh dengan sang pacar dirumah mereka. Ketika itu ibunya sangat marah dan memanggil keluarga sang pacar untuk mempertanggung jawabkan perbuatan anak mereka. Dan akhirnya kedua belah pihak sepakat menikahi keduanya setelah mereka tamat SMA. Cerita Sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat Cerita Sex Dewasa Sedarah
cerita sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat | Meskipun masih labil, setelah menikah keduannya hidup bahagia, mertuanya memberikan mereka sebuah rumah yang cukup besar. Sehingga semakin lengkaplah kebahagiaan mereka. Tujuh bulan usia pernikahan Ayupun hamil. Orang tua mereka sangat senang dengan kehamilan Ayu. Tampaknya mereka sudah tidak sabaran ingin punya cucu. Namun kebahagian itu sedikit terganggu ketika sang suami dipindah kerjakan kekota lain. Dengan berat hati Ayu terpaksa merelakan kepergian sang suami tercinta. “Aku tak bisa jauh darimu mas … aku tak berani disini sendirian” ucapnya ketika itu. “Mas akan sering pulang menjengukmu sayang … tak usah khawatir, jika kamu takut dirumah, kamu bisa kembali kerumah ibu untuk sementara menjalang mas pulang” jawab suaminya ketika itu. cerita sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat | Akhirnya ia hanya bisa pasrah ketika itu, dan merelakan kepargian sang suami. Masih terasa belum hilang capek saat pelaksanaan pesta pernikahan mereka tujuh bulan lalu, sekarang ia sudah harus berpisah dengan sang suami terasa begitu berat baginya. Dua bulan sudah semenjak suaminya di mutasi, selama itu pula Ayu menginap dirumah orang tuanya. Ia memang lebih memilih kembali kerumah orang tuanya. Sendirian dirumah kadang ia merasa takut terutama malam hari. Apalagi dalam kondisinya yang lagi hamil muda. Kedua orang tuanyapun juga senang dengan kehadirannya ditengah mereka. Cerita Sedarah-Ngentot Dengan Ayah Lebih Nikmat | Keberadaannya cukup menghibur mereka. Karna memang semenjak adiknya memutuskan untuk kuliah di Bandung, rumah besar itu hanya ditempati berdua oleh ayah dan ibunya. Namun ia kacewa dengan suaminya, semenjak pergi ia merasa pehatian sang suami begitu kurang kepadanya. Pada awalnya memang sering memberi kabar dan menanyakan kabarnya, namun makin hari semakin berkurang. Ditelpon jarang diangkat di smspun kadang tak dibalaz alasannya lagi kerja. Janjinya untuk selalu mengunjunginyapun hanya tinggal janji. Hingga tak jarang ia menangis dalam kesendiriannya. *** Malam itu hujan turun rintik-rintik, sesekali terlihat kilat berpijar menerangi kegelapan malam. Burhan terjaga dari tidurnya. AC kamar yang mati membuatnya terasa gerah. Sementara disampingnya dilihatnya istrinya tertidur pulas. Ia menggapai remot AC yang tergeletak tak jauh darinya, lalu menghidupkannya. Ia berniat untuk meneruskan tidurnya, namun kantong kemihnya terasa penuh. Membuatnya memutuskan untuk kekamar mandi. Setelah buang air kecil Burhan memeriksa jendela rumahnya jika ada yang lupa dikunci. Saat melewati kamar putrinya,* ia melihat pintu kamar sedikit terbuka. Dari celah pintu yang terbuka keluar cahaya terang pertanda lampu kamar masih hidup. Penasaran Burhan lalu mendekati kamar putrinya tersebut dan mengintip nya. Ia kaget melihat sang putri terbaring dikasur. Kedua kakinya terbuka sementara dasternya tersingkap. Sehingga celana dalamnya yang berwarna putih terlihat dengan jelas. Payudaranya bergerak naik turun dengan teratur mengikuti alur napasnya. Tak jauh darinya tergeletak Anroid miliknya. Burhan memperkirakan Ayu tertidur ketika sedang asik dengan anroidnya. Pikiran kotor seketika muncul diotaknya. Matanya melotot mengerayangi tubuh Ayu. Selangkangan yang tersingkap tak lepas dari tatapannya. Gairahnya terpancing seketika. kontol menegang. Sebenarnya Burhan adalah seorang ayah yang baik. Ia memiliki dua orang putri yang cantik seksi lagi, mereka begitu manja padanya. Namun selama ini tak pernah terbersit pikiran kotor dihatinya terhadap mereka. Entah mengapa malam itu ia bisa teransang melihat pakaian Ayu yang tersingkap. Ia lalu masuk mendekati tubuh Ayu. Dari jarak yang begitu dekat ia bisa melihat keindahan tubuhnya dengan jelas. Kerongkongannya bergerak turun naik karna birahi. Matanya tak terbesit menatap selangkangan Ayu yang tersingkap.*memeknya yang tambem tercetak jelas dari balik CD nya membentuk garis lurus pada belahannya. Cukup lama ia menatapnya, lalu ia mendekatkan wajahnya keselangkangan Ayu dan menciuminya berulang kali. Menghirupnya dalam-dalam. “ohh wangi sekali ” pikirnya. Ia semakin nekat. Pelan-pelan disingkapnya celana dalam Ayu ke atas sehingga memeknya yang mungil terlihat dengan jelas. Penuh gairah diciuminya, lidahnya menyapu belahannya dan menghisap-hisapnya dengan penuh perasaan. Namun Ayu tiba-tiba terbagun ketika merasakan ada sentuhan di liang kewanitaannya, membuat ia cepat-cepat merunduk dibalik ranjang agar tak terlihat olehnya. Tak melihat sesuatu yang mengganggunya Ayupun meneruskan tidurnya. Khawatir sang putri keburu bagun, ia lalu mengocok kontolnya tepat diatas selangkangnya yang tersingkap. Begitu spermanya akan keluar ia lalu mengarahkan ke celah memeknya. “Ohhhh … ohhhh nakkkk” erangnya lirih. Spermanya menyemprot dibelahan memek Ayu. Lalu mengalir membasahi seprai. Ia tersenyum puas dan buru-buru kembali kekamarnya. Semenjak kejadian itu Burhan selalu bernapsu melihat putri kandungnya tersebut. Diam-diam ia mengintip ketikanya lagi mandi dan tak jarang ia merabanya saat tidur.
*** Memasuki minggu kedua, Ayu mulai merasakan keganjilan dari sikap ayahnya. Sering ia dapati sang ayah menatap tubuhnya, terutama saat ia berpakaian seksi. Matanya seperti ingin menelanjangi tubuhnya membuatnya risih. Ketika mandipun ia merasa ada yang mengawasi. Namun yang paling tak ia mengerti beberapa kali saat bangun tidur ia menemukan seperti bercak sperma di celana dalamnya. Sperma siapa?, Apakah ia bermimpi, tapi bercak itu begitu banyak tak mungkin itu cairan kewanitaannya. Sejujurnya semenjak ditinggal suaminya, Ia memang merasa sangat kesepian. Ia merindukan sentuhan seorang lelaki sebagai tempat pelampiasan birahinya. Tak diperhatikan suaminya membuatnya kadang berpikir untuk selingkuh. Namun meskipun begitu ia tak pernah mimpi basah apalagi masturbasi. Pagi itu saat tinggal berdua bersama ayahnya dirumah, ia berniat untuk mandi. Dikamar mandi ia melepaskan pakaiannya. Lalu menyirami tubuhnya dan menyabuninya. Saat itulah ia melihat sepasang mata mengawasinya dari celah pintu. Ia kaget dan cepat-cepat menyudahi mandinya lalu kembali kekamarnya. Dikamar ia termenung memikirkan peristiwa yang baru dialaminya tersebut. ” pasti orang itu sudah melihat sekujur tubuhku, siapa bangsat itu?” Pikirnya. Namun begitu mengingat hanya berdua bersama ayahnya dirumah dadanya terasa berdebar-debar. “Apakah ayah yang mengintipku?, tak mungkin ayah sebejat itu” pikirnya. Ia merasa jengah bila mengingat sang ayah melihatnya dalam keadaan bugil.
*** Suatu malam ia terbagun ketika mendengar suara berisik dari kamar kedua orang tuanya. Penasaran iapun mencoba mengintipnya. Ia kaget begitu melihat pergumulan orang tuanya. sang ayah menindih tubuh ibunya. Kontolnya bergerak keluar masuk diliang memek ibunya. Sebagai wanita yang telah bersuami hal itu sebenarnya sudah tak asing baginnya. Namun ukuran kontol ayahnya yang begitu besar dan pajang membuatnya benar-benar terpukau. Kontol Burhan memang besar dan panjang, dua kali lipat bila dibandingkan milik suaminya. Memek ibunya terlihat termonyong-monyong menerima tusukan kontol ayahnya. Pinggulnya terus bergerak naik turun secara teratur, sementara sang ibu mengimbangi dengan memutar-mutar pinggulnya kekiri dan kekanan. Sehingga menumbukan bunyi-bunyi menggairahkan. Sementara dari mulut keduanya terdengar desahan seperti kepedasan. Lama tak disentuh lelaki membuat Ayu teransang melihat persetubuhan kedua orang tuanya tersebut. Dadanya terasa sesak, puting susunya berkedut-kedut dan memeknya terasa gatal. Tanpa disadarinya ia mengelus-elus klitorisnya sendiri. Terbayang olehnya kontol sang ayah yang besar dan panjang keluar masuk dimemeknya. Tengguknya terasa merinding. ” Oww yaaahhh… kontol ayahhh enak banget, kocok yang kuat yahhhh” racau ibunya. Ayahnya semakin mempercepat goyangannya, kontolnya mengobrak-abrik liang memek ibunya yang becek. Lalu keduanya bertukar posisi, ibunya menaiki sang ayah dan mengoyang pinggulnya naik turun, kadang berputar kekiri dan kanan. Sementara ayahnya berbaring dikasur meremas-remas payudara ibunya. Cukup lama keduanya bersetubuh.* Tubuh keduanya terlihat mengkilap berkeringat. Hingga akhirnya ibu mengerang keras, tubuhnya menengang dan akhirnya terkapar mendapati orgaismenya. Ayu benar-benar teransang, kontol sang ayah benar-benar memukaunya. tenggorokannya bergerak turun naik karna birahi. Ia mulai berhayal untuk bersetubuh dengannya. Sementara dikamar Burhan kembali menaiki tubuh sang istri dan memompa kontolnya dengan cepat. Lima belas menit berserang ia melepaskan spermanya dirahim istrinya. Lalu ia terkulai disampingnya. Ayu bergegas kembali kekamarnya. Lalu mengambil air putih dan meneguknya. Ia menghempaskan tubuhnya dikasur dadanya bergerak turun naik. Tangannya menyelinap ke balik celana dalamnya dan mengelus-elus memeknya yang telah basah.
*** Semenjak tak sengaja menyaksikan persetubuhan kedua orang tuanya beberapa waktu lalu. Ayu merasa ada sedikit kelainan pada dirinya, Ia merasa birahi pada ayahnya. Kontolnya yang besar dan panjang membuatnya susah tidur. Sering ia berhayal bersetubuh dengan ayahnya kandungnya tersebut. Jika sebelumnya ia risih dengan tatapan nakal ayahnya. Namun kini ia malah sengaja mencari perhatiannya. Ia sengaja berpakaian seksi didepannya. Tak jarang ia duduk seenaknya sehingga celana dalamnya terlihat oleh ayahnya. Ada kepuasan tersendiri baginya mempertontonkan keindahan tubuhnya pada sang ayah. Memeknya selalu basah setiap kali menggodanya.
*** Pagi itu ketika sedang mandi Ayu kembali melihat sepasang mata mengawasinya. Tahu kalau ayahnya kembali mengintip iapun berniat menggodanya. Dadanya berdebar-debar, Entah kenapa ia merasa begitu birahi mengingat sang ayah menatap tubuh bugilnya. Setelah melumuri tubuhnya dengan busa, ia lalu meremas-remas buah dadanya yang sekal. Sementara tangan yang satunya mengusap-usap kolistorisnya. “Ayo yah … nikmati tubuh anak kandung ayah ini … nikmati sepuasnya” bisiknya dalam hati. Membuatnya semakin birahi meremas payudaranya dan memainkan klitorisnya. Sementara itu dari celah pintu Burhan melihatnya tak berkesip. Bola matanya seperti mau melompat keluar menyaksikan tubuh mulus Ayu. Tak seincipun tubuh Ayu luput dari tatapannya. Tak kuat menahan napsu iapun mengocok kontolnya dan melepaskan spermanya dilantai. Ketika keluar dari kamar mandi Ayu melihat sperma Burhan berceceran dilantai. Ia tersenyum puas. Dengan ujung jari disekanya, lalu didekatinya kehidung dan dijilatinya dengan birahi. Semua itu ternyata tak luput dari penghatian Burhan. ia menyeringai penuh arti.
**** Malam harinya, sekitar pukul 01.30 dini hari Burhan terlihat gelisah dipembaringannya. Tubuhnya terasa panas dingin. Dada berdebar-debar sebentar-sebentar ia merubah posisinya. Matanya tak bisa dipejamkan. Sementara itu sang istri terlihat telah tertidur lelap. Malam itu ia telah bertekat untuk menyetubuhi Ayu. Namun ada rasa khawatir dihatinya. Bagaimana jika anaknya tersebut berontak dan berteriak maka tamatlah riwayatnya. Tapi jika diingatnya bagaimana Ayu yang begitu bernapsu menjilati spermanya, jelas Ayu sangat kesepian. Perang batinpun terjadi dalam dirinya. Akhirnya ia mengendap-endap kekamar sang putri. Sementara dikamarnya, ayupun merasakan hal yang sama. Ia gelisah tak bisa tidur. Entah kenapa malam itu napsu ingin bersetubuh begitu besar. Puting susunya terasa berdenyut-denyut sedangkan memeknya terasa gatal. Ia mengeluh mengingat perpisahan dengan sang suami. Disaat seperti itu ia kembali terbayang tingkah ayahnya yang aneh. Mulai dari tatapannya yang tajam seperti ingin menelanjanginya hingga mengintipnya mandi. Memeknya terasa basah, kebali ia berhayal bersetubuh dengan ayah kandungnya tersebut. Ketika ia sedang larut dalam pikirannya, tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dari luar dan sesosok tubuh berjingrak masuk. Dadanya berdebar kencang ketika mengenali sosok yang masuk kekamarnya tersebut yang tak lain adalah ayah kandungnya sendiri. Ia menahan napas ketika sang ayah mendekat tubuhnya. Ia memutuskan untuk berpura-pura tidur menunggu apa yang akan dilakukan sang ayah. Beberapa saat menunggu, ia merasakan rabaan menyusuri pahanya hingga kepangkal pahanya dan perlahan masuk kebalik celana dalamnya. Ia menahan napas ketika jemari sang ayah menyentuh belahan memeknya yang basah dan bergerak liar disana. Sekian lama tak disentuh lelaki membuatnya begitu mudah terangsang. Selagi ia terbuai dengan sentuhan-sentuhan itu, tiba-tiba ia merasakan celana dalamnya diloloskan. Hingga tubuhnya bagian bawah polos tak tertutup sehelai benangpun. Beberapa saat kemudian ciuman sang ayah mendarat diperutnya terus pusar lalu turun kememeknya yang basah. Ia menggigit bibirnya kuat-kuat ketika merasakan lidah sang ayah menyapu belahan memeknya dan menjilatinya dari atas kebawah secara teratur.