Monday, 29 February 2016
Cerita Skandal: Atasanku Yang Kini Mendesah Dibawah Selangkanganku
Ditengah kesusahan datanglah tawaran
dari Nancy, junior saya yang telah pindah ke Sange Advertising, dan
mengenalkan saya dengan Ibu Susan, pemilik perusahaan tersebut. Ibu
Susan dipertengahan abad usianya, masih mempunyai tubuh yang terawat
dengan baik, body-nya tidak kalah dengan gadis-gadis yang masih muda
yang menjadi anak buahnya di Sange Advertising.
Karena prestasi kerja saya yang baik,
kami sering mengadakan meeting after hours, dan progress kerja saya yang
baik, membuat kami cukup akrab..tapi pada suatu malam ada kejadian yang
benar-benar mengubah hidup saya! Begini cerita skandal nya..
Suatu malam, ketika karyawan lain telah
pulang, Saya tengah memaparkan pendekatan saya terhadap satu perusahaan
rokok terkemuka, dan kemudian tiba-tiba Ibu Susan berkata,
“Waduh, kog punggungku gatal ya?”
Saya masih berusaha menahan diri untuk tidak terlalu cepat menolongnya, takut nanti dianggap kurang ajar!
Semakin lama gatalnya sepertinya semakin bertambah,
“Tolong Dik Uki, bisa garuki punggung Ibu?”
Saya mengangguk dan berusaha membuang
pikiran kotor saya, yang ingin sekali rasanya mengetahui lebih dalam
bentuk tubuh boss yang cantik dan keturunan bangsawan ini..
Saya garuk pelan-pelan, tapi lebih tepatnya hanya mengusap-usap punggungnya saja, takut kalau Ibu Susan kesakitan.
“Dik Uki, agak keras dikit, masih gatal lho Dik”, pinta Ibu Susan.
Dan saya agak sedikit memantapkan tangan saya dipungungnya.
“Dik Uki, masih belum terasa, sebentar saya buka dulu blazer saya.”
Dia langsung membuka blazernya, sehingga
tinggalblouse-nya yang putih dan transparan. Waduh semakin tidak tahan
nih saya, karena kulit tengkuknya yang mulus dengan sedikit rambut
lembut yang tergerai di tengkuknya (Dia kalau ke kantor selalu rambutnya
disanggul di atas), semakin menambah feminin, dan semakin membikin saya
langsung terangsang. cerita skandal.
Saya menggaruknya tetap tidak mau keras
dan masih cenderung mengusap atau membelai punggungnya, karena saya
menikmati kehalusan kulit seorang bangsawan yang berada dibalik bajunya
yang tipis. Saya usap seluruh punggungnya dengan pelan, ke atas dan ke
bawah, ke kiri dan ke kanan, terkadang tangan saya, saya telusupkan di
bawah ketiaknya, untuk menggapai payudara yang di depan.
Dia menengadahkan kepalanya, dan menggeleng-gelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, sambil suaranya mendesah,
“Uuhh enak Dik Uki.. enaakk..uuhh..”
Mendengar desahannya yang merangsang, rudalku langsung tegak bak tugu Monas.
Sekujur tubuhku mulai menggigil dan
seperti dialiri setrum listrik yang halus merambat di sekujur tubuh dan
terpusat di kemaluanku. Tenggorokanku terasa kering, dan susah bicara,
karena nafsuku yang langsung menggebu.
Baru kali ini saya bisa menikmati tubuh
seorang bangsawan yang bersih, terhormat dan sangat terjaga dari tangan
laki-laki lain, selain suaminya. cerita skandal.
Karena Dia duduk membelakangiku yang
berdiri sambil memijit-mijit punggungnya, batang kemaluanku langsung
kutempelkan di punggungnya yang lembut seperti sutera. Kugesek-gesekkan
batang kemaluanku ke punggungnya dengan pelan. Dan Dia berkali-kali
melenguh,
“Uughh, enachh Dik, enaak, terus Dik.”
Dia membimbing tanganku untuk mengusap
dua gunung kembar yang kencang dan kenyal. Kuusap payudaranya dengan
lembut, kucium tengkuknya dengan lembut, dan kugesekkan batang
kemaluanku ke pungungnya dengan lembut. cerita skandal.
Aku sangat tahu, kalau melayani tipe wanita seperti Dia ini harus dengan lembut dan dengan menggunakan perasaan.
Kucium tengkuknya dengan lembut, Dia
sekali lagi menengadahkan kepalanya ke atas, matanya sambil terpejam,
dan bibirnya yang tipis terbuka sedikit, dan mulutnya hanya bergumam,
“Emm.” Aku tahu itu artinya dia sangat menikmati.
Tanganku, kuusapkan dengan lembut di
sekeliling payudaranya, dan kulingkari masing-masing payudaranya dengan
kedua tanganku, sengaja aku tidak sentuhkan tanganku ke pentilnya, untuk
memberikan sensasi yang sangat halus dan perlahan. cerita skandal.
Beberapa kali tanganku mengitari
sekeliling payudaranya, kemudian perlahan-lahan tanganku kutarik untuk
mengusap pipinya. Kutengadahkan wajahnya, dan kucium keningnya dengat
lembut sekali. Aku bisa rasakan kelembutan nafasnya di wajahku, bibirnya
yang tipis masih mengeluarkan gumaman yang lembut,
“Dik Uki.. emm.. eemm..”
Dengan perlahan aku membalikkan badan
Dia ke arahku, dengan cara memutar kursinya, dan saya membimbing dia
untuk berdiri dengan perlahan, kini aku dan Dia sudah berhadapan,
sama-sama berdiri, dadaku menempel ke dadanya, dan aku bisa merasakan
kekenyalan susunya, dan saya membayangkan betapa indahnya bukit
kembarnya.
Tanganku kudekapkan ke pinggangnya, dan
telapak tanganku kuusapkan ke pantatnya yang juga sangat indah dan
kencang. Tangannya memegang pundakku dengan lembut, kepalanya sudah
menengadah ke atas, dan tatapan matanya.. waduh, jernih dan indah
menatap mataku tanpa berkedip. Kusentuh bibirnya dengan lembut,
kuusapkan perlahan bibirku ke bibirnya.
Dia memberikan reaksi dengan
mengencangkan dekapannya ke pundakku dan dadanya ditempelkan lekat ke
dadaku, tanganku kudekapkan semakin erat ke pantatnya dan agak kutarik
ke atas pantatnya, sehingga kakinya agak diangkat ke atas. Waduh
ciumannya sangat lembut, perlahan-lahan kuusapkan lidahku ke lidahnya,
dia memberikan reaksi yang sama, menyapukan lidahnya ke seluruh mulutku.
Tanganku mulai mengusap-usap punggungnya naik turun dengan lembut. Aku
menikmati sekali kehalusan kulit punggungnya. cerita skandal.
Setelah aku puas menciumi bibir, wajah
dan pipinya, ciumanku perlahan-lahan kuarahkan ke lehernya. Dia
menggeleng-gelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, matanya masih
terpejam menikmati, nafasnya agak memburu, dan mulutnya masih bergumam,
“Mmm.. uhh..”
Ciumanku mulai bergeser ke bawah, ke
belahan dadanya. Kancing blousenya yang di depan dengan mudah kubuka
satu persatu, sehingga tersingkap sudah BH hitam yang menyangga dua buah
payudaranya yang padat, bulat, kenyal, bersih dan ranum. Kuciumi
lehernya dengan sangat lembut, ke pundaknya, bergesar turun ke sebelah
atas payudara yang tidak ditutup BH. Dia semakin menengadahkan
kepalanya, punggungnya juga semakin melengkung ke belakang, kedua
tangannya memegang kepala saya dan sedikit meremas rambut saya, tandanya
semakin menikmati gaya permainanku. cerita skandal.
Kedua tanganku memegangi dibawah kedua
ketiaknya, biar Dia tidak terjerembab ke belakang, tapi bibirku masih
mengusap daerah leher dan di atas payudara.
Aku sengaja memperlama untuk menyentuh payudaranya, apalagi pentilnya.
“Diik..Ukii.. uugghh.. sstt”, sambil mulutnya berdesis kenikmatan.
Blousenya yang masih menempel di
pundaknya perlahan-lahan kulepaskan, sehingga pemandangan kemulusan dan
kemolekan tubuh Dia terpampang jelas di hadapanku, dan terkena sinar
lampu down light kekuningan yang berada di langit-langit tepat di atas
kami berdua, menambah romantisnya suasana malam itu yang tidak akan
pernah kulupakan. Sekali lagi tanganku kugunakan meremas sebelah pinggir
dari payudaranya, dan tampak bahwa payudaranya sudah mulai
mengeras. cerita skandal.
Tanganku mengusap punggungnya dengan
perlahan sambil membuka tali BH yang ada di punggungnya. “Click” sekali
jentik langsung terbuka pengait BH-nya. Dengan pelan kuturunkan tali BH
yang ada di pundaknya, akhirnya BH-nya kulepas.
Woow, terlihat pemandangan indah sekali,
dua gunung kembar yang kuning dan bersih dengan puncaknya yang kecil
yang sudah berdiri tegak. Aku sudah sangat terangsang tapi aku tidak
boleh gegabah. Kuusap payudaranya dari sebelah bawah dengan tangan
kananku, tangan kiriku masih mendekap punggungnya untuk menjaga agar Dia
tidak terjatuh, dan kucium payudaranya, berkeliling mengitari
pentilnya, dan tangan kananku masih mengusap-usap sebelah luar payudara,
tapi dengan gaya agak memeras. Kedua tangan Dia memegang erat pundakku
tanda sudah semakin gemes, untuk dicium pentilnya. cerita skandal.
Karena aku sudah merasa waktunya tepat, maka dengan lembut kukulum pentilnya.
Dan reaksinya,
“Aaaughh, uuhh..ss.. uuhh”,
Dia melenguh-lenguh dan mendesis-desis keenakan, seakan-akan yang dinantikannya telah tiba.
Meskipun kondisinya sangat terangsang,
tapi lenguhan itu tetap lembut dan terdengar lirih. Kukulum pentilnya,
kugesek-gesek pentilnya dengan lidahku, dan kugigit lembut pentilnya,
tanganku tetap meremas-remas lembut payudaranya.
Setelah aku puas mempermainkan pentilnya
kiri dan kanan bergantian, kulepaskan bibirku dari susunya, dan
kugeserkan mulutku ke bawah ke seputar perutnya yang datar dan
mengeluarkan aroma parfum yang lembut dan semerbak. cerita skandal.
Ketika mulutku terlepas dari susunya,
Dia kelihatan menghela napas lega dan baru bisa bernafas dengan tenang.
Aku menciumi perutnya dengan agak sedikit jongkok. Kucium pusarnya, dan
kujilati pusarnya dengan lidahku. Dia menggelinjang kegelian. Karena
terlalu lama berdiri atau karena sudah sangat terangsang,
Dia sudah tidak kuat berdiri dan dia
bergeser ke belakang duduk di meja kerjanya. Aku berdiri dengan kedua
lututku dan aku tetap jilati pusarnya dan perutnya. Dia menggelinjang
kegelian, dan mengusap-usap rambut kepalaku dengan tidak beraturan,
terkadang meremas, menjambak dan mengusap rambutku. Sehingga rambutku
sangat kacau.
Puas dengan permainan perut, Dia
kurebahkan di meja kerjanya. Untungya meja kerja Dia cukup besar.
Kupelorotkan rok bawahannya, sekaligus dengan CD-nya. Sekarang tampak di
hadapanku seorang putri yang kuning, bersih, dengan kaki dan betis yang
aduhai indah, terbujur pasrah di hadapanku. cerita skandal.
Kunikmati tubuh Dia sebentar, karena
selama ini aku hanya bisa membayangkan keindahan tubuhnya, tanpa
berharap untuk dapat memandangnya. Tapi ternyata malam ini apa yang
kudapatkan jauh dari yang kubayangkan. Seorang wanita dengan tubuh
montok dan kuning mulus, dengan kaki dan betis ramping. Dua buah dada
yang tidak terlalu besar, tapi bulat, padat dan kencang, sehingga cocok
dengan kesan payudara seorang putri. Bentuk lengan dan bahu yang padat
bulat dan berisi.
Dia telentang di atas meja di hadapanku,
aku masih berdiri. Aku mencium pipinya sekali lagi dengan lembut,
kuusap payudaranya dengan lembut. Kedua tangan Dia merangkul leherku
dengan erat. Kedua kakinya bergerak-gerak dengan halus pertanda sangat
terangsang. Perlahan-lahan tanganku kugerakan dari susunya turun ke
perutnya. Kuusap sebentar perutnya dan bergerak turun ke bawah mengusap
pahanya. Paha yang selama ini hanya bisa kupandang. Aku usap pahanya
naik turun dengan tetap mulut kami masih saling memagut. cerita skandal.
Erangan-erangan kecil keluar dari mulut Dia,
“Ugh.. ugh.. emm.. emm..”
Tanganku bergerak dari sekitar pahanya terus mengusap sekitar bibir kemaluannya.
Dengan perlahan kedua kaki Dia
mengembang, memberi kesempatan tanganku untuk mengelus kemaluannya.
Tetapi kemaluannya belum kuelus, hanya kedua selangkangan saja yang aku
belai dengan kedua jari telunjuk dan jari manis bersama-sama. Kuelus
selangkangannya naik turun, dan Dia menambah kecepatan gerakan kakinya.
Dengan pelan Dia mengangkat pantatnya,
sehingga kemaluannya juga ikut naik. Aku tahu ini pertanda agar aku
dapat segera mengelus kemaluannya. Kuusap pelan dan dengan jarak
sentuhan yang kubuat serenggang mungkin antara bibir kemaluannya dan
telapak tanganku, membuat gelinjang Dia menaikkan kemaluannya untuk
menyentuh tanganku semakin tinggi. cerita skandal.
Kubelai rambut kemaluannya yang lembut,
tipis dan tertata rapi. Setelah puas memainkan sekitar kemaluannya, dan
liang kemaluan Dia sudah semakin terbuka dan semakin basah. Kusentuh
klitorisnya dengan sedikit ujung dari jari tengahku dengan lembut dan..
“Uuhhgh”, lenguhan Susan kenikmatan.
Gerakan kakinya sudah semakin tidak teratur. Tiba-tiba tanganku dijepit dengan kedua pahanya.
“Diik Ukii.. aakkuu.. nggakk.. taahh..”
Kemudian tangannya menarik punggungku
sebagai bertanda agar aku segera menaiki tubuhnya. Kutarik kedua kakinya
ke arah pinggir meja, sehingga kedua kakinya terjuntai, kemudian Dia
membuka kedua selangkangannya dengan tidak sabar. Aku sempat memandangi
kemaluannya, dan seakan liang kemaluannya merah seperti bibir gadis yang
memakai lipstik yang sedang merengek. cerita skandal.
Kugesekkan batang kemaluanku pelan-pelan ke bibir kemaluannya, dan Dia mengerang lagi,
“Uugghh.. uughhg..”
Kumasukkan dengan pelan batang
kemaluanku ke liang kemaluannya. Belum sampai habis masuk semua, kutarik
kembali dan kumasukkan kembali. Dengan gesekan-gesekan yang pelan
tersebut membuat erangan Dia semakin tidak beraturan. cerita skandal.
Untuk melayani tipe seperti Dia ini,
kugunakan gaya gesekan 5:1, artinya lima kali keluar masuk setengah
batang kemaluan, baru sekali masuk seluruh batang kemaluan. Dan pada
saat masuk yang seluruh batang kemaluan, erangan
Dia semakin hebat. Dengan gaya lembut dan 5:1 ini kami bisa saling menikmati.
“Uuugghh.. acchh.. Diikk.. Ukii.. ucchh.. sstt.. uhh..”
Erangan erangan yang tidak beraturan tetapi artinya hanya satu yaitu Enak.
Sambil kugenjot pelan batang kemaluanku,
kedua tanganku dengan leluasa meremas kedua susunya, yang
bergerak-gerak naik turun tergantung sodokanku.
Kadang-kadang tanganku mengusap wajah dan pipinya, kadang-kadang mengusap perutnya.
Setelah cukup lama aku melakukan
genjotan 5:1, tiba tiba kedua paha Ibu Susan diangkat dan dililitkan ke
pinggangku. Kedua tangannya mendekap diriku, mulutnya sedikit menganga
dan mendesis.. cerita skandal.
“Diikk..Uuu..Ki.. saa..yaa saampaaii.. uuhhff.”
Kupegangi pinggangnya untuk menekan
liang kemaluannya ke batang kemaluanku. Setelah Dia selesai mengejang
dan nafasnya tersengal-sengal, aku mulai lagi dengan genjotan, tetap
dengan gaya 5:1.
Dia melenguh, “Uuff.. uff.. uuff.. Dik Uki beluumm yaa. Ayo donk.. uff.. uff jangan ditahaan.. uuff.. ugh..”
“Sebentar Bu!” kataku.
“Dik.. uhff, ceepetan dikit.. Dik.. ughf.. uhfgg.. aa.. ku mau uhgf uff uff.. keeluar.. laa.. ggii..”
“Sebentar Bu, aku juga sudah.. mma.. uu.. saammpai..”
Tiba-tiba ada aliran listrik menjalar
dari ubun-ubun turun ke arah kemaluanku dan semakin-lama semakin
mengencang. Batang kemaluanku seakan balon yang ditiup dan mau
pecah. cerita skandal.
“Aachghh.. accghh.. Buu.. Sussann.. aku mmau keluarr..”
Dia memegang erat tubuhku dan
“Crret.. crrett..” keluar semua cairan yang ada di seluruh tubuhku dan “Aaachh..”
Kami berdua terkulai lemas dengan badan penuh keringat dan nafas terengah-engah.
“Dik Uki, makasih ya Dik, kamu telah memberi saluran yang selama ini tersumbat.”
Aku sangat puas malam itu, karena aku
tidak dapat membayangkan, ternyata aku bisa menikmati tubuh seorang
wanita terhormat, yang selama ini orang luar sangat menghormatinya, tapi
ternyata malam ini dia begitu pasrah menyerahkan tubuhnya kepadaku.
Jam telah menujukkan pukul 22.00 ketika
permainan kami usai, dan kami berdua segera masuk ke toilet untuk
membersihkan dan merapikan badan kami masing-masing. cerita skandal.
Dan sebelum pulang aku mendapat tugas
baru dari Dia, yaitu membantu membersihkan cairan yang membasahi meja
kerja Dia, dan membantu merapikannya. Sambil merapikan mejanya aku
berbisik ke telinga Dia,
“Bu meja ini dirapikan ya.. karena besok malam mau dipakai lagi”,
Dia hanya tersenyum dan mencubit mesra
lenganku. Hal tersebut kuulangi setiap ada kesempatan, baik di kantor
ataupun di hotel, tapi rahasia tersebut tidak terbongkar dan kami saling
menjaga rahasia.
Dan kalau pagi hari, Dia kembali
memerankan perannya sebagai atasan yang berwibawa, profesional, tetapi
kalau malam, melenguh-lenguh dan menggelinjang-gelinjang di bawah
selangkanganku.Cerita Seks: Bercinta Dengan Ibu Muda Selagi Menunggu Anaknya Selesai Les
Cerita Seks: Bercinta Dengan Ibu Muda Selagi Menunggu Anaknya Selesai Les
Pada suatu siang sekitar jam 12-an aku berada di sebuah toko buku
Gr***dia di Gatot Subroto untuk membeli majalah edisi khusus, yang
katanya sih edisi terbatas. Hari itu aku mengenakan kaos t-shirt putih
dan celana katun abu-abu.
Sebenarnya potongan badanku sih biasa
saja, tinggi 170 cm berat 63 kg, badan cukup tegap, rambut cepak.
Wajahku biasa saja, bahkan cenderung terkesan sangar. Agak kotak, hidung
biasa, tidak mancung dan tidak pesek, mataku agak kecil selalu menatap
dengan tajam, alisku tebal dan jidatku cukup pas deh. Jadi tidak ada
yang istimewa denganku. cerita seks.
Saat itu keadaan di toko buku tersebut
tidak terlalu ramai, meskipun saat itu adalah jam makan siang, hanya ada
sekitar 7-8 orang. Aku segera mendatangi rak bagian majalah. Nah,
ketika aku hendak mengambil majalah tersebut ada tangan yang juga hendak
mengambil majalah tersebut. Kami sempat saling merebut sesaat
(sepersekian detik) dan kemudian saling melepaskan pegangan pada majalah
tersebut hingga majalah tersebut jatuh ke lantai.
“Maaf..” kataku sambil memungut majalah
tersebut dan memberikannya kepada orang tersebut yang ternyata adalah
seorang wanita yang berumur sekitar 37 tahun (dan ternyata tebakanku
salah, yang benar 36 tahun), berwajah bulat, bermata tajam (bahkan agak
berani), tingginya sama denganku (memakai sepatu hak tinggi), dan
dadanya cukup membusung. “Busyet! molek juga nih ibu-ibu”, pikirku.
“Nggak pa-pa kok, nyari majalah xxx juga
yah.. saya sudah mencari ke mana-mana tapi nggak dapet”, katanya sambil
tersenyum manis.
“Yah, edisi ini katanya sih terbatas Mbak..”
“Kamu suka juga fotografi yah?”
“Nggak kok, cuma buat koleksi aja kok..”
Lalu kami berbicara banyak tentang fotografi sampai akhirnya, “Mah, Mamah.. Ira sudah dapet komiknya, beli dua ya Mah”, potong seorang gadis cilik masih berseragam SD.
“Sudah dapet Ra.. oh ya maaf ya Dik, Mbak duluan”, katanya sambil menggandeng anaknya.
Ya sudah, nggak dapat majalah ya nggak pa-pa, aku lihat-lihat buku terbitan yang baru saja.
“Yah, edisi ini katanya sih terbatas Mbak..”
“Kamu suka juga fotografi yah?”
“Nggak kok, cuma buat koleksi aja kok..”
Lalu kami berbicara banyak tentang fotografi sampai akhirnya, “Mah, Mamah.. Ira sudah dapet komiknya, beli dua ya Mah”, potong seorang gadis cilik masih berseragam SD.
“Sudah dapet Ra.. oh ya maaf ya Dik, Mbak duluan”, katanya sambil menggandeng anaknya.
Ya sudah, nggak dapat majalah ya nggak pa-pa, aku lihat-lihat buku terbitan yang baru saja.
Sekitar setengah jam kemudian ada yang menegurku.
“Hi, asyik amat baca bukunya”, tegur suara wanita yang halus dan ternyata yang menegurku adalah wanita yang tadi pergi bersama anaknya. Rupanya dia balik lagi, nggak bawa anaknya.
“Ada yang kelupaan Mbak?”
“Oh tidak.”
“Putrinya mana, Mbak?
“Les piano di daerah Tebet”
“Nggak dianter?
“Oh, supir yang nganter.”
“Hi, asyik amat baca bukunya”, tegur suara wanita yang halus dan ternyata yang menegurku adalah wanita yang tadi pergi bersama anaknya. Rupanya dia balik lagi, nggak bawa anaknya.
“Ada yang kelupaan Mbak?”
“Oh tidak.”
“Putrinya mana, Mbak?
“Les piano di daerah Tebet”
“Nggak dianter?
“Oh, supir yang nganter.”
Kemudian kami terlibat pembicaraan
tentang fotografi, cukup lama kami berbicara sampai kaki ini pegal dan
mulut pun jadi haus. Akhirnya Mbak yang bernama Maya tersebut mengajakku
makan fast food di lantai bawah. Aku duduk di dekat jendela dan Mbak
Maya duduk di sampingku. Harum parfum dan tubuhnnya membuatku konak. Dan
aku merasa, semakin lama dia semakin mendekatkan badannya padaku, aku
juga merasakan tubuhnya sangat hangat. cerita seks.
Busyet dah, lengan kananku selalu
bergesekan dengan lengan kirinya, tidak keras dan kasar tapi sehalus
mungkin. Kemudian, kutempelkan paha kananku pada paha kirinya, terus
kunaik-turunkan tumitku sehingga pahaku menggesek-gesek dengan perlahan
paha kirinya. Terlihat dia beberapa kali menelan ludah dan
menggaruk-garukkan tangannya ke rambutnya. Wah dia udah kena nih,
pikirku. Akhirnya dia mengajakku pergi meninggalkan restoran
tersebut. cerita seks.
“Ke mana?” tanyaku.
“Terserah kamu saja”, balasnya mesra.
“Kamu tahu nggak tempat yang privat yang enak buat ngobrol”, kataku memberanikan diri, terus terang aja nih, maksudku sih motel.
“Aku tahu tempat yang privat dan enak buat ngobrol”, katanya sambil tersenyum.
“Terserah kamu saja”, balasnya mesra.
“Kamu tahu nggak tempat yang privat yang enak buat ngobrol”, kataku memberanikan diri, terus terang aja nih, maksudku sih motel.
“Aku tahu tempat yang privat dan enak buat ngobrol”, katanya sambil tersenyum.
Kami menggunakan taksi, dan di dalam
taksi itu kami hanya berdiam diri lalu kuberanikan untuk meremas-remas
jemarinya dan dia pun membalasnya dengan cukup hot. Sambil meremas-remas
kutaruh tanganku di atas pahanya, dan kugesek-gesekkan. Hawa tubuh kami
meningkat dengan tajam, aku tidak tahu apakah karena AC di taksi itu
sangat buruk apa nafsu kami sudah sangat tinggi. cerita seks.
Kami tiba di sebuah motel di kawasan
kota dan langsung memesan kamar standart. Kami masuk lift diantar oleh
seorang room boy, dan di dalam lift tersebut aku memilih berdiri di
belakang Mbak Maya yang berdiri sejajar dengan sang room boy.
Kugesek-gesekan dengan perlahan burungku ke pantat Mbak Maya, Mbak Maya
pun memberi respon dengan menggoyang-goyangkan pantatnya berlawanan arah
dengan gesekanku.
Ketika room boy meninggalkan kami di
kamar, langsung kepeluk Mbak Maya dari belakang, kuremas-remas dadanya
yang membusung dan kucium tengkuknya. “Mmhh.. kamu nakal sekali deh dari
tadi.. hhm, aku sudah tidak tahan nih”, sambil dengan cepat dia membuka
bajunya dan dilanjutkan dengan membuka roknya. Ketika tangannya mencari
reitsleting roknya, masih sempat-sempatnya tangannya meremas
batanganku. cerita seks.
Dia segera membalikkan tubuhnya,
payudaranya yang berada di balik BH-nya telah membusung. “Buka dong
bajumu”, pintanya dengan penuh kemesraan. Dengan cepat kutarik kaosku ke
atas, dan celanaku ke bawah. Dia sempat terbelalak ketika melihat
batang kemaluanku yang sudah keluar dari CD-ku. Kepala batangku cuma 1/2
cm dari pusar. Aku sih tidak mau ambil pusing, segera kucium bibirnya
yang tipis dan kulumat, segera terjadi pertempuran lidah yang cukup
dahsyat sampai nafasku ngos-ngosan dibuatnya. cerita seks.
Sambil berciuman, kutarik kedua cup
BH-nya ke atas (ini adalah cara paling gampang membuka BH, tidak perlu
mencari kaitannya). Dan bleggh.., payudaranya sangat besar dan bulat,
dengan puting yang kecil warnanya coklat dan terlihat urat-uratnya
kebiruan. Tangan kananku segera memilin puting sebelah kiri dan tangan
kiriku sibuk menurunkan CD-nya. cerita seks.
Ketika CD-nya sudah mendekati lutut
segera kuaktifkan jempol kaki kananku untuk menurunkan CD yang
menggantung dekat lututnya, dan bibirku terus turun melalui lehernya
yang cukup jenjang. Nafas Mbak Maya semakin mendengus-dengus dan kedua
tangannya meremas-remas buah pantatku dan kadang-kadang
memencetnya. cerita seks.