* Lalu bergerak liar diklitorisnya. Liang memeknya dihisap sang ayah, Cairannya diserubutnya bak kopi panas hingga bersih tak bersisa. Ayu mengelepar seperti cacing kepanasan. Pinggulnya bergerak liar menyambut jilatan lidah sang ayah di klitorisnya. Sekian lama tak disentuh lelaki membuatnya tak mampu membendung birahinya. Emutan sang ayah terasa begitu nikmat. Dari mulutnya terdengar erangan lirih membuat Burhan semakin bergairah mengoral kewanitaannya. “Ow … yahhhh … geliiii yahhhhh” rintihnya. Tangannya menyelinap kedalam bokser sang ayah lalu mengocok kontolnya. Puas menjilati memek Ayu Burhan lalu menindihnya. Ia melumat bibirnya dengan panas. Lalu ciumannya beralih keleher terus turun kepayudaranya yang sekal. “yaaaahhhh Masuin yaaahhh … ” pinta Ayu serak. Tangannya membimbing kontol sang ayah keliang memeknya. “Masuin apa nak … ? ” Goda Burhan. “Masuin ini yahhh …” jawab Ayu tak sabar sembari meremas-remas kontol Burhan. “Ini apa sayang …? Bicara yang benar” tanya Burhan menggodanya. ” Masuin … kontol ayah kememek Ayu cepatannn … ” jawabnya gemas. Ia benar-benar sudah tak tahan. Tanpa malu-malu lagi ia meminta kepada ayahnya tersebut. Setelah melebarkan kedua paha Ayu Buhan langsung menuntun kontolnya keliang memek sang putri. Kontolnya digesek-gesekkannya dibelahan memek Ayu. Selanjutnya di masukinya perlahan-lahan. Ayu menahan napas ketika sedikit-demi sedikit kontol ayahnya memasuki liang memeknya. “Ohhh yaaahh … gede banget …” rintihnya. Kontol ayahnya terasa begitu ketat menganjal didalam memeknya. Membuatnya seperti ingin kencing. “Sempit banget memekmu nak … ohhh nikmat baget sayang ” racau Burhan. Ia memejamkan matanya menikmati cengkraman rahim sang putri dibatangnya. Lalu dengan penuh napsu dilumatnya kembali bibir Ayu yang mungil. ” Ayah sayang kamu nak, kamu cantik sekali ” bisiknya mesra. “Ayu juga sayang ayah” jawab Ayu. “Sudah lama ayah menginginkan saat seperti ini ” bisik Burhan. ” Ayu bahagia sekali bisa* bersama ayah seperti ini ” balas Ayu matanya tampak berkaca-kaca. ” Kenapa menangis” tanya ayahnya. ” Ayu bahagia yahh, Ayu ingin selalu bersama ayah seperti ini … Ayu suka incest ini yahh …” bisiknya. “Kita akan terus bersama sayang” jawab Burhan sembari mencium kening sang anak dengan penuh perasaan. ” memek Ayu nikmat banget … ” godanya. “Kontol ayah juga nikmat” balas Ayu. Lalu bibir keduanya menyatu,* berciuman dengan panas saling hisap. Kontol Burhan mulai bergerak keluar masuk didalam liang memek sang putri yang basah. Tangannya meremas-remas buah dada putrinya yang ranum. “Ohh yaaahhh ini indah baget …. oww masuin dalam-dalam yaahhhh ” racau Ayu. Koncokan kontol sang ayah dimemeknya terasa nikmat tiada tara. Kontol ayahnya yang besar dan panjang begitu mantap mengisi setiap relung dirahimnya. Mulutnya meracau tak karuan sementara pinggulnya bergerak liar menyambut sodokan kontol sang ayah. Kurang lebih sepuluh menit kemudian ia merasakan suatu yang nikmat menyesak keluar dari rahimnya. “Ohhh yahhh… Ayuu tak tahan. yaaaaahhh … ” ia mengerang keras mendekap sang ayah, tubuhnya mengejang dengan napasnya memburu. Beberapa saat kemudian ia terkulai lemas mendapati orgaisme pertamanya. Burhan mendekap sang putri dengan erat penuh kasih sayang. Kontolnya ditekannya lebih dalam dan membiarkan sang putri menikmati orgaismenya. ” nikmat sayang” tanyanya. ” nikmat banget yahhhh” jawab Ayu lirih. Ia memeluk erat sang ayah menikmati sisa orgaismenya. Ia merasa begitu damai. Menyatu dengan tubuh sang ayah memberikan kepuasan tersendiri baginya. Kepuasan yang tak didapatinya dari orang lain termasuk suaminya. Beberapa menit kemudian Ayu kembali mendesah lirih ketika sang ayah kembali mengenjotnya. Kontol ayahnya bergerak keluar masuk dimemeknya. Birahinya kembali terpancing. Keduanya kembali bergumul dengan panas. Cukup lama pada posisi ini, lalu ia menaiki tubuh sang ayah dan memompa kontol Burhan dari atas. Pinggulnya bergerak turun naik, kadang berputar dengan liar. ” ohhh nakkk … nikmat banget sayang… kamu pintar …” desah Burhan. Matanya meram melek menikmati gesekan rahim Ayu dikontolnya. Cukup lama bersetubuh, keringat bercucuran dari tubuh mereka. Hingga akhirnya Ayu mengerang keras mendapati orgaisme keduanya. Ia kembali terkulai lemas. Lama tak bersetubuh ternyata membuatnya cepat orgaisme. Burhan kembali menaiki tubuh Ayu dan mengenjotnya dengan cepat. Kontolnya bergerak keluar masuk. Ia memejamkan matanya menikmati tiap hujaman kontolnya dirahim anak kandungnya tersebut. Gairahnya menggelora. Tak ingin rasanya ia mengakhiri kenikmatan itu. Persetubuhan sedarah itu memberikan sensasi yang luar biasa baginya.* Memberikan kepuasa tersendiri. Lima belas menit berselang ia merasakan sesuatu yang nikmat mendesak keluar dara kontolnya. ” ohhhh sayang … ayah mau sampai … cium ayah nak” desahnya. Keduanya lalu berciuman dengan panas. Sementara kontol Burhan menghentak-hentak diliang memek Ayu. Beberapa saat kemudian ia mengerang keras dan melepaskan spermanya dalam rahim anak kandungnya tersebut. “Nikmat baget sayang …” ucapnya tanpa melepaskan pungutannya dibibir Ayu. Ayu mendekap ayah kandungnya tersebut dengan erat. Sperma sang ayah terasa hangat dirahimnya. Ia benar-benar puas malam itu. “Love you yahhh … Buat Ayu terus sepetri ini … “ bisiknya manja.
*** Semenjak malam itu Ayu tak lagi kesepian walaupun suaminya jauh darinya, ayahnya mengambil peran suaminya. Keduanya bersetubuh setiap kali ada kesempatan. Mereka lakukan ditempat tidur, kamar mandi, ruang tengah bahkan dapur dan tak jarang dihotel. Ketika ibunya tak ada, keduanya bagaikan pasangan suami istri berbugil ria sepanjang hari. Bahkan ketika ibunya adapun keduanya masih melakukannya, Burhan sudah tergila-gila dengan tubuh anak kandungnya tersebut. Ia selalu bernapsu melihat tubuh Ayu, begitupun Ayu tak pernah bosannya disodok ayah kandungnya tersebut. Tak jarang ketika ibunya ada, sang ayah menyelinap kekamarnya lalu keduanya bersetubuh kilat. Kadang hanya beberapa kali sodokan saja kontol sang ayah dimemeknya. Namun itu sudah cukup bagi keduanya untuk tetap melakukannya.
Tamat
Untuk Para Ibu dan Ayah SEKS = jenis kelamin, organ reproduksi; SEKS MANIAC = manusia yang mempunyai nafsu seks yang sangat berlebihan; SEKSUAL = segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin – persetubuhan laki-laki dan perempuan; SEKSUALITAS = Ciri, sifat, peran seks; dorongan seks; kehidupan seks. Secara sederhana, seks, seksual, dan seksualitas, merupakan sesuatu yang indah, karena merupakan ciptaan TUHAN; sesuatu yang suci untuk suami-isteri; bertujuan untuk prokreasi atau pertambahan kuantitas [jumlah] umat manusia. Seks juga merupakan salah satu bentuk pengungkapan kasih sayang sekaligus puncak kemesraan antara suami-isteri, agar terlahir atau ada generasi penerus. Seks, Seksual, dan Seksualitas seringkali merupakan sesuatu yang mudah dan biasa, tetapi bagi beberapa orang -ataupun kelompok masyarakat- adalah hal tabu dan terlarang. Konsep yang dualistis ini menjadikan sikap dan pandangan terhadap perilaku seks dan seksuaslitaspun menjadi berbeda. Ada orang yang menganggap seks dan seksualitas tidak perlu dibahas, karena manusia akan memahaminya berdasarkan dorongan naluri seksual dalam dirinya. Tetapi ada juga yang ingin mengetahui seluk beluknya dengan baik dan benar sehingga mempunyai penilaian yang tidak keliru tentang seks dan seksualitas. Dengan demikian, seks menjadi sesuatu yang mudah, tetapi sekaligus sering merupakan permasalahan yang mencolok serta cukup kompleks. Kompleksitas tersebut terjadi karena menyangkut hubungan intim suami-isteri, serta pemahaman dan penghayatan seks bagi anak-anak dalam tumbuh kembangnya. LINK TERKAIT Sweet Sex Vidio Untuk Pasangan Suami-Isteri yang Sudah Menikah di atas 25 tahun 1325477542447861376 desiglitters.com 13259911981723512016Kenikmatan Seks-seksual (biasanya didapat) melalui perkawinan/pernikahan, itu bisa terjadi pada manusia (laki-laki dan perempuan) yang menikah; namun bisa juga didapat dengan cara tidak biasa.” Artinya, orang bisa melakukan itu sebagai sex pra-nikah (yang melakukan ml sebelum menikah, pada usia remaja sampai dewasa); dan sex di luar nikah (orang yang sudah menikah, namun ml dengan laki-laki atau pun perempuan yang yang bukan isteri/suaminya). Sex pra-nikah, (di sini, perkawinan tak berfungsi dalam dunia sex ini)telah terjadi dan merambah kesegenap lapisan usia; setiap laki-laki dan perempuan setelah akil balig, bisa melakukannya. Ada banyak peluang (dan sangat gampang didapat) untuk itu. Akibatnya, tak sedikit kehamilan pada usia remaja, kematian akibat gagal aborsi, dan tak terhitung anak yang terlahir sebelum menikah. Sex pra-nikah (SPN), bisa terjadi pada mereka (pasangan) yang masih pacaran, mereka (pasangan) sudah bertunangan, atau pun laki-laki dan perempuan usia dewasa yang belum menikah (namun butuh penyaluran energi seksnya); bisa dilakukan dengan pacar, tunangan, ttm, atau pun dengan laki-laki dan perempuan yang berprofesi sebagai pekerja sex komersial. SPN bisa terjadi atau pun dilakukan oleh siapa pun, termasuk anak-cucu kita (anda dan saya); semua abg dari berbagai latar belakang (sosial, agama, pendidikan, dan lain-lain) berpeluang sama, mereka bisa lakukannya; apalagi sikon sekarang yang penuh dengan gegap gempita pergaulan bebas, semuanya membuka peluang serta mempermudah abg melakukan spn. Laporan media massa menunjukkan bahwa, tak sedikit abg (usia pelajar kelas enam dan smp), sudah mengenal dan melakukan spn. Hal di atas, bukan untuk menakutkan anda (para ayah dan ibu, yang mempunyai abg putera/i); Bagaimana mendeteksi dini hal tersebut atau mengetahui jika mereka telah melakukan spn? Untuk mengetahui sudah pernah atau belum pernah, cuma ada satu yang paling gampang dan efektif, yaitu kejujuran dan pengakuan sang anak. Hal ini/itu hanya terjadi melalui proses dialog yang cukup panjang antara sang anak dengan ayah-ibu; kecuali, jika mereka (terutama remaja puteri) telah hamil.1339212828278158185 Lalu, bagaimana bisa mencapai dialog tersebut!? Jika tak mampu melihat tanda-tanda bahwa mereka (sang anak, si abg tersebut) telah melakukan spn!? Ada banyak informasi tentang cara melihat ciri-ciri abg sudah melakukan spn; namun itu tidak mutlak terjadi, bisa berbeda antara satu abg dengan yang lainnya. Sehingga yang lebih utama dari sekedar melihat ciri-ciri fisik tersebut adalah hubungan psikhologis antara ayah-ibu dan anak; hubungan yang saling terbuka, jujur, saling menghargai, dan bahkan keseganan, satu sama lain. Ada baiknya lihat ciri-ciri berikut, PUTERI PUTERA Ujung mata didekat hidung menurun ke arah dalam kearah dalam; ini yang paling umum Rambut tipis dipinggir pelipis, dekat telinga tidak tegak berdiri Lengan, dekat bahu, tidak tipis Pinggir paha belahan terlihat nyata alias tidak bulat lagi Terlihat urat pada betis, bukan varises Jari kelingking dipegang langsung keringat dingin, salah tingkah Bentuk pinggul yang turun ke bawah Jika sudah sering melakukan hubungan intim biasanya sebagian besar wanita akan mengalami pembesaran pada daerah panggul Jika masih baru melakukan hubungan, bias terlihat dari cara jalan yang agak rikuh dan menahan sakit Mungkin ada yang lain ... !? Perut pada bagian pinggang terlihat kendor Jika mengetok bagian lutut, maka berbunyi nyaring Pinggul turun Sering tau lebih mudah lemas – lelah Tampak di leher, sudah keluar jakun Suara lebih ngebas Jika melihat perempuan sexy, mata tertuju ke wilayah paha dan dada Ada yang lain .... !? Sekali lagi, ciri-ciri tersebut di atas tidak mutlak - tidak merata - tidak sama untuk semua abg; bisa saja berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu, ada baiknya, anda memperhatikan serta mempunyai kepekaan terhadap perkembangan abg anda. Tanpa itu, maka bisa saja anda tak pernah tahu adanya perubahan-perubahan radikal yang terjadi atau ada pada mereka. Mengetahui sejak dini, lebih baik daripada mencegah jika sudah pernah dan sering dilakukan. 13491745451575551734 koleksi pribadi Tulisan terkait Oleh Jappy Pellokila PACARAN dan PERTUNANGAN Perkawinan Tak Berfungsi dalam “Dunia Sex Seks Pra-Nikah dan Seks di Luar Nikah … Berbahaya!? Berikan Kesempatan kepada Isteri Menolak Hubungan Sex 1349174958658063988 koleksi pribadi JAPPY PELLOKILA HOMEPAGE CATATAN HARIAN JAPPY PELLOKILA FILSAFAT SEKSOLOGI EDUKASI SOSIAL BUDAYA URBAN MANUSIA dan LINGKUNGAN HIDUP

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jappy/ciri-ciri-abg-yang-telah-melakukan-hubungan-seks-pra-nikah_55110027a33311b52dba9c1b
Untuk Para Ibu dan Ayah SEKS = jenis kelamin, organ reproduksi; SEKS MANIAC = manusia yang mempunyai nafsu seks yang sangat berlebihan; SEKSUAL = segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin – persetubuhan laki-laki dan perempuan; SEKSUALITAS = Ciri, sifat, peran seks; dorongan seks; kehidupan seks. Secara sederhana, seks, seksual, dan seksualitas, merupakan sesuatu yang indah, karena merupakan ciptaan TUHAN; sesuatu yang suci untuk suami-isteri; bertujuan untuk prokreasi atau pertambahan kuantitas [jumlah] umat manusia. Seks juga merupakan salah satu bentuk pengungkapan kasih sayang sekaligus puncak kemesraan antara suami-isteri, agar terlahir atau ada generasi penerus. Seks, Seksual, dan Seksualitas seringkali merupakan sesuatu yang mudah dan biasa, tetapi bagi beberapa orang -ataupun kelompok masyarakat- adalah hal tabu dan terlarang. Konsep yang dualistis ini menjadikan sikap dan pandangan terhadap perilaku seks dan seksuaslitaspun menjadi berbeda. Ada orang yang menganggap seks dan seksualitas tidak perlu dibahas, karena manusia akan memahaminya berdasarkan dorongan naluri seksual dalam dirinya. Tetapi ada juga yang ingin mengetahui seluk beluknya dengan baik dan benar sehingga mempunyai penilaian yang tidak keliru tentang seks dan seksualitas. Dengan demikian, seks menjadi sesuatu yang mudah, tetapi sekaligus sering merupakan permasalahan yang mencolok serta cukup kompleks. Kompleksitas tersebut terjadi karena menyangkut hubungan intim suami-isteri, serta pemahaman dan penghayatan seks bagi anak-anak dalam tumbuh kembangnya. LINK TERKAIT Sweet Sex Vidio Untuk Pasangan Suami-Isteri yang Sudah Menikah di atas 25 tahun 1325477542447861376 desiglitters.com 13259911981723512016Kenikmatan Seks-seksual (biasanya didapat) melalui perkawinan/pernikahan, itu bisa terjadi pada manusia (laki-laki dan perempuan) yang menikah; namun bisa juga didapat dengan cara tidak biasa.” Artinya, orang bisa melakukan itu sebagai sex pra-nikah (yang melakukan ml sebelum menikah, pada usia remaja sampai dewasa); dan sex di luar nikah (orang yang sudah menikah, namun ml dengan laki-laki atau pun perempuan yang yang bukan isteri/suaminya). Sex pra-nikah, (di sini, perkawinan tak berfungsi dalam dunia sex ini)telah terjadi dan merambah kesegenap lapisan usia; setiap laki-laki dan perempuan setelah akil balig, bisa melakukannya. Ada banyak peluang (dan sangat gampang didapat) untuk itu. Akibatnya, tak sedikit kehamilan pada usia remaja, kematian akibat gagal aborsi, dan tak terhitung anak yang terlahir sebelum menikah. Sex pra-nikah (SPN), bisa terjadi pada mereka (pasangan) yang masih pacaran, mereka (pasangan) sudah bertunangan, atau pun laki-laki dan perempuan usia dewasa yang belum menikah (namun butuh penyaluran energi seksnya); bisa dilakukan dengan pacar, tunangan, ttm, atau pun dengan laki-laki dan perempuan yang berprofesi sebagai pekerja sex komersial. SPN bisa terjadi atau pun dilakukan oleh siapa pun, termasuk anak-cucu kita (anda dan saya); semua abg dari berbagai latar belakang (sosial, agama, pendidikan, dan lain-lain) berpeluang sama, mereka bisa lakukannya; apalagi sikon sekarang yang penuh dengan gegap gempita pergaulan bebas, semuanya membuka peluang serta mempermudah abg melakukan spn. Laporan media massa menunjukkan bahwa, tak sedikit abg (usia pelajar kelas enam dan smp), sudah mengenal dan melakukan spn. Hal di atas, bukan untuk menakutkan anda (para ayah dan ibu, yang mempunyai abg putera/i); Bagaimana mendeteksi dini hal tersebut atau mengetahui jika mereka telah melakukan spn? Untuk mengetahui sudah pernah atau belum pernah, cuma ada satu yang paling gampang dan efektif, yaitu kejujuran dan pengakuan sang anak. Hal ini/itu hanya terjadi melalui proses dialog yang cukup panjang antara sang anak dengan ayah-ibu; kecuali, jika mereka (terutama remaja puteri) telah hamil.1339212828278158185 Lalu, bagaimana bisa mencapai dialog tersebut!? Jika tak mampu melihat tanda-tanda bahwa mereka (sang anak, si abg tersebut) telah melakukan spn!? Ada banyak informasi tentang cara melihat ciri-ciri abg sudah melakukan spn; namun itu tidak mutlak terjadi, bisa berbeda antara satu abg dengan yang lainnya. Sehingga yang lebih utama dari sekedar melihat ciri-ciri fisik tersebut adalah hubungan psikhologis antara ayah-ibu dan anak; hubungan yang saling terbuka, jujur, saling menghargai, dan bahkan keseganan, satu sama lain. Ada baiknya lihat ciri-ciri berikut, PUTERI PUTERA Ujung mata didekat hidung menurun ke arah dalam kearah dalam; ini yang paling umum Rambut tipis dipinggir pelipis, dekat telinga tidak tegak berdiri Lengan, dekat bahu, tidak tipis Pinggir paha belahan terlihat nyata alias tidak bulat lagi Terlihat urat pada betis, bukan varises Jari kelingking dipegang langsung keringat dingin, salah tingkah Bentuk pinggul yang turun ke bawah Jika sudah sering melakukan hubungan intim biasanya sebagian besar wanita akan mengalami pembesaran pada daerah panggul Jika masih baru melakukan hubungan, bias terlihat dari cara jalan yang agak rikuh dan menahan sakit Mungkin ada yang lain ... !? Perut pada bagian pinggang terlihat kendor Jika mengetok bagian lutut, maka berbunyi nyaring Pinggul turun Sering tau lebih mudah lemas – lelah Tampak di leher, sudah keluar jakun Suara lebih ngebas Jika melihat perempuan sexy, mata tertuju ke wilayah paha dan dada Ada yang lain .... !? Sekali lagi, ciri-ciri tersebut di atas tidak mutlak - tidak merata - tidak sama untuk semua abg; bisa saja berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu, ada baiknya, anda memperhatikan serta mempunyai kepekaan terhadap perkembangan abg anda. Tanpa itu, maka bisa saja anda tak pernah tahu adanya perubahan-perubahan radikal yang terjadi atau ada pada mereka. Mengetahui sejak dini, lebih baik daripada mencegah jika sudah pernah dan sering dilakukan. 13491745451575551734 koleksi pribadi Tulisan terkait Oleh Jappy Pellokila PACARAN dan PERTUNANGAN Perkawinan Tak Berfungsi dalam “Dunia Sex Seks Pra-Nikah dan Seks di Luar Nikah … Berbahaya!? Berikan Kesempatan kepada Isteri Menolak Hubungan Sex 1349174958658063988 koleksi pribadi JAPPY PELLOKILA HOMEPAGE CATATAN HARIAN JAPPY PELLOKILA FILSAFAT SEKSOLOGI EDUKASI SOSIAL BUDAYA URBAN MANUSIA dan LINGKUNGAN HIDUP