Akhirnya mulutku sampai juga ke buah
semangkanya. Gila, besar sekali.. ampun deh, kurasa BH-nya diimpor
secara khusus kali. Kudorong tubuhnya secara perlahan hingga kami
akhirnya saling menindih di atas kasur yang cukup empuk. Segera
kunikmati payudaranya dengan menggunakan tangan dan lidahku bergantian
antara kiri dan kanan.
Setelah cukup puas, aku segera
menurunkan ciumanku semakin ke bawah, ketika ciumanku mencapai bagian
iga, Mbak Maya menggeliat-geliat, saya tidak tahu apakah ini karena efek
ciumanku atau kedua tanganku yang memilin-milin putingnya yang sudah
keras. Dan semakin ke bawah terlihat bulu kemaluannya yang tercukur
rapi, dan wangi khas wanita yang sangat merangsang membuatku bergegas
menuju liang senggamanya dan segera kujilat bagian atasnya beberapa
kali. cerita seks.
Kulihat Mbak Maya segera
menghentak-hentakkan pinggulnya ketika aku memainkan klitorisnya. Dan
sekarang terlihat dengan jelas klitorisnya yang kecil. Dengan rakus
kujilat dengan keras dan cepat. Mbak Maya bergoyang (maju mundur) dengan
cepat, jadi sasaran jilatanku nggak begitu tepat, segera kutekan
pinggulnya. Kujilat lagi dengan cepat dan tepat, Mbak Maya ingin
menggerak-gerakkan pinggulnya tapi tertahan. cerita seks.
Tenaga pinggulnya luar biasa kuatnya.
Aku berusaha menahan dengan sekuat tenaga dan erangan Mbak Maya yang
tadinya sayup-sayup sekarang menjadi keras dan liar. Dan kuhisap-hisap
klitorisnya, dan aku merasa ada yang masuk ke dalam mulutku, segera
kujepit diantara gigi atasku dan bibir bawahku dan segera
kugerak-gerakkan bibir bawahku ke kiri dan ke kanan sambil menarik ke
atas. cerita seks.
Mbak Maya menjerit-jerit keras dan
tubuhnya melenting tinggi, aku sudah tidak kuasa untuk menahan
pinggulnya yang bergerak melenting ke atas. Terasa liang kewanitaannya
sangat basah oleh cairan kenikmatannya. Dan dengan segera kupersiapkan
batanganku, kuarahkan ke liang senggamanya dan, “Slebb..” tidak masuk,
hanya ujung batanganku saja yang menempel dan Mbak Maya merintih
kesakitan. cerita seks.
“Pelan-pelan Ndi”, pintanya lemah.
“Ya deh Mbak”, dan kuulangi lagi, tidak masuk juga. Busyet nih cewek, sudah punya anak tapi masih kayak perawan begini. Segera kukorek cairan di dalam liang kewanitaannya untuk melumuri kepala kemaluanku, lalu perlahan-lahan tapi pasti kudorong lagi senjataku. “Aarrghh.. pelan Ndi..” Busyet padahal baru kepalanya saja, sudah susah masuknya. Kutarik perlahan, dan kumasukan perlahan juga. Pada hitungan ketiga, kutancap agak keras. “Arrhhghh..” Mbak Maya menjerit, terlihat air matanya meleleh di sisi matanya.
“Ya deh Mbak”, dan kuulangi lagi, tidak masuk juga. Busyet nih cewek, sudah punya anak tapi masih kayak perawan begini. Segera kukorek cairan di dalam liang kewanitaannya untuk melumuri kepala kemaluanku, lalu perlahan-lahan tapi pasti kudorong lagi senjataku. “Aarrghh.. pelan Ndi..” Busyet padahal baru kepalanya saja, sudah susah masuknya. Kutarik perlahan, dan kumasukan perlahan juga. Pada hitungan ketiga, kutancap agak keras. “Arrhhghh..” Mbak Maya menjerit, terlihat air matanya meleleh di sisi matanya.
“Kenapa Mbak, mau udahan dulu?” bisikku padda Mbak Maya setelah melihatnya kesakitan.
“Jangan Ndi, terus aja”, balasnya manja.
“Jangan Ndi, terus aja”, balasnya manja.
Kemudian kumainkan maju mundur dan pada
hitungan ketiga kutancap dengan keras. Yah, bibir kemaluannya ikut masuk
ke dalam. Wah sakit juga, habis sampai bulu kemaluannya ikut masuk,
bayangkan aja, bulu kemaluan kan kasar, terus menempel di batanganku dan
dijepit oleh bibir kewanitaan Mbak Maya yang ketat sekali.
Dengan usaha tiga hitungan tersebut,
akhirnya mentok juga batanganku di dalam liang senggama Mbak Maya. Terus
terang saja, usahaku ini sangat menguras tenaga, hal ini bisa dilihat
dari keringatku yang mengalir sangat deras.
Setelah Mbak Maya tenang, segera
senjataku kugerakkan maju mundur dengan perlahan dan Mbak Maya mulai
menikmatinya. Mulai ikut bergoyang dan suaranya mulai ikut mengalun
bersama genjotanku. Akhirnya liang kewanitaan Mbak Maya mulai terasa
licin dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kasar dan lebatnya bulu
kemaluannya sedikit berkurang dan bagiku ini adalah sangat
nikmat. cerita seks.
Baru sekitar 12 menitan menggenjot,
tiba-tiba dia memelukku dengan kencang dan, “Auuwww..”, jeritannya
sangat keras, dan beberapa detik kemudian dia melepaskan pelukannya dan
terbaring lemas. cerita seks.
“Istirahat dulu Mbak”, tanyaku.
“Ya Ndi.. aku ingin istirahat, abis capek banget sich.. Tulang-tulang Mbak terasa mau lepas Ndi”, bisiknya dengan nada manja.
“Oke deh Mbak, kita lanjutkan nanti aja..”, balasku tak kalah mesranya.
“Ndi, kamu sering ya ginian sama wanita lain..”, pancing Mbak Maya.
“Ah nggak kok Mbak, baru kali ini”, jawabku berbohong.
“Tapi dari caramu tadi terlihat profesional Ndi, Kamu hebat Ndi.. Sungguh perkasa”, puji Mbak Maya.
“Mbak juga hebat, lubang surga Mbak sempit banget sich.., padahal kan Mbak udah punya anak”, balasku balik memuji.
“Ah kamu bisa aja, kalau itu sich rahasia dapur”, balasnya manja.
Kamipun tertawa berdua sambil berpelukan.
“Ya Ndi.. aku ingin istirahat, abis capek banget sich.. Tulang-tulang Mbak terasa mau lepas Ndi”, bisiknya dengan nada manja.
“Oke deh Mbak, kita lanjutkan nanti aja..”, balasku tak kalah mesranya.
“Ndi, kamu sering ya ginian sama wanita lain..”, pancing Mbak Maya.
“Ah nggak kok Mbak, baru kali ini”, jawabku berbohong.
“Tapi dari caramu tadi terlihat profesional Ndi, Kamu hebat Ndi.. Sungguh perkasa”, puji Mbak Maya.
“Mbak juga hebat, lubang surga Mbak sempit banget sich.., padahal kan Mbak udah punya anak”, balasku balik memuji.
“Ah kamu bisa aja, kalau itu sich rahasia dapur”, balasnya manja.
Kamipun tertawa berdua sambil berpelukan.
Tak terasa karena lelah, kami berdua
tertidur pulas sambil berpelukan dan kami kaget saat terbangun, rupanya
kami tertidur selama tiga jam. Kami pun melanjutkan permainan yang
tertunda tadi. Kali ini permainan lebih buas dan liar, kami bercinta
dengan bermacam-macam posisi. cerita seks.
Dan yang lebih menggembirakan lagi, pada
permainan tahap kedua ini kami tidak menemui kesulitan yang berarti,
karena selain kami sudah sama-sama berpengalaman, ternyata liang
senggama Mbak Maya tidak sesempit yang pertama tadi, mungkin karena
sudah ditembus oleh senjataku yang luar biasa ini sehingga kini
lancarlah senjataku memasuki liang sorganya. Tapi permainan ini tidak
berlangsung lama karena Mbak Maya harus cepat-cepat pulang menemui
anaknya yang sudah pulang dari les piano.Cerita seks dewasa ngentot cewek abg 14 tahun
Cerita seks dewasa kali ini mengisahkan seorang cowok sma yang berhasil Gadis abg yang masih belia umur 14 tahun tanpa sadar menjadi pemuas seks nafsu birahi cowok sma tersebut. Rayuan gombal si cowok mampu memperdaya sang gadis abg belia tersebut. Seperti apa nya, simak berikut ini…
Pada tahun 1994 Aku tercatat sebagai
siswa baru pada SMUN 2 pada waktu itu sebagai siswa baru, yah.. acara
sekolahan biasa saja masuk pagi pulang sekitar jam 14:00 sampai pada
akhirnya Aku dikenalkan oleh teman seorang cewek yang ternyata cewek itu
sekolah juga di dekat sekolah Aku yaitu di SMPN 3. Setelah perkenalan
itulah ini dimulai…
Ketika kita saling menjabat tangan,
cewek itu masih agak malu-malu, Aku lihat juga cewek itu tingginya hanya
sekitar 158 cm dan mempunyai dada yang memang kelihatan lebih besar
dari anak seumurnya sekitar 34B (kalau tidak salah umurnya 14 tahun),
mempunyai wajah yang manis banget dan kulit walaupun tidak terlalu putih
tapi sangat mulus, (sekedar info tinggi Aku 165 cm dan umur waktu itu
16 tahun), Aku berkata siapa namamu?, dia jawab L—- (edited), setelah
berkenalan akhirnya kita saling memberikan nomor telepon masing-masing,
besoknya setelah saling telepon dan berkenalan akhirnya kita berdua
janjian keluar besok harinya jalan pertama sekaligus cinta pertama Aku
membuat Aku deg-degan tetapi namanya lelaki yah…, jalan terus dong.Akhirnya malam harinya sekitar jam 19.00
Aku telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama
setelah itu L—-muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia
mengenakan kaos ketat dan rok yang kira-kira panjangnya hampir mencapai
lutut berwarna hitam.
Aku tanya, “Mana ortu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.
“Oohh jawab Aku,” Aku tanya lagi “Terus Papa kamu mana?” dia jawab kalau Papa lagi keluar ada rapat lain di hotel (papanya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kita langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, penis Aku selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).
Aku tanya, “Mana ortu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.
“Oohh jawab Aku,” Aku tanya lagi “Terus Papa kamu mana?” dia jawab kalau Papa lagi keluar ada rapat lain di hotel (papanya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kita langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, penis Aku selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).
Setelah keliling kota dan singgah makan
di tempat makan kita langsung pulang ke rumahnya setelah tiba Aku lihat
rumahnya masih sepi mobil papanya belum datang.
Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Papa Aku kayaknya belum datang”. Akhirnya setelah menaruh motor Aku langsung mengikutinya dari belakang Aku langsung melihat pantatnya yang lenggak-lenggok berjalan di depanku, Aku lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya Aku lihat tidak ada orang Aku bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.
“oohh…”, jawab Aku.
Aku tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.
“Terus Papa kamu yang bukain siapa…”
“Aku…” jawabnya.
“Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…”, tanya Aku. Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget)
Aku tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar Aku…”.
Dia bilang “Iya…”.
Lalu Aku bilang, “kalau gitu sini dong dekat-dekat Aku…”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung Aku tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang buah dadanya yang benar-benar besar itu sambil Aku remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh “Ohh.., oohh sakit”. katanya.
Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Papa Aku kayaknya belum datang”. Akhirnya setelah menaruh motor Aku langsung mengikutinya dari belakang Aku langsung melihat pantatnya yang lenggak-lenggok berjalan di depanku, Aku lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya Aku lihat tidak ada orang Aku bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.
“oohh…”, jawab Aku.
Aku tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.
“Terus Papa kamu yang bukain siapa…”
“Aku…” jawabnya.
“Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…”, tanya Aku. Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget)
Aku tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar Aku…”.
Dia bilang “Iya…”.
Lalu Aku bilang, “kalau gitu sini dong dekat-dekat Aku…”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung Aku tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang buah dadanya yang benar-benar besar itu sambil Aku remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh “Ohh.., oohh sakit”. katanya.
Aku langsung mengulum telinganya sambil
berbisik, “Tahan sedikit yah…”, dia cuma mengangguk. buah dadanya Aku
remas dengan kedua tanganku sambil bibir Aku jilati lehernya, kemudian
pindah ke bibirnya langsung Aku lumat-lumat bibirnya yang agak seksi
itu, kitapun berpagutan saling membenamkan lidah kita masing-masing.
Penis Aku langsung Aku rasakan menegang dengan kerasnya. Aku mengambil
tangan kirinya dan menuntun memegang penisku dibalik celana Aku, dia
cuma menurut saja, lalu Aku suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas,
Aku langsung mengeluh panjang, “Uuhh…, nikmat Akung”, kata Aku.
“Teruss…”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka Aku di antara buah dadanya, tapi masih terhalang BH-nya Aku jilati buah dadanya sambil Aku gigit-gigit kecil di sekitar buah dadanya, “aahh…, aahh”. Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya Aku langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas buah dadanya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai buah dada yang besar dan puting yang berwarna kemerahan dan menjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama Aku main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya). Aku jilat kedua buah dadanya sambil Aku gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiitt…”, tapi Aku tidak ambil pusing tetap Aku gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadAku.
“Teruss…”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka Aku di antara buah dadanya, tapi masih terhalang BH-nya Aku jilati buah dadanya sambil Aku gigit-gigit kecil di sekitar buah dadanya, “aahh…, aahh”. Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya Aku langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas buah dadanya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai buah dada yang besar dan puting yang berwarna kemerahan dan menjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama Aku main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya). Aku jilat kedua buah dadanya sambil Aku gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiitt…”, tapi Aku tidak ambil pusing tetap Aku gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadAku.
Sekarang buah dada dia berada tepat di
depan wajah Aku. Sambil Aku memandangi wajahnya yang sedikit marah,
kedua tanganku langsung meremas kedua buah dadanya dengan lembut. Diapun
kembali mendesis, “Ahh…, aahh…”, kemudian Aku tarik buah dadanya dekat
ke wajah Aku sambil Aku gigit pelan-pelan. Diapun memeluk kepala Aku
tapi tangannya Aku tepiskan. Sekelebat mata Aku menangkap bahwa pintu
ruang tamunya belum tertutup Aku pun menyuruh dia untuk penutup
pintunya, dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup
pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil
memperlihatkan kedua bukit kembarnya yang bikin hati siapa saja akan
lemas melihat buah dada yang seperti itu.
Setelah mengunci pintu dia pun kembali
berjalan menuju Aku. Aku pun langsung menyambutnya dengan memegang
kembali kedua buah dadanya dengan kedua tangan Aku tapi tetap dalam
keadaan berdiri Aku jilati kembali buah dadanya. Setelah puas mulut Aku
pun turun ke perutnya dan tangan Aku pelan-pelan Aku turunkan menuju
liang senggamanya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap
puting buah dadanya. Tangan Akupun menggosok-gosok selangkangannya
langsung Aku angkat pelan-pelan rok yang dia kenakan terlihatlah pahanya
yang mulus sekali dan CD-nya yang berwarna putih Aku remas-remas liang
kewanitaannya dengan terburu buru, dia pun makin keras mendesis, “aahh…,
aakkhh… ohh…, nikmat sekali…”, dengan pelan-pelan Aku turunkan cdnya
sambil Aku tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja,
(tiba-tiba di kepala muncul tanda setan).
Terlihatnya liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Akupun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”.
Terlihatnya liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Akupun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”.
Setelah puas Akupun menyuruhnya duduk di
lantai sambil Aku membuka kancing celanAku dan Aku turunkan sampai
lutut terlihatlah CD-ku, Aku tuntun tangannya untuk mengelus penis Aku
yang sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau loncat dari CD-ku.
Diapun mengelusnya terus mulai memegang penis Aku. Aku turunkan CD-ku
maka penis Aku langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya.
Diapun kaget sambil melotot melihat penis Aku yang mempunyai ukuran
lumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm) Aku
menyuruhnya untuk melepas kaos yang dia kenakan dan roknya juga seperti
dipangut dia menurut saja apa yang Aku suruh lAkukan. Dengan
terburu-buru Aku pun melepas semua baju Aku dan celana Aku kemudian
karena dia duduk dilantai sedangkan Aku dikursi, Aku tuntun penis Aku ke
wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Aku suruh untuk membuka mulutnya
tapi kayaknya dia ragu-ragu.
Setengah memaksa, Aku tarik kepalanya
akhirnya penisku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai
menjilati penis Aku, langsung Aku teriak pelan, “Aakkhh…, aakkhh…”,
sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan penis Aku di dalam mulutnya.
“aakk…, akk…, nikmat sayyaangg…”. Setelah agak lama akhirnya Aku suruh
berdiri dan melepaskan CD-nya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit
gombal akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah
dia depanku sambil berdiri. Akupun tak mau ketinggalan Aku langsung
berdiri dan langsung melepas CD-ya. Aku langsung menubruknya sambil
menjilati wajahnya dan tangan Aku meremas-remas kedua buah dadanya yang
putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis, “Aahh…, aahh…, aahh…,
aahh”, sewaktu tangan kananku Aku turunkan ke liang kemaluannya dan
memainkan jari-jariku di sana.
Setelah agak lama baru Aku sadar bahwa
jari Aku telah basah. Aku pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan Aku
siapkan penis Aku. Aku genggam penis Aku menuju liang senggamanya dari
belakang. Aku sodok pelan-pelan tapi tidak maumasuk-masuk Aku sodok lagi
terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada
tembok sambil mendengar dia mendesis, “Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…,
kaammuu…”, Akupun terus menyodok dari belakang. Mungkin karena kering
penis Aku nggak mau masuk-masuk juga Aku angkat penis Aku lalu Aku
ludahi tangan Aku banyak-banyak dan Aku oleskan pada kepala penisAku dan
batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu. Aku
genggam penis Aku menuju liang senggamanya kembali. Pelan-pelan Aku cari
dulu lubangnya begitu Aku sentuh lubang kemaluannya dia pun langsung
mendesis kembali, “Ahh…, aahh…”, Aku tuntun penis Aku menuju lubang
senggamanya itu tapi Aku rasakan baru masuk kepalanya saja diapun
langsung menegang tapi Aku sudah tidak peduli lagi. Dengan satu hentakan
yang keras Aku sodok kuat-kuat lalu Aku rasa penis Aku seperti menyobek
sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah
menangis, “Ssaakkiitt…”. Aku rasakan penis Aku sepertinya dijepit oleh
dia keras sekali hingga kejantanan Aku terasa seperti lecet di dalam
kewanitaannya. Aku lalu bertahan dalam posisi Aku dan mulai kembali
menyiuminya sambil berkata “Tahann.. Akung… cuman sebentar kok…”
Aku memegang kembali buah dadanya dari
belakang sambil Aku remas-remas secara perlahan dan mulut Aku menjilati
belakangnya lalu lehernya telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh
mulut Aku agak lama. Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati
ciuman Aku dibadan dan remasan tangan Aku di buah dadanya, “Ahh…, aahh…,
ahh…, kamu Akung sama lAkukan?” dia berkata sambil melihat kepada Aku
dengan wajah yang penuh pengharapan. Aku cuma menganggukkan kepala
padahal Aku lagi sedang menikmati penis Aku di dalam liang kewanitaannya
yang sangat nikmat sekali seakan-akan Aku lagi berada di suatu tempat
yang dinamakan surga. “Enak Akung?”, katAku. Dia cuma mengangguk pelan
sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan, “Aahh…, aahh…” lalu
Aku mulai bekerja, Aku tarik pelan-pelan penis Aku lalu Aku majukan lagi
tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis, “Aahh…, ahh…,
ahhkkhh…” akhirnya ketika Aku rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan
lagi Aku pun mengeluar-masukkan penis Aku dengan cepat dia pun semakin
melenguh menikmati semua yang Aku perbuat pada dirinya sambil
terus-meremas buah dadanya yang besar itu. Dia teriak “Akua mauu
keeluuarr…”.
Akupun berkata “aahhkkssaayyaanggkkuu…”, Aku langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai Aku rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya tapi Aku benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, “Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss” langsung dia bilang “Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”, tiba-tiba dia mau jatuh tapi Aku tahan dengan tangan Aku. Aku pegangi pinggulnya dengan kedua tangan Aku sambil Aku kocok penis Aku lebih cepat lagi, “Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan Aku di pinggulnya Aku lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas.
Akupun berkata “aahhkkssaayyaanggkkuu…”, Aku langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai Aku rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya tapi Aku benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, “Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss” langsung dia bilang “Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”, tiba-tiba dia mau jatuh tapi Aku tahan dengan tangan Aku. Aku pegangi pinggulnya dengan kedua tangan Aku sambil Aku kocok penis Aku lebih cepat lagi, “Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan Aku di pinggulnya Aku lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas.
Dari penis Aku menyemprotlah air mani
sebanyak-banyaknya, “Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…”, Aku
melihat air mani Aku membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya, “Akhh…,
thanks Akungkuu…”, sambil berjongkok Aku cium pipinya sambil Aku suruh
jilat lagi penisku. Diapun menjilatinya sampai bersih. Setelah itu Aku
bilang pakai pakaian kamu dengan malas dia berdiri mengambil bajunya dan
memakainya kembali.
Setelah kita berdua selesai Aku mengecup
bibirnya sambil berkata, “Aku pulang dulu yah sampai besok Akung…!”.
Dia cuma mengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal
tidak tahu ahh. Aku lihat jam Aku sudah menunjukkan jam 23.35, Aku
pulang dengan sejuta kenikmatan.
Enaknya Ngentot ABG Tetangga
04:53:00
Enaknya Ngentot ABG Tetangga
Minggu sore hampir pukul empat. Setelah menonton CD porno sejak pagi
penisku tak mau diajak kompromi. Si adik kecil ini kepingin segera
disarungkan ke vagina. Masalahnya, rumah sedang kosong melompong.
Istriku pulang kampung sejak kemarin sampai dua hari mendatang, karena
ada kerabat punya hajat menikahkan anaknya. Anak tunggalku ikut ibunya.
Aku mencoba menenangkan diri dengan mandi, lalu berbaring di ranjang. Tetapi penisku tetap tak berkurang ereksinya. Malah sekarang terasa berdenyut-denyut bagian pucuknya.
“Wah gawat gawat nih. Nggak ada sasaran lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian”, gumamku.
Aku bangkit dari tiduran menuju ruang tengah. Mengambil segelas air es lalu menghidupkan tape deck. Lumayan, tegangan agak mereda. Tetapi ketika ada video klip musik barat agak seronok, penisku kembali berdenyut-denyut. Nah, belingsatan sendiri jadinya. Sempat terpikir untuk jajan saja. Tapi cepat kuurungkan. Takut kena penyakit kelamin. Salah-salah bisa ketularan HIV yang belum ada obatnya sampai sekarang. Kuingat-ingat kapan terakhir kali barangku terpakai untuk menyetubuhi istriku. Ya, tiga hari lalu. Pantas kini adik kecilku uring-uringan tak karuan. Soalnya dua hari sekali harus nancap. “Sekarang minta jatah..”. Sambil terus berusaha menenangkan diri, aku duduk-duduk di teras depan membaca surat kabar pagi yang belum tersentuh.
Tiba-tiba pintu pagar berbunyi dibuka orang. Refleks aku mengalihkan pandangan ke arah suara. Renny anak tetangga mendekat.
“Selamat sore Om. Tante ada?”
“Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampai lusa. Ada apa?”
“Wah gimana ya..”
“Silakan duduk dulu. Baru ngomong ada keperluan apa”, kataku ramah.
ABG berusia sekitar lima belas tahun itu menurut. Dia duduk di kursi kosong sebelahku.
“Nah, ada perlu apa dengan Tantemu? Mungkin Om bisa bantu”, tuturku sambil menelusuri badan gadis yang mulai mekar itu.
“Anu Om, Tante janji mau minjemi majalah terbaru..”
“Majalah apa sich?”, tanyaku. Mataku tak lepas dari dadanya yang tampak mulai menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis nih.
“Apa saja. Pokoknya yang terbaru”.
“Oke silakan masuk dan pilih sendiri”.
Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalam. Dia agak ragu-ragu mengikuti. Di ruang tengah aku berhenti.
“Cari sendiri di rak bawah televisi itu”, kataku, kemudian membanting pantat di sofa.
Renny segera jongkok di depan televisi membongkar-bongkar tumpukan majalah di situ. Pikiranku mulai usil. Kulihati dengan leluasa tubuhnya dari belakang. Bentuknya sangat bagus untuk ABG seusianya. Pinggulnya padat berisi. Bra-nya membayang di baju kaosnya. Kulitnya putih bersih. Ah betapa asyiknya kalau saja bisa menikmati tubuh yang mulai berkembang itu.
“Nggak ada Om. Ini lama semua”, katanya menyentak lamunan nakalku.
“Nggg.. mungkin ada di kamar Tantemu. Cari saja di sana”
Selama ini aku tak begitu memperhatikan anak itu meski sering main ke rumahku. Tetapi sekarang, ketika penisku uring-uringan tiba-tiba baru kusadari anak tetanggaku itu ibarat buah mangga telah mulai mengkal. Mataku mengikuti Renny yang tanpa sungkan-sungkan masuk ke kamar tidurku. Setan berbisik di telingaku, “inilah kesempatan bagi penismu agar berhenti berdenyut-denyut. Tapi dia masih kecil dan anak tetanggaku sendiri? Persetan dengan itu semua, yang penting birahimu terlampiaskan”.
Akhirnya aku bangkit menyusul Renny. Di dalam kamar kulihat anak itu berjongkok membongkar majalah di sudut. Pintu kututup dan kukunci pelan-pelan.
“Sudah ketemu Ren?” tanyaku.
“Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh.
“Mau lihat CD bagus nggak?”
“CD apa Om?”
“Filmnya bagus kok. Ayo duduk di sini.”
Gadis itu tanpa curiga segera berdiri dan duduk pinggir ranjang. Aku memasukkan CD ke VCD dan menghidupkan televisi kamar.
“Film apa sih Om?”
“Lihat saja. Pokoknya bagus”, kataku sambil duduk di sampingnya. Dia tetap tenang-tenang tak menaruh curiga.
“Ihh..”, jeritnya begitu melihat intro berisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh.
“Bagus kan?”
“Ini kan film porno Om?!”
“Iya. Kamu suka kan?”
Dia terus ber-ih.. ih ketika adegan syur berlangsung, tetapi tak berusaha memalingkan pandangannya.
Memasuki adegan kedua aku tak tahan lagi. Aku memeluk gadis itu dari belakang.
“Kamu ingin begituan nggak?”, bisikku di telinganya.
“Jangan Om”, katanya tapi tak berusaha mengurai tanganku yang melingkari lehernya.
Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggelinjang.
“Mau nggak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..”
“Tapi.. tapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliat berusaha lepas dari belitanku. Namun aku tak peduli. Tanganku segera meremas dadanya. Dia melenguh dan hendak memberontak.
“Tenang.. tenang.. Nggak sakit kok. Om sudah pengalaman..”
Tangan kananku menyibak roknya dan menelusupi pangkal pahanya. Saat jari-jariku mulai bermain di sekitar vaginanya, dia mengerang. Tampak birahinya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang tetapi kakinya tetap menjuntai. Mulutku tak sabar lagi segera mencercah pangkal pahanya yang masih dibalut celana warna hitam.
“Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sambil berusaha merapatkan kedua kakinya. Tetapi aku tak peduli. Malah celana dalamnya kemudian kupelorotkan dan kulepas. Aku terpana melihat pemandangan itu. Pangkal kenikmatan itu begitu mungil, berwarna merah di tengah, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil. Tak menunggu lebih lama lagi, bibirku segera menyerbu vaginanya. Kuhisap-hisap dan lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Wah masih perawan dia. Renny terus menggelinjang sambil melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalaku, seolah-olah meminta dikerjai lebih dalam dan lebih keras lagi.