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jappy/ciri-ciri-abg-yang-telah-melakukan-hubungan-seks-pra-nikah_55110027a33311b52dba9c1b

Read more...

Kubuat Janda Muda Arab Itu Merintih Ketagihan

.
Erangan Iffa Mahasiswi Berjilbab Perawan
Kubuat Janda Muda Arab Itu Merintih Ketagihan

Aku mendapat tugas ke sebuah kota kabupaten di Kawasan Timur Indonesia. Ada sebuah peluang proyek baru disana. Aku berangkat dengan seorang Direktur. Setelah bertemu dengan para pejabat yang berwenang dan mengutarakan tujuan kedatangan kami, maka Direktur tersebut pulang terlebih dahulu karena masih ada urusan lain di Jakarta. Tinggalah aku disana mengurus semua perijinan sendirian saja. Hotel tempatku menginap adalah sebuah hotel yang tidak terlalu besar, namun bersih dan enak untuk tinggal. Letaknya agak sedikit di pinggiran kota, sepi, aman, dan transport untuk kemana-mana relatif mudah. Aku mendapat kamar dilantai 2 yang letaknya menghadap ke laut. Setiap sore sambil beristirahat setelah seharian berputar-putar dari satu instansi ke instansi lainnya aku duduk di teras sambil melihat laut. Para karyawan hotel cukup akrab dengan penghuninya, mungkin karena jumlah kamarnya tidak terlalu banyak, sekitar 32 kamar. Aku cukup akrab dan sering duduk di lobby, ngobrol dengan tamu lain atau karyawan hotel. Kadang-kadang dengan setengah bercanda aku ditawari selimut hidup oleh karyawan hotel, mulai dari room boy sampai ke security. Mereka heran selama hampir 3 minggu aku tidak pernah bawa perempuan. Aku tersenyum saja, bukan tidak mau bro, tapi pikiranku masih tersita ke pekerjaan. Tak terasa sudah 3 minggu aku menginap di hotel. Karena surat-surat yang diperlukan sudah selesai, aku bisa sedikit bernafas lega dan mulai mencari hiburan. Tadi malam aku kembali dapat merasakan kehangatan tubuh perempuan setelah bergumul selama 2 ronde dengan seorang gadis panggilan asal Manado. Aku mendapatkannya dari security hotel. Meskipun orangnya cantik dan putih, tetapi permainannya tidak terlalu istimewa karena barangnya terlalu becek dan sudak kendor, tapi lumayanlah buat mengurangi sperma yang sudah penuh. Dua hari lagi aku akan pulang. Transportasi di daerah ini memang agak sulit. Untuk ke Jakarta aku harus ke ibukota propinsi dulu baru ganti pesawat ke Jakarta. Celakanya dari kota ini ke ibukota propinsi dalam 1 minggu hanya ada 4 penerbangan dengan twin otter yang kapasitasnya hanya 17 seat. Belum lagi cadangan khusus buat pejabat Pemda yang tiba-tiba harus berangkat. Aku yang sudah booking seat sejak seminggu yang lalu, ternyata masih masuk di cadangan nomor 5. Alternatifnya adalah dengan menaiki kapal laut milik Pelni yang makan waktu seharian untuk sampai ibukota propinsi. Rencanaku kalau tidak dapat seat pesawat terpaksa naik kapal laut. Sore itu aku ngobrol dengan security, yang membantu mencarikan perempuan, sambil duduk-duduk di cafe hotel. Kami membicarakan gadis Manado yang kutiduri tadi malam. Kubilang aku kurang puas dengan permainannya. Tiba-tiba saja pandanganku tertuju pada wanita yang baru masuk ke cafe. Wanita itu kelihatan bertubuh tinggi, mungkin 168 cm, badannya sintal dan dadanya membusung. Wajahnya kelihatan bukan wajah Melayu, tapi lebih mirip ke wajah Timur Tengah. Security itu mengedipkan matanya ke arahku. ” Bapak berminat ? Kalau ini dijamin oke, Arab punya,” katanya. Wanita tadi merasa kalau sedang dibicarakan. Ia menatap ke arah kami dan mencibir ke arah security di sampingku. “Anis, sini dulu. Kenalan sama Bapak ini,” kata security itu. “Aku mau ke karaoke dulu,” balas wanita tadi. Ternyata namanya Anis. Anis berjalan kearah meja karaoke dan mulai memesan lagu. Ruangan karaoke tidak terpisah secara khusus, jadi kalau yang menyanyi suaranya bagus lumayan buat hiburan sambil makan. Tapi kalau pas suara penyanyinya berantakan, maka selera makan bisa berantakan. Untuk karaoke tidak dikenakan charge, hanya merupakan service cafe untuk tamu yang makan disana. “Dekatin aja Pak, temani dia nyanyi sambil kenalan. Siapa tahu cocok dan jadi,” kata security tadi kepadaku. Aku berjalan dan duduk didekat Anis. Kuulurkan tanganku, “Boleh berkenalan ? Namaku Jokaw”. “Anis,” jawabnya singkat dan kembali meneruskan lagunya. Suaranya tidak bagus cuma lumayan saja. Cukup memenuhi standard kalau ada pertunjukan di kampung. Beberapa lagu telah dinyanyikan. dari lagu dan logat yang dinyanyikan wanita ini agaknya tinggal di Manado atau Sulawesi Utara. Dia mengambil gelas minumannya dan menyerahkan mike ke tamu cafe di dekatnya. “Sendirian saja nona atau …,” kataku mengawali pembicaraan. “Panggil saja namaku, A…N…I…S, Anis,” katanya. kami mulai terlibat pembicaraan yang cukup akrab. Anis berasal dari Gorontalo. Ia memang berdarah Arab. Menurutnya banyak keturunan Arab di Gorontalo. Kuamati lebih teliti wanita di sampingku ini. Hidungnya mancung khas Timur Tengah, kulitnya putih, rambutnya hitam tebal, bentuk badannya sintal dan kencang dengan payudaranya terlihat dari samping membusung padat. Kutawarkan untuk mengobrol di kamarku saja. Lebih dingin, karena ber-AC, dan lebih rileks serta privacy terjaga. Ia menurut saja. kami masuk ke dalam kamar. Security tadi kulihat mengangkat kedua jempolnya kearahku. Di dalam kamar, kami duduk berdampingan di karpet dengan menyandar ke ranjang sambil nonton TV. Anis masuk ke kamar mandi dan sebentar kemudian sudah keluar lagi. Kami melanjutkan obrolan. Ternyata Anis seorang janda gantung, suaminya yang seorang pengusaha, keturunan Arab juga, sudah 2 tahun meninggalkannya namun Anis tidak diceraikan. ia sedang mencoba membuka usaha kerajinan rotan dari Sulawesi yang dipasarkan disini. Dikta ini dia tinggal bersama familinya. Ia main ke hotel, karena dulu juga pernah tinggal di hotel ini seminggu dan akrab dengan koki wanita yang bekerja di cafe. dari tadi siang koki tersebut sedang keluar, berbelanja kebutuhan cafe. Kulingkarkan tangan kiriku ke bahu kirinya. Ia sedikit menggerinjal namun tidak ada tanda-tanda penolakan. aku semakin berani dan mulai meremas bahunya dan perlahan-lahan tangan kiriku menuju kedadanya. Sebelum tangan kiriku sampai di dadanya, ia menatapku dan bertanya, “Mau apa kamu, Jokaw ?” Sebuah pertanyaan yang tidak perlu dijawab. Kupegang dagunya dengan tangan kananku dan kudekatkan mukanya ke mukaku. Perlahan kucium bibirnya. Ia diam saja. Kucium lagi namun ia belum juga membalas ciumanku. “Ayolah Anis, 2 tahun tentulah waktu yang cukup panjang bagimu. Selama ini tentulah kamu merindukan kehangatan dekapan seorang laki-laki,” kataku mulai merayunya. Kuhembuskan napasku ke dekat telinganya. Bibirku mulai menyapu leher dan belakang telinganya. “Akhh, tidak.. Jangan..,” rintihnya. “Ayolah Nis, mungkin punyaku tidak sebesar punya suami Arab-mu itu, namun aku bisa membantu menuntaskan gairahmu yang terpendam”. Ia menyerah, pandangan matanya meredup. Kucium lagi bibirnya, kali ini mulai ada perlawanan balasan dari bibirnya. tanganku segera meremas dadanya yang besar, namun sudah sedikit turun. Ia mendesah dan membalas ciumanku dengan berapi-api. Tangannya meremas kejantananku yang masih terbungkus celana. Kududukan ia ditepi ranjang. Aku berdiri didepannya. tangannya mulai membuka ikatan pinggang dan ritsluiting celanaku, kemudian menyusup ke balik celana dalamku. Dikeluarkannya kejantananku yang mulai menegang. Dibukanya celanaku seluruhnya hingga bagian bawah tubuhku sudah dalam keadaan polos. Mulutnya kemudian menciumi kejantananku, sementara tangannya memegang pinggangku dan mengusap kantung zakarku. Lama kelamaan ciumannya berubah menjadi jilatan dan isapan kuat pada kejantananku. Kini ia mengocok kejantananku dengan mengulum kejantananku dan menggerakan mulutnya maju mundur. Aliran kenikmatan segera saja menjalari seluruh tubuhku. Tangannya menyusup ke bajuku dan memainkan putingku. Kubuka kancing bajuku agar tangannya mudah beraksi di dadaku. Kuremas rambutnya dan pantatkupun bergerak maju mundur menyesuaikan dengan gerakan mulutnya. Aku tak mau menumpahkan sperma dalam posisi ini. Kuangkat tubuhnya dan kini dia dalam posisi berdiri sementara aku duduk di tepi ranjang. Tanpa kesulitan segera saja kubuka celana panjang dan celana dalamnya. Rambut kemaluannya agak jarang dan berwarna kemerahan. Kemaluannya terlihat sangat menonjol di sela pahanya, seperti sampan yang dibalikkan. Ia membuka kausnya sehingga sekarang tinggal memakai bra berwarna biru. Kujilati tubuhnya mulai dari lutut, paha sampai ke lipatan pahanya. Sesekali kusapukan bibirku di bibir vaginanya. Lubang vaginanya terasa sempit ketika lidahku mulai masuk ke dalam vaginanya. Ia merintih, kepalanya mendongak, tangannya yang sebelah menekan kepalaku sementara tangan satunya meremas rambutnya sendiri. Kumasukan jari tengahku ke dalam lubang vaginanya, sementara lidahku menyerang klitorisnya. Ia memekik perlahan dan kedua tangannya meremas payudaranya sendiri. Tubuhnya melengkung ke belakang menahan kenikmatan yang kuberikan. Ia merapatkan selangkangannya ke kepakalu. Kulepaskan bajuku dan kulempar begitu saja ke lantai. Akhirnya ia mendorongku sehingga aku terlentang di ranjang dengan kaki masih menjuntai di lantai. Ia berjongkok dan, “Sllruup..”. Kembali ia menjilat dan mencium penisku beberapa saat. Ia naik keatas ranjang dan duduk diatas dadaku menghadapkan vaginanya di mulutku. Tangannya menarik kepalaku meminta aku agar menjilat vaginanya dalam posisi demikian. Kuangkat kepalaku dan segera lidahku menyeruak masuk ke dalam liang vaginanya. Tanganku memegang erat pinggulnya untuk membantu menahan kepalaku. Ia menggerakan pantatnya memutar dan maju mundur untuk mengimbangi serangan lidahku. Gerakannya semakin liar ketika lidahku dengan intens menjilat dan menekan klitorisnya. Ia melengkungkan tubuhnya sehingga bagian kemaluannya semakin menonjol. tangannya kebelakang diletakan di pahaku untuk menahan berat tubuhnya. Ia bergerak kesamping dan menarikku sehingga aku menindihnya. Kubuka bra-nya dan segera kuterkam gundukan gunung kembar di dadanya. Putingnya yang keras kukulum dan kujilati. Kadang kumisku kugesekan pada ujung putingnya. Mendapat serangan demikian ia merintih “Jokaw, ayo kita lakukan permainan ini, Masukan sekarang..”