Oke Non. Maka lidahku pun makin dalam menggerayangi dinding vaginanya yang mulai basah. Lima menit lebih barang kenikmatan milik ABG itu kuhajar dengan mulutku. Kuhitung paling tidak dia dua kali orgasme. Lalu aku merangkak naik. Kaosnya kulepas pelan-pelan. Menyusul kemudian BH hitamnya berukuran 32. Setelah kuremas-remas buah dadanya yang masih keras itu beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yang kecil.
“Ahh..” keluh gadis itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan kenikmatan tiada tara yang mungkin baru sekarang dia rasakan.
“Enak kan beginian?” tanyaku sambil menatap wajahnya.
“Iii.. iya Om. Tapi..”
“Kamu pengin lebih enak lagi?”
Tanpa menunggu jawabannya aku segera mengatur posisi badannya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. Kini dia tampak telentang pasrah. Penisku pun sudah tak sabar lagi mendarat di sasaran. Namun aku harus hati-hati. Dia masih perawan sehingga harus sabar agar tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di vaginanya. Setelah kebasahannya kuanggap cukup, penisku yang telah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Beberapa saat kugesek-gesekkan sampai Renny makin terangsang. Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalam. Butuh waktu lima menit lebih agar kepala penisku masuk seluruhnya. Nah istirahat sebentar karena dia tampak menahan nyeri.
“Kalau sakit bilang ya”, kataku sambil mencium bibirnya sekilas.
Dia mengerang. Kurang sedikit lagi aku akan menjebol perawannya. Genjotan kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher penisku mulai masuk.
“Auw.. sakit Om..” Renny menjerit tertahan.
Aku berhenti sejenak menunggu liang vaginanya terbiasa menerima penisku yang berukuran sedang. Satu menit kemudian aku maju lagi. Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah aku maju. Sampai akhirnya.. “Ouuu..”, dia menjerit lagi. Aku merasa penisku menembus sesuatu. Wah aku telah memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei.
Aku meremas-remas payudaranya dan menciumi bibirnya untuk menenangkan. Setelah agak tenang aku mulai menggenjot anak itu.
“Ahh.. ohh.. asshh…”, dia mengerang dan melenguh ketika aku mulai turun naik di atas tubuhnya. Genjotan kutingkatkan dan erangannya pun makin keras. Mendengar itu aku makin bernafsu menyetubuhi gadis itu. Berkali-kali dia orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya menggigit lengan atau pundakku.
“Nggak sakit lagi kan? Sekarang terasa enak kan?”
“Ouuu enak sekali Om…”
Sebenarnya aku ingin mempraktekkan berbagai posisi senggama. Tapi kupikir untuk kali pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpenting dia mulai bisa menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilakukan.
Sekitar satu jam aku menggoyang tubuhnya habis-habisan sebelum spermaku muncrat membasahi perut dan payudaranya. Betapa nikmatnya menyetubuhi perawan. Sungguh-sungguh beruntung aku ini.
“Gimana? Betul enak seperti kata Om kan?” tanyaku sambil memeluk tubuhnya yang lunglai setelah sama-sama mencapai klimaks.
“Tapi takut Om..”
“Nggak usah takut. Takut apa sih?”
“Hamil”
Aku ketawa. “Kan sperma Om nyemprot di luar vaginamu. Nggak mungkin hamil dong”
Kuelus-elus rambutnya dan kuciumi wajahnya. Aku tersenyum puas bisa meredakan adik kecilku.
“Kalau pengin enak lagi bilang Om ya? Nanti kita belajar berbagai gaya lewat CD”.
“Kalau ketahuan Tante gimana?”
“Ya jangan sampai ketahuan dong”
Beberapa saat kemudian birahiku bangkit lagi. Kali ini Renny kugenjot dalam posisi menungging. Dia sudah tak menjerit kesakitan lagi. Penisku leluasa keluar masuk diiringi erangan, lenguhan, dan jeritannya. Betapa nikmatnya memerawani ABG tetangga.
Aku mencoba menenangkan diri dengan mandi, lalu berbaring di ranjang. Tetapi penisku tetap tak berkurang ereksinya. Malah sekarang terasa berdenyut-denyut bagian pucuknya.
“Wah gawat gawat nih. Nggak ada sasaran lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian”, gumamku.
Aku bangkit dari tiduran menuju ruang tengah. Mengambil segelas air es lalu menghidupkan tape deck. Lumayan, tegangan agak mereda. Tetapi ketika ada video klip musik barat agak seronok, penisku kembali berdenyut-denyut. Nah, belingsatan sendiri jadinya. Sempat terpikir untuk jajan saja. Tapi cepat kuurungkan. Takut kena penyakit kelamin. Salah-salah bisa ketularan HIV yang belum ada obatnya sampai sekarang. Kuingat-ingat kapan terakhir kali barangku terpakai untuk menyetubuhi istriku. Ya, tiga hari lalu. Pantas kini adik kecilku uring-uringan tak karuan. Soalnya dua hari sekali harus nancap. “Sekarang minta jatah..”. Sambil terus berusaha menenangkan diri, aku duduk-duduk di teras depan membaca surat kabar pagi yang belum tersentuh.
Tiba-tiba pintu pagar berbunyi dibuka orang. Refleks aku mengalihkan pandangan ke arah suara. Renny anak tetangga mendekat.
“Selamat sore Om. Tante ada?”
“Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampai lusa. Ada apa?”
“Wah gimana ya..”
“Silakan duduk dulu. Baru ngomong ada keperluan apa”, kataku ramah.
ABG berusia sekitar lima belas tahun itu menurut. Dia duduk di kursi kosong sebelahku.
“Nah, ada perlu apa dengan Tantemu? Mungkin Om bisa bantu”, tuturku sambil menelusuri badan gadis yang mulai mekar itu.
“Anu Om, Tante janji mau minjemi majalah terbaru..”
“Majalah apa sich?”, tanyaku. Mataku tak lepas dari dadanya yang tampak mulai menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis nih.
“Apa saja. Pokoknya yang terbaru”.
“Oke silakan masuk dan pilih sendiri”.
Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalam. Dia agak ragu-ragu mengikuti. Di ruang tengah aku berhenti.
“Cari sendiri di rak bawah televisi itu”, kataku, kemudian membanting pantat di sofa.
Renny segera jongkok di depan televisi membongkar-bongkar tumpukan majalah di situ. Pikiranku mulai usil. Kulihati dengan leluasa tubuhnya dari belakang. Bentuknya sangat bagus untuk ABG seusianya. Pinggulnya padat berisi. Bra-nya membayang di baju kaosnya. Kulitnya putih bersih. Ah betapa asyiknya kalau saja bisa menikmati tubuh yang mulai berkembang itu.
“Nggak ada Om. Ini lama semua”, katanya menyentak lamunan nakalku.
“Nggg.. mungkin ada di kamar Tantemu. Cari saja di sana”
Selama ini aku tak begitu memperhatikan anak itu meski sering main ke rumahku. Tetapi sekarang, ketika penisku uring-uringan tiba-tiba baru kusadari anak tetanggaku itu ibarat buah mangga telah mulai mengkal. Mataku mengikuti Renny yang tanpa sungkan-sungkan masuk ke kamar tidurku. Setan berbisik di telingaku, “inilah kesempatan bagi penismu agar berhenti berdenyut-denyut. Tapi dia masih kecil dan anak tetanggaku sendiri? Persetan dengan itu semua, yang penting birahimu terlampiaskan”.
Akhirnya aku bangkit menyusul Renny. Di dalam kamar kulihat anak itu berjongkok membongkar majalah di sudut. Pintu kututup dan kukunci pelan-pelan.
“Sudah ketemu Ren?” tanyaku.
“Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh.
“Mau lihat CD bagus nggak?”
“CD apa Om?”
“Filmnya bagus kok. Ayo duduk di sini.”
Gadis itu tanpa curiga segera berdiri dan duduk pinggir ranjang. Aku memasukkan CD ke VCD dan menghidupkan televisi kamar.
“Film apa sih Om?”
“Lihat saja. Pokoknya bagus”, kataku sambil duduk di sampingnya. Dia tetap tenang-tenang tak menaruh curiga.
“Ihh..”, jeritnya begitu melihat intro berisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh.
“Bagus kan?”
“Ini kan film porno Om?!”
“Iya. Kamu suka kan?”
Dia terus ber-ih.. ih ketika adegan syur berlangsung, tetapi tak berusaha memalingkan pandangannya.
Memasuki adegan kedua aku tak tahan lagi. Aku memeluk gadis itu dari belakang.
“Kamu ingin begituan nggak?”, bisikku di telinganya.
“Jangan Om”, katanya tapi tak berusaha mengurai tanganku yang melingkari lehernya.
Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggelinjang.
“Mau nggak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..”
“Tapi.. tapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliat berusaha lepas dari belitanku. Namun aku tak peduli. Tanganku segera meremas dadanya. Dia melenguh dan hendak memberontak.
“Tenang.. tenang.. Nggak sakit kok. Om sudah pengalaman..”
Tangan kananku menyibak roknya dan menelusupi pangkal pahanya. Saat jari-jariku mulai bermain di sekitar vaginanya, dia mengerang. Tampak birahinya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang tetapi kakinya tetap menjuntai. Mulutku tak sabar lagi segera mencercah pangkal pahanya yang masih dibalut celana warna hitam.
“Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sambil berusaha merapatkan kedua kakinya. Tetapi aku tak peduli. Malah celana dalamnya kemudian kupelorotkan dan kulepas. Aku terpana melihat pemandangan itu. Pangkal kenikmatan itu begitu mungil, berwarna merah di tengah, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil. Tak menunggu lebih lama lagi, bibirku segera menyerbu vaginanya. Kuhisap-hisap dan lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Wah masih perawan dia. Renny terus menggelinjang sambil melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalaku, seolah-olah meminta dikerjai lebih dalam dan lebih keras lagi.
Oke Non. Maka lidahku pun makin dalam menggerayangi dinding vaginanya yang mulai basah. Lima menit lebih barang kenikmatan milik ABG itu kuhajar dengan mulutku. Kuhitung paling tidak dia dua kali orgasme. Lalu aku merangkak naik. Kaosnya kulepas pelan-pelan. Menyusul kemudian BH hitamnya berukuran 32. Setelah kuremas-remas buah dadanya yang masih keras itu beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yang kecil.
“Ahh..” keluh gadis itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan kenikmatan tiada tara yang mungkin baru sekarang dia rasakan.
“Enak kan beginian?” tanyaku sambil menatap wajahnya.
“Iii.. iya Om. Tapi..”
“Kamu pengin lebih enak lagi?”
Tanpa menunggu jawabannya aku segera mengatur posisi badannya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. Kini dia tampak telentang pasrah. Penisku pun sudah tak sabar lagi mendarat di sasaran. Namun aku harus hati-hati. Dia masih perawan sehingga harus sabar agar tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di vaginanya. Setelah kebasahannya kuanggap cukup, penisku yang telah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Beberapa saat kugesek-gesekkan sampai Renny makin terangsang. Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalam. Butuh waktu lima menit lebih agar kepala penisku masuk seluruhnya. Nah istirahat sebentar karena dia tampak menahan nyeri.
“Kalau sakit bilang ya”, kataku sambil mencium bibirnya sekilas.
Dia mengerang. Kurang sedikit lagi aku akan menjebol perawannya. Genjotan kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher penisku mulai masuk.
“Auw.. sakit Om..” Renny menjerit tertahan.
Aku berhenti sejenak menunggu liang vaginanya terbiasa menerima penisku yang berukuran sedang. Satu menit kemudian aku maju lagi. Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah aku maju. Sampai akhirnya.. “Ouuu..”, dia menjerit lagi. Aku merasa penisku menembus sesuatu. Wah aku telah memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei.
Aku meremas-remas payudaranya dan menciumi bibirnya untuk menenangkan. Setelah agak tenang aku mulai menggenjot anak itu.
“Ahh.. ohh.. asshh…”, dia mengerang dan melenguh ketika aku mulai turun naik di atas tubuhnya. Genjotan kutingkatkan dan erangannya pun makin keras. Mendengar itu aku makin bernafsu menyetubuhi gadis itu. Berkali-kali dia orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya menggigit lengan atau pundakku.
“Nggak sakit lagi kan? Sekarang terasa enak kan?”
“Ouuu enak sekali Om…”
Sebenarnya aku ingin mempraktekkan berbagai posisi senggama. Tapi kupikir untuk kali pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpenting dia mulai bisa menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilakukan.
Sekitar satu jam aku menggoyang tubuhnya habis-habisan sebelum spermaku muncrat membasahi perut dan payudaranya. Betapa nikmatnya menyetubuhi perawan. Sungguh-sungguh beruntung aku ini.
“Gimana? Betul enak seperti kata Om kan?” tanyaku sambil memeluk tubuhnya yang lunglai setelah sama-sama mencapai klimaks.
“Tapi takut Om..”
“Nggak usah takut. Takut apa sih?”
“Hamil”
Aku ketawa. “Kan sperma Om nyemprot di luar vaginamu. Nggak mungkin hamil dong”
Kuelus-elus rambutnya dan kuciumi wajahnya. Aku tersenyum puas bisa meredakan adik kecilku.
“Kalau pengin enak lagi bilang Om ya? Nanti kita belajar berbagai gaya lewat CD”.
“Kalau ketahuan Tante gimana?”
“Ya jangan sampai ketahuan dong”
Beberapa saat kemudian birahiku bangkit lagi. Kali ini Renny kugenjot dalam posisi menungging. Dia sudah tak menjerit kesakitan lagi. Penisku leluasa keluar masuk diiringi erangan, lenguhan, dan jeritannya. Betapa nikmatnya memerawani ABG tetangga.
Cerita Ngentot Dengan Abg Tetangga Baru
Cerita Ngentot Dengan Abg Tetangga Baru – Malam
semakin larut jam dinding menujukan pukul 23.30.mata ini tak bisa
rasanya untuk terpejam membayang kan wajah mbak Anun yang cantik,dengan
toket yang membusung yang ingin rasanya aku selalu meremas toket
tersebut.tapi malam ini aku hanya sendirian gak ada temen bahkan
tetangga idolaku juga gak ada..
Cerita Ngentot Dengan Abg Tetangga Baru – Akhirnya kulalui malam ini dengan sendiri lagi..dan akhirnya rasa ngantuk menyerangku hingga aku terlelap dan di buai oleh mimpi-mimpi indah bersama mbak Anun..
Matahari tlah terbit,aku terbangun oleh gaduhnya suasana didepan kontrakanku..kucoba untuk bangun dari tmpat tidurku untuk sekedar mengetahui, kucoba untuk mengintip dari celah gorden kaca depan,ternyata mbak anun baru datang..dan eh siapa itu..oo ternyata teman mbak Anun..
Aku kembali ketempat tidurku,baru beberapa langkah ..pintu diketuk seseorang “ ardi..ardi kamu sudah bangun.?” Suara itu tak lain adalah suara Mbak Anun. “iya ..Mbak.” kataku kemudian aku melangkah kedepan pintu dan kubuka pintu .” ada apa mbak?”kataku “ kamu hari ini ada rencana mau jalan gak?” katanya..”kayanya gak ,mbak..kenapa” kataku, “ bisa temanin kami gak..itu temanku mau ngajak jalan-jalan keLoksado..”katanya, “kapan, hari ini?”kataku..”tahun depan..ya hari ini lah..rencananya kami mau nginap disana”katanya lagi sambil tersenyum.” Ok ..aku mandi dulu ya mbak..”kataku..”ya sudah kami tunggu kamu..jangan lama-lama “ katanya” ok mbak..”kataku sambil berlalu.
Setelah semua siap kami berangkat menuju tempat wisata Loksado,di perjalan kami hanya bertiga aku nyetir dan mbak anun dan temannya duduk diibelakang .mereka asik bercanda dan pembicaraan mereka mengarah pembicaraan sex..aku hanya senyum-senyum aja melihat tigkah laku mereka..kadang-kadang mbak Anun tersenyum padaku..o iya nama teman mbak Anun ini Nita..orangnya gak kalah cantiknya sama mbak Anun ..toketnya lumayan gede tapi yang bikin berbeda sama mbak Anun adalah pantatnya yang besar,sesekali aku melirik dari kaca ..pikiranku sudah kemana-mana memikirkan apa yang akan terjadi di sana.
Satu jam sudah perjalan menuju Loksado akhirnya kami sampai di tempat wisata tersebut..dan langsung memesan kamar peginapan yang ada disana.”mbak , mau berapa kamar..dua?kataku..
saja gak papakan..?”katanya “gak papalah..malah aku senang..”sambil tersenyum..terus aku ngambil kunci kamar ,,dan masuk kamar yang sudah tersedia diikuti oleh mbak anun danmbak nita..kubuka pintu kamar dan memasukan barang bawaan kami..mereka langsung merebahkan diri di kasur yang empuk..” eh cape banget nih di, mau gak pijitin aku” kata mbak anun..”boleh, apanya yang dipijit..mbak..?” kataku “punggunku rasanya pegel banget di “ katanya sambil membuka baju nya..dan kini dia hanya pakai BH..”ok ..mbak..” aku mulai memijit dari pundaknya..pijitannku kulakukan sebaik mungkin “ ooh di pijitanmu enak banget ,,rasanya urat-urat pada pundakku yang tdi tegang sudah rada enakan,di kalo Bhnya ngalangin pijitan kamu ..buka aja .gpp kok”katanya..
dengan cepat kelepaskan bhnya dari tubuh mbak anun..dari pundak pijitanku kuturunkan kepunggung mbak anun.sesekali tanganku menyentuh pinggiran gundukan gunung kembar yang
masih padat dan kencang..”eeh ardi tangan kamu nakal,ya..”katanya manja..”tapi suka kan mbak” kataku..dan tanganku masih memijat punggungnya..”iya sih abis pijitan kamu enak bgt ,di”
“mau yang lebih enak lagi ya mbak?” kataku dan tanganku sudah ada di gundukan kembar itu dan sambil meremas gundukan itu terdengar ritihan kecil dari mulut dia”ooh di enak bgt remasan kamu..ooh di terus di “rintihnya..kemudian dia membalikanbadan dan telentang dantampaklah bukit kembar yang mempesona di hadapanku dan langsung saja kulumat gundukan itu dan diapun mengelinjang ” ouuh di ..lumat terus isep yang kecang di..ouuhh nikmat banget .”mulutku kuturunkan kebawah dan akhirnya sampai kesela-sela selangkangannya..dan mulai kujulurkan lidahku diantara belahan memeknya yang bersih..”ouuhhh..diii….nikmat baget ya terus terus dii jilat terus ..ya yang itu di nikmat banget…ouuhh…oouughh….dii…aku hmapir gak tahan dii aku mau keluar…”tubuhnya mengejang ngejang…dan akhirnya..menyeburlah cairan bening dari dalam memeknya dengan derasnya dan membasahi muka ku..dan dengan besemangat aku jilat sampai licin cairan itu…” ouuh di..nikmat banget,kamu pintar sekali menjilatnya..” katanya tersenyum..
Mbak nita yang dari tadi memperhatikan kami hanya senyum-senyum.dan akhirnya dia mendekat kekami dan dia melepaskanseuruh pakainanya sampai bugil..dan ak terpana akan bodynya yang aduhai..”boleh aku ikutan” katanya” gabung aja ta..”kata mbak anun..” di sekarang giliran kamu..langsung saja mbak anun meraih kontolku yang sedari tadi sudah tegak berdiri di lumatnya dengan ganas tak ketinggalan biji nya dijilat dan di emutnya..”oohhh mbak ..enak bgt “aku hanya bisa terpejam meninkmati jilatan dan isapan mltnya..dan mbak nita sekarang sudah ada di hadapanku sampil mengarahkan memeknya di hadapan mukaku dan langsung saja kuisep dankujilat memek itu…oohh dii…enak bgt nikmat bgt dii…oohhh..terus di” mbak nita meracau..”mbak..memek kamu enak banget,ooh “ memek itu terasa legit dan aku menjilatnya samapi puas …” di..aku gak tahan lagi, maikan sodokan kontolmu ke memek ku di..” kata mbak Anun..aku merubah posisi sekarang aku telentang dan mbakanun siap mengangkagi aku dan menuntun kontolku ke lobang kenikmatannya dan akhirnya masuklah kontolku ke lobang itu.”uoohh di nikmat …punyamu keras banget di..dia sambil menaik turunkan tubuhnya..dengan cepat dan sesekali dia gayangkan dan terasa kontolku terputar-putar, tak lama kemudian dia mengejang tubuhnya kelojotan kaya cacing kepanasan “ di aku gak tahan lagi..mau keluar dii.. uooohhhgg nikmat ..di terasa ada yang berdenyut denyut memijit kontolku..sementara itu aku masih asik mengisap memek mabak nita.” Di sekarang giliranku ,sodokan punya kamu di aku sudah gak tahan nih..”mbak anun tergolek lemas di samping kami..dan mbak nita siap menerima sodokanku dengan gaya nungging..dan kuarahkan kontolku ke lobangnya dan “ bless” masuklah semua kedalam memeknya dan mulai ku genjot secara pelan pelan dan sesekali ku goyangkan kontolku dalam “ oohhh di..nikmat banget…kontolmu bisa bergerak dalam memekku..oggghhhh nikamat iya terus di sodok yang kencang..”memek mbak juga nikmat banget..”kataku..tidak berapa lama” dii..aku sudah mau keluar..di kamu masih lama kah.” Katanya” iya, mba tapi kalo mbak mau saya keluarin sekarang ayo juga” ok di kita bareng keluarnya ya…” he eh mba” sodokanku kupercepat “ di..sekarang dii…ooohhhggghhh…aku keluar..nikmat di..ouuhhh “ terasa hangat cairan yang keluar dari dalam lobang memek itu” iya mbak sebentar lagi sodokanku semakin kupercepat dan akhirnya” oooohhhhgg mbak aku mau keluar.di keluarin dimana mbak..?”
“Di luar aja di..aku ingin minum peju kamu” katanya..dan kucabut kontolku dari dalam memeknya dan dia langsung mengulum dan mengisap dengan buasnya..” iya mbak…aku keluar..croot croot dan tumpahlah pejuku dalam mulautnya dan ditelannya sampai habis..” peju kamu enak banget di..banyak lagi..sampai luber di mulutku..”katanya sambil terus sibuk menjilat sisa mani yang masih ada sampai bersih..
Akhirnya kami tertidur bersama dan tanpa sehelai benangpun menempel di tubuh kami bertiga..
Cerita Ngentot Dengan Abg Tetangga Baru – Akhirnya kulalui malam ini dengan sendiri lagi..dan akhirnya rasa ngantuk menyerangku hingga aku terlelap dan di buai oleh mimpi-mimpi indah bersama mbak Anun..
Matahari tlah terbit,aku terbangun oleh gaduhnya suasana didepan kontrakanku..kucoba untuk bangun dari tmpat tidurku untuk sekedar mengetahui, kucoba untuk mengintip dari celah gorden kaca depan,ternyata mbak anun baru datang..dan eh siapa itu..oo ternyata teman mbak Anun..
Aku kembali ketempat tidurku,baru beberapa langkah ..pintu diketuk seseorang “ ardi..ardi kamu sudah bangun.?” Suara itu tak lain adalah suara Mbak Anun. “iya ..Mbak.” kataku kemudian aku melangkah kedepan pintu dan kubuka pintu .” ada apa mbak?”kataku “ kamu hari ini ada rencana mau jalan gak?” katanya..”kayanya gak ,mbak..kenapa” kataku, “ bisa temanin kami gak..itu temanku mau ngajak jalan-jalan keLoksado..”katanya, “kapan, hari ini?”kataku..”tahun depan..ya hari ini lah..rencananya kami mau nginap disana”katanya lagi sambil tersenyum.” Ok ..aku mandi dulu ya mbak..”kataku..”ya sudah kami tunggu kamu..jangan lama-lama “ katanya” ok mbak..”kataku sambil berlalu.
Setelah semua siap kami berangkat menuju tempat wisata Loksado,di perjalan kami hanya bertiga aku nyetir dan mbak anun dan temannya duduk diibelakang .mereka asik bercanda dan pembicaraan mereka mengarah pembicaraan sex..aku hanya senyum-senyum aja melihat tigkah laku mereka..kadang-kadang mbak Anun tersenyum padaku..o iya nama teman mbak Anun ini Nita..orangnya gak kalah cantiknya sama mbak Anun ..toketnya lumayan gede tapi yang bikin berbeda sama mbak Anun adalah pantatnya yang besar,sesekali aku melirik dari kaca ..pikiranku sudah kemana-mana memikirkan apa yang akan terjadi di sana.
Satu jam sudah perjalan menuju Loksado akhirnya kami sampai di tempat wisata tersebut..dan langsung memesan kamar peginapan yang ada disana.”mbak , mau berapa kamar..dua?kataku..
saja gak papakan..?”katanya “gak papalah..malah aku senang..”sambil tersenyum..terus aku ngambil kunci kamar ,,dan masuk kamar yang sudah tersedia diikuti oleh mbak anun danmbak nita..kubuka pintu kamar dan memasukan barang bawaan kami..mereka langsung merebahkan diri di kasur yang empuk..” eh cape banget nih di, mau gak pijitin aku” kata mbak anun..”boleh, apanya yang dipijit..mbak..?” kataku “punggunku rasanya pegel banget di “ katanya sambil membuka baju nya..dan kini dia hanya pakai BH..”ok ..mbak..” aku mulai memijit dari pundaknya..pijitannku kulakukan sebaik mungkin “ ooh di pijitanmu enak banget ,,rasanya urat-urat pada pundakku yang tdi tegang sudah rada enakan,di kalo Bhnya ngalangin pijitan kamu ..buka aja .gpp kok”katanya..
dengan cepat kelepaskan bhnya dari tubuh mbak anun..dari pundak pijitanku kuturunkan kepunggung mbak anun.sesekali tanganku menyentuh pinggiran gundukan gunung kembar yang
masih padat dan kencang..”eeh ardi tangan kamu nakal,ya..”katanya manja..”tapi suka kan mbak” kataku..dan tanganku masih memijat punggungnya..”iya sih abis pijitan kamu enak bgt ,di”
“mau yang lebih enak lagi ya mbak?” kataku dan tanganku sudah ada di gundukan kembar itu dan sambil meremas gundukan itu terdengar ritihan kecil dari mulut dia”ooh di enak bgt remasan kamu..ooh di terus di “rintihnya..kemudian dia membalikanbadan dan telentang dantampaklah bukit kembar yang mempesona di hadapanku dan langsung saja kulumat gundukan itu dan diapun mengelinjang ” ouuh di ..lumat terus isep yang kecang di..ouuhh nikmat banget .”mulutku kuturunkan kebawah dan akhirnya sampai kesela-sela selangkangannya..dan mulai kujulurkan lidahku diantara belahan memeknya yang bersih..”ouuhhh..diii….nikmat baget ya terus terus dii jilat terus ..ya yang itu di nikmat banget…ouuhh…oouughh….dii…aku hmapir gak tahan dii aku mau keluar…”tubuhnya mengejang ngejang…dan akhirnya..menyeburlah cairan bening dari dalam memeknya dengan derasnya dan membasahi muka ku..dan dengan besemangat aku jilat sampai licin cairan itu…” ouuh di..nikmat banget,kamu pintar sekali menjilatnya..” katanya tersenyum..