. Tangannya menggenggam erat penisku dan mengarahkan ke lubang vaginanya. Beberapa kali kucoba untuk memasukannya tetapi sangat sulit. Sebenarnya sejak kujilati sedari tadi kurasakan vaginanya sudah basah oleh lendirnya dan ludahku, namun kini ketika aku mencoba untuk melakukan penetrasi kurasakan sulit sekali. Penisku sudah mulai mengendor lagi karena sudah beberapa kali belum juga menembus vaginanya. Aku ingat ada kondom di laci meja, masih tersisa 1 setelah 2 lagi aku pakai tadi malam, barangkali dengan memanfaatkan permukaan kondom yang licin lebih mudah melakukan penetrasi. namun aku ragu untuk mengambilnya, Anis kelihatan sudah di puncak nafsunya dan ia tidak memberikan sinyal untuk memakai kondom. Kukocokkan penisku sebentar untuk mengencangkannya. Kubuka pahanya selebar-lebarnya. Kuarahkan penisku kembali ke liang vaginanya. “Jokaw.. Kencangkan dan cepat masukkan,” rintihnya. Kepala penisku sudah melewati bibir vaginanya. Kudorong sangat pelan. Vaginanya sangat sempit. Entah apa yang menyebabkannya, padahal ia sudah punya anak dan menurut ceritanya penis suaminya satu setengah kali lebih besar dari penisku. Aku berpikir bagaimana caranya agar penis suaminya bisa menembus vaginanya. Penisku kumaju mundurkan dengan perlahan untuk membuka jalan nikmat ini. Beberapa kali kemudian penisku seluruhnya sudah menembus lorong vaginanya. Aku merasa dengan kondisi vaginanya yang sangat sempit maka dalam ronde pertama ini aku akan kalah kalau aku mengambil posisi di atas. Mungkin kalau ronde kedua aku dapat bertahan lebih lama. Akan kuambil cara lain agar aku tidak jebol duluan. Kugulingkan badannya dan kubiarkan dia menindihku. Anis bergerak naik turun menimba kenikmatannya. Aku mengimbanginya tanpa mengencangkan ototku, hanya sesekali kuberikan kontraksi sekedar bertahan saja supaya penisku tidak mengecil. Anis merebahkan tubuhnya, merapat didadaku. Kukulum payudaranya dengan keras dan kumainkan putingnya dengan lidahku. Ia mendengus-dengus dan bergerak liar untuk merasakan kenikmatan. Gerakannya menjadi kombinasi naik turun, berputar dan maju mundur. Luar biasa vagina wanita Arab ini, dalam kondisi aku dibawahpun aku harus berjuang keras agar tidak kalah. Untuk mempertahankan diri kubuat agar pikiranku menjadi rileks dan tidak berfokus pada permainan ini. 15 menit sudah berlalu sejak penetrasi. Agaknya Anis sudah ingin mengakhiri babak pertama ini. Ia memandangku, kemudian mencium leher dan telingaku. “Ouhh.. jokaw, kamu luar biasa. Dulu dalam ronde pertama biasanya suamiku akan kalah, namun kami masih bertahan. Yeesshh.. Tahan dulu, sebentar lagi.. Aku..”. Ia tidak melanjutkan kalimatnya. Aku tahu kini saatnya beraksi. Kukencangkan otot penisku dan gerakan tubuh Anispun semakin liar. Akupun mengimbangi dengan genjotan penisku dari bawah. Ketika ia bergerak naik, pantatku kuturunkan dan ketika ia menekan pantatnya ke bawah akupun menyambutnya dengan mengangkat pantatku. Kepalanya bergerak kesana kemari. Rambutnya yang hitam lebat acak-acakan. sprei sudah terlepas dan tergulung di sudut ranjang. bantal di atas ranjang semuanya sudah jatuh ke lantai. Keadaan diatas ranjang seperti kapal yang pecah dihempas badai. Ranjangpun ikut bergoyang mengikutu gerakan kami. Suaranya berderak-derak seakan hendak patah. Akupun semakin mempercepat genjotanku dari bawah agar iapun segera berlabuh di dermaga kenikmatan. Semenit kemudian.. “Aaggkkhh.. Nikmat.. Ouhh.. Yeahh,” Anis memekik. Punggungnya melengkung ke atas, mulutnya menggigit putingku. Kurasakan aliran kenikmatan mendesak lubang penisku. Aku tidak tahan lagi. Ketika pantatnya menekan ke bawah, kupeluk pinggangnya dan kuangkat pantatku. “Ouhh.. An.. Nis. Aku tidak tahan lagi.. Aku sampaiihh!” Ia memberontak dari pelukanku sampai peganganku pada pinggulnya terlepas. pantatnya naik dan segera diturunkan lagi dengan cepat. “Jokaw.. Ouhh Jokaw.. Aku juga..”. Kakinya mengunci kakiku dan badannya mengejang kuat. dengan kaki saling mengait aku menahan gerak tubuhnya yang mengejang. Giginya menggigit lenganku sampai terasa sakit. Denyutan dari dinding vaginanya saling berbalasan dengan denyutan dipenisku. Beberapa detik kemudian, kami masih merasakan sisa-sisa kenikmatan. ketika sisa-sisa denyutan masih terjadi badannya menggetar. Ia berbaring diatas dadaku sampai akhirnya penisku mulai mengecil dan terlepas dengan sendirinya dari vaginanya. Sebagian sperma mengalir keluar dari vaginanya di atas perutku. Anis berguling ke samping setelah menarik napas panjang. “Luar biasa kamu Kaw. Suamiku tidak pernah menang dalam ronde pertama, memang dalam berhubungan ia sering mengambil posisi di atas. tapi kami sanggup membawaku terbang ke angkasa,” katanya sambil mengelus dadaku. “Akupun rasanya hampir tidak sanggup menandingimu. Mungkin sebagian besar laki-laki akan menyerah di atas ranjang kalau harus bermain denganmu. Milikmu benar-benar sempit,” kataku balas memujinya. Memang kalau tadi aku harus bermain diatas, rasanya tak sampai sepuluh menit aku pasti sudah KO. Makanya, jangan cuma penetrasi terus main genjot saja, teknik bro! “Kamu orang Melayu pribumi, tapi kok bulunya banyak gini. Keturunan India atau mungkin Arab ya?” “Nggak ah, asli Indonesia lho..”. Ia masih terus memujiku beberapa kali lagi. Kuajak ia mandi bersama dan setelah itu kami duduk di teras sambil minum soft drink dan melihat laut. Aku hanya mengenakan celana pendek tanpa celana dalam dam kaus tanpa lengan. Ia mengenakan kemejaku, sementara bagian bawah tubuhnya hanya ditutup dengan selimut yang dililitkan tanpa mengenakan pakaian dalam. Ia duduk membelakangiku. Tubuhnya disandarkan di bahuku. Mulutku sesekali mencium rambut dan belakang telinganya. Kadang mulutnya mencari mulutku dan kusambut dengan ciuman ringan. Tangan kanannya melingkar di kepalaku. “Kamu nggak takut hamil melakukan hal ini denganku?”tanyaku. “Aku dulu pernah kerja di apotik, jadi aku tahu pasti cara mengatasinya. Aku selalu siap sedia, siapa tahu terjadi hal yang diinginkan seperti sore ini. Aku sudah makan obat waktu masuk ke kamar mandi tadi. Tenang saja, toh kalaupun hamil bukan kamu yang menanggung akibatnya.” katanya enteng. Jadi ia selalu membawa obat anti hamil. Untung saja aku tadi tidak berlaku konyol dengan memakai kondom. Mungkin saja sejak ditinggal suaminya ia sudah beberapa kali bercinta dengan laki-laki. Tapi apa urusanku, aku sendiri juga melakukannya. yang penting malam ini ia menjadi teman tidurku. Matahari sudah jauh condong ke Barat, sehingga tidak terasa panas. hampir sejam kami duduk menikmati sunset. Gairahku mulai timbul lagi. Kubuka dua kancing teratas bajunya. Kurapatkan kejantananku yang sudah mulai ingin bermain lagi ke pinggangnya. Kususupkan tanganku kebalik bajunya dan kuremas dadanya. “Hmmhh..,” ia bergumam. “Masuk yuk, sudah mulai gelap. Anginnya juga mulai kencang dan dingin,” kataku. Kamipun masuk ke dalam kamar sambil berpelukan. Sekilas kulihat tatapan iri dan kagum dari tamu hotel di kamar yang berseberangan dengan kamarku. “I want more, honey!” kataku. Kami bersama-sama merapikan sprei dan bantal yang berhamburan akibat pertempuran babak pertama tadi. Kubuka bajunya dan kutarik selimut yang menutup bagian bawah tubuhnya. Kurebahkan Anis di ranjang. Kubuka kausku dan aku berdiri di sisi ranjang di dekat kepalanya. Anis mengerti maksudku. Didekatkan kepalanya ke tubuhku dan ditariknya celana pendekku. Sebentar kemudian mulut dan lidahnya sudah beraksi dengan lincahnya di selangkanganku. Aku mengusap-usap tubuhnya mulai dari bahu, dada sampai ke pinggulnya. Peniskupun tak lama sudah menegang dan keras, siap untuk kembali mendayung sampan. Lima menit ia beraksi. Setelah itu kutarik kepalanya dan kuposisikan kakinya menjuntai ke lantai. Kubuka mini bar dan kuambil beberapa potong es batu di dalam gelas. Kujepit es batu tadi dengan bibirku dan aku berjongkok di depan kakinya. Kurenggangkan kedua kakinya lalu dengan jariku bibir vaginanya kubuka. Bibirku segera menyorongkan es batu ke dalam vaginanya yang merah merekah. Ia terkejut merasakan perlakuanku. Kaki dan badannya sedikit meronta, namun kutahan dengan tanganku. “Ouhh.. Jokaw.. Kamu.. Gila.. Gila.. Jangan.. Cukup Kaw!” ia berteriak. Aku tidak menghiraukan teriakannya dan terus melanjutkan aksiku. Rupanya sensasi dingin dari es batu di dalam vaginanya membuatnya sangat terangsang. Kujilati air dari es batu yang mencair dan mulai bercampur dengan lendir vaginanya. “Jokaw.. Maniak kamu..,” ia masih terus memekik setiap kali potongan es batu kutempelkan ke bagian dalam bibir vagina dan klitorisnya. Kadang es batu kupegang dengan jariku menggantikan bibirku yang tetap menjilati seluruh bagian vaginanya. Kakinya masih meronta, namun ia sendiri mulai menikmati aksiku. Kulihat ke atas ia menggigit ujung bantal dengan kuat untuk menahan perasaannya. Akhirnya semua potongan es batu yang kuambil habis. Aku masih meneruskan stimulasi dengan cara cunilingus ini. Meskipun untuk ronde kedua aku yakin bisa bertahan lebih lama, namun untuk berjaga-jaga akan kuransang dia sampai mendekati puncaknya. yang pasti aku tak mau kalah ketika bermain dengannya. Kurang lebih sepuluh menit aku melakukannya. Ia terhentak dan mengejang sesaat ketika klitorisnya kugaruk dan kemudian kujepit dengan jariku. Kulepas dan kujepit lagi. Ia merengek-rengek agar aku menghentikan aksiku dan segera melakukan penetrasi, namun aku masih ingin menikmati dan memberikan foreplay dalam waktu yang agak lama. Beberapa saat aku masih dalam posisi itu. tangan kanannya memegang kepalaku dan menekannya ke celah pahanya. Tangan kirinya meremas-remas payudaranya sendiri. Aku duduk di dadanya. Kini ia yang membrikan kenikmatan pada penisku melalui lidah dan mulutnya. Dikulumnya penisku dalam-dalam dan diisapnya lembut. Giginya juga ikut memberikan tekanan pada batang penisku. Dilepaskannya penisku dan kini dijepitnya dengan kedua payudaranya sambil diremas-remas dengan gundukan kedua dagingnya itu. Kugerakkan pinggulku maju mundur sehingga peniskupun bergesekan dengan kulit kedua payudaranya. Kuubah posisiku dengan menindihnya berhadapan, kemudian mulutku bermain disekitar payudaranya. Anis kelihatan tidak sabar lagi dan dengan sebuah gerakan tangannya sudah memegang dan mengocok penisku dengan menggesekannya pada bibir vaginanya. Tanganku mengusap gundukan payudaranya dan meremas dengan pelan dan hati-hati. Ia menggelinjang. Mulutku menyusuri leher dan bahunya kemudian bibirnya yang sudah setengah terbuka segera menyambut bibirku. kami segera berciuman dengan ganas sampai terengah-engah. Penisku yang sudah mengeras mulai mencari sasarannya. Kuremas pantatnya yang padat dan kuangkat pantatku. “Jokaw.. Ayo.. Masukk.. Kan!” Tangannya menggenggam penisku dan mengarahkan ke dalam guanya yang sudah basah. Aku mengikuti saja. Kali ini ia yang mengambil inisiatif untuk membuka lebar-lebar kedua kakinya. Dengan perlahan dan hati-hati kucoba