Mbak nita yang dari tadi memperhatikan kami hanya senyum-senyum.dan akhirnya dia mendekat kekami dan dia melepaskanseuruh pakainanya sampai bugil..dan ak terpana akan bodynya yang aduhai..”boleh aku ikutan” katanya” gabung aja ta..”kata mbak anun..” di sekarang giliran kamu..langsung saja mbak anun meraih kontolku yang sedari tadi sudah tegak berdiri di lumatnya dengan ganas tak ketinggalan biji nya dijilat dan di emutnya..”oohhh mbak ..enak bgt “aku hanya bisa terpejam meninkmati jilatan dan isapan mltnya..dan mbak nita sekarang sudah ada di hadapanku sampil mengarahkan memeknya di hadapan mukaku dan langsung saja kuisep dankujilat memek itu…oohh dii…enak bgt nikmat bgt dii…oohhh..terus di” mbak nita meracau..”mbak..memek kamu enak banget,ooh “ memek itu terasa legit dan aku menjilatnya samapi puas …” di..aku gak tahan lagi, maikan sodokan kontolmu ke memek ku di..” kata mbak Anun..aku merubah posisi sekarang aku telentang dan mbakanun siap mengangkagi aku dan menuntun kontolku ke lobang kenikmatannya dan akhirnya masuklah kontolku ke lobang itu.”uoohh di nikmat …punyamu keras banget di..dia sambil menaik turunkan tubuhnya..dengan cepat dan sesekali dia gayangkan dan terasa kontolku terputar-putar, tak lama kemudian dia mengejang tubuhnya kelojotan kaya cacing kepanasan “ di aku gak tahan lagi..mau keluar dii.. uooohhhgg nikmat ..di terasa ada yang berdenyut denyut memijit kontolku..sementara itu aku masih asik mengisap memek mabak nita.” Di sekarang giliranku ,sodokan punya kamu di aku sudah gak tahan nih..”mbak anun tergolek lemas di samping kami..dan mbak nita siap menerima sodokanku dengan gaya nungging..dan kuarahkan kontolku ke lobangnya dan “ bless” masuklah semua kedalam memeknya dan mulai ku genjot secara pelan pelan dan sesekali ku goyangkan kontolku dalam “ oohhh di..nikmat banget…kontolmu bisa bergerak dalam memekku..oggghhhh nikamat iya terus di sodok yang kencang..”memek mbak juga nikmat banget..”kataku..tidak berapa lama” dii..aku sudah mau keluar..di kamu masih lama kah.” Katanya” iya, mba tapi kalo mbak mau saya keluarin sekarang ayo juga” ok di kita bareng keluarnya ya…” he eh mba” sodokanku kupercepat “ di..sekarang dii…ooohhhggghhh…aku keluar..nikmat di..ouuhhh “ terasa hangat cairan yang keluar dari dalam lobang memek itu” iya mbak sebentar lagi sodokanku semakin kupercepat dan akhirnya” oooohhhhgg mbak aku mau keluar.di keluarin dimana mbak..?”
“Di luar aja di..aku ingin minum peju kamu” katanya..dan kucabut kontolku dari dalam memeknya dan dia langsung mengulum dan mengisap dengan buasnya..” iya mbak…aku keluar..croot croot dan tumpahlah pejuku dalam mulautnya dan ditelannya sampai habis..” peju kamu enak banget di..banyak lagi..sampai luber di mulutku..”katanya sambil terus sibuk menjilat sisa mani yang masih ada sampai bersih..
Akhirnya kami tertidur bersama dan tanpa sehelai benangpun menempel di tubuh kami bertiga..
Wednesday, 24 February 2016
Dokter Cabul Entot Ibu dan Anaknya
20:02:00
cerita dewasa
ini kisah yang terjadi di desa Kolesabano, sebuah desa kecil yang agak
terpencil. Akses jalanannya tidak seperti di Jakarta sudah aspal
semuanya, di sana masih tanah liat dan batu.
Orang-orangnya sederhana dan lugu. Kalau pagi mereka selalu saling
menyapa dan murah senyum. Rasa gotong royong pun masih kental disini.
Mereka bermatapencaharian sebagai petani. Disana ada sawah dan ladang.
Kebun buah-buahan pun ada banyak disini. kalau mau makan tinggal petik.
Disana tidak ada sekolah, orang tidak bisa mengenyam pendiidikan. Jadi
kalau ada orang pintar disini, mereka puja seperti dewa. Dr. Prasetyo
adalah seorang dokter umum yang dikirim kesana untuk melayani masyarakat
disana. Apa yang dikatakan olehnya pasti didengarkan dan dituruti,
misalnya saja seorang dokter. Jangan dokter, lulusan SD saja mereka
posisikan di atas mereka.
Suatu hari di ruang praktek Dr. Pras yang sederhana seorang ibu paruh
baya sedang berkonsultasi dengannya mengenai kondisi buah hatinya.
Cahaya pagi yang menembus jendela kayu menunjukkan kekhawatiran di raut
wajahnya. Alisnya tak henti-hentinya mengernyit setiap kali ia
menceritakan keadaan anak perempuannya yang memakai jilbab warna biru
sama seperti yang sedang dikenakannya. Pundak anaknya dipegani seperti
seorang ibu yang takut anaknya akan lenyap kalau dilepas.
“Dok, anak saya kayaknya kurang sehat beberapa hari ini.”
“Oh..gimana kondisinya apakah batuk-batuk?”
“Ya sedikit, nafsu makannya berkurang dok.”
Dr. Pras mengangguk-angguk.
“Nama kamu siapa,dik?”
“Fitri, dok.”
“Sudah berapa lamu kamu sakit?”
“3 hari dok…gak sembuh-sembuh…dah minum teh manis.”
“Pusing-pusing gak?”
“Gak, dok.”
“Sebelumnya ada makan apa, gak?”
“Makan biasa aja dok..”
“Ada jajan?”
“Paling gulali.”
“Hmm….”
Dr. Pras tampak sedang berpkiri untuk menganalisa kondisi Fitri.
“Ya udah kamu naik ke ranjang periksa yah…dokter periksa”
“Iya dok…”
Fitri berjalan ke ranjang periksa yang tak jauh dari situ, ia menaiki
tangga kecil hingga ia bisa sampai ke atas ranjang dan tiduran.
“Di angkat ya bajunya, biar dokter bisa periksa pakai stetoskop.”
Fitri mengangguk dan menarik ke atas bajunya sehingga payudaranya yang
masih mengkal kelihatan.
Dr. Pras mulai menggunakan stetoskopnya dan mencoba mendegar detak
jantungnya. Stetoskop itu di letakkan di dada dan dipindah-pindahkan di
sekitar situ. Kadang ditaruh di atas putingnya Fitri.
“Dingin dok…,” komentar Fitri.
“Tahan dikit ya…”
Saat Dr. Pras memindahkan stetoskopnya, saat diangkat kadang
pinggirannya menyenggol ujung puting Fitri. Entah sengaja atau tidak,
jari kelingkingnya kadang juga menoel putingnya. Si ibu tidak bisa
melihat yang dilakukan Dr. Pras sebab ia berada di belakangnya.
Fitri merasakan sesuatu yang aneh, dan pipinya berubah memerah. Tanpa
disadari puting coklatnya menjadi mengeras mencuat. Kalau tertoel lagi,
kakinya langsung mengapit seperti menahan sesuatu di bagian bawah situ.
“MMmm…untuk pemeriksaan selanjutnya ibu tunggu di bangku yah, saya harus
melakukan tes.”
“Iya dok.”
Dr. Pras menarik gorden yang mengelilingi ranjang periksa. Ibu Fitri
tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi di dalam.
2 menit tidak ada apa-apa. Namun setelah agak lama si ibu mulai
mendengar suara-suara aneh dari dalam. Seperti anaknya sedang
melenguh-lenguh…”Ah..ahh…ahhhh…”
Merasakan firasat buruk ia bangkit menyibak gordennya. Betapa
terkejutnya saat ia melihat CD putrinya sudah turun setengah paha dan
tangan Dr. Pras sudah berada di kemaluan putrinya. Saking kagetnya si
ibu sampai tidak bisa bicara apa-apa.
“A..a..a”
“Ibu! apa yang sedang ibu lakukan, saya sedang di tengah pemeriksaan.”
Si ibu tiba-tiba merasa bersalah, apakah benar ia sedang mengganggu
jalannya pemeriksaan anaknya? Pikiran akal sehatnya seperti sedang
terpecah saking syoknya.
“Tunggu disitu yah.”
Lalu si dokter menutup lagi gordennya.
Tak lama suara lenguhan terdengar lag, “Mmmhh ahh.ah..ah…”.
Si ibu menjadi ragu-ragu apakah sebaiknya ia membuka gorden itu atau
dibiarkan saja. Tapi Lama-kelamaan bukan cuma suara putrinya, kini ia
mendengar suara si dokter, “Mmhh…shh…ahh..yah..dihisap…biar lekas
sembuh.”
Si ibu semakin khawatir. Akhrinya dia sibak lagi gordennya.
Kali kagetnya menjadi-jadi, sebab burungnya si dokter sudah keluar dari
celananya dan ada di dalam mulut anaknya.
“Dokter! Dokter…lagi apa…?” dengan nada agak histeris.
Si ibu tidak mempercayai penglihatannya.
“Aduh ibu ini lagi-lagi mengganggu,” Tukas Dr. Pras kesal, “Saya sudah
analisa, anak ibu terkena penyakit Vibilio Facumacis, obatnya adalah ia
harus dibikin orgasme dan menelan sperma. Kalau ibu ganggu terus, gak
selesai loh ini. Saya gak tanggung kalau penyakitnya bertambah parah.”
“Ii..iya..tapi dok….”
“Hhhhhh…,” Si dokter menghela nafas panjangsambil geleng-geleng. “Ya
sudah ibu bantu deh, ibu colok-colok kemaluan anak ibu untuk membangun
kekebalan tubuhnya.”
Si ibu terdiam dan ragu-ragu.
“Ayo sini…bantu saja…gak apa-apa…daripada ganggu terus..gak
selesai-selesai.”
“Ii..iya…”
Si ibu berjalan mendekati tempat tidur periksa. Dr. Prasetyo
membelakangi si ibu itu lalu ia meraih tangannya dan meletakkan di
kemaluan putrinya.
“Nah…sekarang keluar masukin jarinya di lubangya yah…”
“Iii…iya dok…”
Si ibu pun mulai memasturbasi anaknya. Fitri langsung memejamkan mata
dan melenguh-lenguh kecil, “Aah..ah…ah…”
Dr Prasetyo tiba-tiba menarik ke atas gamis si ibu. Tentu saja
perbuatannya membuat si ibu kaget.
“Dokter ngapain lagi?!”
“Ibu juga perlu dibangun kekebalannya, kalau gak penyakit ini akan
menular. Jadi kemaluan ibu juga harus dimainin.”
“Yang bener dok…”
“Ya bener, siapa disini dokternya?”
Si ibu kebingungan.
“Ii..iya…”
“Jangan khawatir saya tidak akan sentuh ibu, kalau itu yang ibu
khawatirkan, Fitri yang akan bantu prosesnya.”
“Maksudnya…?”
“Fitri yang akan gituin ibu..ngerti kan…”
“Hah?”
“Sudah ibu tenang aja, nurut aja kalau mau sembuh yah.”
Dr. Prasetyo lalu membungkuk dan memberikan penjelasan kepada Fitri.
“Fitri supaya ibumu gak ketularan kamu keluar masukin jari kamu di
lubangnya ibu yah…kayak yang diakukan ibu ke kamu..ok”
“Iya dok…”
“Pinter,” ujar Dr. Pras menepuk-nepuk kepala Fitri.
Dr. Pras bangkit lagi, “Nah ibu..siap ya…saya angkat gamisnya yah…biar
Fitri bisa masturbasiin ibu untuk cegah penyakit.”
“II..iya dok…”
Dr. Pras pun mengankat gamis si ibu hingga seperut dan menarik turun CD
putihnya. Si ibu membantu memegangi kain gamisnya agar jangan jatuh. Dr.
Pras sempat menelan ludah saat ia melihat paha si ibu yang semok. Gak
kurus, tapi berisi.
“Nah Fitri, sekarang tangannya yuk…”
Fitri mengulurkan tangannya dan menjamah kemaluan ibunya. Jari
tengahnnya dimasukkan ke dalam lubang ibunya perlahan, lalu ditarik
lagi.
“UUuhh…”
Si ibu langsung memejamkan matanya dan melenguh keenakan.
“Bu maafin Fitri ya, gara-gara Fitri sakit, ibu bisa ketularan juga.”
Si ibu buru-buru membungkukkan badannya dan mengelus kepala putrinya
“Sudah kamu gak perlu pikiran itu, yang penting sekarang Fitri keluar
masukin jari lubang di lubang ibu, dan ibu colok-colok lubang Fitri
yah..biar kita sama-sama sehat,” ujar si ibu menenangkan anaknya.
Fitri mengangguk tersenyum.
“Nah sekarang Fitri buka mulutnya AAaaa,” perintah Dr. Pras. Fitri
menurut.
Dr Pras kembali mengarahkan penisnya ke mulut Fitri dan memasukkannya ke
dalam.
“Nah, sekarang kulum batang Dokter ya…obatnya ada di dalamnya mesti
dikeluarin, Ok”
“Ngg..” Fitri mengiyakan dengan mulut yang tersumpal batang Dr. Pras.
Dr Pras lalu memaju mundurkan pinggulnya, menikmati batangnya disepong
Fitri. Ia tarik lagi ke atas bajunya Fitri, agar ia bisa melihat jelas
kedua putingnya. Tngan kanannya bergerak, menjamah dan remas-remas
lembut dada Fitri. Sesekali ia pelintir-pelintir putingnya.
“Ngghh…nghh..,” responnya.
Sementara itu tangan kirinya digunakan untuk menahan kepala Fitri yang
berjilbab agar ia bisa bersenggama di mulutnya.
Nafas si ibu lama kelamaan berubah menjadi tak beraturan. Gerakan
jarinya di lubang putrinya pun berubah menjadi semakin cepat.
“Mmhmhh..nghhh..nghh…,” lenguh Fitri
Jari Fitri pun juga ikut-ikutan menusuk-nusuk vagina ibunya dengan
cepat. Jari mungi itu kelihatan sudah menjadi basah. Cairan bening ada
yang mulai turun mengalir dari lubang vagina si ibu ke pahanya.
“Dok…remas dada saya juga dok…plis…” pinta si ibu
Dr. Pras senang mendengar permintaan si ibu.
“Di buka donk bajunya.”
SI ibu menurut dan melepaskan bajunya dan dijatuhkan ke tanah. Kini ia
bertelanjang dada dan hanya mengenakan BH saja. Dr Pras berdecak kagum
melihat payudara si ibu yang besar.
“BH-nya…di lepas juga….,” pinta Dr. Pras dengan suara bergetar.
Tanpa berpikir panjang si ibu melepaskan pengait depan BHnya dan
meloloskannya talinya dari pundaknya. Lalu ia jatuhkan ke lantai.
Dr. Pras jadi bernafsu banget ngeliat payudara si ibu yang mantap. Ia
pun menangkupnya dari belakang punggung, melewati bawah tangannya, serta
memainkan buah dada yang kenyal itu.
Fitri baru kali ini ngeliat ibunya buka-bukaan seperti itu, dan baru
pertama ngeliat seroang pria cemek-cemek dada ibunya. Darahnya berdesir.
Jantungnya berdegup keras. Semuanya serba baru baginya.
Si Ibu pun mulai menggapai buah zakar Dr. Pras dan mengelus-elusnya.
“AAhh…” Dr. PRas merasakan kehangatan di pelernya..
“Ahh….gak kuat….ahh…keluar…keluar…”
Dr. Pras memegang kepala Fitri dengan kedua tangannya dan memaju
mundurkan batangnya di mulut Fitri. dengan cepat. Kumpulan sperma itu
tak lama lagi akan meledak di rongga mulut gadis mungil ini.
“Ke..luaaar….aaahhh ahh….”
CROT CROOT CROTT CROT CRET CRET!
“Ahhh….”
Dr. Pras merasakan kelegaan luar biasa. Lalu ia mencabutnya dari mulut
Fitri.
“Ditelan yah Fitri…itu obatnya…”
Fitri mengangguk. Ia teguk cairan Dr. Pras. Otot lehernya tampak
berkontraksi.
“PInter…”
“Dokter kasih sesuatu buat kamu yah…”
“Apa tuh?”
Dr. Pras mendekatkan wajahnya ke wajah Fitri. Keduanya saling memandang.
Lalu Dr. Pras mencium Fitri dan menghisap-hisap bibir atas dan
bawahnya.
Si ibu membelalak… melihat Dr. Pras mencumbu putrinya dan Fitri tampak
menyukai setiap deitknya.
“Dokter apakah itu juga termasuk pengobatannya?”
Dr. Pras menegakkan tubuhnya.
“Iyah…sudah pasti dan…sekarang ibu jilat vaginanya Fitri, ya”
“Lho kenapa?”
“Iya…karena saliva ibu bisa menjadi bahan tambahan yang menguatkan
kekebalan Fitri, seperti vitamin. Jadi jangan lupa, nanti sambil
dijilat, juga diludahin sedikit yah.”
“Gitu ya dok..?”
“Iyah…”
Si ibu memandang anaknya dengan penuh kasih sayang.
“Ibu jilat yah, nak..”
Fitri mengangguk.
“Iya, bu terima kasih ya.”
Si ibu tersenyum dan mengelus kepala anaknya. Lalu ia mendekatkan
wajahnya ke alat kelamin putrinya. Di buka sedikit bibir vaginanya,
diludahi lalu ia mulai menjilat-jilat belahan vaginanya.
“AAhh…ahhh…ahh….enak bu…”
Fitri yang sedang keenakan sudah lupa untuk memasturbasi ibunya. Dr.
Pras tidak ingin membiarkan lubang vagina si ibu mubazir.
Dr. Pras pun menarik turun gamis roknya, dan ia bisa melihat gundukan
yang terbelah dari arah belakang. Ia lalu mengarahkan batangnya ke
lubang si ibu. kebetulan posisinya sudah siap untuk di doggy. Tanpa
meminta izin lagi, Ia langsung mendorong masuk batangnya ke dalam lubang
si ibu yang sudah basah.
“OOhhh…Dr. Praz…” Sebentar ia melihat ke belakang, kemudian ia mulai
merasakan kenikmtan hujaman-hujaman tusukan batang si dokter. “Astaga
enaknya….” Lalu ia lanjut lagi mengoral anaknya di atas ranjang periksa.
Fitri yang baru kali ini mengalami rasanya di oral, tidak dapat
membendung cairannya untuk keluar.
“Bu…mau pipis…”
“Pipis aja Fitri biar kamu sehat…”
“Ahh..ahh..ahh…ibu…duh..gak tahan lagi….KYA!” Fitri menjerit histeris,
saat ia mencapai orgasme. Kakinya mendorng pantatnya sampai ke udara,
dan vaginanya menyemprotan cairan hingga keluar.
Si ibu buru-buru berpindah untuk melihat wajah putrinya.
“Ahh..ahh..dah keluar nak?”
Dia menanyakan keadaan Fitri selagi sedang disodok sama Dr. Praz dari
belakang.
Fitri bisa meihat dari dekat, wajah ibunya yang sedang sangat keenakan.
Tubuhnya bergerak-gerak maju mundur, demikian juga buah dadanya.
“Ibu lagi diapain? lagi diobati juga yah?”
“Mmhh ahh ahh.. iya nak..”
“Fitri juga mau…diobati yang seperti ibu…”
Si ibu terkejut mendengar permintaan Fitri…
“Fitri….Fitri masih kecil..ahh ahh..ahh. Belum boleh diobati seperti
ini.”
Sementara itu dari belakang mempercepat memompa tubuh si ibu.
“Ahh…ahh..ahh..ahhh…”
Alis si ibu mengernyit menahan kenikmatan yang semakin memuncak.
“Tapi Fitri mau….,” ucapnya menelan ludah melihat Dr. Praz menyetubuhi
ibunya. Walaupun ia belum tahu itu namanya.
Di dalam keadan birahi yang sangat, pikiran si ibu tampaknya semakin
tertutup. Bahkan ia mulai merasa birahi terhadap putirnya. Ia menggapai
lagi kemaluan Fitri. Ia colok-colok lagi dengan satu jari.
Fitri agak mengangkat kepalanya untuk melihat apa yang ibunya lakukan di
bawah situ. Ia diam saja membiarkan perbuatan ibunya. Sensai nikmat
mulai menjalar dari alat kelaminnya. Kemudian dari satu jari berubah
jadi dua jari.
“Ohh…oh…yeaaahhh…”
Tapi saat jari ketiga masuk…raut wajah Fitri berubah kesakitan.
“Aw sakit bu..udah..buat keluarin jarinya…sakit…”
“Tahan nak…tahan…biar ibu yang ambil keperawanan kamu yah…”
Fitri bangkit dari tidurnya dan mencoba mencabut jari ibunya dari
guanya.
“Sakit bu…”
“Tahan nakk..entar jadi enak lagi..”
Si ibu menidurkan lagi putrinya, kemudian ia jilat-jilat putingnya agar
ia merasa lebih nyaman.
“Owwh…shh…kit…”
Sedikit demi sedikit membran keperawanan Ftri pun robek oleh jemari
ibunya.
“AAhh sakit….”
Perlahan rasa sakit itu berubah menjadi enak.
“Mmhhh ahh…ahh…shh….”
Ketiga jari si ibu pun berbalur darah keperawan Fitri dan cairan
kewanitaannya.
Tiba-tiba hentakan keras penis Dr. Praz menyentuh batas klimaksnya,
sehingga si ibu kelojotoan mencapai orgasme.
“Aahhhh…sampai….”
Ia mendorong Dr. Praz agar mencabut penisnya dari lubangnya.
“Saya nanggung bu,” keluh Dr. Pras.
Tanpa menanggapinya, si ibu menyuruh Fitri bangun. Fitri menuruti
perintah ibunya dan ia duduk di pinggir ranjang periksa.
Si ibu berbalik badan dan naik duduk di sebelahnya.
“Fitri duduk di pangkuan ibu yuk.”
“Iyah.”
“Lepas tuh CDnya.”
“Iya bu.”
Setelah itu Fitri berpindah posisi duduk di atas paha ibunya. Kedua
kakinya berada disisi luar kaki ibunya. Vaginanya jadi agak terbuka.
Setelah itu ibunya membuka lebar kedua pahanya, sehingga kedua paha
Fitri juga turut terbuka lebar, mempertontonkan lubang senggamanya.
“Kamu mau diobati Dr. Pras seperti tadi kan?”
Fitri memandang batang Dr. Pras yang mengacung dan gak bergerak-gerak
dikit. Ia menunduk, lalu mengangguk.
Si ibu memandang ke Dr. Pras, “Tolong obati anak saya juga, dok. Pakai
cara yang tadi”
Dada Dr. Pras bergemuruh melihat posisi ibu dan anak itu. Mereka berdua
masih memakai jilbab. Si ibu sudah tidak berpakaian, Fitri masih lengkap
berpakaian, tetapi semuanya sudah disibak.
“Eh..iyah…sebelumnya kalan berdua ciuman dulu biar saliva kalian
bercampur di mulut agar bakteri kumannya mati. Si ibu merendahkan
kepalanya dan Fitri mengadahkan kepalanya ke atas menyamping. Bibir
mereka bersentuhan, lalu si ibu melumat bibir putrinya. Ludahnya
dipindahkan ke mulut Fitri, kemudia dengan lidahnya ia
mengaduk-ngaduknya di dalam.
Dr. Praz benar-benar terangsang oleh keduanya, ia pun mendekat sambil
mengocok titinya. Ia naik ke anak tangga agar batangnya bisa sejajr
dengan lubang Fitri. Lalu Blezzzz!
Fitri membelalak saat merasakan sebuah benda besar yang panjang
menerobos masuk lubang senggamanya.
Ibunya saja merasa Dr. Pras gede banget, apalagi anaknya.
Dr. Pras tidak bisa leluasa mengeluar masukkan batangnya, sebab seret
banget, meskipun lubang Fitri sudah distimulasi sejak tadi dan basah
licin.
Batang Dr. Pras benar-benar tidak bisa masuk penuh, meskipun sudah
berusaha didorong. Dr. Pras sampai menganga mulutnya, karena jepitannya
luar biasa banget. ia yakin pertahannya tidak akan bisa lama dengan
keadaan seperti ini. Ia pun mulai memajumundurkan pantatnya dan
bersetubuh dengan Fitri.
“Ahh…aahh….shhh…ahhh…”
Kenikamtan yang sama pun juga dirasakan Fitri. Lubangnya terasa penuh.
Setiap sensor di kemaluannya mendapatkan gesekan penuh dari bendanya Dr.
Pras. Apalagi ini pengalaman pertamanya.
“Dr…dr…dr…Praz….shhh…ahh..”
Si ibu pun membuat anaknya makin gak kuasa menahan nikmatnya seks.
Tangannya meraba-raba dan memainkan buah dadanya. Fitri sudah
benar-benar pasrah ia bisa meraskan gelombang klimaks bentar lagi
datang. Sesaat ia hendak mencapai orgasme, tiba-tiba…
“AKh…keluar.! Dr. keluar!”
Fitri bisa merasakan cairan panas menyembur di lubangnya. Di saat itu
juga ia mencapai orgasme. Srrr…Sr…srrr….srr..
“Dr. Aku pipis lagi….”
“Ya bagus itu…”
Keduanya mencapai klimaks bersamaan.
Tak berapa lama setelah itu, kedua nya berpakaian lagi yang lengkap.
Mereka kembali ke meja.
“Ok…kalian berdua sudah diberi obat dan disuntik kekebalan, kalau masih
belum sembuh datang lagi untuk diadakan pemeriksaan.”
“Baik, dok, terima kasih ya. Ayo Fitri bilang apa ke Dr.”
“Terima kasih dok.”
“Iya…lekas sembuh ya…”
“Ngg!..iya”
Ternyata beberapa hari kemudian Fitri telah kembali menjadi sehat.
Kehebatan pengobatan Dr. Prasetyo pun semakin terkenal di antara para
wanita.
Sementara untuk si ibu itu dan anaknya, mereka berdua pun jadi sering
mencolok-colok vagina mereka satu sama lain, untuk meningkatkan
kekebalan tubuh merka dan tetap sehat .
Thursday, 4 February 2016
Kumpulan Kode Emoticon Facebook Terbaru 2016 Paling Lengkap
17:20:00
Tutorial Facebook
Kumpulan Kode Emoticon Facebook Terbaru 2016 Paling Lengkap - Emoticon merupakan simbol atau gambar yang bisa kita gunakan untuk mengungkapkan perasaan kita, bisa kepada teman, saudara, atau bahkan dengan pacar kita hehee. Disaat kita sedih kita bisa menggunakan emoticon :'( atau bila kita lagi keadaan senang bisa kita ungkapkan dengan emoticon :D, atau bila kita ingin memberikan apresiasi kepada orang lain kita bisa memberikan :like: .
Nah dan tidak hanya itu saja yang bisa kita gunakan untuk mengekspresikan perasaan kita, tapi masih banyak lagi emoticon yang mungkin belum teman-teman ketahui, Nah pada kesempatan kali ini saya ingin membagikan postingan mengenai kode emoticon facebook yang bisa teman-teman pakai untuk mengekpresikan perasaan. Oke langsung saja berikut tips Kumpulan Kode Emoticon Facebook Terbaru 2016 Paling Lengkap
Kumpulan Kode Emoticon Facebook Terbaru Paling Lengkap
1. Silahkan login ke akun Facebook
2. Nah setelah itu silahkan Anda buka Emoticon Facebook Paling Lengkap
3. Kemudian disitu akan tampil banyak sekali emoticon keren dan juga menarik yang bisa kita gunakan
4. Nah cara penggunaanya sangatlah mudah, klik kanan pada kode emoticon yang dipilih lalu Copy. Setelah itu Paste-kan pada chatting facebook
5. Selesai
Baca Juga : Cara Menambah Ribuan Teman FB dengan 1 Klik
Demikian artikel yang dapat kami bagikan untuk teman-teman mengenai Kumpulan Kode Emoticon Facebook Terbaru 2016 Paling Lengkap , silahkan dicoba dan semoga bermanfaat ^_^
Cerita Skandal: Atasanku Yang Kini Mendesah Dibawah Selangkanganku
Cerita Skandal: Atasanku Yang Kini Mendesah Dibawah Selangkanganku
Kehidupan itu ada pasang surutnya, ketika saya sedang jaya, saya mempunyai client yang lumayan banyak untuk ukuran AE pemula di sebuah advertising. Dan dengan ketekunan saya, perusahaan tempat saya bekerja mengalami kemajuan pesat hingga mencapai Top 5 billing di semua stasiun TV. Dan kemudian bencana datang, Perusahaan tersebut bangkrut karena miss management.
Ditengah kesusahan datanglah tawaran
dari Nancy, junior saya yang telah pindah ke Sange Advertising, dan
mengenalkan saya dengan Ibu Susan, pemilik perusahaan tersebut. Ibu
Susan dipertengahan abad usianya, masih mempunyai tubuh yang terawat
dengan baik, body-nya tidak kalah dengan gadis-gadis yang masih muda
yang menjadi anak buahnya di Sange Advertising.
Karena prestasi kerja saya yang baik,
kami sering mengadakan meeting after hours, dan progress kerja saya yang
baik, membuat kami cukup akrab..tapi pada suatu malam ada kejadian yang
benar-benar mengubah hidup saya! Begini cerita skandal nya..
Suatu malam, ketika karyawan lain telah
pulang, Saya tengah memaparkan pendekatan saya terhadap satu perusahaan
rokok terkemuka, dan kemudian tiba-tiba Ibu Susan berkata,
“Waduh, kog punggungku gatal ya?”
Saya masih berusaha menahan diri untuk tidak terlalu cepat menolongnya, takut nanti dianggap kurang ajar!
Semakin lama gatalnya sepertinya semakin bertambah,
“Tolong Dik Uki, bisa garuki punggung Ibu?”
Saya mengangguk dan berusaha membuang
pikiran kotor saya, yang ingin sekali rasanya mengetahui lebih dalam
bentuk tubuh boss yang cantik dan keturunan bangsawan ini..
Saya garuk pelan-pelan, tapi lebih tepatnya hanya mengusap-usap punggungnya saja, takut kalau Ibu Susan kesakitan.
“Dik Uki, agak keras dikit, masih gatal lho Dik”, pinta Ibu Susan.
Dan saya agak sedikit memantapkan tangan saya dipungungnya.
“Dik Uki, masih belum terasa, sebentar saya buka dulu blazer saya.”
Dia langsung membuka blazernya, sehingga
tinggalblouse-nya yang putih dan transparan. Waduh semakin tidak tahan
nih saya, karena kulit tengkuknya yang mulus dengan sedikit rambut
lembut yang tergerai di tengkuknya (Dia kalau ke kantor selalu rambutnya
disanggul di atas), semakin menambah feminin, dan semakin membikin saya
langsung terangsang. cerita skandal.
Saya menggaruknya tetap tidak mau keras
dan masih cenderung mengusap atau membelai punggungnya, karena saya
menikmati kehalusan kulit seorang bangsawan yang berada dibalik bajunya
yang tipis. Saya usap seluruh punggungnya dengan pelan, ke atas dan ke
bawah, ke kiri dan ke kanan, terkadang tangan saya, saya telusupkan di
bawah ketiaknya, untuk menggapai payudara yang di depan.
Dia menengadahkan kepalanya, dan menggeleng-gelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, sambil suaranya mendesah,
“Uuhh enak Dik Uki.. enaakk..uuhh..”
Mendengar desahannya yang merangsang, rudalku langsung tegak bak tugu Monas.
Sekujur tubuhku mulai menggigil dan
seperti dialiri setrum listrik yang halus merambat di sekujur tubuh dan
terpusat di kemaluanku. Tenggorokanku terasa kering, dan susah bicara,
karena nafsuku yang langsung menggebu.
Baru kali ini saya bisa menikmati tubuh
seorang bangsawan yang bersih, terhormat dan sangat terjaga dari tangan
laki-laki lain, selain suaminya. cerita skandal.
Karena Dia duduk membelakangiku yang
berdiri sambil memijit-mijit punggungnya, batang kemaluanku langsung
kutempelkan di punggungnya yang lembut seperti sutera. Kugesek-gesekkan
batang kemaluanku ke punggungnya dengan pelan. Dan Dia berkali-kali
melenguh,
“Uughh, enachh Dik, enaak, terus Dik.”
Dia membimbing tanganku untuk mengusap
dua gunung kembar yang kencang dan kenyal. Kuusap payudaranya dengan
lembut, kucium tengkuknya dengan lembut, dan kugesekkan batang
kemaluanku ke pungungnya dengan lembut. cerita skandal.
Aku sangat tahu, kalau melayani tipe wanita seperti Dia ini harus dengan lembut dan dengan menggunakan perasaan.
Kucium tengkuknya dengan lembut, Dia
sekali lagi menengadahkan kepalanya ke atas, matanya sambil terpejam,
dan bibirnya yang tipis terbuka sedikit, dan mulutnya hanya bergumam,
“Emm.” Aku tahu itu artinya dia sangat menikmati.
Tanganku, kuusapkan dengan lembut di
sekeliling payudaranya, dan kulingkari masing-masing payudaranya dengan
kedua tanganku, sengaja aku tidak sentuhkan tanganku ke pentilnya, untuk
memberikan sensasi yang sangat halus dan perlahan. cerita skandal.
Beberapa kali tanganku mengitari
sekeliling payudaranya, kemudian perlahan-lahan tanganku kutarik untuk
mengusap pipinya. Kutengadahkan wajahnya, dan kucium keningnya dengat
lembut sekali. Aku bisa rasakan kelembutan nafasnya di wajahku, bibirnya
yang tipis masih mengeluarkan gumaman yang lembut,
“Dik Uki.. emm.. eemm..”
Dengan perlahan aku membalikkan badan
Dia ke arahku, dengan cara memutar kursinya, dan saya membimbing dia
untuk berdiri dengan perlahan, kini aku dan Dia sudah berhadapan,
sama-sama berdiri, dadaku menempel ke dadanya, dan aku bisa merasakan
kekenyalan susunya, dan saya membayangkan betapa indahnya bukit
kembarnya.
Tanganku kudekapkan ke pinggangnya, dan
telapak tanganku kuusapkan ke pantatnya yang juga sangat indah dan
kencang. Tangannya memegang pundakku dengan lembut, kepalanya sudah
menengadah ke atas, dan tatapan matanya.. waduh, jernih dan indah
menatap mataku tanpa berkedip. Kusentuh bibirnya dengan lembut,
kuusapkan perlahan bibirku ke bibirnya.
Dia memberikan reaksi dengan
mengencangkan dekapannya ke pundakku dan dadanya ditempelkan lekat ke
dadaku, tanganku kudekapkan semakin erat ke pantatnya dan agak kutarik
ke atas pantatnya, sehingga kakinya agak diangkat ke atas. Waduh
ciumannya sangat lembut, perlahan-lahan kuusapkan lidahku ke lidahnya,
dia memberikan reaksi yang sama, menyapukan lidahnya ke seluruh mulutku.
Tanganku mulai mengusap-usap punggungnya naik turun dengan lembut. Aku
menikmati sekali kehalusan kulit punggungnya. cerita skandal.
Setelah aku puas menciumi bibir, wajah
dan pipinya, ciumanku perlahan-lahan kuarahkan ke lehernya. Dia
menggeleng-gelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, matanya masih
terpejam menikmati, nafasnya agak memburu, dan mulutnya masih bergumam,
“Mmm.. uhh..”
Ciumanku mulai bergeser ke bawah, ke
belahan dadanya. Kancing blousenya yang di depan dengan mudah kubuka
satu persatu, sehingga tersingkap sudah BH hitam yang menyangga dua buah
payudaranya yang padat, bulat, kenyal, bersih dan ranum. Kuciumi
lehernya dengan sangat lembut, ke pundaknya, bergesar turun ke sebelah
atas payudara yang tidak ditutup BH. Dia semakin menengadahkan
kepalanya, punggungnya juga semakin melengkung ke belakang, kedua
tangannya memegang kepala saya dan sedikit meremas rambut saya, tandanya
semakin menikmati gaya permainanku. cerita skandal.
Kedua tanganku memegangi dibawah kedua
ketiaknya, biar Dia tidak terjerembab ke belakang, tapi bibirku masih
mengusap daerah leher dan di atas payudara.
Aku sengaja memperlama untuk menyentuh payudaranya, apalagi pentilnya.
“Diik..Ukii.. uugghh.. sstt”, sambil mulutnya berdesis kenikmatan.
Blousenya yang masih menempel di
pundaknya perlahan-lahan kulepaskan, sehingga pemandangan kemulusan dan
kemolekan tubuh Dia terpampang jelas di hadapanku, dan terkena sinar
lampu down light kekuningan yang berada di langit-langit tepat di atas
kami berdua, menambah romantisnya suasana malam itu yang tidak akan
pernah kulupakan. Sekali lagi tanganku kugunakan meremas sebelah pinggir
dari payudaranya, dan tampak bahwa payudaranya sudah mulai
mengeras. cerita skandal.
Tanganku mengusap punggungnya dengan
perlahan sambil membuka tali BH yang ada di punggungnya. “Click” sekali
jentik langsung terbuka pengait BH-nya. Dengan pelan kuturunkan tali BH
yang ada di pundaknya, akhirnya BH-nya kulepas.
Woow, terlihat pemandangan indah sekali,
dua gunung kembar yang kuning dan bersih dengan puncaknya yang kecil
yang sudah berdiri tegak. Aku sudah sangat terangsang tapi aku tidak
boleh gegabah. Kuusap payudaranya dari sebelah bawah dengan tangan
kananku, tangan kiriku masih mendekap punggungnya untuk menjaga agar Dia
tidak terjatuh, dan kucium payudaranya, berkeliling mengitari
pentilnya, dan tangan kananku masih mengusap-usap sebelah luar payudara,
tapi dengan gaya agak memeras. Kedua tangan Dia memegang erat pundakku
tanda sudah semakin gemes, untuk dicium pentilnya. cerita skandal.
Karena aku sudah merasa waktunya tepat, maka dengan lembut kukulum pentilnya.
Dan reaksinya,
“Aaaughh, uuhh..ss.. uuhh”,
Dia melenguh-lenguh dan mendesis-desis keenakan, seakan-akan yang dinantikannya telah tiba.
Meskipun kondisinya sangat terangsang,
tapi lenguhan itu tetap lembut dan terdengar lirih. Kukulum pentilnya,
kugesek-gesek pentilnya dengan lidahku, dan kugigit lembut pentilnya,
tanganku tetap meremas-remas lembut payudaranya.
Setelah aku puas mempermainkan pentilnya
kiri dan kanan bergantian, kulepaskan bibirku dari susunya, dan
kugeserkan mulutku ke bawah ke seputar perutnya yang datar dan
mengeluarkan aroma parfum yang lembut dan semerbak. cerita skandal.
Ketika mulutku terlepas dari susunya,
Dia kelihatan menghela napas lega dan baru bisa bernafas dengan tenang.
Aku menciumi perutnya dengan agak sedikit jongkok. Kucium pusarnya, dan
kujilati pusarnya dengan lidahku. Dia menggelinjang kegelian. Karena
terlalu lama berdiri atau karena sudah sangat terangsang,
Dia sudah tidak kuat berdiri dan dia
bergeser ke belakang duduk di meja kerjanya. Aku berdiri dengan kedua
lututku dan aku tetap jilati pusarnya dan perutnya. Dia menggelinjang
kegelian, dan mengusap-usap rambut kepalaku dengan tidak beraturan,
terkadang meremas, menjambak dan mengusap rambutku. Sehingga rambutku
sangat kacau.
Puas dengan permainan perut, Dia
kurebahkan di meja kerjanya. Untungya meja kerja Dia cukup besar.
Kupelorotkan rok bawahannya, sekaligus dengan CD-nya. Sekarang tampak di
hadapanku seorang putri yang kuning, bersih, dengan kaki dan betis yang
aduhai indah, terbujur pasrah di hadapanku. cerita skandal.
Kunikmati tubuh Dia sebentar, karena
selama ini aku hanya bisa membayangkan keindahan tubuhnya, tanpa
berharap untuk dapat memandangnya. Tapi ternyata malam ini apa yang
kudapatkan jauh dari yang kubayangkan. Seorang wanita dengan tubuh
montok dan kuning mulus, dengan kaki dan betis ramping. Dua buah dada
yang tidak terlalu besar, tapi bulat, padat dan kencang, sehingga cocok
dengan kesan payudara seorang putri. Bentuk lengan dan bahu yang padat
bulat dan berisi.
Dia telentang di atas meja di hadapanku,
aku masih berdiri. Aku mencium pipinya sekali lagi dengan lembut,
kuusap payudaranya dengan lembut. Kedua tangan Dia merangkul leherku
dengan erat. Kedua kakinya bergerak-gerak dengan halus pertanda sangat
terangsang. Perlahan-lahan tanganku kugerakan dari susunya turun ke
perutnya. Kuusap sebentar perutnya dan bergerak turun ke bawah mengusap
pahanya. Paha yang selama ini hanya bisa kupandang. Aku usap pahanya
naik turun dengan tetap mulut kami masih saling memagut. cerita skandal.
Erangan-erangan kecil keluar dari mulut Dia,
“Ugh.. ugh.. emm.. emm..”
Tanganku bergerak dari sekitar pahanya terus mengusap sekitar bibir kemaluannya.
Dengan perlahan kedua kaki Dia
mengembang, memberi kesempatan tanganku untuk mengelus kemaluannya.
Tetapi kemaluannya belum kuelus, hanya kedua selangkangan saja yang aku
belai dengan kedua jari telunjuk dan jari manis bersama-sama. Kuelus
selangkangannya naik turun, dan Dia menambah kecepatan gerakan kakinya.
Dengan pelan Dia mengangkat pantatnya,
sehingga kemaluannya juga ikut naik. Aku tahu ini pertanda agar aku
dapat segera mengelus kemaluannya. Kuusap pelan dan dengan jarak
sentuhan yang kubuat serenggang mungkin antara bibir kemaluannya dan
telapak tanganku, membuat gelinjang Dia menaikkan kemaluannya untuk
menyentuh tanganku semakin tinggi. cerita skandal.
Kubelai rambut kemaluannya yang lembut,
tipis dan tertata rapi. Setelah puas memainkan sekitar kemaluannya, dan
liang kemaluan Dia sudah semakin terbuka dan semakin basah. Kusentuh
klitorisnya dengan sedikit ujung dari jari tengahku dengan lembut dan..
“Uuhhgh”, lenguhan Susan kenikmatan.
Gerakan kakinya sudah semakin tidak teratur. Tiba-tiba tanganku dijepit dengan kedua pahanya.
“Diik Ukii.. aakkuu.. nggakk.. taahh..”
Kemudian tangannya menarik punggungku
sebagai bertanda agar aku segera menaiki tubuhnya. Kutarik kedua kakinya
ke arah pinggir meja, sehingga kedua kakinya terjuntai, kemudian Dia
membuka kedua selangkangannya dengan tidak sabar. Aku sempat memandangi
kemaluannya, dan seakan liang kemaluannya merah seperti bibir gadis yang
memakai lipstik yang sedang merengek. cerita skandal.
Kugesekkan batang kemaluanku pelan-pelan ke bibir kemaluannya, dan Dia mengerang lagi,
“Uugghh.. uughhg..”
Kumasukkan dengan pelan batang
kemaluanku ke liang kemaluannya. Belum sampai habis masuk semua, kutarik
kembali dan kumasukkan kembali. Dengan gesekan-gesekan yang pelan
tersebut membuat erangan Dia semakin tidak beraturan. cerita skandal.
Untuk melayani tipe seperti Dia ini,
kugunakan gaya gesekan 5:1, artinya lima kali keluar masuk setengah
batang kemaluan, baru sekali masuk seluruh batang kemaluan. Dan pada
saat masuk yang seluruh batang kemaluan, erangan
Dia semakin hebat. Dengan gaya lembut dan 5:1 ini kami bisa saling menikmati.
“Uuugghh.. acchh.. Diikk.. Ukii.. ucchh.. sstt.. uhh..”
Erangan erangan yang tidak beraturan tetapi artinya hanya satu yaitu Enak.
Sambil kugenjot pelan batang kemaluanku,
kedua tanganku dengan leluasa meremas kedua susunya, yang
bergerak-gerak naik turun tergantung sodokanku.
Kadang-kadang tanganku mengusap wajah dan pipinya, kadang-kadang mengusap perutnya.
Setelah cukup lama aku melakukan
genjotan 5:1, tiba tiba kedua paha Ibu Susan diangkat dan dililitkan ke
pinggangku. Kedua tangannya mendekap diriku, mulutnya sedikit menganga
dan mendesis.. cerita skandal.
“Diikk..Uuu..Ki.. saa..yaa saampaaii.. uuhhff.”
Kupegangi pinggangnya untuk menekan
liang kemaluannya ke batang kemaluanku. Setelah Dia selesai mengejang
dan nafasnya tersengal-sengal, aku mulai lagi dengan genjotan, tetap
dengan gaya 5:1.
Dia melenguh, “Uuff.. uff.. uuff.. Dik Uki beluumm yaa. Ayo donk.. uff.. uff jangan ditahaan.. uuff.. ugh..”
“Sebentar Bu!” kataku.
“Dik.. uhff, ceepetan dikit.. Dik.. ughf.. uhfgg.. aa.. ku mau uhgf uff uff.. keeluar.. laa.. ggii..”
“Sebentar Bu, aku juga sudah.. mma.. uu.. saammpai..”
Tiba-tiba ada aliran listrik menjalar
dari ubun-ubun turun ke arah kemaluanku dan semakin-lama semakin
mengencang. Batang kemaluanku seakan balon yang ditiup dan mau
pecah. cerita skandal.
“Aachghh.. accghh.. Buu.. Sussann.. aku mmau keluarr..”
Dia memegang erat tubuhku dan
“Crret.. crrett..” keluar semua cairan yang ada di seluruh tubuhku dan “Aaachh..”
Kami berdua terkulai lemas dengan badan penuh keringat dan nafas terengah-engah.
“Dik Uki, makasih ya Dik, kamu telah memberi saluran yang selama ini tersumbat.”
Aku sangat puas malam itu, karena aku
tidak dapat membayangkan, ternyata aku bisa menikmati tubuh seorang
wanita terhormat, yang selama ini orang luar sangat menghormatinya, tapi
ternyata malam ini dia begitu pasrah menyerahkan tubuhnya kepadaku.
Jam telah menujukkan pukul 22.00 ketika
permainan kami usai, dan kami berdua segera masuk ke toilet untuk
membersihkan dan merapikan badan kami masing-masing. cerita skandal.
Dan sebelum pulang aku mendapat tugas
baru dari Dia, yaitu membantu membersihkan cairan yang membasahi meja
kerja Dia, dan membantu merapikannya. Sambil merapikan mejanya aku
berbisik ke telinga Dia,
“Bu meja ini dirapikan ya.. karena besok malam mau dipakai lagi”,
Dia hanya tersenyum dan mencubit mesra
lenganku. Hal tersebut kuulangi setiap ada kesempatan, baik di kantor
ataupun di hotel, tapi rahasia tersebut tidak terbongkar dan kami saling
menjaga rahasia.
Dan kalau pagi hari, Dia kembali
memerankan perannya sebagai atasan yang berwibawa, profesional, tetapi
kalau malam, melenguh-lenguh dan menggelinjang-gelinjang di bawah
selangkanganku.
Read more...
Cerita Seks: Bercinta Dengan Ibu Muda Selagi Menunggu Anaknya Selesai Les
Cerita Seks: Bercinta Dengan Ibu Muda Selagi Menunggu Anaknya Selesai Les
Pada suatu siang sekitar jam 12-an aku berada di sebuah toko buku
Gr***dia di Gatot Subroto untuk membeli majalah edisi khusus, yang
katanya sih edisi terbatas. Hari itu aku mengenakan kaos t-shirt putih
dan celana katun abu-abu.
Sebenarnya potongan badanku sih biasa
saja, tinggi 170 cm berat 63 kg, badan cukup tegap, rambut cepak.
Wajahku biasa saja, bahkan cenderung terkesan sangar. Agak kotak, hidung
biasa, tidak mancung dan tidak pesek, mataku agak kecil selalu menatap
dengan tajam, alisku tebal dan jidatku cukup pas deh. Jadi tidak ada
yang istimewa denganku. cerita seks.
Saat itu keadaan di toko buku tersebut
tidak terlalu ramai, meskipun saat itu adalah jam makan siang, hanya ada
sekitar 7-8 orang. Aku segera mendatangi rak bagian majalah. Nah,
ketika aku hendak mengambil majalah tersebut ada tangan yang juga hendak
mengambil majalah tersebut. Kami sempat saling merebut sesaat
(sepersekian detik) dan kemudian saling melepaskan pegangan pada majalah
tersebut hingga majalah tersebut jatuh ke lantai.
“Maaf..” kataku sambil memungut majalah
tersebut dan memberikannya kepada orang tersebut yang ternyata adalah
seorang wanita yang berumur sekitar 37 tahun (dan ternyata tebakanku
salah, yang benar 36 tahun), berwajah bulat, bermata tajam (bahkan agak
berani), tingginya sama denganku (memakai sepatu hak tinggi), dan
dadanya cukup membusung. “Busyet! molek juga nih ibu-ibu”, pikirku.
“Nggak pa-pa kok, nyari majalah xxx juga
yah.. saya sudah mencari ke mana-mana tapi nggak dapet”, katanya sambil
tersenyum manis.
“Yah, edisi ini katanya sih terbatas Mbak..”
“Kamu suka juga fotografi yah?”
“Nggak kok, cuma buat koleksi aja kok..”
Lalu kami berbicara banyak tentang fotografi sampai akhirnya, “Mah, Mamah.. Ira sudah dapet komiknya, beli dua ya Mah”, potong seorang gadis cilik masih berseragam SD.
“Sudah dapet Ra.. oh ya maaf ya Dik, Mbak duluan”, katanya sambil menggandeng anaknya.
Ya sudah, nggak dapat majalah ya nggak pa-pa, aku lihat-lihat buku terbitan yang baru saja.
“Yah, edisi ini katanya sih terbatas Mbak..”
“Kamu suka juga fotografi yah?”
“Nggak kok, cuma buat koleksi aja kok..”
Lalu kami berbicara banyak tentang fotografi sampai akhirnya, “Mah, Mamah.. Ira sudah dapet komiknya, beli dua ya Mah”, potong seorang gadis cilik masih berseragam SD.
“Sudah dapet Ra.. oh ya maaf ya Dik, Mbak duluan”, katanya sambil menggandeng anaknya.
Ya sudah, nggak dapat majalah ya nggak pa-pa, aku lihat-lihat buku terbitan yang baru saja.
Sekitar setengah jam kemudian ada yang menegurku.
“Hi, asyik amat baca bukunya”, tegur suara wanita yang halus dan ternyata yang menegurku adalah wanita yang tadi pergi bersama anaknya. Rupanya dia balik lagi, nggak bawa anaknya.
“Ada yang kelupaan Mbak?”
“Oh tidak.”
“Putrinya mana, Mbak?
“Les piano di daerah Tebet”
“Nggak dianter?
“Oh, supir yang nganter.”
“Hi, asyik amat baca bukunya”, tegur suara wanita yang halus dan ternyata yang menegurku adalah wanita yang tadi pergi bersama anaknya. Rupanya dia balik lagi, nggak bawa anaknya.
“Ada yang kelupaan Mbak?”
“Oh tidak.”
“Putrinya mana, Mbak?
“Les piano di daerah Tebet”
“Nggak dianter?
“Oh, supir yang nganter.”
Kemudian kami terlibat pembicaraan
tentang fotografi, cukup lama kami berbicara sampai kaki ini pegal dan
mulut pun jadi haus. Akhirnya Mbak yang bernama Maya tersebut mengajakku
makan fast food di lantai bawah. Aku duduk di dekat jendela dan Mbak
Maya duduk di sampingku. Harum parfum dan tubuhnnya membuatku konak. Dan
aku merasa, semakin lama dia semakin mendekatkan badannya padaku, aku
juga merasakan tubuhnya sangat hangat. cerita seks.
Busyet dah, lengan kananku selalu
bergesekan dengan lengan kirinya, tidak keras dan kasar tapi sehalus
mungkin. Kemudian, kutempelkan paha kananku pada paha kirinya, terus
kunaik-turunkan tumitku sehingga pahaku menggesek-gesek dengan perlahan
paha kirinya. Terlihat dia beberapa kali menelan ludah dan
menggaruk-garukkan tangannya ke rambutnya. Wah dia udah kena nih,
pikirku. Akhirnya dia mengajakku pergi meninggalkan restoran
tersebut. cerita seks.
“Ke mana?” tanyaku.
“Terserah kamu saja”, balasnya mesra.
“Kamu tahu nggak tempat yang privat yang enak buat ngobrol”, kataku memberanikan diri, terus terang aja nih, maksudku sih motel.
“Aku tahu tempat yang privat dan enak buat ngobrol”, katanya sambil tersenyum.
“Terserah kamu saja”, balasnya mesra.
“Kamu tahu nggak tempat yang privat yang enak buat ngobrol”, kataku memberanikan diri, terus terang aja nih, maksudku sih motel.
“Aku tahu tempat yang privat dan enak buat ngobrol”, katanya sambil tersenyum.
Kami menggunakan taksi, dan di dalam
taksi itu kami hanya berdiam diri lalu kuberanikan untuk meremas-remas
jemarinya dan dia pun membalasnya dengan cukup hot. Sambil meremas-remas
kutaruh tanganku di atas pahanya, dan kugesek-gesekkan. Hawa tubuh kami
meningkat dengan tajam, aku tidak tahu apakah karena AC di taksi itu
sangat buruk apa nafsu kami sudah sangat tinggi. cerita seks.
Kami tiba di sebuah motel di kawasan
kota dan langsung memesan kamar standart. Kami masuk lift diantar oleh
seorang room boy, dan di dalam lift tersebut aku memilih berdiri di
belakang Mbak Maya yang berdiri sejajar dengan sang room boy.
Kugesek-gesekan dengan perlahan burungku ke pantat Mbak Maya, Mbak Maya
pun memberi respon dengan menggoyang-goyangkan pantatnya berlawanan arah
dengan gesekanku.
Ketika room boy meninggalkan kami di
kamar, langsung kepeluk Mbak Maya dari belakang, kuremas-remas dadanya
yang membusung dan kucium tengkuknya. “Mmhh.. kamu nakal sekali deh dari
tadi.. hhm, aku sudah tidak tahan nih”, sambil dengan cepat dia membuka
bajunya dan dilanjutkan dengan membuka roknya. Ketika tangannya mencari
reitsleting roknya, masih sempat-sempatnya tangannya meremas
batanganku. cerita seks.
Dia segera membalikkan tubuhnya,
payudaranya yang berada di balik BH-nya telah membusung. “Buka dong
bajumu”, pintanya dengan penuh kemesraan. Dengan cepat kutarik kaosku ke
atas, dan celanaku ke bawah. Dia sempat terbelalak ketika melihat
batang kemaluanku yang sudah keluar dari CD-ku. Kepala batangku cuma 1/2
cm dari pusar. Aku sih tidak mau ambil pusing, segera kucium bibirnya
yang tipis dan kulumat, segera terjadi pertempuran lidah yang cukup
dahsyat sampai nafasku ngos-ngosan dibuatnya. cerita seks.
Sambil berciuman, kutarik kedua cup
BH-nya ke atas (ini adalah cara paling gampang membuka BH, tidak perlu
mencari kaitannya). Dan bleggh.., payudaranya sangat besar dan bulat,
dengan puting yang kecil warnanya coklat dan terlihat urat-uratnya
kebiruan. Tangan kananku segera memilin puting sebelah kiri dan tangan
kiriku sibuk menurunkan CD-nya. cerita seks.