memasukan penisku kedalam liang vaginanya. Masih sulit juga untuk menembus bibir vaginanya. tangannya kemudian membuka bibir vaginanya dan dengan bantuan tanganku maka kuarahkan penisku ke vaginanya. Begitu melewati bibir vaginanya, maka kurasakan lagi sebuah lorong yang sempit. Perlahan-lahan dengan gerakan maju mundur dan memutar maka beberapa saat kemudian penisku sudah menerobos kedalam liang vaginanya. Aku bergerak naik turun dengan perlahan sambil menunggu agar pelumasan pada vaginanya lebih banyak. Ketika kurasakan vaginanya sudah lebih licin, maka kutingkatkan tempo gerakanku. Anis masih bergerak pelan, bahkan cenderung diam dan menungguku untuk melanjutkan serangan berikutnya. Kupercepat gerakanku dan Anis bergerak melawan arah gerakanku untuk menghasilkan sensasi kenikmatan. Aku menurunkan irama permainan. Kini ia yang bergerak liar. Tangannya memeluk leherku dan bibirnya melumat bibirku dengan ganas. Aku memeluk punggungnya kemudian mengencangkan penisku dan menggenjotnya lagi dengan cepat. Kubisikkan untuk berganti posisi menjadi doggy style. Ia mendorong tubuhku agar dapat berbaring tengkurap. Pantatnya dinaikkan sedikit dan tangannya terjulur kebelakang menggenggam penisku dan segera menyusupkannya kedalam vaginanya. Kugenjot lagi vaginanya dengan menggerakkan pantatku maju mundur dan berputar. Kurebahkan badanku di atasnya. kami berciuman dengan posisi sama-sama tengkurap, sementara kemaluan kami masih terus bertaut dan melakukan aksi kegiatannya. Aku menusuk vaginanya dengan gerakan cepat berulang kali. Iapun mendesah sambil meremas sprei. Aku berdiri di atas lututku dan kutarik pinggangnya. Kini ia berada dalam posisi nungging dengan pantat yang disorongkan ke kemaluanku. Setelah hampir sepuluh menit permainan kami yang kedua ini, Anis semakin keras berteriak dan sebentar-bentar mengejang. Vaginanya terasa semakin lembab dan hangat. Kuhentikan genjotanku dan kucabut penisku. Anis berbalik terlentang dan sebentar kemudian aku naik ke atas tubuhnya dan kembali menggenjot vaginanya. Kusedot putingnya dan kugigit bahunya. Kutarik rambutnya sampai mendongak dan segera kujelajahi daerah sekitar leher sampai telinganya. Ia semakin mendesah dan mengerang dengan keras. Ketika ia mengerang cukup keras, maka segera kututup bibirnya dengan bibirku. Ia menyambut bibirku dengan ciuman yang panas. Lidahnya menyusup ke mulutku dan menggelitik langit-langit mulutku. Aku menyedot lidahnya dengan satu sedotan kuat, melepaskannya dan kini lidahku yang masuk ke dalam rongga mulutnya. Kami berguling sampai Anis berada di atasku. Anis menekankan pantatnya dan peniskupun semakin dalam masuk ke lorong kenikmatannya. “Ouhh.. Anis,” desahku setengah berteriak. Anis bergerak naik turun dan memutar. Perlahan-lahan kugerakkan pinggulku. Karena gerakan memutar dari pinggulnya, maka penisku seperti disedot sebuah pusaran. Anis mulai mempercepat gerakannya, dan kusambut dengan irama yang sama. Kini ia yang menarik rambutku sampai kepalaku mendongak dan segera mencium dan menjilati leherku. Hidungnya yang mancung khas Timur Tengah kadang digesekkannya di leherku memberikan suatu sensasi tersendiri. Anis bergerak sehingga kaki kami saling menjepit. kaki kirinya kujepit dengan kakiku dan demikian juga kaki kiriku dijepit dengan kedua kakinya. dalam posisi ini ditambah dengan gerakan pantatnya terasa nikmat sekali. Kepalanya direbahkan didadaku dan bibirnya mengecup putingku. Kuangkat kepalanya, kucium dan kuremas buah dadanya yang menggantung. Setelah kujilati dan kukecup lehernya kulepaskan tarikan pada rambutnya dan kepalanya turun kembali kemudian bibirnya mencari-cari bibirku. Kusambut mulutnya dengan satu ciuman yang dalam dan lama. Anis kemudian mengatur gerakannya dengan irama lamban dan cepat berselang-seling. Pantatnya diturunkan sampai menekan pahaku sehingga penisku masuk terbenam dalam-dalam menyentuh rahimnya. kakinya bergerak agar lepas dari jepitanku dan kini kedua kakiku dijepit dengan kedua kakinya. Anis menegakkan tubuhnya sehingga ia dalam posisi duduk setengah jongkok di atas selangkanganku. Ia kemudian menggerakan pantatnya maju mundur sambil menekan kebawah sehingga penisku tertelan dan bergerak ke arah perutku. Rasanya seperti diurut dan dijepit sebuah benda yang lembut namun kuat. Semakin lama semakin cepat ia menggerakkan pantatnya, namun tidak menghentak-hentak. darah yang mengalir ke penisku kurasakan semakin cepat dan mulai ada aliran yang merambat disekujur tubuhku. “Ouhh.. Sshh.. Akhh!” Desisannyapun semakin sering. Aku tahu sekarang bahwa iapun akan segera mengakhiri pertarungan ini dan menggapai puncak kenikmatan. “Tahan Nis, turunkan tempo.. Aku masih lama lagi ingin merasakan nikmatnya bercinta denganmu”. Aku menggeserkan tubuhku ke atas sehingga kepalaku menggantung di bibir ranjang. Ia segera mengecup dan menciumi leherku. Tak ketinggalan hidungnya kembali ikut berperan menggesek kulit leherku. Aku sangat suka sekali ketika hidungnya bersentuhan dengan kulit leherku. “Jokaw.. Ouhh.. Aku tidak tahan lagi!” ia mendesah. Kugelengkan kepalaku memberi isyarat untuk bertahan sebentar lagi. Aku bangkit dan duduk memangku Anis. Penisku kukeraskan dengan menahan napas dan mengencangkan otot PC. Ia semakin cepat menggerakkan pantatnya maju mundur sementara bibirnya ganas melumat bibirku dan tangannya memeluk leherku. Tanganku memeluk pinggangnya dan membantu mempercepat gerakan maju mundurnya. Dilepaskan tangannya dari leherku dan tubuhnya direbahkan ke belakang. Kini aku yang harus bergerak aktif. Kulipat kedua lututku dan kutahan tubuhnya di bawah pinggangnya. Gerakanku kuatur dengan irama cepat namun penisku hanya setengahnya saja yang masuk sampai beberapa hitungan dan kemudian sesekali kutusukkan penisku sampai mentok. Ia merintih-rintih, namun karena posisi tubuhnya ia tidak dapat bergerak dengan bebas. Kini aku sepenuhnya yang mengendalikan permainan, ia hanya dapat pasrah dan menikmati. Kutarik tubuhnya dan kembali kurebahkan tubuhnya ke atas tubuhku, matanya melotot dan bola matanya memutih. Giginya menggigit bahuku. Kugulingkan tubuhku, kini aku berada diatasnya kembali. Kuangkat kaki kanannya ke atas bahu kiriku. Kutarik badannya sehingga selangkangannya dalam posisi menggantung merapat ke tubuhku. Kaki kirinya kujepit di bawah ketiak kananku. Dengan posisi duduk melipat lutut aku menggenjotnya dengan perlahan beberapa kali dan kemudian kuhentakkan dengan keras. Iapun berteriak dengan keras setiap aku menggenjotnya dengan keras dan cepat. Kepalanya bergerak-gerak dan matanya seperti mau menangis. Kukembalikan kakinya pada posisi semula. Aku masih ingin memperpanjang permainan untuk satu posisi lagi. kakiku keluar dari jepitannya dan ganti kujepit kedua kakinya dengan kakiku. Vaginanya semakin terasa keras menjepit penisku. Aku bergerak naik turun dengan perlahan untuk mengulur waktu. Anis kelihatan sudah tidak sabar lagi. Matanya terpejam dengan mulut setengah terbuka yang terus merintih dan mengerang. Gerakan naik turunku kupercepat dan semakin lama semakin cepat. Kini kurasakan desakan kuat yang akan segera menjebol keluar lewat lubang penisku. Kukira sudah lebih dari setengah jam lamanya kami bergumul. Akupun sudah puas dengan berbagai posisi dan variasi. Keringatku sudah berbaur dengan keringatnya. Kurapatkan tubuhku di atas tubuhnya, kulepaskan jepitan kakiku. Betisnya kini menjepit pinggangku dengan kuat. Kubisikan, “OK baby, kini saatnya..”. Ia memekik kecil ketika pantatku menekan kuat ke bawah. Dinding vaginanya berdenyut kuat menghisap penisku. Ia menyambut gerakan pantatku dengan menaikan pinggulnya. Bibirnya menciumku dengan ciuman ganas dan kemudian sebuah gigitan hinggap pada bahuku. Satu aliran yang sangat kuat sudah sampai di ujung lubang penisku. Kutahan tekanan penisku ke dalam vaginanya. Gelombang-gelombang kenikmatan terwujud lewat denyutan dalam vaginanya bergantian dengan denyutan pada penisku seakan-akan saling meremas dan balas mendesak. Denyut demi denyutan, teriakan demi teriakan dan akhirnya kami bersama-sama sampai ke puncak sesaat kemudian setelah mengeluarkan teriakan keras dan panjang. “Anis.. Ouhh.. Yeaahh!!” “Ahhkk.. Lakukan Jokaw.. Sekarang!!” Akhirnya aliran yang tertahan sejak tadipun memancar dengan deras di dalam vaginanya. Kutekan penisku semakin dalam di vaginanya. Tubuhnya mengejang dan pantatnya naik. Ia mempererat jepitan kakinya dan pelukan tangannya. Kupeluk tubuhnya erat-erat dan tangannya menekan kepalaku di atas dadanya. Ketika dinding vaginanya berdenyut, maka kubalas dengan gerakan otot PC-ku. Iapun kembali mengejang dan bergetar setiap otot PC-ku kugerakkan. Napas dan kata-kata penuh kenikmatan terdengar putus-putus, dan dengan sebuah tarikan napas panjang aku terkulai lemas di atas tubuhnya. kami masih saling mengecup bibir dan keadaan kamarpun menjadi sunyi, tidak ada suara yang terdebgar. hanya ada napas yang panjang tersengal-sengal yang berangsur-angsur berubah menjadi teratur. Lima belas menit kemudian kami berdua sudah bermain dengan busa sabun di kamar mandi. Kami saling menyabuni dengan sesekali melakukan cumbuan ringan. Setelah mandi barulah kami merasa lapar setelah dua ronde kami lalui. Sambil makan Anis menelpon familinya, kalau malam ini ia tidak pulang dengan alasan menginap di rumah temannya. Tentu saja ia tidak bilang kalau temannya adalah seorang laki-laki bernama Jokaw. Malam itu dan malam berikutnya tentu saja tidak kami lewatkan dengan sia-sia. Mandi keringat, mandi kucing, mandi basah dan tentunya mandi kenikmatan menjadi acara kami berdua. Esoknya setelah mengecek ke agen Merpati ternyata aku masih mendapat seat penerbangan ke kota propinsi, seat terakhir lagi. Ketika chek out dari hotel kusisipkan selembar dua puluh ribuan ke tangan security temanku. Ia tersenyum. “Terima kasih Pak,” katanya sambil menyambut tasku dan membawakan ke mobil. “Kapan kesini lagi, Pak? kalau Anis nggak ada, nanti akan saya carikan Anis yang lainnya lagi,” bisiknya ketika sudah berangkat ke bandara. Anis mengantarku sampai ke bandara dan sebelum turun dari mobil kuberikan kecupan mesra di bibirnya. Sopir mobil hotel hanya tersenyum melihat tingkah kami. Setahun kemudian aku kembali lagi ke kota itu dan ternya Anis tidak berada di kota itu lagi. Ketika kutelpon ke nomor yang diberikannya, penerima telepon menyatakan tidak tahu dimana sekarang Anis berada. Dengan bantuan security temanku maka aku mendapatkan perempuan lainnya, orang Jawa Tinur. Lumayan, meskipun kenikmatan yang diberikannya masih di bawah Anis

Read more...

'Saat Cerita, Dia Masukkan Tangannya ke Dada Saya. Rasanya ....'

'Saat Cerita, Dia Masukkan Tangannya ke Dada Saya. Rasanya ....'


Saat Cerita Dia Masukkan Tangannya ke Dada Saya Rasanya
Siapa yang tidak setuju Monica Bellucci masih 'hot' dan cantik? (whatuplife.in)
A+ A-
LONDON - Di usia 51 tahun, Monica Bellucci merebut perhatian publik setelah menjadi ‘Gadis Bond tertua’ dalam sejarah franchise film James Bond.

Aktris berpaspor Italia itupun memberi tahu Celia Walden dari The Telegraph, bagaimana terjadi revolusi peran gadis Bond dan mengapa 007 butuh seorang wanita dewasa dalam kehidupannya.

Dalam wawancara ini, Monica diibaratkan sang reporter seperti awal-awal Renaissance dari Madonna. Dengan tangan berwarna pucat yang dia bentangkan secara melintang di dadanya. Pemeran karakter Lucia Sciarra dalam Spectre inipun berbicara panjang lebar.

Wanita yang disebut tidak sedikitpun kehilangan daya tarik seksualnya ini dan juga pernah membintangi The Matrix Reloaded (2003) itu, juga bicara soal keluarganya, film Bond dan tentang wanita dewasa.

monica bellucci di spectre

Hingga bagaimana dia bisa melewati pergantian era, antara kepentingan pribadi dan profesional. Lantas karakter yang dianutnya dalam menjalani hidup, hingga kaitan masa kecilnya dengan karier akting.