Ketika CD-nya sudah mendekati lutut
segera kuaktifkan jempol kaki kananku untuk menurunkan CD yang
menggantung dekat lututnya, dan bibirku terus turun melalui lehernya
yang cukup jenjang. Nafas Mbak Maya semakin mendengus-dengus dan kedua
tangannya meremas-remas buah pantatku dan kadang-kadang
memencetnya. cerita seks.
Akhirnya mulutku sampai juga ke buah
semangkanya. Gila, besar sekali.. ampun deh, kurasa BH-nya diimpor
secara khusus kali. Kudorong tubuhnya secara perlahan hingga kami
akhirnya saling menindih di atas kasur yang cukup empuk. Segera
kunikmati payudaranya dengan menggunakan tangan dan lidahku bergantian
antara kiri dan kanan.
Setelah cukup puas, aku segera
menurunkan ciumanku semakin ke bawah, ketika ciumanku mencapai bagian
iga, Mbak Maya menggeliat-geliat, saya tidak tahu apakah ini karena efek
ciumanku atau kedua tanganku yang memilin-milin putingnya yang sudah
keras. Dan semakin ke bawah terlihat bulu kemaluannya yang tercukur
rapi, dan wangi khas wanita yang sangat merangsang membuatku bergegas
menuju liang senggamanya dan segera kujilat bagian atasnya beberapa
kali. cerita seks.
Kulihat Mbak Maya segera
menghentak-hentakkan pinggulnya ketika aku memainkan klitorisnya. Dan
sekarang terlihat dengan jelas klitorisnya yang kecil. Dengan rakus
kujilat dengan keras dan cepat. Mbak Maya bergoyang (maju mundur) dengan
cepat, jadi sasaran jilatanku nggak begitu tepat, segera kutekan
pinggulnya. Kujilat lagi dengan cepat dan tepat, Mbak Maya ingin
menggerak-gerakkan pinggulnya tapi tertahan. cerita seks.
Tenaga pinggulnya luar biasa kuatnya.
Aku berusaha menahan dengan sekuat tenaga dan erangan Mbak Maya yang
tadinya sayup-sayup sekarang menjadi keras dan liar. Dan kuhisap-hisap
klitorisnya, dan aku merasa ada yang masuk ke dalam mulutku, segera
kujepit diantara gigi atasku dan bibir bawahku dan segera
kugerak-gerakkan bibir bawahku ke kiri dan ke kanan sambil menarik ke
atas. cerita seks.
Mbak Maya menjerit-jerit keras dan
tubuhnya melenting tinggi, aku sudah tidak kuasa untuk menahan
pinggulnya yang bergerak melenting ke atas. Terasa liang kewanitaannya
sangat basah oleh cairan kenikmatannya. Dan dengan segera kupersiapkan
batanganku, kuarahkan ke liang senggamanya dan, “Slebb..” tidak masuk,
hanya ujung batanganku saja yang menempel dan Mbak Maya merintih
kesakitan. cerita seks.
“Pelan-pelan Ndi”, pintanya lemah.
“Ya deh Mbak”, dan kuulangi lagi, tidak masuk juga. Busyet nih cewek, sudah punya anak tapi masih kayak perawan begini. Segera kukorek cairan di dalam liang kewanitaannya untuk melumuri kepala kemaluanku, lalu perlahan-lahan tapi pasti kudorong lagi senjataku. “Aarrghh.. pelan Ndi..” Busyet padahal baru kepalanya saja, sudah susah masuknya. Kutarik perlahan, dan kumasukan perlahan juga. Pada hitungan ketiga, kutancap agak keras. “Arrhhghh..” Mbak Maya menjerit, terlihat air matanya meleleh di sisi matanya.
“Ya deh Mbak”, dan kuulangi lagi, tidak masuk juga. Busyet nih cewek, sudah punya anak tapi masih kayak perawan begini. Segera kukorek cairan di dalam liang kewanitaannya untuk melumuri kepala kemaluanku, lalu perlahan-lahan tapi pasti kudorong lagi senjataku. “Aarrghh.. pelan Ndi..” Busyet padahal baru kepalanya saja, sudah susah masuknya. Kutarik perlahan, dan kumasukan perlahan juga. Pada hitungan ketiga, kutancap agak keras. “Arrhhghh..” Mbak Maya menjerit, terlihat air matanya meleleh di sisi matanya.
“Kenapa Mbak, mau udahan dulu?” bisikku padda Mbak Maya setelah melihatnya kesakitan.
“Jangan Ndi, terus aja”, balasnya manja.
“Jangan Ndi, terus aja”, balasnya manja.
Kemudian kumainkan maju mundur dan pada
hitungan ketiga kutancap dengan keras. Yah, bibir kemaluannya ikut masuk
ke dalam. Wah sakit juga, habis sampai bulu kemaluannya ikut masuk,
bayangkan aja, bulu kemaluan kan kasar, terus menempel di batanganku dan
dijepit oleh bibir kewanitaan Mbak Maya yang ketat sekali.
Dengan usaha tiga hitungan tersebut,
akhirnya mentok juga batanganku di dalam liang senggama Mbak Maya. Terus
terang saja, usahaku ini sangat menguras tenaga, hal ini bisa dilihat
dari keringatku yang mengalir sangat deras.
Setelah Mbak Maya tenang, segera
senjataku kugerakkan maju mundur dengan perlahan dan Mbak Maya mulai
menikmatinya. Mulai ikut bergoyang dan suaranya mulai ikut mengalun
bersama genjotanku. Akhirnya liang kewanitaan Mbak Maya mulai terasa
licin dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kasar dan lebatnya bulu
kemaluannya sedikit berkurang dan bagiku ini adalah sangat
nikmat. cerita seks.
Baru sekitar 12 menitan menggenjot,
tiba-tiba dia memelukku dengan kencang dan, “Auuwww..”, jeritannya
sangat keras, dan beberapa detik kemudian dia melepaskan pelukannya dan
terbaring lemas. cerita seks.
“Istirahat dulu Mbak”, tanyaku.
“Ya Ndi.. aku ingin istirahat, abis capek banget sich.. Tulang-tulang Mbak terasa mau lepas Ndi”, bisiknya dengan nada manja.
“Oke deh Mbak, kita lanjutkan nanti aja..”, balasku tak kalah mesranya.
“Ndi, kamu sering ya ginian sama wanita lain..”, pancing Mbak Maya.
“Ah nggak kok Mbak, baru kali ini”, jawabku berbohong.
“Tapi dari caramu tadi terlihat profesional Ndi, Kamu hebat Ndi.. Sungguh perkasa”, puji Mbak Maya.
“Mbak juga hebat, lubang surga Mbak sempit banget sich.., padahal kan Mbak udah punya anak”, balasku balik memuji.
“Ah kamu bisa aja, kalau itu sich rahasia dapur”, balasnya manja.
Kamipun tertawa berdua sambil berpelukan.
“Ya Ndi.. aku ingin istirahat, abis capek banget sich.. Tulang-tulang Mbak terasa mau lepas Ndi”, bisiknya dengan nada manja.
“Oke deh Mbak, kita lanjutkan nanti aja..”, balasku tak kalah mesranya.
“Ndi, kamu sering ya ginian sama wanita lain..”, pancing Mbak Maya.
“Ah nggak kok Mbak, baru kali ini”, jawabku berbohong.
“Tapi dari caramu tadi terlihat profesional Ndi, Kamu hebat Ndi.. Sungguh perkasa”, puji Mbak Maya.
“Mbak juga hebat, lubang surga Mbak sempit banget sich.., padahal kan Mbak udah punya anak”, balasku balik memuji.
“Ah kamu bisa aja, kalau itu sich rahasia dapur”, balasnya manja.
Kamipun tertawa berdua sambil berpelukan.
Tak terasa karena lelah, kami berdua
tertidur pulas sambil berpelukan dan kami kaget saat terbangun, rupanya
kami tertidur selama tiga jam. Kami pun melanjutkan permainan yang
tertunda tadi. Kali ini permainan lebih buas dan liar, kami bercinta
dengan bermacam-macam posisi. cerita seks.
Dan yang lebih menggembirakan lagi, pada
permainan tahap kedua ini kami tidak menemui kesulitan yang berarti,
karena selain kami sudah sama-sama berpengalaman, ternyata liang
senggama Mbak Maya tidak sesempit yang pertama tadi, mungkin karena
sudah ditembus oleh senjataku yang luar biasa ini sehingga kini
lancarlah senjataku memasuki liang sorganya. Tapi permainan ini tidak
berlangsung lama karena Mbak Maya harus cepat-cepat pulang menemui
anaknya yang sudah pulang dari les piano.
Read more...
Cerita seks dewasa ngentot cewek abg 14 tahun
Cerita seks dewasa kali ini mengisahkan seorang cowok sma yang berhasil Gadis abg yang masih belia umur 14 tahun tanpa sadar menjadi pemuas seks nafsu birahi cowok sma tersebut. Rayuan gombal si cowok mampu memperdaya sang gadis abg belia tersebut. Seperti apa nya, simak berikut ini…
Pada tahun 1994 Aku tercatat sebagai
siswa baru pada SMUN 2 pada waktu itu sebagai siswa baru, yah.. acara
sekolahan biasa saja masuk pagi pulang sekitar jam 14:00 sampai pada
akhirnya Aku dikenalkan oleh teman seorang cewek yang ternyata cewek itu
sekolah juga di dekat sekolah Aku yaitu di SMPN 3. Setelah perkenalan
itulah ini dimulai…
Ketika kita saling menjabat tangan,
cewek itu masih agak malu-malu, Aku lihat juga cewek itu tingginya hanya
sekitar 158 cm dan mempunyai dada yang memang kelihatan lebih besar
dari anak seumurnya sekitar 34B (kalau tidak salah umurnya 14 tahun),
mempunyai wajah yang manis banget dan kulit walaupun tidak terlalu putih
tapi sangat mulus, (sekedar info tinggi Aku 165 cm dan umur waktu itu
16 tahun), Aku berkata siapa namamu?, dia jawab L—- (edited), setelah
berkenalan akhirnya kita saling memberikan nomor telepon masing-masing,
besoknya setelah saling telepon dan berkenalan akhirnya kita berdua
janjian keluar besok harinya jalan pertama sekaligus cinta pertama Aku
membuat Aku deg-degan tetapi namanya lelaki yah…, jalan terus dong.Akhirnya malam harinya sekitar jam 19.00
Aku telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama
setelah itu L—-muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia
mengenakan kaos ketat dan rok yang kira-kira panjangnya hampir mencapai
lutut berwarna hitam.
Aku tanya, “Mana ortu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.
“Oohh jawab Aku,” Aku tanya lagi “Terus Papa kamu mana?” dia jawab kalau Papa lagi keluar ada rapat lain di hotel (papanya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kita langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, penis Aku selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).
Aku tanya, “Mana ortu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.
“Oohh jawab Aku,” Aku tanya lagi “Terus Papa kamu mana?” dia jawab kalau Papa lagi keluar ada rapat lain di hotel (papanya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kita langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, penis Aku selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).
Setelah keliling kota dan singgah makan
di tempat makan kita langsung pulang ke rumahnya setelah tiba Aku lihat
rumahnya masih sepi mobil papanya belum datang.
Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Papa Aku kayaknya belum datang”. Akhirnya setelah menaruh motor Aku langsung mengikutinya dari belakang Aku langsung melihat pantatnya yang lenggak-lenggok berjalan di depanku, Aku lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya Aku lihat tidak ada orang Aku bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.
“oohh…”, jawab Aku.
Aku tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.
“Terus Papa kamu yang bukain siapa…”
“Aku…” jawabnya.
“Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…”, tanya Aku. Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget)
Aku tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar Aku…”.
Dia bilang “Iya…”.
Lalu Aku bilang, “kalau gitu sini dong dekat-dekat Aku…”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung Aku tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang buah dadanya yang benar-benar besar itu sambil Aku remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh “Ohh.., oohh sakit”. katanya.
Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Papa Aku kayaknya belum datang”. Akhirnya setelah menaruh motor Aku langsung mengikutinya dari belakang Aku langsung melihat pantatnya yang lenggak-lenggok berjalan di depanku, Aku lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya Aku lihat tidak ada orang Aku bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.
“oohh…”, jawab Aku.
Aku tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.
“Terus Papa kamu yang bukain siapa…”
“Aku…” jawabnya.
“Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…”, tanya Aku. Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget)
Aku tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar Aku…”.
Dia bilang “Iya…”.
Lalu Aku bilang, “kalau gitu sini dong dekat-dekat Aku…”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung Aku tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang buah dadanya yang benar-benar besar itu sambil Aku remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh “Ohh.., oohh sakit”. katanya.
Aku langsung mengulum telinganya sambil
berbisik, “Tahan sedikit yah…”, dia cuma mengangguk. buah dadanya Aku
remas dengan kedua tanganku sambil bibir Aku jilati lehernya, kemudian
pindah ke bibirnya langsung Aku lumat-lumat bibirnya yang agak seksi
itu, kitapun berpagutan saling membenamkan lidah kita masing-masing.
Penis Aku langsung Aku rasakan menegang dengan kerasnya. Aku mengambil
tangan kirinya dan menuntun memegang penisku dibalik celana Aku, dia
cuma menurut saja, lalu Aku suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas,
Aku langsung mengeluh panjang, “Uuhh…, nikmat Akung”, kata Aku.
“Teruss…”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka Aku di antara buah dadanya, tapi masih terhalang BH-nya Aku jilati buah dadanya sambil Aku gigit-gigit kecil di sekitar buah dadanya, “aahh…, aahh”. Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya Aku langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas buah dadanya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai buah dada yang besar dan puting yang berwarna kemerahan dan menjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama Aku main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya). Aku jilat kedua buah dadanya sambil Aku gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiitt…”, tapi Aku tidak ambil pusing tetap Aku gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadAku.
“Teruss…”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka Aku di antara buah dadanya, tapi masih terhalang BH-nya Aku jilati buah dadanya sambil Aku gigit-gigit kecil di sekitar buah dadanya, “aahh…, aahh”. Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya Aku langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas buah dadanya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai buah dada yang besar dan puting yang berwarna kemerahan dan menjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama Aku main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya). Aku jilat kedua buah dadanya sambil Aku gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiitt…”, tapi Aku tidak ambil pusing tetap Aku gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadAku.
Sekarang buah dada dia berada tepat di
depan wajah Aku. Sambil Aku memandangi wajahnya yang sedikit marah,
kedua tanganku langsung meremas kedua buah dadanya dengan lembut. Diapun
kembali mendesis, “Ahh…, aahh…”, kemudian Aku tarik buah dadanya dekat
ke wajah Aku sambil Aku gigit pelan-pelan. Diapun memeluk kepala Aku
tapi tangannya Aku tepiskan. Sekelebat mata Aku menangkap bahwa pintu
ruang tamunya belum tertutup Aku pun menyuruh dia untuk penutup
pintunya, dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup
pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil
memperlihatkan kedua bukit kembarnya yang bikin hati siapa saja akan
lemas melihat buah dada yang seperti itu.
Setelah mengunci pintu dia pun kembali
berjalan menuju Aku. Aku pun langsung menyambutnya dengan memegang
kembali kedua buah dadanya dengan kedua tangan Aku tapi tetap dalam
keadaan berdiri Aku jilati kembali buah dadanya. Setelah puas mulut Aku
pun turun ke perutnya dan tangan Aku pelan-pelan Aku turunkan menuju
liang senggamanya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap
puting buah dadanya. Tangan Akupun menggosok-gosok selangkangannya
langsung Aku angkat pelan-pelan rok yang dia kenakan terlihatlah pahanya
yang mulus sekali dan CD-nya yang berwarna putih Aku remas-remas liang
kewanitaannya dengan terburu buru, dia pun makin keras mendesis, “aahh…,
aakkhh… ohh…, nikmat sekali…”, dengan pelan-pelan Aku turunkan cdnya
sambil Aku tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja,
(tiba-tiba di kepala muncul tanda setan).
Terlihatnya liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Akupun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”.
Terlihatnya liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Akupun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”.
Setelah puas Akupun menyuruhnya duduk di
lantai sambil Aku membuka kancing celanAku dan Aku turunkan sampai
lutut terlihatlah CD-ku, Aku tuntun tangannya untuk mengelus penis Aku
yang sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau loncat dari CD-ku.
Diapun mengelusnya terus mulai memegang penis Aku. Aku turunkan CD-ku
maka penis Aku langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya.
Diapun kaget sambil melotot melihat penis Aku yang mempunyai ukuran
lumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm) Aku
menyuruhnya untuk melepas kaos yang dia kenakan dan roknya juga seperti
dipangut dia menurut saja apa yang Aku suruh lAkukan. Dengan
terburu-buru Aku pun melepas semua baju Aku dan celana Aku kemudian
karena dia duduk dilantai sedangkan Aku dikursi, Aku tuntun penis Aku ke
wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Aku suruh untuk membuka mulutnya
tapi kayaknya dia ragu-ragu.
Setengah memaksa, Aku tarik kepalanya
akhirnya penisku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai
menjilati penis Aku, langsung Aku teriak pelan, “Aakkhh…, aakkhh…”,
sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan penis Aku di dalam mulutnya.
“aakk…, akk…, nikmat sayyaangg…”. Setelah agak lama akhirnya Aku suruh
berdiri dan melepaskan CD-nya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit
gombal akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah
dia depanku sambil berdiri. Akupun tak mau ketinggalan Aku langsung
berdiri dan langsung melepas CD-ya. Aku langsung menubruknya sambil
menjilati wajahnya dan tangan Aku meremas-remas kedua buah dadanya yang
putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis, “Aahh…, aahh…, aahh…,
aahh”, sewaktu tangan kananku Aku turunkan ke liang kemaluannya dan
memainkan jari-jariku di sana.
Setelah agak lama baru Aku sadar bahwa
jari Aku telah basah. Aku pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan Aku
siapkan penis Aku. Aku genggam penis Aku menuju liang senggamanya dari
belakang. Aku sodok pelan-pelan tapi tidak maumasuk-masuk Aku sodok lagi
terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada
tembok sambil mendengar dia mendesis, “Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…,
kaammuu…”, Akupun terus menyodok dari belakang. Mungkin karena kering
penis Aku nggak mau masuk-masuk juga Aku angkat penis Aku lalu Aku
ludahi tangan Aku banyak-banyak dan Aku oleskan pada kepala penisAku dan
batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu. Aku
genggam penis Aku menuju liang senggamanya kembali. Pelan-pelan Aku cari
dulu lubangnya begitu Aku sentuh lubang kemaluannya dia pun langsung
mendesis kembali, “Ahh…, aahh…”, Aku tuntun penis Aku menuju lubang
senggamanya itu tapi Aku rasakan baru masuk kepalanya saja diapun
langsung menegang tapi Aku sudah tidak peduli lagi. Dengan satu hentakan
yang keras Aku sodok kuat-kuat lalu Aku rasa penis Aku seperti menyobek
sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah
menangis, “Ssaakkiitt…”. Aku rasakan penis Aku sepertinya dijepit oleh
dia keras sekali hingga kejantanan Aku terasa seperti lecet di dalam
kewanitaannya. Aku lalu bertahan dalam posisi Aku dan mulai kembali
menyiuminya sambil berkata “Tahann.. Akung… cuman sebentar kok…”
Aku memegang kembali buah dadanya dari
belakang sambil Aku remas-remas secara perlahan dan mulut Aku menjilati
belakangnya lalu lehernya telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh
mulut Aku agak lama. Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati
ciuman Aku dibadan dan remasan tangan Aku di buah dadanya, “Ahh…, aahh…,
ahh…, kamu Akung sama lAkukan?” dia berkata sambil melihat kepada Aku
dengan wajah yang penuh pengharapan. Aku cuma menganggukkan kepala
padahal Aku lagi sedang menikmati penis Aku di dalam liang kewanitaannya
yang sangat nikmat sekali seakan-akan Aku lagi berada di suatu tempat
yang dinamakan surga. “Enak Akung?”, katAku. Dia cuma mengangguk pelan
sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan, “Aahh…, aahh…” lalu
Aku mulai bekerja, Aku tarik pelan-pelan penis Aku lalu Aku majukan lagi
tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis, “Aahh…, ahh…,
ahhkkhh…” akhirnya ketika Aku rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan
lagi Aku pun mengeluar-masukkan penis Aku dengan cepat dia pun semakin
melenguh menikmati semua yang Aku perbuat pada dirinya sambil
terus-meremas buah dadanya yang besar itu. Dia teriak “Akua mauu
keeluuarr…”.
Akupun berkata “aahhkkssaayyaanggkkuu…”, Aku langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai Aku rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya tapi Aku benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, “Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss” langsung dia bilang “Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”, tiba-tiba dia mau jatuh tapi Aku tahan dengan tangan Aku. Aku pegangi pinggulnya dengan kedua tangan Aku sambil Aku kocok penis Aku lebih cepat lagi, “Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan Aku di pinggulnya Aku lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas.
Akupun berkata “aahhkkssaayyaanggkkuu…”, Aku langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai Aku rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya tapi Aku benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, “Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss” langsung dia bilang “Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”, tiba-tiba dia mau jatuh tapi Aku tahan dengan tangan Aku. Aku pegangi pinggulnya dengan kedua tangan Aku sambil Aku kocok penis Aku lebih cepat lagi, “Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan Aku di pinggulnya Aku lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas.
Dari penis Aku menyemprotlah air mani
sebanyak-banyaknya, “Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…”, Aku
melihat air mani Aku membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya, “Akhh…,
thanks Akungkuu…”, sambil berjongkok Aku cium pipinya sambil Aku suruh
jilat lagi penisku. Diapun menjilatinya sampai bersih. Setelah itu Aku
bilang pakai pakaian kamu dengan malas dia berdiri mengambil bajunya dan
memakainya kembali.
Setelah kita berdua selesai Aku mengecup
bibirnya sambil berkata, “Aku pulang dulu yah sampai besok Akung…!”.
Dia cuma mengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal
tidak tahu ahh. Aku lihat jam Aku sudah menunjukkan jam 23.35, Aku
pulang dengan sejuta kenikmatan.
Read more...
Enaknya Ngentot ABG Tetangga
Minggu sore hampir pukul empat. Setelah menonton CD porno sejak pagi
penisku tak mau diajak kompromi. Si adik kecil ini kepingin segera
disarungkan ke vagina. Masalahnya, rumah sedang kosong melompong.
Istriku pulang kampung sejak kemarin sampai dua hari mendatang, karena
ada kerabat punya hajat menikahkan anaknya. Anak tunggalku ikut ibunya.
Aku mencoba menenangkan diri dengan mandi, lalu berbaring di ranjang. Tetapi penisku tetap tak berkurang ereksinya. Malah sekarang terasa berdenyut-denyut bagian pucuknya.
“Wah gawat gawat nih. Nggak ada sasaran lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian”, gumamku.
Aku bangkit dari tiduran menuju ruang tengah. Mengambil segelas air es lalu menghidupkan tape deck. Lumayan, tegangan agak mereda. Tetapi ketika ada video klip musik barat agak seronok, penisku kembali berdenyut-denyut. Nah, belingsatan sendiri jadinya. Sempat terpikir untuk jajan saja. Tapi cepat kuurungkan. Takut kena penyakit kelamin. Salah-salah bisa ketularan HIV yang belum ada obatnya sampai sekarang. Kuingat-ingat kapan terakhir kali barangku terpakai untuk menyetubuhi istriku. Ya, tiga hari lalu. Pantas kini adik kecilku uring-uringan tak karuan. Soalnya dua hari sekali harus nancap. “Sekarang minta jatah..”. Sambil terus berusaha menenangkan diri, aku duduk-duduk di teras depan membaca surat kabar pagi yang belum tersentuh.
Tiba-tiba pintu pagar berbunyi dibuka orang. Refleks aku mengalihkan pandangan ke arah suara. Renny anak tetangga mendekat.
“Selamat sore Om. Tante ada?”
“Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampai lusa. Ada apa?”
“Wah gimana ya..”
“Silakan duduk dulu. Baru ngomong ada keperluan apa”, kataku ramah.
ABG berusia sekitar lima belas tahun itu menurut. Dia duduk di kursi kosong sebelahku.
“Nah, ada perlu apa dengan Tantemu? Mungkin Om bisa bantu”, tuturku sambil menelusuri badan gadis yang mulai mekar itu.
“Anu Om, Tante janji mau minjemi majalah terbaru..”
“Majalah apa sich?”, tanyaku. Mataku tak lepas dari dadanya yang tampak mulai menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis nih.
“Apa saja. Pokoknya yang terbaru”.
“Oke silakan masuk dan pilih sendiri”.
Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalam. Dia agak ragu-ragu mengikuti. Di ruang tengah aku berhenti.
“Cari sendiri di rak bawah televisi itu”, kataku, kemudian membanting pantat di sofa.
Renny segera jongkok di depan televisi membongkar-bongkar tumpukan majalah di situ. Pikiranku mulai usil. Kulihati dengan leluasa tubuhnya dari belakang. Bentuknya sangat bagus untuk ABG seusianya. Pinggulnya padat berisi. Bra-nya membayang di baju kaosnya. Kulitnya putih bersih. Ah betapa asyiknya kalau saja bisa menikmati tubuh yang mulai berkembang itu.
“Nggak ada Om. Ini lama semua”, katanya menyentak lamunan nakalku.
“Nggg.. mungkin ada di kamar Tantemu. Cari saja di sana”
Selama ini aku tak begitu memperhatikan anak itu meski sering main ke rumahku. Tetapi sekarang, ketika penisku uring-uringan tiba-tiba baru kusadari anak tetanggaku itu ibarat buah mangga telah mulai mengkal. Mataku mengikuti Renny yang tanpa sungkan-sungkan masuk ke kamar tidurku. Setan berbisik di telingaku, “inilah kesempatan bagi penismu agar berhenti berdenyut-denyut. Tapi dia masih kecil dan anak tetanggaku sendiri? Persetan dengan itu semua, yang penting birahimu terlampiaskan”.
Akhirnya aku bangkit menyusul Renny. Di dalam kamar kulihat anak itu berjongkok membongkar majalah di sudut. Pintu kututup dan kukunci pelan-pelan.
“Sudah ketemu Ren?” tanyaku.
“Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh.
“Mau lihat CD bagus nggak?”
“CD apa Om?”
“Filmnya bagus kok. Ayo duduk di sini.”
Gadis itu tanpa curiga segera berdiri dan duduk pinggir ranjang. Aku memasukkan CD ke VCD dan menghidupkan televisi kamar.
“Film apa sih Om?”
“Lihat saja. Pokoknya bagus”, kataku sambil duduk di sampingnya. Dia tetap tenang-tenang tak menaruh curiga.
“Ihh..”, jeritnya begitu melihat intro berisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh.
“Bagus kan?”
“Ini kan film porno Om?!”
“Iya. Kamu suka kan?”
Dia terus ber-ih.. ih ketika adegan syur berlangsung, tetapi tak berusaha memalingkan pandangannya.
Memasuki adegan kedua aku tak tahan lagi. Aku memeluk gadis itu dari belakang.
“Kamu ingin begituan nggak?”, bisikku di telinganya.
“Jangan Om”, katanya tapi tak berusaha mengurai tanganku yang melingkari lehernya.
Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggelinjang.
“Mau nggak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..”
“Tapi.. tapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliat berusaha lepas dari belitanku. Namun aku tak peduli. Tanganku segera meremas dadanya. Dia melenguh dan hendak memberontak.
“Tenang.. tenang.. Nggak sakit kok. Om sudah pengalaman..”
Tangan kananku menyibak roknya dan menelusupi pangkal pahanya. Saat jari-jariku mulai bermain di sekitar vaginanya, dia mengerang. Tampak birahinya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang tetapi kakinya tetap menjuntai. Mulutku tak sabar lagi segera mencercah pangkal pahanya yang masih dibalut celana warna hitam.
“Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sambil berusaha merapatkan kedua kakinya. Tetapi aku tak peduli. Malah celana dalamnya kemudian kupelorotkan dan kulepas. Aku terpana melihat pemandangan itu. Pangkal kenikmatan itu begitu mungil, berwarna merah di tengah, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil. Tak menunggu lebih lama lagi, bibirku segera menyerbu vaginanya. Kuhisap-hisap dan lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Wah masih perawan dia. Renny terus menggelinjang sambil melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalaku, seolah-olah meminta dikerjai lebih dalam dan lebih keras lagi.
Oke Non. Maka lidahku pun makin dalam menggerayangi dinding vaginanya yang mulai basah. Lima menit lebih barang kenikmatan milik ABG itu kuhajar dengan mulutku. Kuhitung paling tidak dia dua kali orgasme. Lalu aku merangkak naik. Kaosnya kulepas pelan-pelan. Menyusul kemudian BH hitamnya berukuran 32. Setelah kuremas-remas buah dadanya yang masih keras itu beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yang kecil.
“Ahh..” keluh gadis itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan kenikmatan tiada tara yang mungkin baru sekarang dia rasakan.
“Enak kan beginian?” tanyaku sambil menatap wajahnya.
“Iii.. iya Om. Tapi..”
“Kamu pengin lebih enak lagi?”
Tanpa menunggu jawabannya aku segera mengatur posisi badannya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. Kini dia tampak telentang pasrah. Penisku pun sudah tak sabar lagi mendarat di sasaran. Namun aku harus hati-hati. Dia masih perawan sehingga harus sabar agar tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di vaginanya. Setelah kebasahannya kuanggap cukup, penisku yang telah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Beberapa saat kugesek-gesekkan sampai Renny makin terangsang. Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalam. Butuh waktu lima menit lebih agar kepala penisku masuk seluruhnya. Nah istirahat sebentar karena dia tampak menahan nyeri.
“Kalau sakit bilang ya”, kataku sambil mencium bibirnya sekilas.
Dia mengerang. Kurang sedikit lagi aku akan menjebol perawannya. Genjotan kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher penisku mulai masuk.
“Auw.. sakit Om..” Renny menjerit tertahan.
Aku berhenti sejenak menunggu liang vaginanya terbiasa menerima penisku yang berukuran sedang. Satu menit kemudian aku maju lagi. Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah aku maju. Sampai akhirnya.. “Ouuu..”, dia menjerit lagi. Aku merasa penisku menembus sesuatu. Wah aku telah memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei.
Aku meremas-remas payudaranya dan menciumi bibirnya untuk menenangkan. Setelah agak tenang aku mulai menggenjot anak itu.
“Ahh.. ohh.. asshh…”, dia mengerang dan melenguh ketika aku mulai turun naik di atas tubuhnya. Genjotan kutingkatkan dan erangannya pun makin keras. Mendengar itu aku makin bernafsu menyetubuhi gadis itu. Berkali-kali dia orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya menggigit lengan atau pundakku.
“Nggak sakit lagi kan? Sekarang terasa enak kan?”
“Ouuu enak sekali Om…”
Sebenarnya aku ingin mempraktekkan berbagai posisi senggama. Tapi kupikir untuk kali pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpenting dia mulai bisa menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilakukan.
Sekitar satu jam aku menggoyang tubuhnya habis-habisan sebelum spermaku muncrat membasahi perut dan payudaranya. Betapa nikmatnya menyetubuhi perawan. Sungguh-sungguh beruntung aku ini.
“Gimana? Betul enak seperti kata Om kan?” tanyaku sambil memeluk tubuhnya yang lunglai setelah sama-sama mencapai klimaks.
“Tapi takut Om..”
“Nggak usah takut. Takut apa sih?”
“Hamil”
Aku ketawa. “Kan sperma Om nyemprot di luar vaginamu. Nggak mungkin hamil dong”
Kuelus-elus rambutnya dan kuciumi wajahnya. Aku tersenyum puas bisa meredakan adik kecilku.
“Kalau pengin enak lagi bilang Om ya? Nanti kita belajar berbagai gaya lewat CD”.
“Kalau ketahuan Tante gimana?”
“Ya jangan sampai ketahuan dong”
Beberapa saat kemudian birahiku bangkit lagi. Kali ini Renny kugenjot dalam posisi menungging. Dia sudah tak menjerit kesakitan lagi. Penisku leluasa keluar masuk diiringi erangan, lenguhan, dan jeritannya. Betapa nikmatnya memerawani ABG tetangga.
Aku mencoba menenangkan diri dengan mandi, lalu berbaring di ranjang. Tetapi penisku tetap tak berkurang ereksinya. Malah sekarang terasa berdenyut-denyut bagian pucuknya.
“Wah gawat gawat nih. Nggak ada sasaran lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian”, gumamku.
Aku bangkit dari tiduran menuju ruang tengah. Mengambil segelas air es lalu menghidupkan tape deck. Lumayan, tegangan agak mereda. Tetapi ketika ada video klip musik barat agak seronok, penisku kembali berdenyut-denyut. Nah, belingsatan sendiri jadinya. Sempat terpikir untuk jajan saja. Tapi cepat kuurungkan. Takut kena penyakit kelamin. Salah-salah bisa ketularan HIV yang belum ada obatnya sampai sekarang. Kuingat-ingat kapan terakhir kali barangku terpakai untuk menyetubuhi istriku. Ya, tiga hari lalu. Pantas kini adik kecilku uring-uringan tak karuan. Soalnya dua hari sekali harus nancap. “Sekarang minta jatah..”. Sambil terus berusaha menenangkan diri, aku duduk-duduk di teras depan membaca surat kabar pagi yang belum tersentuh.
Tiba-tiba pintu pagar berbunyi dibuka orang. Refleks aku mengalihkan pandangan ke arah suara. Renny anak tetangga mendekat.
“Selamat sore Om. Tante ada?”
“Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampai lusa. Ada apa?”
“Wah gimana ya..”
“Silakan duduk dulu. Baru ngomong ada keperluan apa”, kataku ramah.
ABG berusia sekitar lima belas tahun itu menurut. Dia duduk di kursi kosong sebelahku.
“Nah, ada perlu apa dengan Tantemu? Mungkin Om bisa bantu”, tuturku sambil menelusuri badan gadis yang mulai mekar itu.
“Anu Om, Tante janji mau minjemi majalah terbaru..”
“Majalah apa sich?”, tanyaku. Mataku tak lepas dari dadanya yang tampak mulai menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis nih.
“Apa saja. Pokoknya yang terbaru”.
“Oke silakan masuk dan pilih sendiri”.
Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalam. Dia agak ragu-ragu mengikuti. Di ruang tengah aku berhenti.
“Cari sendiri di rak bawah televisi itu”, kataku, kemudian membanting pantat di sofa.
Renny segera jongkok di depan televisi membongkar-bongkar tumpukan majalah di situ. Pikiranku mulai usil. Kulihati dengan leluasa tubuhnya dari belakang. Bentuknya sangat bagus untuk ABG seusianya. Pinggulnya padat berisi. Bra-nya membayang di baju kaosnya. Kulitnya putih bersih. Ah betapa asyiknya kalau saja bisa menikmati tubuh yang mulai berkembang itu.
“Nggak ada Om. Ini lama semua”, katanya menyentak lamunan nakalku.
“Nggg.. mungkin ada di kamar Tantemu. Cari saja di sana”
Selama ini aku tak begitu memperhatikan anak itu meski sering main ke rumahku. Tetapi sekarang, ketika penisku uring-uringan tiba-tiba baru kusadari anak tetanggaku itu ibarat buah mangga telah mulai mengkal. Mataku mengikuti Renny yang tanpa sungkan-sungkan masuk ke kamar tidurku. Setan berbisik di telingaku, “inilah kesempatan bagi penismu agar berhenti berdenyut-denyut. Tapi dia masih kecil dan anak tetanggaku sendiri? Persetan dengan itu semua, yang penting birahimu terlampiaskan”.
Akhirnya aku bangkit menyusul Renny. Di dalam kamar kulihat anak itu berjongkok membongkar majalah di sudut. Pintu kututup dan kukunci pelan-pelan.
“Sudah ketemu Ren?” tanyaku.
“Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh.
“Mau lihat CD bagus nggak?”
“CD apa Om?”
“Filmnya bagus kok. Ayo duduk di sini.”
Gadis itu tanpa curiga segera berdiri dan duduk pinggir ranjang. Aku memasukkan CD ke VCD dan menghidupkan televisi kamar.
“Film apa sih Om?”
“Lihat saja. Pokoknya bagus”, kataku sambil duduk di sampingnya. Dia tetap tenang-tenang tak menaruh curiga.
“Ihh..”, jeritnya begitu melihat intro berisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh.
“Bagus kan?”
“Ini kan film porno Om?!”
“Iya. Kamu suka kan?”
Dia terus ber-ih.. ih ketika adegan syur berlangsung, tetapi tak berusaha memalingkan pandangannya.
Memasuki adegan kedua aku tak tahan lagi. Aku memeluk gadis itu dari belakang.
“Kamu ingin begituan nggak?”, bisikku di telinganya.
“Jangan Om”, katanya tapi tak berusaha mengurai tanganku yang melingkari lehernya.
Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggelinjang.
“Mau nggak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..”
“Tapi.. tapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliat berusaha lepas dari belitanku. Namun aku tak peduli. Tanganku segera meremas dadanya. Dia melenguh dan hendak memberontak.
“Tenang.. tenang.. Nggak sakit kok. Om sudah pengalaman..”
Tangan kananku menyibak roknya dan menelusupi pangkal pahanya. Saat jari-jariku mulai bermain di sekitar vaginanya, dia mengerang. Tampak birahinya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang tetapi kakinya tetap menjuntai. Mulutku tak sabar lagi segera mencercah pangkal pahanya yang masih dibalut celana warna hitam.
“Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sambil berusaha merapatkan kedua kakinya. Tetapi aku tak peduli. Malah celana dalamnya kemudian kupelorotkan dan kulepas. Aku terpana melihat pemandangan itu. Pangkal kenikmatan itu begitu mungil, berwarna merah di tengah, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil. Tak menunggu lebih lama lagi, bibirku segera menyerbu vaginanya. Kuhisap-hisap dan lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Wah masih perawan dia. Renny terus menggelinjang sambil melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalaku, seolah-olah meminta dikerjai lebih dalam dan lebih keras lagi.
Oke Non. Maka lidahku pun makin dalam menggerayangi dinding vaginanya yang mulai basah. Lima menit lebih barang kenikmatan milik ABG itu kuhajar dengan mulutku. Kuhitung paling tidak dia dua kali orgasme. Lalu aku merangkak naik. Kaosnya kulepas pelan-pelan. Menyusul kemudian BH hitamnya berukuran 32. Setelah kuremas-remas buah dadanya yang masih keras itu beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yang kecil.
“Ahh..” keluh gadis itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan kenikmatan tiada tara yang mungkin baru sekarang dia rasakan.
“Enak kan beginian?” tanyaku sambil menatap wajahnya.
“Iii.. iya Om. Tapi..”
“Kamu pengin lebih enak lagi?”
Tanpa menunggu jawabannya aku segera mengatur posisi badannya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. Kini dia tampak telentang pasrah. Penisku pun sudah tak sabar lagi mendarat di sasaran. Namun aku harus hati-hati. Dia masih perawan sehingga harus sabar agar tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di vaginanya. Setelah kebasahannya kuanggap cukup, penisku yang telah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Beberapa saat kugesek-gesekkan sampai Renny makin terangsang. Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalam. Butuh waktu lima menit lebih agar kepala penisku masuk seluruhnya. Nah istirahat sebentar karena dia tampak menahan nyeri.
“Kalau sakit bilang ya”, kataku sambil mencium bibirnya sekilas.
Dia mengerang. Kurang sedikit lagi aku akan menjebol perawannya. Genjotan kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher penisku mulai masuk.
“Auw.. sakit Om..” Renny menjerit tertahan.
Aku berhenti sejenak menunggu liang vaginanya terbiasa menerima penisku yang berukuran sedang. Satu menit kemudian aku maju lagi. Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah aku maju. Sampai akhirnya.. “Ouuu..”, dia menjerit lagi. Aku merasa penisku menembus sesuatu. Wah aku telah memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei.
Aku meremas-remas payudaranya dan menciumi bibirnya untuk menenangkan. Setelah agak tenang aku mulai menggenjot anak itu.
“Ahh.. ohh.. asshh…”, dia mengerang dan melenguh ketika aku mulai turun naik di atas tubuhnya. Genjotan kutingkatkan dan erangannya pun makin keras. Mendengar itu aku makin bernafsu menyetubuhi gadis itu. Berkali-kali dia orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya menggigit lengan atau pundakku.
“Nggak sakit lagi kan? Sekarang terasa enak kan?”
“Ouuu enak sekali Om…”
Sebenarnya aku ingin mempraktekkan berbagai posisi senggama. Tapi kupikir untuk kali pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpenting dia mulai bisa menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilakukan.
Sekitar satu jam aku menggoyang tubuhnya habis-habisan sebelum spermaku muncrat membasahi perut dan payudaranya. Betapa nikmatnya menyetubuhi perawan. Sungguh-sungguh beruntung aku ini.
“Gimana? Betul enak seperti kata Om kan?” tanyaku sambil memeluk tubuhnya yang lunglai setelah sama-sama mencapai klimaks.
“Tapi takut Om..”
“Nggak usah takut. Takut apa sih?”
“Hamil”
Aku ketawa. “Kan sperma Om nyemprot di luar vaginamu. Nggak mungkin hamil dong”
Kuelus-elus rambutnya dan kuciumi wajahnya. Aku tersenyum puas bisa meredakan adik kecilku.
“Kalau pengin enak lagi bilang Om ya? Nanti kita belajar berbagai gaya lewat CD”.
“Kalau ketahuan Tante gimana?”
“Ya jangan sampai ketahuan dong”
Beberapa saat kemudian birahiku bangkit lagi. Kali ini Renny kugenjot dalam posisi menungging. Dia sudah tak menjerit kesakitan lagi. Penisku leluasa keluar masuk diiringi erangan, lenguhan, dan jeritannya. Betapa nikmatnya memerawani ABG tetangga.
Read more...
Cerita Ngentot Dengan Abg Tetangga Baru
Cerita Ngentot Dengan Abg Tetangga Baru – Malam
semakin larut jam dinding menujukan pukul 23.30.mata ini tak bisa
rasanya untuk terpejam membayang kan wajah mbak Anun yang cantik,dengan
toket yang membusung yang ingin rasanya aku selalu meremas toket
tersebut.tapi malam ini aku hanya sendirian gak ada temen bahkan
tetangga idolaku juga gak ada..
Cerita Ngentot Dengan Abg Tetangga Baru – Akhirnya kulalui malam ini dengan sendiri lagi..dan akhirnya rasa ngantuk menyerangku hingga aku terlelap dan di buai oleh mimpi-mimpi indah bersama mbak Anun..
Matahari tlah terbit,aku terbangun oleh gaduhnya suasana didepan kontrakanku..kucoba untuk bangun dari tmpat tidurku untuk sekedar mengetahui, kucoba untuk mengintip dari celah gorden kaca depan,ternyata mbak anun baru datang..dan eh siapa itu..oo ternyata teman mbak Anun..
Aku kembali ketempat tidurku,baru beberapa langkah ..pintu diketuk seseorang “ ardi..ardi kamu sudah bangun.?” Suara itu tak lain adalah suara Mbak Anun. “iya ..Mbak.” kataku kemudian aku melangkah kedepan pintu dan kubuka pintu .” ada apa mbak?”kataku “ kamu hari ini ada rencana mau jalan gak?” katanya..”kayanya gak ,mbak..kenapa” kataku, “ bisa temanin kami gak..itu temanku mau ngajak jalan-jalan keLoksado..”katanya, “kapan, hari ini?”kataku..”tahun depan..ya hari ini lah..rencananya kami mau nginap disana”katanya lagi sambil tersenyum.” Ok ..aku mandi dulu ya mbak..”kataku..”ya sudah kami tunggu kamu..jangan lama-lama “ katanya” ok mbak..”kataku sambil berlalu.
Setelah semua siap kami berangkat menuju tempat wisata Loksado,di perjalan kami hanya bertiga aku nyetir dan mbak anun dan temannya duduk diibelakang .mereka asik bercanda dan pembicaraan mereka mengarah pembicaraan sex..aku hanya senyum-senyum aja melihat tigkah laku mereka..kadang-kadang mbak Anun tersenyum padaku..o iya nama teman mbak Anun ini Nita..orangnya gak kalah cantiknya sama mbak Anun ..toketnya lumayan gede tapi yang bikin berbeda sama mbak Anun adalah pantatnya yang besar,sesekali aku melirik dari kaca ..pikiranku sudah kemana-mana memikirkan apa yang akan terjadi di sana.
Satu jam sudah perjalan menuju Loksado akhirnya kami sampai di tempat wisata tersebut..dan langsung memesan kamar peginapan yang ada disana.”mbak , mau berapa kamar..dua?kataku..
saja gak papakan..?”katanya “gak papalah..malah aku senang..”sambil tersenyum..terus aku ngambil kunci kamar ,,dan masuk kamar yang sudah tersedia diikuti oleh mbak anun danmbak nita..kubuka pintu kamar dan memasukan barang bawaan kami..mereka langsung merebahkan diri di kasur yang empuk..” eh cape banget nih di, mau gak pijitin aku” kata mbak anun..”boleh, apanya yang dipijit..mbak..?” kataku “punggunku rasanya pegel banget di “ katanya sambil membuka baju nya..dan kini dia hanya pakai BH..”ok ..mbak..” aku mulai memijit dari pundaknya..pijitannku kulakukan sebaik mungkin “ ooh di pijitanmu enak banget ,,rasanya urat-urat pada pundakku yang tdi tegang sudah rada enakan,di kalo Bhnya ngalangin pijitan kamu ..buka aja .gpp kok”katanya..
dengan cepat kelepaskan bhnya dari tubuh mbak anun..dari pundak pijitanku kuturunkan kepunggung mbak anun.sesekali tanganku menyentuh pinggiran gundukan gunung kembar yang
masih padat dan kencang..”eeh ardi tangan kamu nakal,ya..”katanya manja..”tapi suka kan mbak” kataku..dan tanganku masih memijat punggungnya..”iya sih abis pijitan kamu enak bgt ,di”
“mau yang lebih enak lagi ya mbak?” kataku dan tanganku sudah ada di gundukan kembar itu dan sambil meremas gundukan itu terdengar ritihan kecil dari mulut dia”ooh di enak bgt remasan kamu..ooh di terus di “rintihnya..kemudian dia membalikanbadan dan telentang dantampaklah bukit kembar yang mempesona di hadapanku dan langsung saja kulumat gundukan itu dan diapun mengelinjang ” ouuh di ..lumat terus isep yang kecang di..ouuhh nikmat banget .”mulutku kuturunkan kebawah dan akhirnya sampai kesela-sela selangkangannya..dan mulai kujulurkan lidahku diantara belahan memeknya yang bersih..”ouuhhh..diii….nikmat baget ya terus terus dii jilat terus ..ya yang itu di nikmat banget…ouuhh…oouughh….dii…aku hmapir gak tahan dii aku mau keluar…”tubuhnya mengejang ngejang…dan akhirnya..menyeburlah cairan bening dari dalam memeknya dengan derasnya dan membasahi muka ku..dan dengan besemangat aku jilat sampai licin cairan itu…” ouuh di..nikmat banget,kamu pintar sekali menjilatnya..” katanya tersenyum..
Mbak nita yang dari tadi memperhatikan kami hanya senyum-senyum.dan akhirnya dia mendekat kekami dan dia melepaskanseuruh pakainanya sampai bugil..dan ak terpana akan bodynya yang aduhai..”boleh aku ikutan” katanya” gabung aja ta..”kata mbak anun..” di sekarang giliran kamu..langsung saja mbak anun meraih kontolku yang sedari tadi sudah tegak berdiri di lumatnya dengan ganas tak ketinggalan biji nya dijilat dan di emutnya..”oohhh mbak ..enak bgt “aku hanya bisa terpejam meninkmati jilatan dan isapan mltnya..dan mbak nita sekarang sudah ada di hadapanku sampil mengarahkan memeknya di hadapan mukaku dan langsung saja kuisep dankujilat memek itu…oohh dii…enak bgt nikmat bgt dii…oohhh..terus di” mbak nita meracau..”mbak..memek kamu enak banget,ooh “ memek itu terasa legit dan aku menjilatnya samapi puas …” di..aku gak tahan lagi, maikan sodokan kontolmu ke memek ku di..” kata mbak Anun..aku merubah posisi sekarang aku telentang dan mbakanun siap mengangkagi aku dan menuntun kontolku ke lobang kenikmatannya dan akhirnya masuklah kontolku ke lobang itu.”uoohh di nikmat …punyamu keras banget di..dia sambil menaik turunkan tubuhnya..dengan cepat dan sesekali dia gayangkan dan terasa kontolku terputar-putar, tak lama kemudian dia mengejang tubuhnya kelojotan kaya cacing kepanasan “ di aku gak tahan lagi..mau keluar dii.. uooohhhgg nikmat ..di terasa ada yang berdenyut denyut memijit kontolku..sementara itu aku masih asik mengisap memek mabak nita.” Di sekarang giliranku ,sodokan punya kamu di aku sudah gak tahan nih..”mbak anun tergolek lemas di samping kami..dan mbak nita siap menerima sodokanku dengan gaya nungging..dan kuarahkan kontolku ke lobangnya dan “ bless” masuklah semua kedalam memeknya dan mulai ku genjot secara pelan pelan dan sesekali ku goyangkan kontolku dalam “ oohhh di..nikmat banget…kontolmu bisa bergerak dalam memekku..oggghhhh nikamat iya terus di sodok yang kencang..”memek mbak juga nikmat banget..”kataku..tidak berapa lama” dii..aku sudah mau keluar..di kamu masih lama kah.” Katanya” iya, mba tapi kalo mbak mau saya keluarin sekarang ayo juga” ok di kita bareng keluarnya ya…” he eh mba” sodokanku kupercepat “ di..sekarang dii…ooohhhggghhh…aku keluar..nikmat di..ouuhhh “ terasa hangat cairan yang keluar dari dalam lobang memek itu” iya mbak sebentar lagi sodokanku semakin kupercepat dan akhirnya” oooohhhhgg mbak aku mau keluar.di keluarin dimana mbak..?”
“Di luar aja di..aku ingin minum peju kamu” katanya..dan kucabut kontolku dari dalam memeknya dan dia langsung mengulum dan mengisap dengan buasnya..” iya mbak…aku keluar..croot croot dan tumpahlah pejuku dalam mulautnya dan ditelannya sampai habis..” peju kamu enak banget di..banyak lagi..sampai luber di mulutku..”katanya sambil terus sibuk menjilat sisa mani yang masih ada sampai bersih..
Akhirnya kami tertidur bersama dan tanpa sehelai benangpun menempel di tubuh kami bertiga..
Cerita Ngentot Dengan Abg Tetangga Baru – Akhirnya kulalui malam ini dengan sendiri lagi..dan akhirnya rasa ngantuk menyerangku hingga aku terlelap dan di buai oleh mimpi-mimpi indah bersama mbak Anun..
Matahari tlah terbit,aku terbangun oleh gaduhnya suasana didepan kontrakanku..kucoba untuk bangun dari tmpat tidurku untuk sekedar mengetahui, kucoba untuk mengintip dari celah gorden kaca depan,ternyata mbak anun baru datang..dan eh siapa itu..oo ternyata teman mbak Anun..
Aku kembali ketempat tidurku,baru beberapa langkah ..pintu diketuk seseorang “ ardi..ardi kamu sudah bangun.?” Suara itu tak lain adalah suara Mbak Anun. “iya ..Mbak.” kataku kemudian aku melangkah kedepan pintu dan kubuka pintu .” ada apa mbak?”kataku “ kamu hari ini ada rencana mau jalan gak?” katanya..”kayanya gak ,mbak..kenapa” kataku, “ bisa temanin kami gak..itu temanku mau ngajak jalan-jalan keLoksado..”katanya, “kapan, hari ini?”kataku..”tahun depan..ya hari ini lah..rencananya kami mau nginap disana”katanya lagi sambil tersenyum.” Ok ..aku mandi dulu ya mbak..”kataku..”ya sudah kami tunggu kamu..jangan lama-lama “ katanya” ok mbak..”kataku sambil berlalu.
Setelah semua siap kami berangkat menuju tempat wisata Loksado,di perjalan kami hanya bertiga aku nyetir dan mbak anun dan temannya duduk diibelakang .mereka asik bercanda dan pembicaraan mereka mengarah pembicaraan sex..aku hanya senyum-senyum aja melihat tigkah laku mereka..kadang-kadang mbak Anun tersenyum padaku..o iya nama teman mbak Anun ini Nita..orangnya gak kalah cantiknya sama mbak Anun ..toketnya lumayan gede tapi yang bikin berbeda sama mbak Anun adalah pantatnya yang besar,sesekali aku melirik dari kaca ..pikiranku sudah kemana-mana memikirkan apa yang akan terjadi di sana.
Satu jam sudah perjalan menuju Loksado akhirnya kami sampai di tempat wisata tersebut..dan langsung memesan kamar peginapan yang ada disana.”mbak , mau berapa kamar..dua?kataku..
saja gak papakan..?”katanya “gak papalah..malah aku senang..”sambil tersenyum..terus aku ngambil kunci kamar ,,dan masuk kamar yang sudah tersedia diikuti oleh mbak anun danmbak nita..kubuka pintu kamar dan memasukan barang bawaan kami..mereka langsung merebahkan diri di kasur yang empuk..” eh cape banget nih di, mau gak pijitin aku” kata mbak anun..”boleh, apanya yang dipijit..mbak..?” kataku “punggunku rasanya pegel banget di “ katanya sambil membuka baju nya..dan kini dia hanya pakai BH..”ok ..mbak..” aku mulai memijit dari pundaknya..pijitannku kulakukan sebaik mungkin “ ooh di pijitanmu enak banget ,,rasanya urat-urat pada pundakku yang tdi tegang sudah rada enakan,di kalo Bhnya ngalangin pijitan kamu ..buka aja .gpp kok”katanya..
dengan cepat kelepaskan bhnya dari tubuh mbak anun..dari pundak pijitanku kuturunkan kepunggung mbak anun.sesekali tanganku menyentuh pinggiran gundukan gunung kembar yang
masih padat dan kencang..”eeh ardi tangan kamu nakal,ya..”katanya manja..”tapi suka kan mbak” kataku..dan tanganku masih memijat punggungnya..”iya sih abis pijitan kamu enak bgt ,di”
“mau yang lebih enak lagi ya mbak?” kataku dan tanganku sudah ada di gundukan kembar itu dan sambil meremas gundukan itu terdengar ritihan kecil dari mulut dia”ooh di enak bgt remasan kamu..ooh di terus di “rintihnya..kemudian dia membalikanbadan dan telentang dantampaklah bukit kembar yang mempesona di hadapanku dan langsung saja kulumat gundukan itu dan diapun mengelinjang ” ouuh di ..lumat terus isep yang kecang di..ouuhh nikmat banget .”mulutku kuturunkan kebawah dan akhirnya sampai kesela-sela selangkangannya..dan mulai kujulurkan lidahku diantara belahan memeknya yang bersih..”ouuhhh..diii….nikmat baget ya terus terus dii jilat terus ..ya yang itu di nikmat banget…ouuhh…oouughh….dii…aku hmapir gak tahan dii aku mau keluar…”tubuhnya mengejang ngejang…dan akhirnya..menyeburlah cairan bening dari dalam memeknya dengan derasnya dan membasahi muka ku..dan dengan besemangat aku jilat sampai licin cairan itu…” ouuh di..nikmat banget,kamu pintar sekali menjilatnya..” katanya tersenyum..