Berikut ini petikan interview dengan wanita yang awalnya berprofesi sebagai model tersebut sebelum pindah jalur ke dunia akting.

Tanya: Anda masih saja terlihat cantik dan seksi di usia setengah abad? Apakah orang-orang sependapat dengan saya?

Jawab: “Mungkin saja iya. Saat berenang baru-baru ini dengan dua anak gadis saya. Saya memakai pakaian renang warna hijau. Leonie, anak gadis saya yang berusia lima tahun menatap saya dan berkata. ‘Mama, kamu benar-benar eksplosif!’ Saya hanya bisa menoleh dan tertawa mendengarnya.”

T: Mengapa sikap Anda hanya seperti itu?

 J: “Mereka (anak-anak) mengatakan kepada saya tentang banyak hal. Namun itu adalah pujian terbesar yang pernah saya terima.”

T: Komentar Anda soal kecantikan dan keseksian diri sendiri?

J:  “Berbicara soal kecantikan sebagai sebuah kelebihan adalah sangat buruk. Karena kecantikan adalah sebuah anugerah. Sama seperti kesehatan atau intelejensia. Jangan terlalu bangga karena menjadi cantik. Karena Anda tidak melakukan apapun untuk itu dan itu diberikan buat Anda.”

monica bellucci

T: Anda seperti terlihat dengan wajah spesial muram, provokatif dan skenario buruk dalam film. Tengok saja sebagai korban perkosaan di Irreversible, Mary Magdalene di Passion of the Christ. The Mirror Queen di The Brothers Grimm hingga sebagai wanita tuna susila yang sedang menyusui di Tu M’aimes? Di Spectre, Anda jadi janda dari seorang mafia yang terbunuh? Tanggapan Anda atas spesialis bayang-bayang kelam ini?

J: “Saya tidak berpikir itu sebuah ketidaksengajaan, dimana peran yang saya mainkan punya karakter seperti itu. Tapi saya merasa kini (di Spectre) ada sebuah kebebasan.”
 
“Memang saya berperan sebagai wanita yang baru keluar dari bayang-bayang masa kelam menuju sebuah cahaya. Karena saya merasa kebebasan baru dari menjadi dewasa. Ketika muda usia, orang bilang wajah saya terlihat dingin. Mungkin karena saat itu saya merasa takut dan tidak aman serta baru mengetahui sedikit soal kehidupan.”

T: Apakah karakter muram yang sering Anda mainkan di film ada kaitannya dengan kehidupan Anda?

J: “Saya adalah gadis pemalu. Mungkin itu karena saya hanyalah putri satu-satunya. Saya merasa kesepian. Dan saya pikir, itulah mengapa saya begitu bahagia memiliki dua putri saat ini (Leonie dan Deva, 11 tahun).

monica bellucci

T: Bisa ceritakan sedikit kehidupan gadis Anda, hingga menjadi model di usia 18 tahun guna membiayai kuliah jurusan hukum yang Anda ambil. Mengapa Anda bilang memiliki wajah cantik seperti menjalani tirani?

J: “Saya punya ingatan kuat saat usia 8 tahun. Dan saya merasa kehilangan memiliki seseorang untuk diajak bermain. Jadi ketika saya 13 tahun dan mulai terlihat cantik. Saya amat senang, karena orang-orang mendatangi saya, bukan sebaliknya.”

“Tapi di saat bersamaan. Saya mulai berpikir untuk menggunakan kecantikan saya untuk mengkreasi topeng, dimana saya dapat melindungi diri sendiri. Jadi ada baiknya juga Anda memiliki wajah cantik, di Prancis mereka menyebutnya ‘la beaute du diable.’ Tapi itu akan mulai memudar seiring waktu, karena Anda tidak punya topeng lagi untuk melindungi diri.”

“Ada sebuah masa ketika saya menyadari dimana saya tidak lagi sebagai wanita yang sama seperti dahulu. Mungkin ukuran payudara saya tidak sesempurna (model-model lain) yang biasa dilihat agensi. Namun ini sudah memberi susu buat dua anak gadis saya. Jadi ini normal mengapa itu bukanlah payudara yang saya miliki pada usia 20 tahun.”

“Terkadang, saat Leonie bercerita tentang apa yang dia lakukan selama di sekolah. Dia juga memasukkan salah satu tangannya ke dada saya. Dan itu menyenangkan. Dia pun melanjutkannya. Karena itu adalah rumah buatnya. Jadi siapa peduli kalau payudara saya tak lagi cantik seperti dahulu bentuk mereka?”

monica bellucci

T: Anda begitu rileks memiliki tubuh seperti ini di usia 51. Maukah Anda atau merasa nyamankah Anda jika diminta lagi tampil tanpa busana dalam sebuah film, seperti yang Anda lakukan 15 tahun lalu dalam Malena?

J: “Itu seksi, tidak bugil. Saya sudah pernah melakoni itu di masa lalu. Dan ini bukan soal saya telah memiliki anak dimana saya harus melakukan hal-hal yang pantas.”

“Saya seorang aktris. Jadi bisa menggunakan tubuh saya untuk mengekspresikan banyak hal. Namun saat ini, saya ingin berakting komedi. Apakah Anda tahu siapa yang saya inginkan jadi lawan main? (Monica tertawa). ‘Morticia Addams (The Addams Family). Setelahnya saya dapat menggunakan kemuraman menjadi kelucuan.”

T: Apa arti cantik natural buat Anda?

J: “Saya berusaha mempertahankan apa yang namanya cantik alami (natural). Saya berusaha keras secara disiplin untuk menjaganya.”

“Saya memang bukan orang yang bisa bangun pukul 06:00 pagi buat pergi ke gym. Saya hanya tidak memakan pasta selama beberapa hari sebelum memulai syuting. Itulah rahasianya. Padahal sejujurnya saya amat menyukai cake dan pasta, lalu beberapa gelas wine dan terkadang merokok.”

“Saran saya untuk cantik adalah: makan, minum dan menjalani kehidupan seks dengan baik. Selebihnya akan hadir dengan sendirinya.” (sambil tertawa)

T: Dari cantik natural, apakah Anda punya kelemahan atau momen yang membuat Anda lemah?

J: “Saya berpikir tentang nenek saya. Bagi saya, cantik alami itu tidak ada kaitannya dengan keriput. Nenek saya selalu berjuang di sepanjang hidupnya. Dia mengasuh dan menghidupi lima anak seusai perang (PD II).  Tapi dia selalu memakai lipstik merah ke bibirnya saat ingin pergi ke gereja di hari Minggu. Wanita Italia punya kekuatan unik, Anda tahu, karena mereka selalu harus berjuang selama hidupnya.”

T: Apakah ini berkaitan dengan tirani dan peran Anda sebagai Lucia di Spectre, dimana Anda hadir di tengah kekuasan dan kekuatan kaum pria?

J: “Jelas bukan suatu kesengajaan kalau Lucia adalah orang Italia. Karena di negeri kami, wanita masih harus belajar bagaimana untuk bebas.”

“Anda bisa saja punya uang dan kemerdekaan di dunia. Tapi jika Anda berada dalam kurungan selama bertahun-tahun. Anda akan merasa selalu takut buat melangkahkan kaki keluar (kurungan).”

“Di banyak tempat di dunia ini. Wanita telah menjadi tahanan dalam jangka waktu yang lama, dimana mereka merasa harus berteriak demi hak-haknya. Tapi ketika Anda berteriak, tak satupun orang mendengarkan Anda. Tak berapa lama, pihak berwenang datang ketika Anda tidak butuh berteriak lagi. Dan itu merupakan suatu hal yang mana wanita perlu terus belajar.”

T: Jadi Ada dimana posisi wanita dalam kehidupan saat ini?

J: “Satu hal yang saya pelajari selama bertahun-tahun belakangan adalah kerapuhan dan feminisme harus dihargai. Struktur sosial saat ini tidak mengijinkan untuk itu, jadi wanita merasa ritme mereka harus menyesuaikan diri dengan ritme laki-laki. Itulah cara agar bisa sejajar dengan laki-laki. Kami harus menjadi seperti mereka. Hanya saja, kami bukan pria!

“Tapi ada hal yang membuat kami merasa bersalah, walau ini indah. Ketika kami hamil, kami merasa salah. Karena kami ingin menjadi ibu yang hebat dan juga karier yang fantastis (seperti laki-laki). Tapi tentu saja kami tidak dapat mendapatkan semuanya, tapi kami harus bisa!”

So, harus ada sistem yang diubah. Wanita harus dapat lisensi melakukan segala hal. Karena jika tidak diberikan waktu buat membesarkan anak, seimbang dengan waktu bekerja. Maka kita akan mengalami sebuah masyarakat yang sakit.”

monica bellucci dan vincent cassel

T: Bagaimana dengan kehidupan Anda dengan dua eks suami Anda (Vincent Cassel 1999-2013, Claudio Carlos Basso 1990-1994)?

J: “Saya merasa lebih terhubung dengan diri sendiri. Yang mana membuat saya untuk lebih baik melakukan suatu hal.”

T: Anda telah jadi single mom dengan dua anak setelah bercerai? Apakah ada masalah yang spesifik?

J: “Bagaimanapun juga, menjadi single mom menciptakan sebuah masalah. Sekali Anda jadi ibu (setelah melahirkan anak), Anda akan merasa komplit.”
 
dua anak monica bellucci

T: Apakah Anda merasa bahagia setelah hidup berpisah dengan suami (pria dalam hal ini)?

 J: “Oh tidak. Laki-laki adalah bagian dari jiwa kami. Saya telah mempelajari itu sejak saya berusia 18 tahun ketika bersama Vincent. Walau setelah itu kami harus mengakhiri hubungan sebagai pasangan. Saya masih jadi ibu dari anak-anak kami. Dan rasa cinta itu masih ada, hanya saja dalam cara yang berbeda. Saya pikir adalah penting ketika Anda mempunyai anak-anak.”

T: Anda masih syuting filmnya Emir Kusturica, sebuah drama romantis berjudul On The Milky Road. Lantas apa yang Anda lakukan setelahnya?

J: “Saya ingin kembali ke kehidupan sederhana, sebuah kehidupan nyata. Karena sebagai aktor, kami melakukan pekerjaan yang mana jauh berbeda dari realitas. So, amat penting mengambil satu langkah mundur, Anda tahu itu? Sebuah langkah mundur menuju bayangan.”


T: Terakhir, apa yang Anda rasakan dari seorang Daniel Craig, lawan main Anda di Spectre yang mana juga Anda berdua terlibat dalam adegan intim?

J: “Daniel (Craig) begitu murah hati sebagai seorang aktor maupun pria. Jadi saya tidak pernah merasa tidak nyaman (saat ada dekatnya). Ketika Anda harus melakukan adegan intim dengan seseorang (dalam film). Adalah penting menemukan sebuah chemistry di dalamnya. Karena ini nantinya bakal tampak seperti tango (tarian khas Argentina).”




 

Read more...