Mbak nita yang dari tadi memperhatikan kami hanya senyum-senyum.dan akhirnya dia mendekat kekami dan dia melepaskanseuruh pakainanya sampai bugil..dan ak terpana akan bodynya yang aduhai..”boleh aku ikutan” katanya” gabung aja ta..”kata mbak anun..” di sekarang giliran kamu..langsung saja mbak anun meraih kontolku yang sedari tadi sudah tegak berdiri di lumatnya dengan ganas tak ketinggalan biji nya dijilat dan di emutnya..”oohhh mbak ..enak bgt “aku hanya bisa terpejam meninkmati jilatan dan isapan mltnya..dan mbak nita sekarang sudah ada di hadapanku sampil mengarahkan memeknya di hadapan mukaku dan langsung saja kuisep dankujilat memek itu…oohh dii…enak bgt nikmat bgt dii…oohhh..terus di” mbak nita meracau..”mbak..memek kamu enak banget,ooh “ memek itu terasa legit dan aku menjilatnya samapi puas …” di..aku gak tahan lagi, maikan sodokan kontolmu ke memek ku di..” kata mbak Anun..aku merubah posisi sekarang aku telentang dan mbakanun siap mengangkagi aku dan menuntun kontolku ke lobang kenikmatannya dan akhirnya masuklah kontolku ke lobang itu.”uoohh di nikmat …punyamu keras banget di..dia sambil menaik turunkan tubuhnya..dengan cepat dan sesekali dia gayangkan dan terasa kontolku terputar-putar, tak lama kemudian dia mengejang tubuhnya kelojotan kaya cacing kepanasan “ di aku gak tahan lagi..mau keluar dii.. uooohhhgg nikmat ..di terasa ada yang berdenyut denyut memijit kontolku..sementara itu aku masih asik mengisap memek mabak nita.” Di sekarang giliranku ,sodokan punya kamu di aku sudah gak tahan nih..”mbak anun tergolek lemas di samping kami..dan mbak nita siap menerima sodokanku dengan gaya nungging..dan kuarahkan kontolku ke lobangnya dan “ bless” masuklah semua kedalam memeknya dan mulai ku genjot secara pelan pelan dan sesekali ku goyangkan kontolku dalam “ oohhh di..nikmat banget…kontolmu bisa bergerak dalam memekku..oggghhhh nikamat iya terus di sodok yang kencang..”memek mbak juga nikmat banget..”kataku..tidak berapa lama” dii..aku sudah mau keluar..di kamu masih lama kah.” Katanya” iya, mba tapi kalo mbak mau saya keluarin sekarang ayo juga” ok di kita bareng keluarnya ya…” he eh mba” sodokanku kupercepat “ di..sekarang dii…ooohhhggghhh…aku keluar..nikmat di..ouuhhh “ terasa hangat cairan yang keluar dari dalam lobang memek itu” iya mbak sebentar lagi sodokanku semakin kupercepat dan akhirnya” oooohhhhgg mbak aku mau keluar.di keluarin dimana mbak..?”
“Di luar aja di..aku ingin minum peju kamu” katanya..dan kucabut kontolku dari dalam memeknya dan dia langsung mengulum dan mengisap dengan buasnya..” iya mbak…aku keluar..croot croot dan tumpahlah pejuku dalam mulautnya dan ditelannya sampai habis..” peju kamu enak banget di..banyak lagi..sampai luber di mulutku..”katanya sambil terus sibuk menjilat sisa mani yang masih ada sampai bersih..
Akhirnya kami tertidur bersama dan tanpa sehelai benangpun menempel di tubuh kami bertiga..
Read more...
Dokter Cabul Entot Ibu dan Anaknya
ini kisah yang terjadi di desa Kolesabano, sebuah desa kecil yang agak
terpencil. Akses jalanannya tidak seperti di Jakarta sudah aspal
semuanya, di sana masih tanah liat dan batu.
Orang-orangnya sederhana dan lugu. Kalau pagi mereka selalu saling
menyapa dan murah senyum. Rasa gotong royong pun masih kental disini.
Mereka bermatapencaharian sebagai petani. Disana ada sawah dan ladang.
Kebun buah-buahan pun ada banyak disini. kalau mau makan tinggal petik.
Disana tidak ada sekolah, orang tidak bisa mengenyam pendiidikan. Jadi
kalau ada orang pintar disini, mereka puja seperti dewa. Dr. Prasetyo
adalah seorang dokter umum yang dikirim kesana untuk melayani masyarakat
disana. Apa yang dikatakan olehnya pasti didengarkan dan dituruti,
misalnya saja seorang dokter. Jangan dokter, lulusan SD saja mereka
posisikan di atas mereka.
Suatu hari di ruang praktek Dr. Pras yang sederhana seorang ibu paruh
baya sedang berkonsultasi dengannya mengenai kondisi buah hatinya.
Cahaya pagi yang menembus jendela kayu menunjukkan kekhawatiran di raut
wajahnya. Alisnya tak henti-hentinya mengernyit setiap kali ia
menceritakan keadaan anak perempuannya yang memakai jilbab warna biru
sama seperti yang sedang dikenakannya. Pundak anaknya dipegani seperti
seorang ibu yang takut anaknya akan lenyap kalau dilepas.
“Dok, anak saya kayaknya kurang sehat beberapa hari ini.”
“Oh..gimana kondisinya apakah batuk-batuk?”
“Ya sedikit, nafsu makannya berkurang dok.”
Dr. Pras mengangguk-angguk.
“Nama kamu siapa,dik?”
“Fitri, dok.”
“Sudah berapa lamu kamu sakit?”
“3 hari dok…gak sembuh-sembuh…dah minum teh manis.”
“Pusing-pusing gak?”
“Gak, dok.”
“Sebelumnya ada makan apa, gak?”
“Makan biasa aja dok..”
“Ada jajan?”
“Paling gulali.”
“Hmm….”
Dr. Pras tampak sedang berpkiri untuk menganalisa kondisi Fitri.
“Ya udah kamu naik ke ranjang periksa yah…dokter periksa”
“Iya dok…”
Fitri berjalan ke ranjang periksa yang tak jauh dari situ, ia menaiki
tangga kecil hingga ia bisa sampai ke atas ranjang dan tiduran.
“Di angkat ya bajunya, biar dokter bisa periksa pakai stetoskop.”
Fitri mengangguk dan menarik ke atas bajunya sehingga payudaranya yang
masih mengkal kelihatan.
Dr. Pras mulai menggunakan stetoskopnya dan mencoba mendegar detak
jantungnya. Stetoskop itu di letakkan di dada dan dipindah-pindahkan di
sekitar situ. Kadang ditaruh di atas putingnya Fitri.
“Dingin dok…,” komentar Fitri.
“Tahan dikit ya…”
Saat Dr. Pras memindahkan stetoskopnya, saat diangkat kadang
pinggirannya menyenggol ujung puting Fitri. Entah sengaja atau tidak,
jari kelingkingnya kadang juga menoel putingnya. Si ibu tidak bisa
melihat yang dilakukan Dr. Pras sebab ia berada di belakangnya.
Fitri merasakan sesuatu yang aneh, dan pipinya berubah memerah. Tanpa
disadari puting coklatnya menjadi mengeras mencuat. Kalau tertoel lagi,
kakinya langsung mengapit seperti menahan sesuatu di bagian bawah situ.
“MMmm…untuk pemeriksaan selanjutnya ibu tunggu di bangku yah, saya harus
melakukan tes.”
“Iya dok.”
Dr. Pras menarik gorden yang mengelilingi ranjang periksa. Ibu Fitri
tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi di dalam.
2 menit tidak ada apa-apa. Namun setelah agak lama si ibu mulai
mendengar suara-suara aneh dari dalam. Seperti anaknya sedang
melenguh-lenguh…”Ah..ahh…ahhhh…”
Merasakan firasat buruk ia bangkit menyibak gordennya. Betapa
terkejutnya saat ia melihat CD putrinya sudah turun setengah paha dan
tangan Dr. Pras sudah berada di kemaluan putrinya. Saking kagetnya si
ibu sampai tidak bisa bicara apa-apa.
“A..a..a”
“Ibu! apa yang sedang ibu lakukan, saya sedang di tengah pemeriksaan.”
Si ibu tiba-tiba merasa bersalah, apakah benar ia sedang mengganggu
jalannya pemeriksaan anaknya? Pikiran akal sehatnya seperti sedang
terpecah saking syoknya.
“Tunggu disitu yah.”
Lalu si dokter menutup lagi gordennya.
Tak lama suara lenguhan terdengar lag, “Mmmhh ahh.ah..ah…”.
Si ibu menjadi ragu-ragu apakah sebaiknya ia membuka gorden itu atau
dibiarkan saja. Tapi Lama-kelamaan bukan cuma suara putrinya, kini ia
mendengar suara si dokter, “Mmhh…shh…ahh..yah..dihisap…biar lekas
sembuh.”
Si ibu semakin khawatir. Akhrinya dia sibak lagi gordennya.
Kali kagetnya menjadi-jadi, sebab burungnya si dokter sudah keluar dari
celananya dan ada di dalam mulut anaknya.
“Dokter! Dokter…lagi apa…?” dengan nada agak histeris.
Si ibu tidak mempercayai penglihatannya.
“Aduh ibu ini lagi-lagi mengganggu,” Tukas Dr. Pras kesal, “Saya sudah
analisa, anak ibu terkena penyakit Vibilio Facumacis, obatnya adalah ia
harus dibikin orgasme dan menelan sperma. Kalau ibu ganggu terus, gak
selesai loh ini. Saya gak tanggung kalau penyakitnya bertambah parah.”
“Ii..iya..tapi dok….”
“Hhhhhh…,” Si dokter menghela nafas panjangsambil geleng-geleng. “Ya
sudah ibu bantu deh, ibu colok-colok kemaluan anak ibu untuk membangun
kekebalan tubuhnya.”
Si ibu terdiam dan ragu-ragu.
“Ayo sini…bantu saja…gak apa-apa…daripada ganggu terus..gak
selesai-selesai.”
“Ii..iya…”
Si ibu berjalan mendekati tempat tidur periksa. Dr. Prasetyo
membelakangi si ibu itu lalu ia meraih tangannya dan meletakkan di
kemaluan putrinya.
“Nah…sekarang keluar masukin jarinya di lubangya yah…”
“Iii…iya dok…”
Si ibu pun mulai memasturbasi anaknya. Fitri langsung memejamkan mata
dan melenguh-lenguh kecil, “Aah..ah…ah…”
Dr Prasetyo tiba-tiba menarik ke atas gamis si ibu. Tentu saja
perbuatannya membuat si ibu kaget.
“Dokter ngapain lagi?!”
“Ibu juga perlu dibangun kekebalannya, kalau gak penyakit ini akan
menular. Jadi kemaluan ibu juga harus dimainin.”
“Yang bener dok…”
“Ya bener, siapa disini dokternya?”
Si ibu kebingungan.
“Ii..iya…”
“Jangan khawatir saya tidak akan sentuh ibu, kalau itu yang ibu
khawatirkan, Fitri yang akan bantu prosesnya.”
“Maksudnya…?”
“Fitri yang akan gituin ibu..ngerti kan…”
“Hah?”
“Sudah ibu tenang aja, nurut aja kalau mau sembuh yah.”
Dr. Prasetyo lalu membungkuk dan memberikan penjelasan kepada Fitri.
“Fitri supaya ibumu gak ketularan kamu keluar masukin jari kamu di
lubangnya ibu yah…kayak yang diakukan ibu ke kamu..ok”
“Iya dok…”
“Pinter,” ujar Dr. Pras menepuk-nepuk kepala Fitri.
Dr. Pras bangkit lagi, “Nah ibu..siap ya…saya angkat gamisnya yah…biar
Fitri bisa masturbasiin ibu untuk cegah penyakit.”
“II..iya dok…”
Dr. Pras pun mengankat gamis si ibu hingga seperut dan menarik turun CD
putihnya. Si ibu membantu memegangi kain gamisnya agar jangan jatuh. Dr.
Pras sempat menelan ludah saat ia melihat paha si ibu yang semok. Gak
kurus, tapi berisi.
“Nah Fitri, sekarang tangannya yuk…”
Fitri mengulurkan tangannya dan menjamah kemaluan ibunya. Jari
tengahnnya dimasukkan ke dalam lubang ibunya perlahan, lalu ditarik
lagi.
“UUuhh…”
Si ibu langsung memejamkan matanya dan melenguh keenakan.
“Bu maafin Fitri ya, gara-gara Fitri sakit, ibu bisa ketularan juga.”
Si ibu buru-buru membungkukkan badannya dan mengelus kepala putrinya
“Sudah kamu gak perlu pikiran itu, yang penting sekarang Fitri keluar
masukin jari lubang di lubang ibu, dan ibu colok-colok lubang Fitri
yah..biar kita sama-sama sehat,” ujar si ibu menenangkan anaknya.
Fitri mengangguk tersenyum.
“Nah sekarang Fitri buka mulutnya AAaaa,” perintah Dr. Pras. Fitri
menurut.
Dr Pras kembali mengarahkan penisnya ke mulut Fitri dan memasukkannya ke
dalam.
“Nah, sekarang kulum batang Dokter ya…obatnya ada di dalamnya mesti
dikeluarin, Ok”
“Ngg..” Fitri mengiyakan dengan mulut yang tersumpal batang Dr. Pras.
Dr Pras lalu memaju mundurkan pinggulnya, menikmati batangnya disepong
Fitri. Ia tarik lagi ke atas bajunya Fitri, agar ia bisa melihat jelas
kedua putingnya. Tngan kanannya bergerak, menjamah dan remas-remas
lembut dada Fitri. Sesekali ia pelintir-pelintir putingnya.
“Ngghh…nghh..,” responnya.
Sementara itu tangan kirinya digunakan untuk menahan kepala Fitri yang
berjilbab agar ia bisa bersenggama di mulutnya.
Nafas si ibu lama kelamaan berubah menjadi tak beraturan. Gerakan
jarinya di lubang putrinya pun berubah menjadi semakin cepat.
“Mmhmhh..nghhh..nghh…,” lenguh Fitri
Jari Fitri pun juga ikut-ikutan menusuk-nusuk vagina ibunya dengan
cepat. Jari mungi itu kelihatan sudah menjadi basah. Cairan bening ada
yang mulai turun mengalir dari lubang vagina si ibu ke pahanya.
“Dok…remas dada saya juga dok…plis…” pinta si ibu
Dr. Pras senang mendengar permintaan si ibu.
“Di buka donk bajunya.”
SI ibu menurut dan melepaskan bajunya dan dijatuhkan ke tanah. Kini ia
bertelanjang dada dan hanya mengenakan BH saja. Dr Pras berdecak kagum
melihat payudara si ibu yang besar.
“BH-nya…di lepas juga….,” pinta Dr. Pras dengan suara bergetar.
Tanpa berpikir panjang si ibu melepaskan pengait depan BHnya dan
meloloskannya talinya dari pundaknya. Lalu ia jatuhkan ke lantai.
Dr. Pras jadi bernafsu banget ngeliat payudara si ibu yang mantap. Ia
pun menangkupnya dari belakang punggung, melewati bawah tangannya, serta
memainkan buah dada yang kenyal itu.
Fitri baru kali ini ngeliat ibunya buka-bukaan seperti itu, dan baru
pertama ngeliat seroang pria cemek-cemek dada ibunya. Darahnya berdesir.
Jantungnya berdegup keras. Semuanya serba baru baginya.
Si Ibu pun mulai menggapai buah zakar Dr. Pras dan mengelus-elusnya.
“AAhh…” Dr. PRas merasakan kehangatan di pelernya..
“Ahh….gak kuat….ahh…keluar…keluar…”
Dr. Pras memegang kepala Fitri dengan kedua tangannya dan memaju
mundurkan batangnya di mulut Fitri. dengan cepat. Kumpulan sperma itu
tak lama lagi akan meledak di rongga mulut gadis mungil ini.
“Ke..luaaar….aaahhh ahh….”
CROT CROOT CROTT CROT CRET CRET!
“Ahhh….”
Dr. Pras merasakan kelegaan luar biasa. Lalu ia mencabutnya dari mulut
Fitri.
“Ditelan yah Fitri…itu obatnya…”
Fitri mengangguk. Ia teguk cairan Dr. Pras. Otot lehernya tampak
berkontraksi.
“PInter…”
“Dokter kasih sesuatu buat kamu yah…”
“Apa tuh?”
Dr. Pras mendekatkan wajahnya ke wajah Fitri. Keduanya saling memandang.
Lalu Dr. Pras mencium Fitri dan menghisap-hisap bibir atas dan
bawahnya.
Si ibu membelalak… melihat Dr. Pras mencumbu putrinya dan Fitri tampak
menyukai setiap deitknya.
“Dokter apakah itu juga termasuk pengobatannya?”
Dr. Pras menegakkan tubuhnya.
“Iyah…sudah pasti dan…sekarang ibu jilat vaginanya Fitri, ya”
“Lho kenapa?”
“Iya…karena saliva ibu bisa menjadi bahan tambahan yang menguatkan
kekebalan Fitri, seperti vitamin. Jadi jangan lupa, nanti sambil
dijilat, juga diludahin sedikit yah.”
“Gitu ya dok..?”
“Iyah…”
Si ibu memandang anaknya dengan penuh kasih sayang.
“Ibu jilat yah, nak..”
Fitri mengangguk.
“Iya, bu terima kasih ya.”
Si ibu tersenyum dan mengelus kepala anaknya. Lalu ia mendekatkan
wajahnya ke alat kelamin putrinya. Di buka sedikit bibir vaginanya,
diludahi lalu ia mulai menjilat-jilat belahan vaginanya.
“AAhh…ahhh…ahh….enak bu…”
Fitri yang sedang keenakan sudah lupa untuk memasturbasi ibunya. Dr.
Pras tidak ingin membiarkan lubang vagina si ibu mubazir.
Dr. Pras pun menarik turun gamis roknya, dan ia bisa melihat gundukan
yang terbelah dari arah belakang. Ia lalu mengarahkan batangnya ke
lubang si ibu. kebetulan posisinya sudah siap untuk di doggy. Tanpa
meminta izin lagi, Ia langsung mendorong masuk batangnya ke dalam lubang
si ibu yang sudah basah.
“OOhhh…Dr. Praz…” Sebentar ia melihat ke belakang, kemudian ia mulai
merasakan kenikmtan hujaman-hujaman tusukan batang si dokter. “Astaga
enaknya….” Lalu ia lanjut lagi mengoral anaknya di atas ranjang periksa.
Fitri yang baru kali ini mengalami rasanya di oral, tidak dapat
membendung cairannya untuk keluar.
“Bu…mau pipis…”
“Pipis aja Fitri biar kamu sehat…”
“Ahh..ahh..ahh…ibu…duh..gak tahan lagi….KYA!” Fitri menjerit histeris,
saat ia mencapai orgasme. Kakinya mendorng pantatnya sampai ke udara,
dan vaginanya menyemprotan cairan hingga keluar.
Si ibu buru-buru berpindah untuk melihat wajah putrinya.
“Ahh..ahh..dah keluar nak?”
Dia menanyakan keadaan Fitri selagi sedang disodok sama Dr. Praz dari
belakang.
Fitri bisa meihat dari dekat, wajah ibunya yang sedang sangat keenakan.
Tubuhnya bergerak-gerak maju mundur, demikian juga buah dadanya.
“Ibu lagi diapain? lagi diobati juga yah?”
“Mmhh ahh ahh.. iya nak..”
“Fitri juga mau…diobati yang seperti ibu…”
Si ibu terkejut mendengar permintaan Fitri…
“Fitri….Fitri masih kecil..ahh ahh..ahh. Belum boleh diobati seperti
ini.”
Sementara itu dari belakang mempercepat memompa tubuh si ibu.
“Ahh…ahh..ahh..ahhh…”
Alis si ibu mengernyit menahan kenikmatan yang semakin memuncak.
“Tapi Fitri mau….,” ucapnya menelan ludah melihat Dr. Praz menyetubuhi
ibunya. Walaupun ia belum tahu itu namanya.
Di dalam keadan birahi yang sangat, pikiran si ibu tampaknya semakin
tertutup. Bahkan ia mulai merasa birahi terhadap putirnya. Ia menggapai
lagi kemaluan Fitri. Ia colok-colok lagi dengan satu jari.
Fitri agak mengangkat kepalanya untuk melihat apa yang ibunya lakukan di
bawah situ. Ia diam saja membiarkan perbuatan ibunya. Sensai nikmat
mulai menjalar dari alat kelaminnya. Kemudian dari satu jari berubah
jadi dua jari.
“Ohh…oh…yeaaahhh…”
Tapi saat jari ketiga masuk…raut wajah Fitri berubah kesakitan.
“Aw sakit bu..udah..buat keluarin jarinya…sakit…”
“Tahan nak…tahan…biar ibu yang ambil keperawanan kamu yah…”
Fitri bangkit dari tidurnya dan mencoba mencabut jari ibunya dari
guanya.
“Sakit bu…”
“Tahan nakk..entar jadi enak lagi..”
Si ibu menidurkan lagi putrinya, kemudian ia jilat-jilat putingnya agar
ia merasa lebih nyaman.
“Owwh…shh…kit…”
Sedikit demi sedikit membran keperawanan Ftri pun robek oleh jemari
ibunya.
“AAhh sakit….”
Perlahan rasa sakit itu berubah menjadi enak.
“Mmhhh ahh…ahh…shh….”
Ketiga jari si ibu pun berbalur darah keperawan Fitri dan cairan
kewanitaannya.
Tiba-tiba hentakan keras penis Dr. Praz menyentuh batas klimaksnya,
sehingga si ibu kelojotoan mencapai orgasme.
“Aahhhh…sampai….”
Ia mendorong Dr. Praz agar mencabut penisnya dari lubangnya.
“Saya nanggung bu,” keluh Dr. Pras.
Tanpa menanggapinya, si ibu menyuruh Fitri bangun. Fitri menuruti
perintah ibunya dan ia duduk di pinggir ranjang periksa.
Si ibu berbalik badan dan naik duduk di sebelahnya.
“Fitri duduk di pangkuan ibu yuk.”
“Iyah.”
“Lepas tuh CDnya.”
“Iya bu.”
Setelah itu Fitri berpindah posisi duduk di atas paha ibunya. Kedua
kakinya berada disisi luar kaki ibunya. Vaginanya jadi agak terbuka.
Setelah itu ibunya membuka lebar kedua pahanya, sehingga kedua paha
Fitri juga turut terbuka lebar, mempertontonkan lubang senggamanya.
“Kamu mau diobati Dr. Pras seperti tadi kan?”
Fitri memandang batang Dr. Pras yang mengacung dan gak bergerak-gerak
dikit. Ia menunduk, lalu mengangguk.
Si ibu memandang ke Dr. Pras, “Tolong obati anak saya juga, dok. Pakai
cara yang tadi”
Dada Dr. Pras bergemuruh melihat posisi ibu dan anak itu. Mereka berdua
masih memakai jilbab. Si ibu sudah tidak berpakaian, Fitri masih lengkap
berpakaian, tetapi semuanya sudah disibak.
“Eh..iyah…sebelumnya kalan berdua ciuman dulu biar saliva kalian
bercampur di mulut agar bakteri kumannya mati. Si ibu merendahkan
kepalanya dan Fitri mengadahkan kepalanya ke atas menyamping. Bibir
mereka bersentuhan, lalu si ibu melumat bibir putrinya. Ludahnya
dipindahkan ke mulut Fitri, kemudia dengan lidahnya ia
mengaduk-ngaduknya di dalam.
Dr. Praz benar-benar terangsang oleh keduanya, ia pun mendekat sambil
mengocok titinya. Ia naik ke anak tangga agar batangnya bisa sejajr
dengan lubang Fitri. Lalu Blezzzz!
Fitri membelalak saat merasakan sebuah benda besar yang panjang
menerobos masuk lubang senggamanya.
Ibunya saja merasa Dr. Pras gede banget, apalagi anaknya.
Dr. Pras tidak bisa leluasa mengeluar masukkan batangnya, sebab seret
banget, meskipun lubang Fitri sudah distimulasi sejak tadi dan basah
licin.
Batang Dr. Pras benar-benar tidak bisa masuk penuh, meskipun sudah
berusaha didorong. Dr. Pras sampai menganga mulutnya, karena jepitannya
luar biasa banget. ia yakin pertahannya tidak akan bisa lama dengan
keadaan seperti ini. Ia pun mulai memajumundurkan pantatnya dan
bersetubuh dengan Fitri.
“Ahh…aahh….shhh…ahhh…”
Kenikamtan yang sama pun juga dirasakan Fitri. Lubangnya terasa penuh.
Setiap sensor di kemaluannya mendapatkan gesekan penuh dari bendanya Dr.
Pras. Apalagi ini pengalaman pertamanya.
“Dr…dr…dr…Praz….shhh…ahh..”
Si ibu pun membuat anaknya makin gak kuasa menahan nikmatnya seks.
Tangannya meraba-raba dan memainkan buah dadanya. Fitri sudah
benar-benar pasrah ia bisa meraskan gelombang klimaks bentar lagi
datang. Sesaat ia hendak mencapai orgasme, tiba-tiba…
“AKh…keluar.! Dr. keluar!”
Fitri bisa merasakan cairan panas menyembur di lubangnya. Di saat itu
juga ia mencapai orgasme. Srrr…Sr…srrr….srr..
“Dr. Aku pipis lagi….”
“Ya bagus itu…”
Keduanya mencapai klimaks bersamaan.
Tak berapa lama setelah itu, kedua nya berpakaian lagi yang lengkap.
Mereka kembali ke meja.
“Ok…kalian berdua sudah diberi obat dan disuntik kekebalan, kalau masih
belum sembuh datang lagi untuk diadakan pemeriksaan.”
“Baik, dok, terima kasih ya. Ayo Fitri bilang apa ke Dr.”
“Terima kasih dok.”
“Iya…lekas sembuh ya…”
“Ngg!..iya”
Ternyata beberapa hari kemudian Fitri telah kembali menjadi sehat.
Kehebatan pengobatan Dr. Prasetyo pun semakin terkenal di antara para
wanita.
Sementara untuk si ibu itu dan anaknya, mereka berdua pun jadi sering
mencolok-colok vagina mereka satu sama lain, untuk meningkatkan
kekebalan tubuh merka dan tetap sehat .
Read more...
Kumpulan Kode Emoticon Facebook Terbaru 2016 Paling Lengkap
Kumpulan Kode Emoticon Facebook Terbaru 2016 Paling Lengkap - Emoticon merupakan simbol atau gambar yang bisa kita gunakan untuk mengungkapkan perasaan kita, bisa kepada teman, saudara, atau bahkan dengan pacar kita hehee. Disaat kita sedih kita bisa menggunakan emoticon :'( atau bila kita lagi keadaan senang bisa kita ungkapkan dengan emoticon :D, atau bila kita ingin memberikan apresiasi kepada orang lain kita bisa memberikan :like: .
Nah dan tidak hanya itu saja yang bisa kita gunakan untuk mengekspresikan perasaan kita, tapi masih banyak lagi emoticon yang mungkin belum teman-teman ketahui, Nah pada kesempatan kali ini saya ingin membagikan postingan mengenai kode emoticon facebook yang bisa teman-teman pakai untuk mengekpresikan perasaan. Oke langsung saja berikut tips Kumpulan Kode Emoticon Facebook Terbaru 2016 Paling Lengkap
Kumpulan Kode Emoticon Facebook Terbaru Paling Lengkap
1. Silahkan login ke akun Facebook
2. Nah setelah itu silahkan Anda buka Emoticon Facebook Paling Lengkap
3. Kemudian disitu akan tampil banyak sekali emoticon keren dan juga menarik yang bisa kita gunakan
4. Nah cara penggunaanya sangatlah mudah, klik kanan pada kode emoticon yang dipilih lalu Copy. Setelah itu Paste-kan pada chatting facebook
5. Selesai
Baca Juga : Cara Menambah Ribuan Teman FB dengan 1 Klik
Demikian artikel yang dapat kami bagikan untuk teman-teman mengenai Kumpulan Kode Emoticon Facebook Terbaru 2016 Paling Lengkap , silahkan dicoba dan semoga bermanfaat ^_^
Read more...